Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

FRAKTUR FEMUR di RSPAD GATOT SOEBROTO

Dosen Pembimbing:

Harjati, SST. M.Kep

Disusun oleh:

Resha Noer Fazriah (18027)

AKADEMI KEPERAWATAN YASPEN JAKARTA


2019/2020
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN :
Tanggal Pengkajian : 14-16 januari 2020
Tanggal Masuk : 31 Desember 2019
Ruang / Kelas : 406
Nomor Register : 190462
Diagnosa Medis : Closed fraktur collum femur
1. Identitas Klien :
Nama Klien : Tn. L
Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 77 tahun
Status Perkawinan : kawin
Agama : kristen protestan
Suku bangsa : ambon
Pendidikan : sarjana
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : PNS
Alamat : jl. Raya hankam No.6 RT 005/009 jatiwarna pondok melati
bekasi
Sumber biaya (Pribadi, Perusahaan ,Lain-lain) : Pribadi
Sumber Informasi (Klien / Keluarga : klien dan keluarga

2. Resume :
(Ditulis sejak klien masuk rumah sakit sampai dengan sebelum pengkajian dilakukan
meliputi : data fokus, masalah keperawatan, tindakan keperawatan mandiri serta
kolanborasi dan evaluasi secara umum)

Klien datang ke IGD RSPAD Gatot Soebroto pada tanggal 31/12/2019 dengan
keluhan nyeri hebat pada paha atas sebelah kiri, paha sebelah kiri sulit digerakkan
karena sakit. Klien mengatakan pada tanggal 13 desember 2019 klien terpeleset dan
jatuh dihalaman rumah, karena lantai licin dan agak menurun, sejak saat itu klien
merasakan nyeri pada pahanya. Klien hanya mengurut kakinya yang sakit namun
sakit masih terasa, akhirnya klien dibawa ke RS bekasi, dan kemudian di rujuk ke
RSPAD Gatot Soebroto. Pada tanggal 31 desember 2019 dilakukan pemeriksaan
radiologi dengan hasil foto: fraktur komplit cum contra ctionum di collum os. Femur
kiri dengan pergeseran fragmen distal fraktur ke supero lateral dan soft tissue
swelling di regio tersebut, klien direncanakan operasi pada tanggal 10 januari 2020.
Klien dilakukan operasi bipolar hemiarthroplasty. Pada tanggal14 januari 2020
dilakukan pengkajian kembali pada klien, dan diperoleh data: klien mengatakan
nyeri masih terasa skala 5, terasa klien mencoba bergerak dan dirasa selama kurang
lebih 1 menit, klien belum bisa mengerakkan kaki sepenuhnya, ia hanya bisa
menekuk kaki kirinya hingga lutut saja, klien sudah mulai bisa mengeserkan
pinggangnya untuk duduk di pinggir tempat tidur dan mengantungkan kakinya. Luka
operasi tampak dibalut dengan kassa steril, kassa tampak rembesan cairan berwarna
kuning, klien mengatakan tiap sore atau malam balutan rembes, TD 120/70 mmHg,
N 89x/menit, S 36, 8 derajat celcius, RR 19x/menit, klien mendapatkan terapi infus
RL 20 tpm, injeksi keterolac 30 mg 3x1, omeprazole 40 mg 3x1, ceftriaxone 1 gr
2x1, gramycin 80 mg 2x1. Maka diperoleh diagnosa nyeri akut, hambatan mobilitas
fisik, dan resiko infeksi, dan disusun rencana keperawatan pemberian obat analgetik
ketorolac 30 mg 3x1, antibiotik ceftrianxone 1gr 2x1, perawatan luka tiap 2 hari
sekali jika rembes, latihan mobilisasi dan mengubah posisi kien.

3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat kesehatan sekarang :
1) Keluhan Utama : klien mengatakan nyeri pada tulang paha atas
( dekat panggul ) sebelah kiri saat bererak, masih sulit bergerak
2) Kronologis Keluhan :
a) Faktor Pencetus : klien mengatakan terjatuh di halaman depan
rumah dan sakit saat bergerak
b) Timbul Keluhan : (√ ) Mendadak, ( ) Bertahap
c) Lamanya : ±2 minggu

Upaya Mengatasi : awalnya klien mengurut area yang sakit,


namun sakit masih terasa kemudian klien di
bawa ke RS.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :
1) Riwayat penyakit sebelumnya ( termasuk kecelakaan ) : klien mengatakan
memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, pada tanggal 13 desember 2019
klien terjatuh di depan halam rumah karena sedikit menrun dan licin
2) Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, lingkungan ) : Tidak ada

3) Riwayat pemakaian obat : Amlodipine, metformin


c. Riwayat Kesehatan Keluarga ( Genogram dan Keterangan tiga generasi dari
klien) :

Keterangan :
: Laki-laki meninggal : Laki-laki
: Perempuan meninggal : Perempuan
: Klien : Tinggal serumah

d. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga yang menjadi faktor resiko :
e. Riwayat psikososial dan spiritual
1) Adakah orang terdekat dengan klien : keluarga klien.
2) Interaksi dalam keluarga :
a) Pola Komunikasi : baik, tidak ada disorientasi, kooperatif
b) Pembuatan Keputusan : klien dibuat dengan musyawarah dengan
keluarga.
c) Kegiatan Kemasyarakatan : kebaktian
3) Dampak penyakit klien terhadap keluarga : keluarga klien merasa cemas akan
kondisi klien, apakah klien dapat kembali normal lagi atau tidak untuk
bergerak dan berjalan
4) Masalah yang mempengaruhi klien : nyeri pada pangkal paha membuat klien
tidak nyaman dan klien masih sulit bergerak
5) Mekanisme koping terhadap stress :
( ) Pemecahan masalah
( ) Makan
( ) Tidur
( ) Minum obat

