Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. M DENGAN DIABETES MELITUS

DIKELURAHAN LOLONG BELANTI PADANG UTARA

KOTA PADANG

Di susun Oleh

Irwan, S, Kep ( 1941312049)

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS
2020

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. M
2. Umur : 68 tahun
3. Alamat : Gang Caniago No 20 A RT 02/ RW 06 Kel.
Lolong Belanti Padang Utara

4. Komposisi Keluarga

Status Imunisasi

Hepat
No Nama JK Hub KK Umur Pekerjaan Polio DPT
BCG itis Campak Ket.

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny.Ar. P Istri 66 Thn Pensiunan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Lengkap
2. An F L Ank 30 Thn Wiraswasta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Lengkap

Genogram

Keterangan :
: Perempuan : identifikasi klien

: laki-laki : Tinggal serumah


: hubungan perkawinan
: Laki-laki meninggal
5. Tipe Keluarga
Tipe bentuk keluarga Tn. M adalah keluarga Inti terdiri dari suami, istri dan 1 orang
anak laki laki.Yang masih menjadi tangungan yang tinggal dalam satu rumah, dan
terpisah dari sanak keluarga lainnya (Friedman, 2010). Dalam keluarga Tn. M terdiri
dari Tn. M sebagai kepala keluarga, Ny, A sebagai Istri dan An. F sebagai anak.
6. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)
Tn.M mengatakan bahwa keluarganya merupakan penduduk asli minang.Tn. M bersuku
Melayu.Ny A bersuku CaniagoMinangkabau menganut sistem matrilinier dimana
kesukuan anak mengikuti suku ibu sehingga anak-anak Ny. A semuanya bersuku
Chaniago.Bahasa yang digunakan sehari-hari dalam keluarga Tn. M adalah bahasa
minang. Tn. M mengatakan ia adalah berasal dari Sawahlunto
Keluarga Tn, M tinggal di lingkungan yang homogen akan budaya, yaitu budaya
minang. Tn. M mengatakan diwilayah tempat tinggalnya terdapat fasilitas umum
seperti tempat ibadah, klinik pengobatan dan juga terdapat posyandu. Tn. M
mengatakan bahwa kegiatan keagamaan seperti ibadah dilakukan di rumah saja.
Saat pengkajian, Anggota keluarga menggunakan pakaian biasa dalam kegiatan sehari-
hari.Tn. M mengatakan menu makanan dalam keluarganya seperti gulai, sambal, sayur
dan lain-lain.
Menurut Tn. M jika ada anggota keluarga yang sakit jarangyang dibawa ke pelayanan
kesehatan, karena menurut Tn. M sakit yang terjadi cukup ringan. An. f biasanya hanya
membeli obat di warung saja. Keluarga tidak terlalu mempercayai pengobatan dari
dukun, keluarga lebih mempercayai pengobatan medis.
7. Agama
Tn.M mengatakan bahwa semua anggota keluarganya beragama islam. Ny.M
mengatakan bahwa dalam keseharian anggota keluarganya jarang pergi ke masjid untuk
beribadah. Tn.M dan keluarga biasanya melakukan ibadah dirumah. Keluarga Tn.M
kurang aktif di dalam kegiatan pengajian di mesjid dan mengikuti acara-acara pengajian
lainnya seperti syukuran, dll. Tn. M mengatakan bahwa dirinya dan anggota
keluarganya berkeyakinan bahwa segala sesuatunya sudah diatur oleh Allah SWT,
termasuk apapun sakit yang dialami keluarganya.
8. Status Kelas Sosial
Keluarga Tn. M termasuk tahapan keluarga sejahtera II sumber penghasilan keluargaTn.
Msebagai pensiunan PNS dan istrinya juag pensiunan dengan penghasilan
perbulannyarata-rata ±Rp.3000.000/bulan dan ditambahn dari istri beliau Ny A. Tn. M
merupakan kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga.Anaknya belum
mempunyai pekerjaan tetap.Pengeluaran keluarga difokuskan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari seperti pangan, sandang, dan kesehatan. termasuk di
dalamnya pembayaran tagihan listrik. Sedangkan untuk berobat ke pelayanan kesehatan
Tn M dan keluarga memnggunakan BPJS.
Tn. M mengatakan bahwa pendapatan keluarga hanya mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.Ny A mengatakan bahwa keluarganya mempunyai tabungan
keluarga.
9. Mobilitas kelas sosial
Tn. M jarang melakukan rekreasi bersama keluarga. Namun jika ada waktu luang
terkadang ia diajak oleh anaknya untuk jalan jalan disekitar kota saja. Namun sejak
pandemik virus corona tidak ada lagi.Ny A mengatakan keluarga Tn M masih tetap
sering berkumpul bersama anggota keluarga dirumah yaitu saat menoton TV pada
malam hari.

II. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA


10. Tahap perkembangan keluarga saat ini
: Tahap perkembangan keluarga Tn. M yakni tahap perkembangan keluarga dengan
anak dewasa atau pelepasan, yang mana tugas perkembangan keluarga dengn nak
dewasa menurut (Friedman, 2014) adalah:
1. Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda, termasuk
memasukkan anggota baru yang berasal dari pernikahan anak – anaknya.
2. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
pernikahan.
3. Membantu orang suami dan istri yang sudah menua dan sakit.
Tahap perkembangan keluarga dengan melepas anak usia dewasa muda dilihat dari
perhatian pelayanan kesehatan menurut Friedman (2010) sebagai berikut :
1) Komunikasikan isu antara orang tua dan anak dewasa muda.
2) Masalah transisi peran bagi suami dan istri.
3) Kedaruratan masalah kesehatan kronik.
4) Perencanaan keluarga bagi anak dewasa muda.
5) Perhatian terhadap menopause.
6) Efek berkaitan dengan meminum alkohol, merokok, dan praktik diet yang buruk
yang telah berlangsung dalam jangka panjang.
7) Gaya hidup sehat.

11. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


 Mempertahankan penaatn kehidupan yang memuaskan karena mengeluh terhadap
penyakit yang dideritanya yakni DM, mengeluh kaki terasa kebas kebas dan tebal
 masih adanya anak Tn M yang belum berkeluarga yaitu An F masih berusia 30 th
belum memiliki pekerjaan tetap dan membantu anak memandirikan diri
dimasyarakat.

12. Riwayat Keluarga Inti :


 Tn. M mengatakan menikah dengan Istrinya sejak 43 tahun yang lalu dan dikarunia
4 orang An. H (42 tahun), An. N (40 tahun), An. S (37 tahun), dan An F ( 30
tahun). Tn.M mengatakan keempat anaknya lahir normal di rumah sakit. Tn. M
mengatakan imunisasi keempat anaknya lengkap. Namun sekarang Tn M sekarang
hanya tinggal ber tiga dengan Istrinya Ny A (66 tahun ) dan An F ( 30 tahun).
 Tn.M mengatakan ia telah didiagnosa penyakit Diabetes Melitussejak 2 tahun yang
lalu, diawali dengan keluhan bearat badan turun secara drastic, dalam 1 bulan turun
± 10 kg, meskipun banyak makan, banyak minum, dan sering BAK namun
mengeluh sering merasa lelah. Awalnya berobat ke poli endokrin RSUP DR M
Djamil Padang , kemudian dilanjutkan berobat, ke poli endokrin RS Yarsi Ibnu
Sina Padang. 1tahunklien di kembalikan kepuskesmas untuk kontrol ulang. Namun
6 bulan terakhir klien tidak teratur berobat kepuskesmas. Klien mengatakan hanya
kontrol ke puskesmas jika sakitnya sudah mengganggu aktifitas. Tn. M mengatakan
belum teratur dengan pola diet baik frekuensi maupun batasan jenis makanan.
 An F mengatakan dirinya sehat sehat saja, An F mengatakan tidak memiliki
penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan Diabetes mellitus.
13. Riwayat Keluarga sebelumnya
Tn M mengatakan orangtua beliau bekerja sebagai petani dan orang tua laki laki dari
istri beliau bekerja sebagai pensiunan PNS.Beliau berasal dari keluarga sederhana.
Orang tua Tn M telah lama meninggal .orang tua perempuan Tn M sebelum meninggal
menderita penyakit DM Ayah beliau menderita penyakit jantung.

DATA LINGKUNGAN
14. Karakteristik Rumah Tn M

K. M andi KMandi

RM
Dapur
D
Kamar An F

Ruangr Tamu Kamar Tamu

Kamar Tn M

teras

- Rumah keluarga Tn. M merupakan rumah milik sendiri. Tipe rumah permanen dan
terdiri dari 3 kamar, satu ruang tamu, satu dapur, satu ruang makan, dan dua kamar
mandi, 1 teras rumah Pencahayaan dan ventilasi rumah Tn. M terlihat cukup memadai.
Cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Diluar rumah terdapat halaman dan tidak
berpagar. Di samping kanan rumah terdapat rumah tetangga lain. Lantai rumah Tn. M
terbuat dari semen dan dilapisi karpet. Penataan perabotan terlihat rapi, kain tersusun
tidak rapi dan bergantungan di dekat dapur.
- Sumber air minum berasal dari air PDAM kondisi air bersih, tidak berbau,klien minum
dengan air galon. Selain itu, air PDAM biasanya juga digunakan untuk masak, mandi,
mencuci.
- Tn. M sudah memiliki fasilitas toilet sendiri. Tn. M mengatakan untuk BAB di toilet
yang sudah mempunyai septick tank.

- Limbah rumah Ny. M dialirkan ke selokan dibelakang rumah. Sampah dikumpulkan dan
dibuang di bak sampah dimana biasanya petugas kebersihan mengambil sampah, dan
tidak terdapat penampungan sampah di sekitar lingkungan tempat tinggal klien.
- Pada saat pengkajian, terlihat kondisi rumah sedikit kotor dan perabotan rumah tangga
telihat tersusun rapi. Tingkat keamanan dirumah cukup baik, seperti tidak pernah terjadi
kebakaran ataupun kemalingan.
- Dikamar mandi tersedia perlengkapan mandi untuk masing-masing anggota keluarga
seperti sikat gigi, dsb. Keluarga menggunakan sabun mandi dan sampo bersama.

