PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan
dilakukan oleh peneliti dan keterbatasan yang ditemui selama melakukan proses
(83%) dan sebagian kecil pelaksanaan KIE yang tidak dilakukan yaitu 6 (17%).
terbina hubungan yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan, dapat melihat
perubahan perilaku yang terjadi pada individu atau pasien, dapat sebagai kunci
keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakukan, dapat sebagai tolak ukur
kepuasan pasien, dan dapat sebagai tolak ukur komplain (keluhan) tindakan dan
rehabilitasi.
tuberkulosis yaitu sebanyak 3 orang hal ini menyebabkan KIE yang diterima oleh
63
64
(KIE) kepada penderita oleh petugas kesehatan atau oleh PMO sebelum menjalani
masa pengobatan menjadi sesuatu hal yang amat penting. Melalui KIE yang
lengkap dan baik diharapkan penderita memahami apa saja yang perlu diketahui
yang ada di puskesmas sumurgung agar memperhatikan KIE yang akan diberikan
pasien tuberkulosis yang mengaku tidak mendapat KIE yaitu yang berjenis
tuberkulosis yang mengaku mendapat KIE paling banyak pada usia 15-20 tahun
mengaku tidak mendapat KIE yaitu pada usia >60 tahun yaitu sebanyak 33,3%.
Umur produktif merupakan masa yang berperan penting dalam mencari nafkah di
luar rumah dan frekuensi keluar rumah yang sering dapat dimungkinkan
terjadinya penularan TB paru (Tirtana, 2011). Faktor usia bisa saja menjadi faktor
penularan tuberkulosis misalnya jika pasien tuberkulosis pada usia produktif yang
telah menerima KIE tentang cara penularan penyakit tuberkulosis tetapi disisi lain
orang banyak hal ini yang bisa mempermudah penularan tuberkulosis jika pasien
sehingga jika berhadapan dengan seseorang yang berpendidikan rendah dan pada
usia non produktif maka cara kita untuk menyampikan informasi tersebut harus
bisa mudah dipahami sehingga tidak salah faham antara apa yang disampaikan
(81%) dan sebagian kecil pasien tuberkulosis yang tidak patuh minum obat yaitu 7
(19%). Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang setuju terhadap intruksi
atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik
itu diit, latihan pengobatan, atau menepati janji pertemuan dengan dokter (Mc.
Donald & Grimm, 1985 dalam Stanley & Beare, 2006). (Istianah, 2011)
Sebanyak 9 pasien terlihat tidak patuh minum obat dilihat dari data yang
ada di puskesmas sumurgung hal ini menunjukan masih adanya kurang kepatuhan
66
Pasien tuberkulosis yang patuh minum obat yaitu pasien tuberkulosis yang
tidak patuh minum obat yaitu berjenis kelamin laki laki sebanyak 26,1%,
selanjutnya menurut usia, pasien tuberkulosis yang patuh minum obat paling
banyak pada usia 15-20 tahun yaitu sebanyak 100% atau seluruhnya, sedangkan
pasien tuberkulosis yang tidak patuh minum obat yaitu pada usia >60 tahun
sebanyak 44,5%. Umur tidak produktif (>50 tahun) dalam melakukan pengobatan
dan meningkatnya kasus pengobatan ulang dan resistensi Obat Anti Tuberkulosis
(OAT) (Puspasari, 2014). kebanyakan pasien yang tidak patuh minum obat yaitu
pada usia non produktif ini berkaitan dengan komplikasi yang dialami pasien non
ketidakpatuhan minum obat, hal ini bisa terjadi karena usia di atas 60 tahun
merupakan masa yang rentan terhadap penyakit sehingga jika pasien tuberkulosis
bisa saja jenuh dengan pengobatan tuberkulosi yang panjang ditambah dengan
keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari keluarga yang
tuberkulosis yang tidak patuh minum obat terbanyak pada usia >60 tahun dan
pada pasien yang berpendidikn SD sehingga dapat diketahui bahwa faktor usia
obat yaitu yang bekerja sebagai karyawan/PNS yaitu sebanyak 100% atau
seluruhnya, sedangkan pasien tuberkulosis yang tidak patuh minum obat yaitu
paket obat terlalu banyak dan besar-besar, merasa sudah sembuh yang ditandai
68
dengan batuk berkurang, perasaan sudah enak badan, sesak napas berkurang, dan
bahwa lebih dari 50% penderita TBC patuh dalam pengobatannya. kepatuhan
pengambilan obat yang sesuai tanggal pengambilan, minum obat dengan dosis
dan waktu yang benar, tidak lupa minum obat, dan tidak berhenti minum obat
sebelum waktunya serta tidak mengganti dengan obat yang lain. Pasien
untuk minum obat, minum obat sekehendak kemauannya sendiri dan minum
alasan terlalu banyak obat yang harus diminum, lama pengobatan yang menjadi
jenuh, dan efek samping obat yang menjadikan pasien tuberkulosis sedikit takut.
pasien tuberkulosis yang patuh minum obat lebih banyak didapatkan pada
pasien tuberkulosis yang tidak dilakukan KIE yaitu hanya 3 (33,3%), sedangkan
pasien tuberkulosis yang tidak patuh minum obat lebih banyak didapatkan pada
69
paru dan menyebabkan makin banyak ditemukan penderita TB paru dengan BTA
(2002) antara lain adalah Faktor Pemahaman tentang instruksi tidak seorangpun
dapat mematuhi instruksi jika dia salah paham tentang instruksi yang diberikan.
instruksi yang harus diingat oleh pasien. Faktor kualitas interaksi antara
menentukan derajat kepatuhan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan bersikap ramah
dan memberikan informasi dengan singkat dan jelas. Faktor isolasi sosial dan
keyakinan dan nilai kesehatan individu dan dapat juga menentukan tentang
program pengobatan yang dapat mereka terima. Faktor Motivasi dapat diperoleh
dari diri sendiri, keluarga, teman, petugas kesehatan dan lingkungan sekitarnya.
kemungkinan untuk patuh pada suatu program pengobatan. Selain itu kurangnya
yang rendah, dimana dengan pendidikan yang rendah maka akan berpengaruh
Dari hasil penelitian diatas diketahui bahwa pelaksanaa KIE oleh petugas
puskesmas sumurgung dikatakan berhasil karena bisa dilihat jika pelaksanaan KIE
dilakukan oleh petugas kesehatan dan diterima oleh pasien maka kepatuhan
minum obat pasien akan bertambah jadi pasien taat akan apa yang disampaikan
oleh petugas kesehatan dengan mengambil obat anti tuberkulosis dengan teratur,
tetapi jika pelaksanaan KIE sudah dilakukan oleh petugas kesehatan tetapi pasien
kurang menangkap informasi yang disampaikan maka pasien akan mengira obat
tuberkulosis itu bisa dihentikan jika gejala sudah berkurang atau lain sebagainya.
maka kepatuhan minum obat pasien akan berkurang, pasien tidak mendapat
informasi tentang tuberkulosis mengenai waktu minum obat, cara minum obat,
lama berobat, dan lain lain sehingga pasien seenaknya saja dalam pengobatan
Sumurgung sudah terlaksana dengan baik dilihat dari adanya SOP tentang
melum sepenuhnya mengerti karena beberapa faktor yang sudah dijelaskan diatas
sehingga untuk saran kepada petugas kesehatan yang menangani penyakit menular
71
yang lebih dari yang lain sehingga jika sudah sesuai semua maka kepatuhan
minum obat pasien tuberkulosis akan meningkat dan bisa tercapai semuanya.