(√ ) Cari pertolongan

( ) Lain-lain ( Misal : marah , diam)


6) Persepsi klien terhadap penyakitnya :
a) Hal yang sangat dipikirkan saat ini : klien ingin cepat sembuh dan
dapat berjalan perlahan-lahan agar dapat beraktifitas sehingga tidak
menyulitkan keluarga
b) Harapan setelah menjalani perawatan : hasil operasi pemasangan pen
pada pangkal paha kiri klien tidak terjadi apa-apa dan dapat berjalan
kembali
c) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit : klien merasa tidak nyaman
karena nyeri dan sulit bergerak
7) Sistem nilai kepercayaan :
a) Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan : tidak ada
b) Aktivitas agama / kepercayaan yang dilakukan : berdoa dan kebaktian
8) Kondisi lingkungan rumah ( Lingkungan rumah yang mempengaruhi
kesehatan saat ini ) : bersih, bebas dari polusi, licin karena lantai basah pada
halaman depan rumah yang sedikit menurun
9) Pola kebiasaan :

POLA KEBIASAAN
NO HAL YANG DIKAJI Sebelum sakit / Di Rumah Sakit
. sebelum di RS.

1. Pola nutrisi :
a. Frekuensi makan : x / hari 3x/hari 3x/hari
b. Nafsu makan : baik / tidak Baik tidak, alasannya
Alasan :.....(mual,muntah,sariwan) karna ada mual
c. Porsi makan yang dihabiskan 1 porsi hanya 1 porsi
d. Makanan yang tidak disukai tidak ada tidak ada
e. Makanan yang membuat alergi tidak ada tidak ada
f. Makanan pantangan makanan asin & makanan asin &
gula berlebih gula berlebih
g. Makanan diet rendah garam & rendah garam &
gula gula
h. Penggunaan obat-obatan sebelum makan tidak ada tidak ada
2. i. Penggunaan alat bantu ( NGT,dll) tidak ada tidak ada
Pola Eliminasi :
a. B.A.K :
1. Frekuensi : x / hari ± 5-6x/hari ±3-4x/hari
2. Warna : kuning jernih kuning jernih
3. Keluhan : tidak ada tidak ada
4. Penggunaan alat bantu ( kateter,dll) : tidak ada tidak ada
b. B.A.B :
1. Frekuensi : x / hari 1-2x/hari 1-2x/hari
2. Waktu : tidak tentu tidak tentu
(Pagi / Siang / Malam / Tidak tentu)
3. Warna : kecoklatan kecoklatan
4. Konsistensi : Lembek semi padat
5. Keluhan : tidak ada tidak ada
3. 6. Penggunaan Laxatif : tidak ada tidak ada
Pola personal Hygiene :
a. Mandi :
1. Frekuensi : x / hari 2 x/hari 1x/hari
2. Waktu : Pagi / Sore / Malam Pagi & Sore hari Pagi hari
b. Oral Hygiene
1. Frekuensi : x / hari 2 x/hari 1x/hari
2. Waktu : Pagi / Siang / Setelah makan Pagi & Setelah Pagi hari
c. Cuci rambut makan
1. Frekuensi : x / minggu 2 – 3 x/minggu 1-2x/minggu

POLA KEBIASAAN
NO HAL YANG DIKAJI Sebelum sakit / Di Rumah Sakit
. sebelum di RS

4. Pola Istirahat dan Tidur


a. Lama tidur siang : jam / hari 2-3 jam/hari 3-4 jam/hari
b. Lama tidur malam : jam / hari 8 jam/hari 8 jam/hari
c. Kebiasaan sebelum tidur : tidak ada tidak ada

5. Pola Aktivitas dan Latihan :


a. Waktu bekerja : Pagi / Siang / Malam Pagi tidak bekerja
b. Olah raga : (√ ) Ya, ( ) Tidak tidak berolahraga
c. Jenis olah raga : Badmintont
d. Frekuensi olahraga : x / minggu 1x /minggu
e. Keluhan dalam beraktivitas tidak ada nyeri saat
( Pergerakan tubuh / mandi / bergerak
menggunakan pakaian / sesak setelah
beraktivitas, dll )
6.
Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan :
a. Merokok : Ya / Tidak tidak tidak
1. Frekuensi :
2. Jumlah :
3. Lama pemakaian :
b. Minuman keras / NABZA : Ya / Tidak tidak tidak
1. Frekuensi :
2. Jumlah :
3. Lama pemakaian