15. Karakteristik tetangga dan Komunikasi dengan masyarakat


- Tn. M tinggal di RT 02 RW 06 Kelurahan Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara,
lingkungan Tn. M didominasi oleh masyarakat yang bersuku minang, rumah disekitar
Tn. M di dominasi dengan rumah permanen. Terdapat STMIK Indonesia sehingga
lingkungan rumah Tn. M juga didominasi oleh mahasiswa dan rumah kontrakan.
- Interaksi dan komunikasi dalam komunitas berjalan dengan baik. Sebagian besar
penduduk dilingkungan Tn. M bekerja sebagai buruh, pedagang kecil, wiraswasta, dan
PNS. Tingkat kepadatan penduduk sedang. Jarak rumah ke pelayanan kesehatan > 10
km. Lingkungan rumah masih terlihat kental dengan budaya masyarakat. Tn.M
mengatakan di komunitasnya sumber air bersih yang digunakan keluarga adalah PDAM.
Untuk pembuangan sampah Tn.M mengumpulkannya di tempat pembuangan sampah di
jalan dan nanti ada petugas yang menjemput sampah tersebut.
- Fasilitas pemasaran yang tersedia di lingkungan Tn. M adalah, toko keperluan rumah
tangga dan. Pelayanan kesehatan yang berada di komunitas adalah praktek dokter, jarak
dari rumah keluarga Tn. M ke ±1 KM, jarak rumah Tn. M dengan puskesmas Ulak
Karang kurang lebih ditempuh dalam waktu 10 menit. Ny. M mengatakan saat ini
kontrol kesehatan ke puskesmas jika ada anggota keluarga yang sakit. Tempat ibadah
atau mesjid juga tersedia di lingkungan keluarga Tn.M di RT 02 yaitu masjid Darul
Mukhlisin
- Ditempat tinggal Tn.M ada transportasi umum yaitu Trans Padang dan ojek online.. Tn.
M mengatakan satu tahun terakhir tidak ada insiden kejahatan didaerahnya.

16. Mobilitas Geografis Keluarga


KeluargaTn. M sudah menetap di rumah ini hampir 45 tahun, keluarga sudah
beradaptasi dengan lingkungan setempat.
17. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas
Tn M mengatakan keluarga menggunakan pelayanan komunitas yang ada
dilingkungannya seperti masjid untuk beribadah dan
bermusyawarah.Membelikebutuhan rumah tangga dapat dibeli di warung atau pasar
tradisional di Alai..Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn. A membawa
berobat ke Puskesmas Ulak karang.
18. Perkumpulan keluarga dan dan interaksi dengan masyarakat
Tn. M mengatakan mempunyai hubungan baik dengan siapapun yang ada di
komunitasnya. Tn. M mengatakan menerima jika ada yang melakukan kunjungan ke
rumah seperti dari pihak puskesmas maupun kunjungan lainnya. Tn. M mengatakan
senang dengan adanya transportasi umum yang ada di komunitasnya. Hal tersebut
mempermudah akses anggota keluarga jika ingin ke tempat tertentu.
19. System pendukung keluarga
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan membantu satu sama lain, jika ada
masalah dicari jalan keluar secara bersama. Di dekat rumah ada posyandu lansia namun
sejak pandemi corona untuks sementara ditiadakan.

STRUKTUR KELUARGA
20. Pola Komunikasi keluarga
Berdasarkan pengkajian anggota keluarga dalam keluarga Tn. M tidak ada seorang pun
yang mengalami kerusakan verbal seperti bisu maupun tuli, sehingga komunikasi
dilakukan secara normal. Komunikasi berjalan dua arah dan saling memuaskan kedua
belah fihak. Tn M mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dengan anak
anaknya, terutama dengan 3 orang anaknya yang masih tinggal dipadang, An N, An S
dan An F dan sering berkumpul dengan tiga orang anak untuk berdiskusi bersama untuk
mengatasi masalah keluarga.

Karakteristik jaringan komunikasi keluarga : An f mengatakan jika komunikasi dengan


kakaknya yang berkeluarga tetap terjaga . An F selalu mengabari perkembangan Tn M
melalui saluran telepon, Tn M senang sekali apabila dapat berkomunikasi dengan anak
cucunya.
21. Struktur Kekuatan keluarga
a. Hasil akhir kekuasaan
Tn. M mengatakan dalam keluarga yang memegang kata terakhir dalam
musyawarah adalah ninik mamak, karena keluarganya mengikuti adat istiadat
Minang. Jika dalam keluarga kecil, yang memegang kata terakhir dalam
memutuskan hasil musyawarah adalah Tn. M .Hal ini karena Tn. M merupakan
suami dan kepala keluarga.Tn. M mengatakan rumah yang ditempatinya sekarang
adalah milik pribadinya.

b. Proses Pengambilan Keputusan


Tn. M sebagai kepala keluarga mengatakan pengambilan keputusan dilakukan
dengan musyawarah keluarga, tiap anggota boleh menyampaikan pendapat dan
dibicarakan bersama-sama.Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa dasar-dasar kekuasan yang dipegang oleh keluarga.Tn. M adalah kekuasaan
legitimasi dimana berkenaan dengan keyakinan dan persepsi anggota keluarga
ditandai dengan adanya seorang yang mempunyai hak untuk mengendalikan
perilaku dalam hal ini adalah orang tua.
c. Dasar- dasar kekuatan
Kekuasaan keluarga Tn.M dipengaruhi oleh hirarki kekuasaan keluarga yaitu
struktur kekuasaan yang bertingkat dan kekuasaan dari atas kebawah.Pria lebih
sering mengembangkan kekuasaannya terhadap wanita dan orang tua selalu lebih
berkuasa terhadap anak-anaknya (Friedman, 2010). Dalam keluarga Tn.M yang
mengambil keputusan yaitu Tn.M
d. Keseluruhan Keluarga system dan siitem Keluarga
Dari pengkajian didapatkan bahwa landasan kekuasaan keluarga Tn. M merupakan
landasan legitimasi yang berkenaan dengan keyakinan dan persepsi bersama dari
anggota keluarga yang ditandai dengan adanyasatu orang yang mempunyai hak
mengendalikan perilaku anggota keluarga (Tn. M).Sesuai dengan hakikat peran dan
posisi yang dimiliki seseorang, maka mendapatkan hak-hak istimewa terkait dengan
peran dan posisinya (Friedman, 2010). Tn. M mengatakan jika ada masalah maka
akan diselesaikan dengan keluarga inti, keputusan akhir ada pada kepala
keluarga.Untuk masalah kesehatan keluarga, pengambilan keputusan terakhir juga
diambil oleh kepala keluarga, namun sebelumnya sudah terjadi musyawarah.

e. Kontinu Kekuasaan Keluarga


Dari pengkajian didapatkan bahwa landasan kekuasaan keluarga Tn. M merupakan
landasan legitimasi yang berkenaan dengan keyakinan dan persepsi bersama dari
anggota keluarga yang ditandai dengan adanyasatu orang yang mempunyai hak
mengendalikan perilaku anggota keluarga Tn. M.

22. Struktur Peran


a. Struktur Peran Formal
 Tn. M berperan sebagai sebagai Bapak dari 1 orang anak nya (An F). Tn. M
mengatakan merasa berat saat menjalani peran sebagai pencari nafkah karena
saat ini kondisi Tn. M juga sudah menderita sakit.
 Ny. A merupakan istri Tn M yang berperan mengelola keuangan rumah dan
bertugas membereskan rumah dan memasak.
 An f membantu Ny A dalam membawa Tn M kontrol kesehatannya ke
puskesmas Ulak karang.
b. Struktur Peran Informal
 Ny A dan Anak F lebih banyak berperan mengikuti pergerakan kelompok,
secara garis besar lebih bersifat mengikuti ide orang lain, berfungsi sebagai
pendengar dalam diskusi dan keputusan yang dibuat kelompok ( Friedman,
2010). Kebutuhan integritas dan adaptasi dari dari anggota keluarga merupakan
perwujudan peran informal didalam kelompok. Kehadiran anggota sebagai
perantara disaat interaksi dan wawancara, dimana perantara menjawab unutk
anggota keluarga yang lain saat tidak secara lansung ditanya. ( Friedman,
2010). Hasil pengkajian menggambarkan tidak adanya disfungsional dalam
keluarga Tn M. dimana semua anggota meyadari bahwa adanya peran informal
pada pada mereka.

c. Analisa Model Peran


Tn. M sebagai kepala keluarga mencontoh gaya memimpin dari
orangtuanya. Begitu juga Ny. A mengatakan menjalani peran sebagai ibu juga
mencontoh gaya pola asuh ibunya. Tn M dan Ny. A mengatakan mengikuti gaya
orang tua mereka sebagai orang tua. Tn. M mengatakan kedua orangtuanya saat
mereka kecil mendidiknya dengan baik, memberikan pendidikan agama dengan
baik.Selain itu, Tn. M mengatakan kedua orang tuanya tidak otoriter dalam
mengasuh anak-anaknya.Orang tua Tn. M juga biasanya mengedepankan
demokrasi dalam mengasuh anak-anaknya.
Dalam keluarga Tn. M tidak ada masalah peran yang muncul.Tn. M
mengatakan masing-masing anggota keluarga menjalankan peran dan fungsinya
masing-masing dengan baik.tidak ada anggota keluarga yang merasa peran anggota
keluarga lain tidak sesuai. Dalam pengkajian tidak didapatkan peran informal yang
disfungsional.
d. Variabel yang mempengaruhi struktur peran
Dalam struktus peran didalam keluarga TN M dipengaruhi oleh kelas sosial yang
bersifat tradisional dalam hal pernikahan . dimana mereka mengatakan menjalankan
perannya masing masing dalam rumah tanga seperti biasanya.
23. Nilai Keluarga
- Nilai keluarga dalam keluarga Tn. M merupakan nilai ajaran agama Islam dan adat
istiadat minang. Aturan-aturan yang berlaku di keluarga Tn.M merujuk pada norma
di masyarakat. Tn.M mengatakan pencapaian dalam pemenuhan kebutuhan sehari-
hari merupakan salah satu nilai utama dalam keluarga. Tn.M mengatakan apapun hal
positif yang dikerjakan dan hasil pekerjaan saat ini didukung dan dihargai anggota
keluarga lain. Tn.M mengatakan hasil dari pekerjaan dia dapat mencukupi kebutuhan
rumah tangga.