4. Pengkajian Fisik :
a. Pemeriksaan fisik umum
1) Berat badan : 63 Kg,(Sebelum Sakit : 63 Kg)
2) Tinggi badan : 175 cm
3) Keadaan umum : ( ) Ringan, (√ ) Sedang, ( ) Berat
4) Pembesaran kelenjar getah bening (√ ) Tidak ( ) Ya, Lokasi :
5) Pemeriksaan IMT (Indeks Masa Tubuh ) : 20,58

b. Sistem penglihatan
1) Posisi mata : (√ ) Simetri, ( ) Asimetris
2) Kelopak mata : (√ ) Normal, ( ) Ptosis
3) Pergerakan bola mata : (√ ) Normal, ( ) Abnormal
4) Konjungtiva : (√ ) Merah muda, ( ) Anemis, ( ) Sangat merah
5) Kornea : (√ ) Normal, ( ) Keruh / Berkabut, ( ) Terdapat perdarahan
6) Sklera : ( ) Ikterik, (√ ) Anikterik
7) Pupil : (√ ) Isokor, ( ) Anisokor, ( ) Midriasis, ( ) Miosis
8) Otot-otot mata : ( ) Terdapat kelainan, ( ) Juling keluar, ( ) Juling ke
dalam
9) Fungsi penglihatan : (√ ) Baik, ( ) Kabur, ( ) Dua bentuk / diplopia
10) Tanda-tanda radang : Tidak ada
11) Pemakaian kaca mata : (√) Tidak, ( ) Ya,Jenis
12) Pemakaian lensa kotak : Tidak
13) Reaksi terhadap cahaya : +/+

c. Sistem Pendengaran
1) Daur telinga : (√) Normal, ( ) Tidak, Kanan / kiri
2) Karakteristik serumen ( Warna,konsistensi,bau) : bersih
3) Kondisi telinga : (√ ) Normal, ( ) Kemerahan, ( ) Bengkak, ( ) Terdapat lesi
4) Cairan dari telinga : (√ ) Tidak, ( ) Ada,........ ( ) Darah,nanah dll.
5) Perasaan penuh di telinga : ( ) Ya, (√ ) Tidak
6) Tinitus : ( ) Ya, (√ ) Tidak
7) Fungsi pendengaran : (√ ) Normal, ( ) Kurang, ( ) Tuli, Kanan / kiri
8) Gangguan keseimbangan : (√) Tidak, ( ) Ya :......
9) Pemakaian alat bantu : ( ) Ya, (√ ) Tidak

d. Sistem Wicara : (√ ) Normal, ( ) Tidak :


( ) Aphasia, ( ) Aphonia,
( ) Dysatria, ( ) Dysphasia,
( ) Anarthia

e. Sistem Pernafasan
1) Jalan nafas : (√ ) Bersih, ( ) Sumbatan :
2) Pernafasan : (√ ) Tidak sesak, ( ) Sesak :
3) Menggunakan otot bantu pernafasan : ( ) Ya, (√) Tidak
4) Frekuensi : 19 x / menit
5) Irama : (√ ) Teratur, ( ) Tidak Teratur
6) Jenis pernafasan : Spontan (Spontan, Kausmaul, Cheynestoke, Biot dll)
7) Kedalaman : ( ) Dalam, ( ) Dangkal
8) Batuk : (√ ) Tidak, ( ) Ya...( Produktif / Tidak )
9) Sputum : (√ ) Tidak, ( ) Ya...(Putih / Kuning / Hijau )
10) Konsistensi : ( ) Kental, ( ) Encer
11) Terdapat darah : ( ) Ya, (√ ) Tidak
12) Palpasi dada : fokal fremitus teraba normal
13) Perkusi dada : sonor
14) Suara Nafas : (√ ) Vesikuler, ( ) Rokhi, ( ) Wheexing, ( ) Rales
15) Nyeri saat bernafas : ( ) Ya, (√) Tidak
16) Penggunaan alat bantu nafas : (√) Tidak, ( ) Ya :.....

f. Sistem Kardiovaskuler
1) Sirkulasi peripher
a) Nadi : 96 x / menit : Irama : (√ ) Teratur, ( ) Tidak Teratur
Denyut : ( ) Lemah, (√) Kuat
b) Tekanan darah : 130/90 mm / Hg
c) Distensi vena jugularis : Kanan : ( ) Ya, (√ ) Tidak
Kiri : ( ) Ya, (√ ) Tidak
d) Temperatur kulit : (√ ) Hangat, ( ) Dingin
e) Warna kulit : (√) Pucat, ( ) Cyanosis, ( ) Kemerahan
f) Pengisian kapiler : < 3 detik
g) Edema : ( ) Ya : (√ ) Tidak
( ) Tungkai atas, ( ) Tungkai bawah
( ) Periorbital, ( ) Muka,
( ) Skrotalis, ( ) Anasarka
2) Sirkulasi jantung
a) Kecepatan denyut apical : 96 x / menit
b) Irama : (√) Teratur, ( ) Tidak Teratur
c) Kelainan Bunyi jantung : ( ) Murmur, ( ) Gallop
d) Sakit dada : ( ) Ya, (√) Tidak
1) Timbulnya : ( ) Saat aktivitas, ( ) Tanpa aktivitas
2) Karakteristik : ( ) Seperti ditusuk-tusuk,
( ) Seperti terbakar,
( ) Seperti tertimpa benda berat
3) Skala nyeri : tidak ada

g. Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi :
1) Pucat : (√ ) Tidak, ( ) Ya
2) Perdarahan : (√ ) Tidak, ( ) Ya :
( ) Ptechie, ( ) Purpura ( ) Mimisan,
( ) Perdarahan gusi, ( ) Echimosis