FUNGSI KELUARGA
24. Fungsi Afektif
 Saling Asuh, Keakraban dan Identifikasi
Tn. M mengatakan keluarga Tn. M memilki hubungan komunikasi yang baik
dengan istri dan anak serta cucu beliau, mereka saling menyayangi satu sama lain,
jika ada anggota keluarga yang menghadapi suatu masalah maka bersama-sama
akan saling membantu
 Keterpisahan dan Keterkaitan
Jika ada hal-hal yang membuat keterpisahan keluarga akan melakukan musyawarah
dan menguatkan hubungan diantar keluarga
 Pola Kebutuhan-Respon Keluarga
Tn. A mengatakan anggota keluarganya saling membutuhkan satu sama lain.
Keluarga Tn. A saling membantu apabila ada anggota keluarga yang membutuhkan
pertolongan.

25. Fungsi Sosialisasi


Tn. M mengatakan dalam membesarkan anak Tn. M dengan baik .tanggung jawab akan
kebutuhan keluarga hingga menjadi anak yang mandiri.hubungan social cukup baik
dalam anggota keluarga, selain itu Ny A, An F ikut bertanggung jawab dalam dalam
kebutuhan keluarga.

26. Fungsi Perawatan Keluarga


Fungsi Perawatan Kesehatan
Tn M mengatakan kesehatan merupakan suatu hal yang penting dalam keluarga, Tn
M dan keluarga saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan.
a. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan
Tn. M mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting yang perlu dijaga.
Keluarga akan saling mengingatkan agar slalu menjaga kesehatan.Tn M mengakses
informasi melalui media televise dan internet. Tetapi kurangnya motivasi untuk
mengikuti program terapi unutk kesehatannya, seperti mengontrol secara teratur ke
pelayanan kesehatan. Tn mengatakan malas kontrol ke puskesmaskarena klien
beranggapan kalau sudah minum obat gula akan baik baik saja.
b. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit:
Menurut Tn. M, sehat adalah keadaan kita tidak sakit dan bisa melakukan aktivitas
sehari-hari seperti biasanya tanpa ada gangguan seperti demam, sakit kepala, sesak
nafas, batuk, sakit gigi dan lain-lain. An F mengatakan bahwa untuk menjaga
kesehatan sejak muda merupakan suatu keharusan agar terhindar dari berbagai
macam penyakit.Sedangkan sakit menurut Ny A adalah saat kita memiliki keluhan
kesehatan yang mengakibatkan keterbatasan dalam beraktifitas.
Tn. Mmengatakan diabetes mellitus merupakan penyakit akibat banyak makan gula
dan yang manis manis.
c. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa
Saat ini di keluarga Tn. M yang sakit ialah Tn. M sendiri dan istrinya Ny A
menderita Diabetes mellitus. Tn Mengatakan perlu penanganan kesehatan terhadap
kondisi yang dirasakannya yakni terasa kebas kebas dan kesemutan Pada
pemeriksaan kesehatan diperiksa gula darah puasa Tn M didapatkan 141 gr/ dl
Praktik Diit Keluarga
Makan Makanan Yang Perbedaan Individual
Disajikan
Makan Pagi Nasi Tn, M, Ny A, An F
Lauk pauk
Makan Siang Nasi Tn, M, Ny A, An F
Lauk pauk
Makan Malam Nasi Tn, M, Ny A, An F
Lauk pauk

- Ny A mengatakan porsi makan Tn M sama dengan anggota keluarga yang tidak


menderita DM dan tidak sesuai diet yang dianjurkan dokter. Tn M mengatakan masih
sering mengkonsumsi makan bersantan dan berlemak. Tn. M mengatakan sulit untuk
mengikuti aturan makan sesuai yang standar yang dijelaskan dokter.Ny A
mengatakan Tn Mmasih suka makan malam hari dan suka ngemil makanan cemilan
seperti roti dan kue, gorengan. M mengatakan anggota keluarga dan dirinya tidak ada
yang memiliki alergi dan pantangan makan.. Tidak ada menu khusus dalam keluarga
Tn. M. Tn. M mengatakanlupa untuk mengontrol makanannya, terutama pada saat
memakan makanan yang disukainya.
Ny A mengetahui hal-hal yang tidak boleh dilakukan namun terkadang masih
dilakukan seperti masing sering ngemil malam hari.
d. Kebiasaan tidur dan istirahat
Tn. M mengatakan biasanya tidur malam mulai jam 9 dan bangun jam 5 subuh untuk
sholat dulu. Tn M mengatakan jarang tidur siang karena khawatir akan menyulitkan
Tn M untuk tidur malam harinya. Ny A mengatakan tidur malam mulai jam 10 an
karena membersihkan piring di dapur dulu, setelah itu baru tidur lama dan bangun
pagi kadang jam 5 an. Untuk sholat subuh.
Tn M mengatakan selalu memiliki kebiasaan berdoa sebelum tidur dan
mengajarkankan kepada anak-anaknya.An F mengatakan sering tidur di atas jam 10
an. Jika belum mengantuk anggota keluarga melakukan aktivitas seperti menonton
dan kumpul bersama.
e. Praktik Aktivitas Fisik dan Rekreasi
Tn. M mengatakan tidak tahu kalau rekreasi dan olahraga secara teratur penting
untuk kesehatan. Tn. M mengatakan pekerjaannya sebagai pensuinan Tn. M
mengatakan jarang melakukan olah raga hanya sesekali mencoba jalan pagi.dirinya
berolah raga.. keluarga yang melakukan olahraga rutin karena kesibukan
f. Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alcohol serta tembakau di
keluarga
Tn. M mengatakan teratur minum obat Diabetes mellitus yakni : merformin 1x 1
tablet/ hari. Klien memilikikebiasaan merokok 1 bungkus sehari./hari.tidak ada
anggota keluarga yang memiliki kebiasaan minum alkohol dan penggunaan obat
penenang.
g. Peran keluarga dalam praktik perawatan kesehatan
Tn M mengatakan biasanya untuk memperbaiki status kesehatan anggota

keluarganya akan mencari pelayanan kesehatan dan memeriksakan diri ke rumah

sakit. Tidak terdapat pencegahan khusus terhadap penyakit dirumah. Pengetahuan

Ny A terkait penyakit Tn. M diperoleh saat melakukan kontrol ke dokter. Anggota

keluarga saling membantu dalam melakukan perawatan pada Tn. M.

h. Tindakan Pencegahan Medis


An F Mengatakan selain Tn M dan Ny A, anggota keluarga yang lain jarang
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Hanya mencari pelayanan kesehatan jika
ada keluhan. Tn M dan Ny A rutin memeriksakan dirinya ke puskesmas Ulak Karang
sekali sebulan dan diberikan obat namun gula darah belum terkontrol dengan
baik..namun Ny A menangatakan dirinya dan Tn M tidak ada di imunisasi waktu
balita. Ny A mengatakan imunisasi anak anaknya lengkap.
i. Terapi komplementer
Tn M mengatakan jarang melakukan pengobatan tradisional ketika ada anggota yang
sakit.Apabila ada anggota yang sakit pertama diobati dengan obat yang ada dirumah.
Jika tidak ada perbaikan dibawa ke puskesmas atau klinik kesehatan lain.
j. Riwayat kesehatan keluarga
Ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan Tn M yakni
istrinya Ny A.
k. Layanan perawatan kesehatan yang diterima
TN M dan keluarga memiliki Kartu BPJS Mandiri yang langsung di potong dari gaji
mereka dan Faskes tk I di puskesmas Ulak Karang Padang.
l. Perasaan dan persepsi mengenail pelayanan kesehatan
Tn M dan Ny A mengatakanpelayanan kesehatan yang tersedia sangat bermanfaat
bagi kesehatan karena sangat membantu keluarga Tn M dalam menegtahui masalah
kesehatan yang terjadi.
m. Pelayanan Kesehatan Darurat
Untuk kondisi darurat, keluarga dapat membawa anggota keluarga yang sakit dibawa
ke UGD terdekat sesuai yang kesepakatan keluarga.
n. Sumber pembayaran
Keluarga memilki jaminan kesehatan berupa BPJS Mandiri
o. Logistic untuk mendapatkan perawatan
Jarak puskesmas Ulak Karang dari rumah sekitar 2 Km dan alat transportasi yang
digunakan untuk menuju pelayanan kesehatan adalah kendaraan pribadi sepeda
motor yang di milki Anaknya
.
Dalam melakukan pegkajian keluarga terdapat 5 fungsi perawatan
keluarga,diantaranya :
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn. M dan Ny A mengatakan belum mengetahui faktor risiko, Diabetes Melitus.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tentang tindakan kesehatan yang tepat.
Tn.M berobat ke puskesmas setelah dianjurkan oleh An F untuk pergi berobat, jika
obat yang diberi puskesmas hampir habis.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn.M mengatakan belum mengetahui bagaimana perawatan penyakit Diabetes
Melitus.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat
Tn.M mengetahui pentingnya pemeliharaan kebersihan lingkungan dan pentingnya
menjaga kekompakan ntara anggota keluarga dalam menjaga kebersihan
rumah.Tn.M tetap mengusahakan lingkungan rumah selalu bersih.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Tn. M sudah menggunakan pelayanan kesehatan yaitu puskesmas Ulak Karang untuk
kontol rutin kesehatannya dan keluarga.

STRES DAN KOPING KELUARGA


27. Tn. M Stresor Jangka Pendek mengatakan saat ini difikirkan bagaimana rasa kebas dan
kesemutan pada kakinya dapat berkurang. Sedangkan Stresor Jangka PanjangTn merasa
bingung kalau Penyakit Diabetes Melitus bertambah parah dan cemas dengan komplikasi
penyakitnya seperti gagal ginjal, penyakit jantung.
28. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stresor
Tn M mengatakan jika ada masalah yang dirasakannya berat maka mereka akan
memecahkan masalah secara bersama dan berusaha berusaha mengupayakan pengobatan,
pencegahan dan perawatan kesehatan terhadap keluarga.
29. Strategi Koping yang Digunakan
Tn M menggunakan koping yang adaptif dalam keluarga yaitu dengan bersikap terbuka
terhadap semua masalah yang ada di keluarga. Dalam hal penyelesaian masalah keluarga
menyelesaikan dengan cara bermusyawarah dan berdiskusi bersama anggota keluarga
yang lainnya.
30. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tn.M mengatakan bahwa ketika ada masalah dalam keluarga, baik itu Tn.M akan merasa
pusing, sakit kepala, dan susah tidur. Namun, ketika sudah dibicarakan bersama,
semuanya kembali membaik lagi.
31. Harapan Keluarga
 Terhadap Masalah Kesehatan
Tn. M berharap penyakit di dirinya tidak lagi kambuh dan perlahan membaik.Tn.
M berharap semua anggota keluarga sehat dengan selalu menjaga pola hidup
sehat.

 Terhadap Petugas Kesehatan


Keluarga Tn. A berharap, pelayanan kesehatan lebih ditingkatkan, keluarga. Tn. A
sangat mengharapkan adanya kunjungan rutin petugas kesehatan ke komunitas Tn.
A. sehingga kesehatan keluarga dapat terpantau rutin.

B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan An. F
No Tn. M Ny. A
Fisik
1 TTV TD: 130/80 mmHg TD: 130/70 mmHg TD: 120/80mmHg
R: 20x/menit R: 18x/menit R: 18x/menit
N: 81x/menit N: 85x/menit N: 80x/menit
S: 37oC S: 36oC S: 36, 5oC
2 Kondisi  Kesadaran kompos  Kesadaran kompos  Kesadaran kompos
Umum mentis mentis mentis
 Kondisi umum baik  Kondisi umum baik  Kondisi umum baik
 BB: 60kg  BB: 66 kg  BB: 70 kg
 TB: 160 cm  TB: 168 cm  TB: 172 cm
3 Kepala  Rambut sebagian putih  Rambut hitam  Rambut hitam
 Mata: konjungtiva  Mata: konjungtiva  Mata: konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
penglihatan sedikit penglihatan sedikit penglihatan tidak
kabur kabur kabur
 Hidung tidak ada  Hidung tidak ada  Hidung tidak ada
sumbatan sumbatan sumbatan
 Telinga bersih,  Telinga bersih,  Telinga bersih,
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
 Mukosa bibir lembab  Mukosa bibir lembab  Mukosa bibir
 Mulut tidak ada  Mulut tidak ada lembab
kelainan kelainan  Mulut tidak ada
 Lidah merah muda,  Lidah merah muda, kelainan
permukaan berbintik permukaan berbintik  Lidah merah muda,
 Gigi tidak lengkap  Gigi lengkap permukaan berbintik
 Gigi lengkap
4 Leher  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan
kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid
 Teraba denyut vena  Teraba denyut vena  Teraba denyut vena
jugularis jugularis jugularis
 Tidak terlihat adanya  Tidak terlihat adanya  Tidak terlihat adanya
peningkatan tekanan peningkatan tekanan peningkatan tekanan
vena jugularis vena jugularis vena jugularis
5 Dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada  Pergerakan dada
terlihat simetris terlihat simetris terlihat simetris
 Suara jantung S1 dan  Suara jantung S1 dan  Suara jantung S1 dan
S2 normal, murmur (-) S2 normal, murmur S2 normal, murmur
 Suara napas vesikuler, (-) (-)
ronchi (-), wheezing (-)  Suara napas vesikuler,  Suara napas
ronchi (-), wheezing vesikuler, ronchi (-),
(-) wheezing (-)
6 Abdomen  Perut terlihat bersih  Perut terlihat bersih  Perut terlihat bersih
 Warna kulit kecoklatan  Warna kulit  Warna kulit
 Nyeri tekan lepas (-) kecoklatan kecoklatan
 Suara bising usus  Nyeri tekan lepas (-)  Nyeri tekan lepas (-)
normal  Suara bising usus  Suara bising usus
normal normal
7 Genitalia Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak
ada masalah ada masalah ada masalah
8 Rektal Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak
ada masalah ada masalah ada masalah
9 Ekstremitas  Warna kulit adanya  Warna kulit  Warna kulit
sedikit hiperfigmentasi kecoklatan dan kering kecoklatan
dan kering  Tidak terdapat edema  Tidak terdapat
 Tidak terdapat edema  ada varises dikaki edema dan varises
 Ada varises dikaki  Kulit kaki agak kering dikaki
 Kulit kaki agak kering dan elastis  Kulit lembab dan
 Telapak kaki pecah  kekuatan otot baik elastis
pecah  CRT <3 detik  kekuatan otot baik
 kekuatan otot baik  CRT <3 detik
 CRT <3 detik
ANALISA DATA

DATA MAYOR DATA MINOR DIAGNOSIS

Subjektif Keterangan Subjektif Keterangan Manajemen


kesehatan keluarga
1. Mengungkapkan kurang memahami - Tn. M mengatakan - - tidak efektif(DM)
berhubungan dengan
masalah kesehatan yang diderita diabetes melitus
kompleksitas
Pemahaman terkait masalah kesehatan merupakan penyakit program perawatan
mengenai penyakit DM mampu akibat terlalu banyak dibuktikan dengan
mengungkapkan tidak
menjelaskan secara benar tentang makan yang manis-manis memahami masalah
penyakit. Mampu memahami definisi - Tn M mengatakan tidak kesehatan yang
diderita,
DM yakni, tanda & gejala, penyebab, rutin memeriksakan
mengungkapkan
factor resiko dan juga pencegahan kesehatan ke puskesmas kesulitan
pada penyakit DM (Fitriyanti, 2019) - Klien mengatakan belum menjalankan
perawatan yang
 Defenisi DM yaitu penyakit yang memahami faktor resiko ditetapkan, aktivitas
memerlukan pengelolaan DM seperti Tn jarang keluarga untuk
mengatasi masalah
berkelanjutan terutama melakuan olahraga,
kesehatan tidak
pengendalian kadar glukosa darah orangtua perempuan tepat, dan gagal
klien meninggal penyakit melakukan tindakan
untuk mencegah dan
untuk mengurangi
memperlambat terjadinya Dm dan factor
komplikasi ( Setia rani, 2013) Definisi:
Pola penanganan
 .Tanda dan gejala penyakit Dm; masalah kesehatan
cepat haus, sering berkemih, dalam keluarga tidak
mengantuk, cepat lapar,penurunan memuaskan untuk
berat badan, rasa lelah dan luka memulihkan kondisi
kesehatan anggota
sering kama atatu infeksi, warna keluarga
kulit gelap ( Kusuma, 2017)
 Faktor resiko penyakit Dm yakini:
o yang tidak bisa diubah Usia ,
berkembang pesan pada usia 45
sampai 64 tahun, bahkan semakin
meningkat pada usai 65 tahun
keata karena pada usia tersebut
telah terjadi penurunan funsi
berbagai organ terutama fungus
homeostatic glukosa sehingga
penyakit degeneratif seperti Dm
akan lebih mudah terjadi. Dan
faktor riwayat keturunan yang
menderita Dm,
https://media.neliti.com/media/public
ations/291108-pengalaman-penderita-
diabetes-mellitus-d-9e202b6f.pdf
o faktor yang bisa diubah pola
makan yang konsumsi ( Rahma,
2015). Sedangkan menurut
PERKENI( 2015) faktor yang
bisa diubah salah satunya adalah
pola nutisi, pada perlu penekanan
mengenai keteraturan jadwal
makan, jenis dan jumlah kalori
terutama karbohidrat , protein dan
lemak ).
https://pbperkeni.or.id/wp-
content/uploads/2020/07/Pedoma
n-Pengelolaan-DM-Tipe-2-Dewasa-
di-Indonesia-eBook-PDF-1.pdf

o Sedang menurut Mahdia, ddk


( 2018) salah satu faktor yang
dapat di ubah adalah Olahraga
adalah gerakan tubuh yang teratur
dan berirama. Pada saat olahraga,
kebutuhan bahan bakar otot yang
masih aktif akan meningkat.
Selain itu, akan timbul reaksi
tubuh yang bermacammacam
seperti sirkulasi, metabolisme,
pengaturan hormonal, dan
susunan saraf otonom. Kebutuhan
energi pada saat berolahraga
bersumber dari glukosa dan asam
lemak bebas. Glukosa yang
dipakai pada awalnya bersumber
dari cadangan glikogen otot,
kemudian berasal dari glukosa
darah. Olahraga yang baik untuk
penderita DMT2 dapat
mengontrol kadar gula darah.
Olahraganya seperti berjalan kaki,
berengan, senam, jogging dan
bersepeda santai
file:///D:/PROFESI%20IRWAN
%202020/komkel/KELUARGA/sumber/
olahraga%20dan%20gula%20darah.pdf

2. Mengungkapkan kesulitan
menjalankan perawatan yang
ditetapkan.
o Perawatan diri pada pasien DM
merupakan sesuatu yang sangat
penting sebab berperan sebagai - Tn. M mengatakan
pengontrol penyakit. Tujuan belum teratur dengan
utama perawatan diri DM adalah pola diet baik frekuensi
mengontrol status metabolik yang maupun batasan jenis
baik, meminimalkan komplikasi makanan.
akibat DM dan untuk mencapai - Tn. M mengatakan
kualitas hidup yang baik. teratur minum obat
Perawatan yang dikaji mencakup Diabetes mellitus
diet, olah raga, pemantauan gula yakni : merformin 1x 1
darah, manajemen obat, dan tablet/ hari.. namun Tn.
perawatan kaki (Fahra, dkk, M tidak rutin
2017) melakukan pemeriksaan
file:///C:/Users/WINDOWS kesehatan ke Puskesmas
%2010/Downloads/5197-481-10377-1- - Tn M memiliki
10-20170809.pdf kebiasaan merokok 1
bungkus sehari
- Tn M mengatakan
jarang melakukan
olahraga hanya sesekali
melakukan jalan jalan
pagi