h. Sistem Syaraf Pusat


1) Keluhan sakit kepala : tidak ada ( Vertigo / migrain, dll)
2) Tingkat kesadaran : (√ ) Compos mentis, ( ) Apatis,
( ) Somnolent, ( ) Soporokoma
3) Glasglow coma scale (GCS) : E : 4 ,M : 6 , V : 5
4) Tanda-tanda peningkatan TIK : (√ ) Tidak, ( ) Ya :.....
( ) Muntah proyektil
( ) Nyeri kepala hebat
( ) Pupil edema
5) Gangguan sistem persyarafan : ( ) Kejang, ( ) Pelo
( ) Mulut moncong, ( ) Disorientasi,
( ) Polineuritis / kesemutan
( ) Kelumpuhan ekstremitas ( kanan / kiri /
atas / bawah )
6) Pemeriksaan Reflek :
a) Reflek fisiologis : ( ) Normal, (√ ) Tidak.......
b) Reflek patologis : (√) Tidak, ( ) Ya......

i. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut :
1) Gigi : ( ) Caries, (√ ) Tidak
2) Penggunaan gigi palsu : ( ) Ya, (√) Tidak
3) Stomatitis : ( ) Ya, (√ ) Tidak
4) Lidah kotor : ( ) Ya, (√ ) Tidak
5) Salifa : (√) Normal, ( ) Abnormal
6) Muntah : (√ ) Tidak, ( ) Ya, :......
a) Isi : ( ) Makanan, ( ) Cairan, ( ) Darah
b) Warna : ( ) Sesuai warna makanan, ( ) Kehijauan
( ) Coklat, ( ) Kuning, ( ) Hitam
c) Frekuensi : x / hari
d) Jumlah : ml
7) Nyeri perut : ( ) Ya : (√ ) Tidak
8) Skala nyeri : tidak ada
9) Lokasi dan karakter nyeri :
( ) Seperti ditusuk-tusuk, ( ) Melilit-lilit
( ) Cramp, ( ) Panas / seperti terbakar,
( ) Setempat, ( ) Menyebar,
( ) Berpindah-pindah,( ) Kanan atas,
( ) Kanan bawah, ( ) Kiri atas, ( ) Kiri bawah
10) Bising usus :6x
11) Diare : (√) Tidak, ( ) Ya :.....
1. Lamanya : , Frekuensi : x / hari
2. Warna faeces : ( ) Kuning, ( ) Putih seperti air cucian beras,
( ) Cokelat, ( ) Hitam, ( ) Dempul
3. Konsistensi Faeces : ( ) Setengah padat, ( ) Cair, ( ) Berdarah,
( ) Terdapat lendir, ( ) Tidak ada kelainan
12) Konstipasi : (√ ) Tidak, ( ) Ya :
Lamanya :
13) Hepar : ( ) Teraba, (√) Tak Teraba
14) Abdomen : (√ ) Lembek, ( ) Kembung, ( ) Acites, ( ) Distensi

j. Sistem Endokrin
Pembesaran Kelenjar Tiroid : (√ ) Tidak, ( ) Ya,
( ) Exoptalmus, ( ) Tremor,
( ) Diaporesis
Nafas berbau keton : ( ) Ya, (√ ) Tidak
( ) Poliuri, ( ) Polidipsi, ( ) Poliphagi
Luka ganggren : (√ ) Tidak, ( ) Ya, Lokasi :
Kondisi Luka : Tidak ada

k. Sistem Urogenital
Balance Cairan :
1) Intake : 3075 ml / jam,
Uraikan :(infus 1500ml/24 jam=1500ml+minum 1500ml+injeksi 75 ml)
2) Output : 1745 ml / jam,
Uraikan : (urine 800cc + IWL 945ml), Balance cairan -1330ml)
Perubahan pola kemih : ( ) Retensi, ( ) Urgency, ( ) Disuria,
( ) Tidak lampias, ( ) Nocturia,
( ) Inkontensia, ( ) Anuria
B.A.K : Warna : (√ ) Kuning jernih, ( ) Kuning kental / coklat,
( ) Merah, ( ) Putih
Distensi / ketegangan kandung kemih : ( ) Ya, (√ ) Tidak
Keluhan sakit pinggang : ( ) Ya, (√ ) Tidak
Skala nyeri : Tidak ada

l. Sistem Integumen
Turgor kulit : (√ ) Elastis, ( ) Tidak elastis
Temperatur kulit : (√ ) Hangat, ( ) Dingin
Warna kulit : (√ ) Pucat, ( ) Sianosis, ( ) Kemerahan
Keadaan kulit : (√ ) Baik, ( ) Lesi, ( ) Ulkus
Luka ( ), Lokasi
Insisi operasi, Lokasi :
Kondisi :
( ) Gatal-gatal, ( ) Memar / lebam
( ) Kelainan pigmen,
( ) Luka bakar, Grade.........Prosentase..........
( ) Dejubitus, Lokasi :
Kelainan Kulit : (√ ) Tidak, ( ) Ya, Jenis :............
Kondisi kulit daerah pemasangan infus : Baik
Keadaan rambut :
- Tekstur : (√ ) Baik, ( ) Tidak ( ) Alposia
- Kebersihan : (√ ) Ya, ( ) Tidak :