Objektif Keterangan Objektif Keterangan


3. Aktivitas keluarga untuk mengatasi - Tn Mjarang kontrol ke Gagal melakukan - Saat dilakukan
masalah kesehatan tidak tepat puskesmas, hanya jika tindakan untuk pengkajian Tn. M
o Aktivitas keluarga dimulai sakitnya sudah mengurangi resiko masih belum
dengan memberikan mengganggu aktifitas. menerapkan pola
dukungan terhadap aktivitas - Tn. M jarang Menurut Konsensus makan sehat untuk
perawatan diri pada pasien melakukan olah raga Pengendalian dan mengurangi resiko
DM. Terdapat 5 pilar dalam hanya sesekali mencoba Pencegahan DM penyakit
penatalaksanaannya yaitu jalan pagi. Tipe 2 di Indonesia, - Ny A mengatakan
edukasi kesehatan, - Tn M tidak sesusi perilaku sehat untuk Tn M masih suka
manajemen nutrisi, latihan dengan porsi diet yang makan malam hari
mengurangi resiko
fisik, terapi obat anti dianjurkan dokter dan suka ngemil
yang
diabetikum (OAD) ( sama dengan anggota makanan cemilan
merepresentasikan
monitoring glukosa darah keluarga yang tidak seperti roti dan kue,
self-management
o Terapi obat anti diabetikum menderita DM gorengan
pada pasien DM
(OAD) Tn M masih sering - Tn. M mengatakan
mengkonsumsimakan antara lain
Salah satu obat Diabetes lupa untuk
bersantan dan berlemak
mengikuti pola
mellitus yakni : Metformin mengontrol
makan sehat, makanannya,
yang mmepunyai utama
meningkatkan terutama pada saat
unutk mengurangi produksi
glukosa hati (glukogegnesis) kegiatan jasmani, memakan makanan
dam memperbaiki ambilan memakai obat DM yang disukainya.
glukosa di jaringan. dan obat pada
Metformin XR 500 mg. keadaan khusus
o Monitoring untuk secara aman serta
pemantauan gula darah teratur, melakukan
secara mandiri. ( PGDM), pemantauan kadar
waktu yang dianjurkan gula darah secara
sebelum makan, 2 jam berkala (PERKENI,
setelah makan dan menjelang
2011)
waktu tidur untuk menilai
https://pbperkeni.o
resiko hipiglikemia r.id/wp-
file:///C:/Users/WINDOWS content/uploads/20
%2010/Downloads/587-Article 20/07/Pedoman-
%20Text-1360-3-10- Pengelolaan-DM-
20200830.pdf Tipe-2-Dewasa-di-
Indonesia-eBook-
PDF-1.pdf
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Luaran Intervensi

1 Manajemen Kesehatan Manajemen kesehatan keluarga Dukungan Keluarga Merencakan Perawatan:


Keluarga Tidak Menfasilitasi perencanaan penatalaksanaan kesehatan
Efektif(Diabetes Melitus) Kiteria hasil keluarga
berhubungan dengan 1. Kemampuan menjelaskan Aktivitas:
kompleksitas program masalah kesehatan yang observasi
perawatan dibuktikan dengan dialami cukup meningkat (4)  Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga
mengungkapkan tidak 2. Aktivitas keluarga tentang kesehatan
memahami masalah kesehatan mengatasimasalah kesehatan  Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
yang diderita, aktivitas secara tepat cukup meningkat bersama keluarga
keluarga untuk mengatasi (4)  Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
masalah kesehatan tidak tepat, 3. Tindakan untuk mengurangi dalam merawat pasien Diabetes MelitusDM tipe 2.
dan gagal melakukan tindakan faktor resiko (4) Terapeutik
untuk mengurangi faktor
 Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam
resiko.
Tingkat Pengetahuan keluarga dalam perawatan pasien Diabetes Melitus.

Edukasi
Kiteria hasil
1. Perilaku sesuai anjuran  Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan
cukup meningkat ( 4) keluarga untuk pasien diabetes melitus.
2. kemampuan menjelaskan 2. Edukasi proses penyakit :
pengetahuantentang satu Definisi : Memberikan informasi tentang mekanisme
topic cukup meningkat (4) munculnya penyakit dan menimbulkan tanda dan
3. Menjalani pemeriksaan gejala yang menganggu kesehatan tubuh pasien
tidak tepat cukup Observasi
meningkat (4)  Identifikasi kesiapan Menerima informasi.
Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan.
 Berikan kesempatan untuk bertanya.
Edukasi
 Jelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit
 Jelaskan proses patofisiologi munculnya penyakit.
 Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh

penyakit.
 Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi.

Intervensi Rencana Kegiatan

Dukungan Keluarga Merencakan Aktifitas :


Perawatan 1. Mengidentifikasi kebutuhan dan harap keluarga dengan mengkaji tingkat
1. Identifikasi kebutuhan dan kemandirian keluarga diantara
harapan keluarga tentang
1) Apakah keluarga menerima petugas kesehatan ( seperti menerima kunjungan
kesehatan dengan mengkaji
tingkat kemandirian keluarga mahasiswa keperawatan dirumah untuk melakukan pengkajian dan anamnesa
pasien ( Depkes, 2006) terkait kesehatan keluarga TN M )
2) Apakah keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan
(keluarga Tn menerima asuhan keperawatan yang dibuat oleh mahasiswa
keperawatan)
3) Apakah apakah keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan
secara benar ( keluarga Tn hanya mengatakan bahwa penyakit Diabetes mellitus
itu adalah penyakit gula, keluarga TN M tidak mengetahui secara benar apa
defenisi, penyebab dan faktor resiko, tanda dan gejala dan komplikasi lanjut
dari diabetes mellitus yang diderita Tn M,
4) Apakah keluarga menfaatkan fasilitas pelayanan sesuai anjuran ( keluarga TN
M belum bisa memanfaatkan fasilitas pelayanan dibuktikan dengan keluarga
tidak rutin setiap bulan membawa Tn M kontrol ke puskesma
5) Apakah keluarga melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif( keluarga
tidak tahu cara perawatan pasien dm guna pencegahan komplikasi pasien Dm.
6) Apakah keluarga melaksanakan tindakan promotif secara aktif( keluarga belum
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat terutama dalam penatalaksanaan
pasien dm seperti, pengaturan pola diet Dm, aktiftas olahraga, pengawasan
dalam minum obat OAD pasien, pendampingan pasien dalam pengecekan
glukosa darah secara rutin.
7) Tingkatkan kemandirian pasien pada tingkatkan I. rincian terlampir pada
lampiaran 3perlu dilakukan intervensi berupa pendidikan kesehatan tentang
diabetes mellitus seperti dan penatalaksanaannya dirumah :

2. Identifikasi konsekuensi tidak 2. Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga ( keluarga
melakukan tindakan bersama belum tahu tentang diabetes melitus terutama tentang penatalaksanaan pasien DM
keluarga dirumah seperti diet makanan pada Tn M tidak sesuai dengan anjuran pasien dokter,
jarang mengajak Tn M berolahraga, tidak rutin membawa berobat dan control gula
darah Tn M kepuskesmas sehingga waktu di periksa gula darah GDS pasien naik
210 gr/dl,
3. Identifikasi tindakan yang dapat 3. Mengkaji apa yang dilakukan keluarga dalam perawatan pasien Diabetes Melitus
dilakukan keluarga dalam dengan melakukan wawancara tentang perilaku kesehatan keluarga terdiri dari:
perawatan pasien DM o Apakah pola makan terutama Tn M sudah sesuai dengan diet yang
dianjurkan dokter dan perawat
o Apakah Tn M dan keluarga melakukan olahraga untuk meningkatkan
kesehatan jasmani
o Apakah Tn M meminum obat diabetes melitus sesuai aturan pengobatan
dokter
o Apakah keluarga ada memberikan dukungan pada Tn untuk menengcek gula
darah secara rutin ke puskesmas (Perkeni, 2019)

4. Gunakan sarana dan fasilitas 4. Menganjurkan keluarga menggunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
yang ada dalam keluarga.
untuk penatalaksanaan pasien DM meluputi:
Sarana dan fasilitas yang ada
dalam keluarga seperti adanya o Mengajak keluarga memberikan dukungan emosional keluarga berupa caring
dukungan keluarga terhadap dan pehatian serta kepercayaan keluarga dalam mengatur diet, olahraga,
keluarga penatalaksnaan pasien minum obat sesuai aturan, mengecek glukosa darah secara rutin ( Hasan,
DM 2013 dalam Desy, 2018)
o Menganjurkan keluarga memberikan dukungan informasi berupa mencari
informasi tentang penatalaksana pasien DM(haerul Umam, 2015 dalam
Desy, 2018)
o Mengajak keluarga memberikan dukungan penilaian tentang kepatuhan
pasien DM dalam mengatur diet, olahraga, minum obat secara teratur, dan
mau mengecek glukosa darah secara rutin ke puskesmas(Desy, 2018)
o Dukungan Instrumen seperti: keluarga menyipakan diet DM yang dianjurkan
dokter, menyiapkan obat yang akan diminum (haerul Umam, 2015)

5. Ajarkan perawatan dilakukan keluarga dalam merawat pasien Diabetes mellitus


5. Ajarkan cara perawatan yang
o Ajarkan keluragEdukasi keluarga dalam pengaturan diet : mengatur,
bisa dilakukan keluarga untuk merencanakan, menyiapkan, mengingatkan jadwal makan,
pasien diabetes melitus. merencanakanmenu makanan serta mengawasi jumlah porsi dan kalori yang
terkandung seperti karbohidrat( 65%), protein (15%) dan lemak
(20%).Terlampir di lampian 4
o Ajarkan keluarga dan pasien dalam pengaturan latihan fisik klien Diabtes
Melitus seperti megajak, mengingat dan mengawasi pasien untuk latihan
fisik, secara rutin selama 30 menit sehari contoh olahraga seperti seperti
berjalan kaki, berengan, senam, jogging dan bersepeda santai
o Ajarakan keluarga dan pasien dalam pengaturan konsumsi OAD sebagai
kordinator, pengawas, motivator agar pasien minum obat OAD secara teratur
o Ajarkankeluarga dan pasien dalam pemantauan kadar glukosa darah sebagai
memberikan motivator, pendamping, koordinator serta mengajarkan cara
pemantauan glukosa darah secara mandiri.
o Ajarkan keluarga dan pasien dalam deteksi dini komplikasi penyakit
seperti : komplikasi; akut DM tipe 2 hipo atau hiperglikemia dan komplikasi
kronik seperti, retinopati, neoropati, impotensi, ganggren dan ulkus dsb
( sari,dkk. 2014)
file:///C:/Users/WINDOWS%2010/Downloads/684-1710-1-SM.pdf
Edukasi Proses penyakit Aktifitas :
1. Identifikasi kesiapan dan 1) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga,pelayanan kesehatan harus

kemampuan menerima informasi melakukan komunikasi yang efektif, dalam melihat memerima informasi pelayanan

pasien dan keluarga kesehatan, menilai memori pasien apakah seseorang pelupa atau tidak dan perlu
ditulis sehingga informasi yang diberikan tetap dingat( Zulianda, 2016)

2) Metode yang telah banyak digunakan dengan melakukan penyuluhan pada pasien

2. Sediakan materi dan media atau keluarga, seminar dan edukasi secara lisan menggunakan leaflet (Zagade &

pendidikan kesehatan Patil, 2012)