m. Sistem Muskuloskletal
Kesulitan daalam pergerakan : (√) Ya, ( ) Tidak
Sakit pada tulang, sendi, kulit : (√ ) Ya, ( ) Tidak
Fraktur : (√ ) Ya, ( ) Tidak
Lokasi : di daerah pangkal paha
Kondisi : fraktur tertutup
Kelainan bentuk tulang : ( ) Kontraktur, ( ) Bengkak,
Lain-lainnya, sebutkan :
Kelainan struktur tulang belakang : ( ) Skoliasis, ( ) Lordosis, ( ) Kiposis
Keadaan tonus otot : (√ ) Baik, ( ) Hipotoni,
( ) Hipertoni, ( ) Atoni
Kekuatan Otot : tangan kanan dan kiri 5555
kaki kanan 5555, kaki kiri 2222

Data tambahan ( Pemahaman tentang penyakit ) : klien mengatakan ia mengerti


bahwa karena terjatuh, tulang pangkal paha kirinya yang terbentur mengalami
patah tulang tertutup sehingga harus dilakukan operasi pemasangan pen pada
tulang pangkal pahanya

5. Data Penunjang ( Pemeriksaan diagnostik yang menunjang masalah : Lab,


Radiologi, Endoskopi, dll) :

Pada tanggal 11 januari 2020 ditemukan hasil pemeriksaan hematologi, kimia klinik
sebagai berikut:

JENIS PEMERIKSAAN NILAI RUJUKAN HASIL


Hematologi
Hemoglobin 10,1 g/dl 13,0-18,0 g/dl
Hematokrit 29% 40-52%
Eritrosit 3,5 juta/ul 4,3-6,0 juta/ul
Leukosit 10510/ul 4800-10800/ul
Trombosit 199000/ul 150000-400000/ul
Hitung Jenis
MCV 85 FL 80-96 FL
MCH 29 pg 27-32 pg
MCHC 34 g/dl 32-36 g/dl
RDW 13,10 % 11,5 – 14,5 %

Pada tanggal 31desember 2019 dilakukan pemeriksaan radiologi

Kesan :

fraktur komplit cum contractionum di collum os. Femur kiri dengan pergeseran
fragmen distal fraktrur ke superolateral dan soft tissue swelling di regio tersebut.
Tidak tampak dislokasi.

Pada tanggal 14 januari 2020 dilakukan pemeriksaan radiografi femur kiri

Kesan:
 Tampak terpasang prothese THR dari fossa aceta bulum kiri hingga diafisis
proksimal os femur kiri.
 Tidak tampak loosening.
 Kedudukan tulang-tulang baik.
 Tidak tampak pembentukan spur.
 Celah sendi dan permukaan sendi coxae kanan terlihat baik.

6. Penatalaksanaan ( Therapi / pengobatan termasuk diet ) :


Operasi bipolar hemiarthroplasty (10 januari 2020). Intravena: ketorolac 30 mg 3x1
( analgetik), omeprazole 40 mg 3x1 ( antimual), ceftriaxone 1 gr 2x1 ( antibiotik),
garamycin 80 mg 2x1 ( antibiotik), dan infus ringer laktat 20 tpm.

DATA FOKUS

Tgl DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF

 Klien mengatakan terasa sangat  TD 120/70 mmHg, N 89x/menit, S


nyeri pada area pangkal paha sebelah 36.8°C, RR 19x/menit
kiri  klien tampak menahan sakit
 Klien mengatakan nyeri bertambah  klien mengerang sakit saat bergerak
saat klien mencoba bergerak  klien belum bisa beraktivitas
 Klien mengatakan telah dilakukan  klien hanya bisa menekukan kakinya
operasi pada tanggal 10 januari 2020 sampai lutut
 Klien mengatakan terakhir balutan  klien selalu memegangi pahanya
diganti pada tanggal 13 januari 2020 sebelah kiri
malam  luka operasi dibalut dengan kassa
 Klien mengatakan terasa tidak steril
nyaman karena balutan lembab  balutan luka basah karena terdapat
 Klien mengatakan balutan selalu rembesan berwarna kuning
rembes bila sore atau malam hari  terdapat luka operasi pada pangkal
 Klien mengatakan sudah mulai paha sebelah kiri
latihan bergerak  klien mulai bisa duduk dan
 Klien mengatakan sudah mulai bisa menggantungkan kakinya dipinggir
menekukan kaki kirinya hingga ke tempat tidur
lutut  Leukosit 10.510/ul
 Klien mengatakan sudah mulai bisa  dilakukan operasi bipolar
menggeser pinggangnya untuk hemiarthroplasty pada 10 januari 2020
duduk dan menggantungkan kakinya  fraktur complete cum contractionum
dipinggir tempat tidur di collum os femur kiri dengan
Klien mengatakan nyeri terasa seperti pergeseran fragmen distal fraktur ke
tertimpa benda berat dan kadang seperti superolateral dan soft tissue swelling
tertusuk, skala nyeri 5, nyeri terasa  tampak terpasang prothese THR dari
hingga kurang lebih 1 menit. fossa aceta bullum kiri hingga diafisis
proksimal os femur kiri.

ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1. DS: Nyeri akut Agen cidera fisik
 Klien mengatakan Terasa
sangat nyeri pada area pangkal
paha sebelah kiri
 Klien mengatakan Nyeri
bertambah saat klien mencoba
bergerak
 Klien mengatakan Nyeri terasa
seperti tertimpa benda berat
dan kadang seperti tertusuk
 Skala nyeri 5
 Nyeri dirasakan kurang lebih 1
menit
 Klien mengatakan Telah
dilakukan operasi pada tanggal
10 januari 2020
DO:
 Klien tampak menahan sakit
 Klien mengerang sakit saat
bergerak
 Klien selalu memegangi paha
kirinya
 Operasi bipolar hemi-
arthroplasty pada 10 januari
2020
2. DS: Gangguan Cedera pada collum
 Klien mengatakan Nyeri mobilitas fisik os femur kiri
bertambah ketika klien
mencoba bergerak
 Klien mengatakan Sudah mulai
latihan bergerak
 Klien mengatakan Sudah mulai
bisa menekukkan kaki kirinya
hingga ke lutut
 Klien mengatakan Sudah mulai
bisa menggeser pinggangnya
untuk duduk dan
menggantungkan kakinya
dipinggir tempat tidur
DO:
 Klien mengerang sakit saat
mencoba bergerak
 Klien belum bisa beraktivitas
 Klien hanya bisa menekukan
kakinya dipinggir tempat tidur
 Fraktur complete cum
contractionum di collum os
femur kiri dengan pergeseran
fragmen distal fraktur ke
superolateral dan soft tissue
swelling
 Telah dilakukan operasi
bipolar hemiarthroplasty pada
tanggal 10 januari 2020
 Tampak terpasang prothese
THR dri fossa aceta bullum
kiri hingga diafisis proksimal
os femur kiri
3. DS: Resiko infeksi Prosedur infasif
 Klien mengatakan Telah
dilakukan operasi pada tanggal
10 januai 2020
 Klien mengatakan Terakhir
balutan diganti pada tanggal 13
januari 2020 malam
 Klien mengatakan Balutan
selalu rembes bila sudah sore
atau malam hari
 Klien mengatakan Terasa tidak
nyaman karena balutan lembab
DO:
 Terdapat luka operasi pada
pangkal paha sebelah kiri
 Luka operasi dibalut dengan
kassa steril
 Balutan luka basah karena
terdapat rembesan warna
kuning
 Dilakukan operasi bipolar
hemiarthroplasty pada tanggal
10 januari 2020
 Tampak terpasang prothese
THR dari fossa aceta bullum
kiri hingga diafisis proksimal
os femur kira
 Leukosit 10.510/ul
 S 36,8°C

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama / Umur : Tn. L / 77th

Kamar / Ruang : 406 /

NO Masalah / Diagnosa Tgl Ditemukan Tgl Teratasi Nama Jelas


1 Nyeri akut b.d Agen cidera 14 januari 2020 16 januari 2020 Resha Noer F
fisik

2 Gangguan mobilitas fisik


b.d Cedera pada collum os 14 januari 2020 16 januari 2020 Resha Noer F
femur kiri

3 Resiko infeksi Prosedur 14 januari 2020 16 januari 2020 Resha Noer F


b.d infasif

RENCANA KEPERAWATAN

No Tgl Diagnosa Tujuan Intervensi

1 14/01/20 Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian

cidera fisik tindakan keperawatan nyeri secara

3x24 jam diharapkan komperhensif.

nyeri dapat berkurang 2. observasi reaksi

atau menghilang nonverbal dari

dengan kriteria hasil: ketidaknyamanan.

 Mampu mengontrol 3. Ajarkan tehnik

nyeri ( tahu nonfarmakologi

penyebab, mampu untuk mengurangi

menggunakan nyeri : relaksasi


tehnik nafas dalam.

nonfarmakologi 4. Kurangi faktor

untuk mengurangi presipitasi nyeri.

nyeri). 5. kolaborasi dengan

 Melaporkan bahwa dokter pemberian

nyeri berkurang obat analgetik

dengan melalui intravena :

menggunakan keteroloac 30mg

manajemen nyeri. 3x1

 Mampu mengenali ( 06.00/13.00/20.00)

nyeri ( skala, .

intensitas,

frekuensi, tanda

nyeri).

 Menyatakan rasa

nyaman setelah

nyeri berkurang.

2 14/01/20 Gangguan mobilitas Setelah dilakukan 1. Monitor TTV


fisik b/d cedera pada sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan
collum os femur kiri aktivitas/ latihan
3x24 jam diharapan
2. Kaji kemampuan
klien mampu klien dalam mobilisasi.
3. Ajarkan klien
melakukan mobilisasi
bagaimana merubah
dengan kriteria Hasil:
posisi dan berikan
 Aktivitas fisik klien bantuan jika
diperlukan.
meningkat. 4. Ajarkan klien
ambulasi dan
 Mengerti tujuan
perpindahan yang
dari peningkatan
aman pada pasien dan
mobilitas. keluarga.
5. Beri penguatan
 Memverbalisasikan
posistif untuk berlatih
perasaan dalam
mandiri dalam batasan
meningkatkan yang aman

kekuatan dan

kemampuan

berpindah.

 Dapat

memperagakan

penggunaan alat

bantuh mobilisasi.