3) Memberikan pendidikan kesehatantentang DM sesuai dengan kontrak yang telah

3. Jadwalkan pendiikan kesehatan dibuat denganpesertapendidikan kesehatan (Notoatmodjo,2014).

sesuai kespakatan
4) Memotivasi bertanya dapat menambah pengetahuan serta mengurangi hal yang
4. Berikan kesempatan untuk bertanya meragukan peserta terkait dengan materi pendiikan kesehatan yang diberikan,
sehingga dapat membuat suasan pendiikan kesehatan tidak monoton ( Notoatmojo,
2014)

5) Jelaskan defenisi , penyebab dan faktor resiko dan cepat lambatnya sesorang

5. Jelaskan penyebab dan faktor risiko terkena diabetes

penyakit  Menjelaskan pengertian diabetes mellitus


Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan dari metabolisme karbohidrat akibat
ketidakcukupan insulin, disfungsi insulin, atau keduanya, ditandai dengan
hiperglikemia, yaitu kadar gula darah diatas batas normal(>200 mg/dl). (Mahdia,
dkk 2018)
 Menjelaskan penyebab dan faktor resiko sesesorang kena Diabetes mellitus
(Smeltzer& Bare (2010)
1. Usia lebih 45 tahun
Usiadi atas 45 tahun beresiko tinggi terkena DM dikarenakan terjadinya
penurunan fungsi pankreas untuk memproduksi insulin
2. Riwayat keluarga
Orang tua dengan penyakit DM beresiko menurunkan penyakit DM kepada
anaknya. Gen pembawa DM akan diwariskan ke anak apabila orang tua
menderita DM.
3. Kurang berolahraga
4. Hipertensi
5. Obesitas (Berat badan lebih)
Berat badan lebih dapat beresiko menurunkan jumlah sensitivitas reseptor
insulin pada tubuh
6) Menjelaskan tanda dan gejala yang dirasakan oleh pesien Diabetes Melitus
(Smeltzer& Bare (2010) :
6. Jelskan tanda dan gejala yang
 Poliuria : peningkatan pengeluaran urin.
ditimbulkan penyakit
 Polidipsia : rasa haus yang berlebihan.
 Polifagia : rasa lapar yang meningkat dan berlebihan.
 Berat badan berkurang drastic
 Kulit kering, adanya lesi pada kulit, serta luka yang lama dan sulit
sembuhnya.
 Mengantuk dan pusing.
 Gangguan penglihatan
 Sensasi kebas dan rasa kesemutan pada ekstremitas

7) Menjelaskan komplikasi yang terjadi pada pasein Diabetes Melitus menurut


7. Jelaskan kemungkinan terjadnya
Smelzer & Bare ( 2010)
komplikasi Menurut Smeltzer& Bare
Komplikasi Akut
(2010)
 Ketoasidosis Diabetes (KAD), yakni terjadi pembentukan keton secara
berlebihan yang ditandai dengan adanya asidosis metabolic. Akibatnya akan
terjadi hipotensi dan syok yang berakibat pada penurunan perfusi jaringan ke
otak sehingga pasien dapat mengalami koma.
 Hipoglikemia, yakni penurunan kadar glukosa darah di bawah 60 mg/dl,
diikuti dengan gejala lemas, pusing, keringat dingin, gemetar, hingga
penurunan kesadaran.

Komplikasi Kronik

 Neuropati
 Retinopati
 Autonomik neuropati diabetik, yakni gangguan saraf autonom pada jantung
 .Impotensi
 Nefropatik diabetik, yakni gangguan pada fungsi ginjal
 Ganggren dan ulkus
CATATAN PERAWATAN
Hari/ Tanggal Intervensi Implementasi
Rabu, 18 Dukungan 1. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga
November keluarga tentang kesehatan
2020 merencanakan - Pengetahuan keluarga tentang penyakit DM

perawatan dan penatalaksanaannya


Hasil :keluarga berada pada tingkat kemandirian I
sehingga perlu diberikan penkes tentang DM dan
penatalaksanaannya. Terlampir pada lampiran I
2. Identfikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
bersama keluarga
Hasil : keluarga tidak memberikan diet sesuai
anjuran dokter (DD ± 1900 kcal) hasil terlampir
dilampiran 2.
3. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
– Bagaimana perawatan pasien Dm Tipe 2 oleh
keluarga seperti mengatur pola makan sesuai diit
DM, melakukan olah raga, minum obat teratur dan
mengecek gula darah secara rutin
Hasil : Keluarga Tn. M mengatakan belum mampu
melakukan tindakan yang dapat dilakukan dalam
merawat anggota keluarga (Tn. M) seperti:
mengatur pola makan sesuai diit DM, melakukan
olah raga teratur, minum obat teratur dan mengecek
gula darah secara berkala

4. Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam


keluarga
- Dukungan emosional
- Dukungan informasi
- Dukungan penilaian
- Dukungan instrument
Terhadap perawatan klien Tn. M
- Hasil : Keluarga mampu menjelaskan
dukungan emosional, dukungan informasi,
dukungan penilaian dan dukungan instrument
terhadap perawatan klien Tn. M
5. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan
keluarga
- Cara mengatur diit, melakukan olahraga
teratur, minum obat teratur, kontrol gula darah
secara berkala ke puskesmas secara berkala ke
layanan kesehatan
Hasil : Keluarga mampu menjelaskan cara
perawatan pasien DM

Minggu/ 22 Dukungan 1. Review kemampuan keluarga dalam memenuhi


November keluarga kebutuhan dan harapan keluarga tentang penyakit
2020 merencanakan DM dan penatalaksanaannya

perawatan Hasil : keluarga mampu menjelaskan tentang DM


dan penatalaksanaannya.
2. Review tindakan yang dilakukan bersama untuk
meminimalkan konsekuensi yang tidak dinginkan
Hasil : keluarga mampu memberikan diet sesuai
anjuran dokter. Diet yang dianjurkan sesuai
kebutuhan kalori pasien Tn M ( ± 1900 kcal) hasil
terlampir dilampiran 2
3. Review tindakan yang dapat dilakukan keluarga
dalam merawat pasien Dm Tipe 2 seperti mengatur
pola makan sesuai diit DM, melakukan olah raga,
minum obat teratur dan mengecek gula darah
secara rutin
Hasil : Keluarga Tn. M mampu melakukan
tindakan yang dapat dilakukan dalam merawat
anggota keluarga (Tn. M) seperti: mengatur pola
makan sesuai diit DM, melakukan olah raga teratur,
minum obat teratur dan mengecek gula darah
secara berkala

4. Review kemampuan keluarga menggunakan sarana


dan fasilitas yang ada dalam keluarga, seperti
memberikan dukungan emosional, dukungan
informasi, dukungan penilaian dan dukungan
instrument untuk terhadap Tn. M
Hasil : keluarga mampu memberikan dukungan
emosional, informasi, penilaian seperti pengaturan
pola diit, olah raga, minum obat teratur dan kontrol
gula darah secara berkala khusus untuk Tn. M,
namun keluarga belum maksimal dalam
memberikan dukungan instrumen terhadap
kepatuhan pola diet olahraga teratur, minum obat
teratur dan mengecek gula darah secara berkala

5. Review kemampuan keluarga dalam perawatan


yang bisa dilakukan keluarga, seperti cara mengatur
diit, melakukan olahraga teratur, minum obat
teratur, kontrol gula darah secara berkala ke
puskesmas secara berkala ke layanan kesehatan
Hasil : Keluarga mampu melakukan perawatan
pada Tn M diantaranya mengatur pola diet DM,
melakukan olahraga, mengawasi Tn. M minum
obat teratur, dan mendampingi Tn. M untuk
mengecek gula darah secara berkala ke puskesmas/
layanan kesehatan terdekat
Rabu/ 25 Edukasi proses 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
November penyakit informasi
2020 Hasil: Tn M dan keluarga tampak siap dalam
menerima informasi dengan menyepakati kontrak
untuk dilakukan pendidikan kesehatan.
2. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan.
Hasil : Perawat menggunakan lembar balik dan
leaflet dalam melakukan edukasi kesehatan
3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
Hasil: Jadwal pendidikan kesehatan pada hari
Minggu, 29 November 2020 jam 10.00 wib
4. Berikan kesempatan bertanya
Hasil: keluarga bertanya mengenai penyakit DM
pada Tn M
5. Jelaskan penyebab dan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
Hasil : Keluarga mampu menjelaskan penyebab
dan faktor resiko DM
6. Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh
penyakit.
Hasil : Keluarga mampu menjelaskan tanda dan
gejala penyakit DM
Minggu/ 29 Edukasi proses 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
November penyakit Hasil: perawatan menggunakan lembar balik dan
2020 leaflet dalam melakukan pendidikan kesehatan
2. Reviuw pengetahuan Tn. M dan keluarga mengenai
pendidikan kesehatan yang telah di berikan
sebelumnya
Hasil: Tn. M dan keluarga mampu menyebutkan
pengertian , penyebab ,faktor resiko, dan tanda
gejala penyakit diabetes melitus
3. Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi dari
penyakit diabetes mellitus
Hasil: setelah diberikan pendidikan kesehatan, Tn.
M dan keluarga memahami kemungkinan
komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit
Dabetes Melitus
EVALUASI
DIAGNOSIS HARI EVALUASI
TANGGAL
Manajemen Rabu, 18 November S/O
Kesehatan Keluarga 2020 1. Kemampuan menjelaskan
Tidak Efektif(DM) masalah kesehatan yang
dialami (4/4)
2. Altivitas keluarga mengatasi
maslah kesehatan secara tepat
3. Tindakan untuk
mengurangifaktor resiko (3/4)

Ket :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
A : Manajemen kesehatan keluarga
tidak efektif belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan dengan
kegiatan me-review Dukungan
Keluarga merencanakan
perawatan
Manajemen Minggu/ 22 S/O
Kesehatan Keluarga November 2020 1. Kemampuan menjelaskan
Tidak Efektif(DM) masalah kesehatan yang
dialami (4/4)
2. Tindakan untuk
mengurangifaktor resiko (4/4)
3. Kemampuan melakukan
tindakan pencegahan masalah
kesehatan (4/4)
Ket :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
A : Manajemen kesehatan keluarga
tidak efektif belum teratasi
P: Intervensi dipertahankan dengan
kegiatan me-review dukungan
keluarga merencanakan
perawatan dan dilanjutkan
dengan edukasi proses penyakit
Manajemen Rabu/ 25 November S/O
Kesehatan Keluarga 2020 1. Aktivitas keluarga
Tidak Efektif(DM) mengatasimasalah kesehatan
secara tepat (3/4)
2. Kemampuan peningkatan
kesehatan (4/4)
Ket :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
A : Manajemen kesehatan keluarga
tidak efektif belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan
review dukungan keluarga dan
review edukasi proses penyakit
merencanakan perawatan
Manajemen Minggu/ 29 S/O
Kesehatan Keluarga November 2020 1. Kemampuan peningkatan
Tidak Efektif(DM) kesehatan (4/4)
2. Aktivitas keluarga
mengatasimasalah kesehatan
secara tepat (4/4)
Ket :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
A : Manajemen kesehatan keluarga
tidak efektif teratasi
P : Intervensi dihentikan.
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-1 Hari/Tanggal :……. November 2020