 TTV dalam batas

normal sebelum dan

sesudah aktivitas

( TD: 120/80

mmHg, N: 60-

100x/menit, RR 16-

20x/menit).

3 14/01/20 Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan 1. Bersihkan

prosedur infasiv tindakan keperawatan lingkungan setelah

3x24 jam diharapkan dipakai pasien lain.


tidak terjadi infeksi 2. Instruksikan dan

dengan kriteria Hasil: ajarkan pada pasien

 Klien bebas dari dan pengunjung untuk

tanda dan gejala mencuci tangan

infeksi. dengan benar dengan

 Menunjukkan sabun antimikrobia.

kemampuan untuk 3. Pertahankan

mencegah lingkungan aseptik

timbunlya infeksi. selama tindakan pada

 Jumlah leukosit klien.

dalam batas normal 4. Monitor tanda dan

( 4800-10800/ul). gejala infeksi.

 Suhu dalam batas 5. Monitor hasil

normal ( 36,5- laboratorium : leukosit

37,5°C). 6. Kolaborasi

pemberian antibiotik :

ceftriaxone 1gr 2x1,

garamycin 80mg 2x1).

7. Lakukan perawatan

luka dengan antibiotik

topikal sufratul,

sebelumnya dibilas

dengan Nacl 0,9% dan

dibalut kassa steril

tiap dua hari sekali.


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl.Waktu No Dx Tindakan Keperawatan Dan Hasil Paraf

14/01/2020 1  Melakukan pengkajian nyeri secara


13.30 komprehensif
Hasil : P : nyeri dirasakan ketika bergerak, Q :
seperti tertimpa benda berat dan kadang seperti
ditusuk-tusuk, R : pangkal paha sebelah kiri, S :
skala nyeri 5, T: dirasakan selama ±1 menit.
13.31 1  Mengobservasi non verbal reaksi
ketidaknyamanan
Hasil : Klien tampak menahan sakit, klien
mengerang sakit saat menggerakan kaki kirinya Resha Noer F
dan klien tampak memegangi kaki kirinya
15.45 2,3  Memonitor ttv klien
Hasil : TD : 120/70, N : 89x/menit, S : 36,8 °c,
RR : 19x/menit
14.45 2  Mengkaji kemampuan mobilisasi klien
Hasil : Klien klien belum bisa beraktivitas, klien
mulai bisa merubah posisi perlahan-lahan, klien
mulai bisa menekuk kaki kirinya hingga bagian
lutut, klien mulaibisa menggeser pinggangnya
untuk duduk menggantung kakinya di tempat
tidur
15.46 2  Memotivasi klien untuk latihan mobilitasi
secara mandiri dalam batasan yang aman Resha Noer F

Hasil : Klien mengatakan telah latihan duduk di


pinggir tempat duduk di pinggir tempat tidur,
19.05 1,3
 Melakukan tindakan pemberian obat melalui
bolus iv.
Hasil : Katerolac 30 mg, omeprazole 40 mg,
ceftriaxone 1 gr, garamycin 80 mg telah
diberikan melalui bolus iv dan klien
mengatakan nyeri berkurang setelah diberikan
obat
 Memonitor perawatan luka post op dan
19.55 3 memonitor tanda gejala infeksi
Hasil : area sekitar jaitan berwarna kemerahan,
jahitam rapih, masih keluar rembesan cairan
berwarna kuning hingga balutan basah, suhu Resha Noer F
36,8°c, leukosit 10510/ Ul, area luka
dibersihkan dengan NaCl 0,9%, area luka
diolesi dengan betadine, area jahitan diberikan
sulpratul dan ditutup dengan kasa steri, balutan
telah diganti.

15/01/2020 2,3  Memonitor ttv klien


21.00 Hasil TD : 130/80, N : 85x/menit, RR :
20x/menit, S : 36,4°c
21.01 1  Mengkaji nyeri pada klien
Hasil : klien mengatakan nyeri telah berkurang,
skala 2, nyeri hanya dirasakan kadang-kadanga
seperti di tusuk
21.01 2  Mengkaji kemampuan mobilisasi klien
Hasil : klien mengtakan sudah mulai latiham
berdiri dan mulai latihan berjalan 1-3 langkah
dengan menggunakan kruk, klien mengatakan Resha Noer F

belum terlalu kuat untuk berdiri lama-lama


karena terasa sakit
21.02 3  Memonitor balutan luka dan mempertahankan
lingkungan aseptik
Hasil : balutan luka rapih dan bersih, balutan
kering tidak ada rembesan, klien mengatakan
balutan diganti kemarin malam.

16/01/2020 2,3  Memonitor ttv klien


05.15 Hasil : TD : 120/70, N : 90x/menit, RR :
19x/menit, S : 36,2°c
06.05 1,3  Memberikan obat melalu bolus iv
Hasil : katerolac 30 mg, ceftriaxone 1 gr,
garamycin 80 mg telah diberikan melalui bolus
iv Resha Noer F
1  Mengkaji nyeri pada klien
Hasil : klien mengatakan sudah tidak terasa apa-
apa lagi pada pahanya
06.07 2  Mengkaji kmampuan mobilisasi klien
Hasil : klien mengatakan sudah bisa berdiri dan
berjalan menggunakan kruk
 Membantu klien latihan berjala dengan kruk
06.09 2 Resha Noer F
untuk pergi ke kamar mandi
Hasil : klien berjalan dengan pelan mengatakan
tidak terasa sakit, klien mengatakan paha yang
dipasang pen terasa sedikit kaku saat berjalan
06.15 3
 Memonitor balutan luka
Hasil : klien mempertahankan kebersihannya,
rapih dan kering tidak ada rembesan.
EVALUASI KEPERAWATAN

No Dx Tgl Subyektif, Obyektif, Analisa, Planning Paraf

1 14/01/20 S :
- klien mengatakan terasa sangat nyeri pada
daerah pangkal paha sebelah kiri
- nyeri bertambah ketika mencoba bergerak,
- nyeri terasa seperti tertimpa beban berat dan Resha Noer F
kadang seperti ditusuk
- skala nyeri 5
- nyeri dirasakan selama ± 1 menit
- telah dilakukan operasi pada tanggal 10
januari,
O:
- klien tampak menahan sakit
- klien mengerang sakit saat bergerak
- klien selalu memegangi paha kiri nya,
- dilakukan operasi bipolar heiniarthroplasty Resha Noer F
pada 10 januari 2020,
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi 1-5.

2 S=
- klien mengatakan nyeri bertambah saat klien
mencoba bergerak
- sudah mulai latihan bergerak
- sudah mulai bisa menekuk kaki kirinya hingga
kelutut
- sudah mulai bisa menggeser pinggangnya Resha Noer F
untuk duduk dan mulai menggantungkan
kakinya dipinggir tempat tdur
O=
- klien mengerang sakit saat mencoba bergerak
- sudah mulai latihan bergerak
- klien belum bisa beraktivias
- klien hanya bisamenekuk kakinya dipinggir
tempat tidur
- fraktur komplit cum contractionum di collum
os femur dengan pergeseran fragmen distak
- fraktur ke superolateral dan soft tissue swelling
- telah dilakukan operasi bipolar hemiarthro
plasty 10 januari 2020
Resha Noer F
- tampak terpasang prothese THR dari fossa
aceta bulum kiri hingga diafisis proksimal os
femur kiri
A = masalah belum teratasi
P = intervensi dilanjutkan 1-5

S=
3 - klien mengatakan telah dilakukan operasipada
tanggal 10 januari 2020
- terakhir diganti balutan pada tanggal 13 januari
2020 malam
- balutan selalu rembes saat sore atau malam Resha Noer F
hari
- terasa tidak nyaman karena baluan lembab
O=
- terdapat luka operasi padapangkal paha sebelah
kiri
- luka dibalut dengan kasa steril
- balutan luka basah karena rembesan berwarna
kuning
- dilakukan operasi bipolar hemiarthroplasty
pada tanggal 10 januari 2020
Resha Noer F
- tampak terpasang prosthese thr dai fossa aceta
bulum kiri hingga diafisis proksimal os kiri
femur
- leukosit 10510/ uL
- suhu 36,8°c
- jahitan rapih, kemerahan
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi1-7.

1 15/01/20 S =
- klin mengatakan nyeri telah berkurang
- nyeri hanya terasa kadag- kadang dan seperti Resha Noer F
tertusuk
- skala nyeri 2
O:
- klien tampak lbih rileks dan nyaman dan
- klien tampak tidak lagi memegangipaha yang
sakit
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi 1-5
Resha Noer F
2 S=
- klien mengatakan sudah mulai latihan berdiri,
mulai latihan berjalan dengan menggunaka
kruk, dan belum terlalu kuat untuk berdiri
lama-lama karena terasa sakit,
O =
- klien menekukan kaki ditempat tidur
- klien sudah bisa duduk, dan menggeserkan
badannya saat diminta
A = masalah belum teratasi Resha Noer F
P = lanjutkan intervensi 1-5

3 S=
- klien mengatakan balutan sudah tidak lagi
rembes dan tidak terasa lembab
- balutan diganti kemarin malam
O=
- balutan rapih bersih dan kering
- tidak ada rembesan
- suhu 36,4°c
- leukosit 10510/uL
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi 1-7.

1 16/01/20 S =
- klien mengatakan sudah tidak terasa apa-apa
lagi pada pahanya
- skala nyeri 0
O=
- klien tampak lebih rileks dan nyaman
- TD : 120/70, N : 90x/menit, RR : 19x/menit Resha Noer F
A = tujuan tercapai masalah nyeri teratasi
P = intervensi dihentikan

2 S=
- klien mengatakan sudah bisa berjalan dan
berdiri dengan menggunakan kruk
O=
- klien berjalan dengan sangat hati-hati dan
perlahan
- klien mengatakan paha yang dipasang pen Resha Noer F
sedikit kaku saat berjalan
A = tujuan tercapai malah moharge planbilitas fisik
teratasi,
P = discharge planning, lakukan fisiotheraphi sesuai
jadwal
3 S=
- klien mengatakan balutan lukanya tidak lagi
rembes
O=
- keadaan luka baik Resha Noer F
- jahitan rapih dan rapat
- tidak ada pengeluaran darah atau pus
- tidak ada kemerahan, suhu 36,2°c, balutan
rapih dan kering
A = tujuan tercapai masalah resiko infeksi teratasi
P = discharge planning, jaga kebersihan luka post
op, lakukan perawatan luka sesuai instruksi.

Anda mungkin juga menyukai