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn M dengan masalah kesehatan Diabetes Melitus
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Data umum keluarga
2. Tahap perkembangan, riwayat keluarga
3. Data Lingkungan
4. Karakteristik rumah, lingkungan sekitar dan komunitas
5. Informasi tentang perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
6. Struktur Keluarga
7. Struktur peran
8. Nilai dan norma keluarga
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (Diabetes Melitus).
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (Diabetes Melitus).
b. Rencana Tindakan
1. Membina hubungan terapeutik dengan anggota keluarga Tn M
2. Menjelaskan tujuan kunjungan kesehatan kepada keluarga Tn M
3. Membuat kontrak waktu sesuai dengan keluarga Tn M
4. Memberikan informed consent kepada keluarga sebagai persetujuan bersedia
mengikuti kegiatan/intervensi yang akan dilakukan oleh mahasiswa.
5. Mengkaji data umum keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, serta data
lingkungan.
6. Melakukan pengkajian tentang struktur keluarga
7. Melakukan pengkajian tentang fungsi keluarga
8. Melakukan pengkajian tentang harapan keluarga terhadap perawat
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
b. Media dan Alat : Format pengkajian, alat tulis, Informed consent,
dannursing kit
c. Waktu dan Tempat : …..November 2020jam …..WIB
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Wawancara dilakukan langsung dengan Tn M dan berlangsung di rumah Tn M
b. Kriteria Proses
1. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
2. Keluarga menerima kedatangan mahasiswa.
3. Keluarga menyetujui menjadi keluarga binaan.
4. Selama wawancara keluarga kooperatif.
c. Kriteria Hasil
1. Didapatkan hasil pengkajian tentang data umum keluarga
2. Didapatkan hasil pengkajian tentang tahap perkembangan dan riwayat keluarga
3. Didapatkan hasil pengkajian tentang data lingkungan keluarga
4. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya
5. Didapatkan hasil pengkajian tentang karakteristik rumah, lingkungan sekitar dan
komunitas
6. Didapatkan hasil pengkajian informasi perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
7. Didapatkan hasil pengkajian tentang struktur keluarga
8. Didapatkan hasil pengkajian struktur peran
9. Didapatkan hasil pengkajian nilai dan norma keluarga
10. Keluarga bersedia dilakukan pertemuan selanjutnya
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-2 Hari/Tanggal :….… November 2020

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Tipe keluarga Tn M adalah nuclear family.Nuclear family merupakan keluarga
yang terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan yang tinggal
dalam satu rumah, dan terpisah dari sanak keluarga lainnya (Friedman, 2010). Keluarga
Tn M terdiri dari 2 generasi yaitu Tn M sebagai kepala keluarga, Ny A sebagai istri,
dan 1 orang anak yaitu Tn. F. Berdasarkan kunjungan pertama yang telah dilakukan
pada keluarga Tn M didapatkan data mengenai data umum keluarga, tahap
perkembangan dan riwayat keluarga, serta data lingkungan.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn M bahwa
akan dilaksanakan pertemuan kedua, yaitu Tugas Perawatan Keluarga.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Fungsi keluarga
2. Harapan Keluarga
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (Diabetes Melitus).
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (Diabetes Melitus).
b. Rencana Tindakan
1. Bantu anggota keluarga untuk menyatakan perasaan yang berhubungan dengan
penyakit.
2. Mendorong kepercayaan individu / kepercayaan diri setiap anggota keluarga
tentang penyakit dan review informasi yang relevan
3. Kaji fungsi keluarga,dan harapan keluarga
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Wawancara
b. Media dan Alat : Format pengkajian, nursing kit, alat tulis
c. Waktu dan Tempat : …..November 2020 jam …. WIB
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
2. Selama berinteraksi keluarga kooperatif.
c. Kriteria Hasil
1. Didapatkan hasil pengkajian tentang fungsi dan harapan keluarga
2. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-3 Hari/Tanggal :….., …November 2020

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn M dengan masalah kesehatan Diabetes Melitus.Keluarga Ibu
Emerupakan tipe keluargatradisional. Tn M mengatakan telah menderita DM sejak
kurang lebih 2 tahun yang lalu dengan dan tidak memeriksakan kesehatannya secara
rutin di puskesmas.
Keluarga Tn M diketahui memiliki riwayat keluarga dengan DM. Tn M
mengatakan memeriksakan kesehatannya di rumah sakit apabila ada keluhan yang
mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn M bahwa
akan dilaksanakan pertemuan selanjutnya yaitu mengenai pendidikan kesehatan dengan
topik akibat lanjut dan perawatan penyakit Diabetes Mellitus.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data-data yang perlu dikaji lebih lanjut dalam keluarga Tn M adalah mengkaji
lebih lanjut kemampuan keluarga dalam mengenal masalah yang dialami oleh Tn M
yaitu meliputi pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dan perawatan penyakit DM.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (Diabetes Melitus)
b. Rencana Tindakan
SIKI tentang Dukungan Keluarga merencanakan perawatan
Aktivitas :
1. Mengidentifkasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
2. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga
3. Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga dalam merawat pasien
DM
4. Menggunakan sarana dan prasarana yang ada dalam keluarga seperti memberikan
dukungan keluarga
5. Mengajarkan cara perawatan dapat dilakukan keluarga ( cara pengaturan diet,
melakukan olahraga secara teratur,minum obat secara rutin dan control gula
darah secara berkala ke pelayanan kesehatan
6. Berdiskusi tentang kemampuan meningkatkan kesehatan
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi
b. Media dan Alat : Materi, Lembar balik dan Leaflet
c. Waktu dan Tempat : ….., …Nevember 2020
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Tempat dan alat sesuai dengan rencana.
b. Kriteria Proses
 Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
 Tn M dan keluarga mampu berpatisipasi aktif selama penyuluhan
 Tn M dan keluarga tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
c. Kriteria Hasil
Tn M maupun keluargamampu mekakukan penatalaksanaan pasien DM terutama
pengaturan diet Dm, olahraga secara teratur, minum obat secara rutin, dan control gula
darah ke pelayanan kesehatan.
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-4 Hari/Tanggal :….., …Nevember 2020

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn M dengan masalah kesehatan Diabetes Melitus.Keluarga Tn M
merupakan tipe keluargatradisional. Tn M mengatakan telah menderita DM sejak
kurang lebih 2 tahun yang lalu dengan dan tidak memeriksakan kesehatannya secara
rutin di puskesmas.
Keluarga Tn M diketahui memiliki riwayat keluarga dengan DM. Tn M
mengatakan memeriksakan kesehatannya di rumah sakit apabila ada keluhan yang
mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn M bahwa
akan dilaksanakan pertemuan selanjutnya yaitu mengenai pendidikan kesehatan dengan
topik akibat lanjut dan perawatan penyakit Diabetes Mellitus.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data-data yang perlu dikaji lebih lanjut dalam keluarga Ibu Eadalah mengkaji
lebih lanjut kemampuan keluarga dalam mengenal masalah yang dialami oleh Tn
Myaitu meliputi pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dan perawatan penyakit
DM.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
II. Proses Keperawatan
b. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (Diabetes Melitus)
c. Rencana Tindakan
SIKI tentang dukungan keluarga merencanakan perawatan
Aktivitas :
1. mereview tindakan yang dapat dilakukan keluarga dalam merawat pasien DM
2. Mereview kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dan harapan
keluarga tentang penyakit DM dan penatalaksanaannya
3. Mereview tindakan yang dilakukan bersama untuk meminimalkan konsekuensi
yang tidak dinginkan
4. Mereview kemampuan keluarga menggunakan sarana dan prasarana yang ada
dalam keluarga seperti memberikan dukungan keluarga
5. Mereview kemampuan keluarga dalam yang bisa dilakukan keluarga ( cara
pengaturan diet, melakukan olahraga secara teratur,minum obat OAD secara
rutin dan control gula darah secara berkala ke pelayanan kesehatan
6. Berdiskusi tentang kemampuan meningkatkan kesehatan
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
d. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi
e. Media dan Alat : Materi, Lembar balik dan Leaflet
f. Waktu dan Tempat : ….., …Nevember 2020
a. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Tempat dan alat sesuai dengan rencana.
b. Kriteria Proses
 Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
 Tn M dan keluarga mampu berpatisipasi aktif selama penyuluhan
 Tn M dan keluarga tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
c. Kriteria Hasil
Tn M maupun keluarga mampu melakukan perawatan pada pasien DM ( pengaturan
diet, melakuan olahraga secara teratur, minum obat OAD secara teratur, mendampingi
keluarga mencek gula darah ke pelayanan kesehatan
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE-5 Hari/Tanggal :….., …Nevember 2020

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn M dengan masalah kesehatan Diabetes Melitus.Keluarga Ibu
Emerupakan tipe keluargatradisional. Tn M mengatakan telah menderita DM sejak
kurang lebih 2 tahun yang lalu dengan dan tidak memeriksakan kesehatannya secara rutin
di puskesmas
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn M bahwa
akan dilaksanakan pertemuan selanjutnya yaitu pendidikan kesehatan dengan topik
tentang pengertian DM, penyebab, tanda dan gejala DM.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data-data yang perlu di kaji lebih lanjut adalah mengkaji kemampuan keluarga dalam
mengenal masalah yang dialami oleh Ibu Eyaitu meliputi pengetahuan keluarga tentang
pengertian DM, penyebab dan tanda gejala DM.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (Diabetes Melitus)
I. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
b. Rencana Tindakan
SIKI tentang edukasi proses penyakit
Aktivitas :
1. Mengkajitingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit (Diabetes
Mellitus)
2. Berdiskusi dan menjelaskan tentang kondisi DM kepada keluarga
3. Mereview tentang pengertian serta tanda dan gejala dari DM
4. Berdiskusi dan menjelaskan tentang proses penyakit
II. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi
b. Media dan Alat : Materi, Lembar balik dan Leaflet
c. Waktu dan Tempat : ….., …Nevember 2020
III. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
b. Kriteria proses
1. Waktu pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan
2. Tn M dan keluarga berpartisipasi aktif selama penyuluhan
3. Tn M tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Kriteria Hasil
1. Tn M dan keluarga mampu menyebutkan pengertian DM.
2. Tn M dan keluarga mampu menyebutkan penyebab DM.
3. Tn M dan keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala dari DM
4. Tn M dan keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
IV. Materi
Terlampir
Lampiran Materi 2. Pertemuan ke-5
1. Pengertian
Diabetes melitus atau disebut juga kencing manis merupakan kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang akibat peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh
kekurangan insulin.
2. Etiologi
Faktor resiko dan cepat lambatnya seseorang terkena diabetes melitus dipengaruhi oleh
teori dibawah ini:
 Usia lebih 45 tahun
Usia di atas 45 tahun beresiko tinggi terkena DM dikarenakan terjadinya penurunan
fungsi pancreas untuk memproduksi insulin.
 Berat badan lebih
Berat badan lebih dapat beresiko menurunkan jumlah sensitivitas reseptor insulin
pada tubuh
 Riwayat keluarga
Orang tua dengan penyakit DM beresiko menurunkan penyakit DM kepada anaknya.
Gen pembawa DM akan diwariskan ke anak apabila orang tua menderita DM.
 Hiperkolesterol (kolesterol tinggi)

3. Tanda dan Gejala Diabees Melitus


Menurut Smeltzer& Bare (2013), tanda dan gejala DM antara lain :
 Poliuria : peningkatan pengeluaran urin.
 Polidipsia : rasa haus yang berlebihan.
 Polifagia : rasa lapar yang meningkat dan berlebihan.
 Kelelahan dan kelemahan ataupun kram pada otot
 Kulit kering, adanya lesi pada kulit, serta luka yang lama dan sulit sembuhnya.
 Mengantuk dan pusing.
 Gangguan penglihatan
 Sensasi kebas dan rasa kesemutan pada ekstremitas
4.Komplikasi
a. Komplikasi Akut :
- Ketoasidosis Diabetes (KAD), yakni terjadi pembentukan keton secara berlebihan
yang ditandai dengan adanya asidosis metabolic. Akibatnya akan terjadi hipotensi
dan syok yang berakibat pada penurunan perfusi jaringan ke otak sehingga pasien
dapat mengalami koma.
- Hipoglikemia, yakni penurunan kadar glukosa darah di bawah 60 mg/dl, diikuti
dengan gejala lemas, pusing, keringat dingin, gemetar, hingga penurunan
kesadaran.
b. Komplikasi Kronis :
- Neuropati
- Retinopati
- Autonomic neuropati diabetic, yakni gangguan saraf autonom pada jantung.
- Impotensi
- Nefropatic diabetic, yakni gangguan pada fungsi ginjal
- Ganggren dan ulkus
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KE- 6 Hari/Tanggal :….., …Nevember 2020

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn M dengan masalah kesehatan Diabetes Melitus.Keluarga Tn M
merupakan tipe keluargtradisional. Tn M mengatakan telah menderita DM sejak kurang
lebih 2 tahun yang lalu dengan dan tidak memeriksakan kesehatannya secara rutin di
puskesmas
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn M bahwa
akan dilaksanakan pertemuan selanjutnya yaitu pendidikan kesehatan dengan topik
tentang pengertian DM, penyebab, tanda dan gejala DM.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data-data yang perlu di kaji lebih lanjut adalah mengkaji kemampuan keluarga dalam
mengenal masalah yang dialami oleh Tn. M yaitu meliputi pengetahuan pasien dan
keluarga tentang pengertian DM, penyebab dan tanda gejala DM. Komplikasi DM
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (Diabetes Melitus)
V. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
b. Rencana Tindakan
SIKI tentang edukasi proses penyakit
Aktivitas :
5. mereviewtingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit (Diabetes
Mellitus)
6. Mereview pengetahuan tentang kondisi DM kepada keluarga
7. Mereview pengetahuan pasien dan keluarga tentang etiologi dan faktor resiko
sseseorang terkena Diabetes Melitus
8. Mereview tentang pengertian serta tanda dan gejala dari DM
9. Mereview pengetahuan Pasien dan Keluarga tentang komplikasi lanjut dari
penderita DM
10. Berdiskusi dan menjelaskan tentang proses penyakit
VI. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi
b. Media dan Alat : Materi, Lembar balik dan Leaflet
c. Waktu dan Tempat : ….., …Nevember 2020
VII.Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
b. Kriteria proses
1. Waktu pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan
2. Tn M dan keluarga berpartisipasi aktif selama penyuluhan
3. Tn M tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Kriteria Hasil
1. Tn M dan keluarga mampu menyebutkan pengertian DM.
2. Tn M dan keluarga mampu menyebutkan etiologi dan faktor resiko seseorang
terkena DM.
3. Tn M dan keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala dari DM
4. Tn M dan Keluarga mampu menyebutkan komplikasi lanjut dari DM
5. Tn M dan keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Fahra, dkk ( 2017) Hubungan Peran Perawat Sebagai Edukator Dengan Perawatan Diri Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 Di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bina Sehat
Jember.NurseLine Journal Vol. 2 No. 1 Mei 2017 p-ISSN 2540-7937 e-ISSN 2541-464X

Friedman, MM. (2010). Family Nursing. 5th Ed. Connecticut : Appleton and Lange.

Fitriyannti, dkk ( 2019) Pengalaman Penderita Diabetes Mellitus Dalam Pencegahan Ulkus
Diabetik. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor
02.PERKENI. 2019. Penerbit PB PERKENI.

Khasanah ( 2018) Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Penatalaksanaan


Pengelolaan Diabetes Mellitus Pada Lansia Klub Prolanis Di Puskesmas Kecamatan
Ciracas Jakarta Timur.Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice

Notoatmodjo, S. (2014).Ilmu Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta

Nurbalqis Desy, Umah (2018) Hubungan Dukugan Keluarga Terhadapkepatuhan Berolahraga


Pada Penderita DiabeteS Melitus di Kecamatan Medan labuhan Tahun 2018.Skirpsi
universitas Sumatera Utara.

Sari, dkki (2014).Peran Keluarga Dalam Merawat Klien Diabetik Di Rumah. Jurnal Ners
LENTERA, SSeptember 2014, vol 2, jal. 7-18

Smeltzer, S,C& Bare, B.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunnert &
Suddarth, edisi 8. Jakartan : EGC

Soelistijo, dkk ( 2019) Pedoman Pengelolaan dan pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa
di Indonesia 2019.

Suciana, dkk ( 2019) Penatalaksanaan 5 Pilar Pengendalian Dm Terhadap Kualitas Hidup


Pasien Dm Tipe 2. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No 4
Oktober 2019, Hal 311-318
Suswati Irma, dkk ( 2018) Interprofessional Education. Panduan Tutorial dan Homevisit
Kesehatan Keluarga.Penerbit Universitas Muhamadiyah Malang.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi
1.Jakarta : Persatuan Perawat indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi
1.Jakarta : Persatuan Perawat indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi
1.Jakarta : Persatuan Perawat Indonesia

Zagade, T & Patil, A. (2012).Effectiveness of Self Instructional Module on Knowledge


Regarding Prevention of Microvacular and Macrovascular. International Journal of
Science and Research (IJSR)
Lampiran 3
Tabel tingkat kemandirian Keluarga
Tingkat kemandirian
I II III IV
No Kriteria
1 Menerima Petugas √ √ √ √
2 Menerima Pelayanan kesehatan sesuai √ √ √ √
rencana keperawatan
3 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah √ √ √
kesehatan secara benar
4 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan √ √ √
sesuai anjuran
5 Melakukan tindakna perawatan sederhana √ √
sesuai anjuran
6 Melakukan tindakan pencegahan secara aktif √ √
7 Melakukan tindakan peningkatan kesehatan √
(promotif) secara aktif

Lampiran 4
1. BB = 60 kg, TB= 160 CM, umur 68 tahun, Jenis kelamin : laki laki
2. IMT = BB/ (TB)2 = 60 / (1.60M)2 = 23,43 ( status gizi normal)
3. Energi = 30x BB
= 30 X 60 = 1800 – Faktor usia ( 10/100 X 1800 = (180 ) = 1620 X 1,2 = 1944
kcal
4. Protein = 15/100 X 1924 = 288,6/4 = 72,25 gram
5. Lemak = 20/100 X 1924 = 383,8/9 = 42,75 gram
6. KH = 65/100 X 1924 = 1250,6/4= 312,6 gram
Protein Le KH

Gr E H N mak
Pagi Nasi putih Nasi putih 150 241,87, - 7,5 0,75 52,3
07.00 Dendeng balado dendeng 35 180,05 7,42 - 7,225 -
tumis kangkung minyak goreng 5 25 - - 2,5 -
buah kankung 100 48 - 2,6 0,2 3,1
minyak goring 3 15 - - 1,5 -
pir 100 138 - 0.38 0,12 19,46

Snack Agar agar tropika Agar agar 5 20,78 - 0,01 - 0,21


10.00 naslim 5
Siang Nasi putih Nasi putih 200 322,5 - 10 1 69,75
12.00 Opor ikan ikan minyak 50 122,5 11, - 8 -
Tahu Tahu 25 40 - 2,72 1,175 0,2
Tumis wortel wortel 50 40,5 - 0,35 0,1 53
Buncis buncis 50 38,7 - 0,95 - 2,5
minyak goring 3 15 - - 1,5 -
Buah pisang 100 80 - - - 12
Snack Buah Jambu biji 100 108,3 - 2,6 3 28
Mala Nasi putih Nasi putih 200 322,5 - 10 1 69,75
m Goreng ikan ikan 50 122,5 11 - 8 -
18.00 Tempebalado Tempe 25 48 - 4,75 1,25 2,25
Minyak goeng 5 5 - - 2,5 -
Bayam 100 41,5 - 1,45 0,2 1,8
Tumis bayam minyak goring 3 15 - - 1,5 -
1990,7 72,73 41,82 314,32

Anda mungkin juga menyukai