TOTAL STATION
Maksud dari praktikum total station ini adalah untuk menentukan sudut, jarak, dan
elevasi dari ketinggian tanah dengan cara menentukan koordinat dari suatu titik
menggunakan total station. Dengan begitu, akan memudahkan kita dalam pemetaan suatu
wilayah dan konstruksi yang sangat diperlukan dalam bidang teknik sipil.
1. Untuk dapat mengetahui dasar-dasar pengoperasian alat Total Station dengan baik
dan benar.
2. Untuk dapat mengukur jarak serta sudut dengan alat Total Station
3. Mampu mengolah data dari pengukuran pemetaan.
4. Dapat mengoperasikan cara penggunaan GPS pada total station
Total station adalah instrumen optis/elektronik yang digunakan dalam pemetaan dan
konstruksi bangunan. Total station merupakan teodolit terintegrasi dengan komponen
pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM)) untuk membaca jarak dan
kemiringan dari instrumen ke titik tertentu.
Total station yang digunakan dalam bidang konstruksi umumnya untuk melakukan
pengukuran lokasi pembangunan sebelum dilakukan perataan tanah dan peletakan pondasi,
juga mengukur tingkat kemiringan dan kerataan lantai yang dikehendaki serta posisi
bangunan tertentu terhadap bangunan lainnya.
5.3 Peralatan
1. Total Station
2. Roll Meter
3. Prisma
5. GPS
6. Payung
1. Pertama, kita harus mengetahui tempat yang ingin kita ukur. Setelah itu, kumpulkan
peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan praktik pengukuran tanah ini dalam
penggunaan total station. Peralatan tersebut berupa payung, tripod, GPS, total station,
prisma pole dan roll meter. Pengujian total station kita lakukan di 2 tempat yang
berbeda, yaitu di lapangan dan gedung multimedia universitas mercu buana
2. Setelah itu, tentukan titik nol pengukuran (benchmark) dan pasang tripod. Lalu, pasang
total station di atas tripod serta atur kedataran alat dengan cara menggunakan gelembung
nivo pada total station.
3. Pasang tripod pada backside dari titik yang sudah ditentukan, serta pasang prisma pada
tripod dan atur kedataran alat menggunakan gelembung nivo.
4. Kemudian, pasang prisma pole pada front side setinggi 147 cm dari titik yang sudah
ditentukan, serta pasang prisma pada prisma pole dan atur kedataran alat menggunakan
gelembung nivo supaya centering.
Gambar 5.5.1.6 (mencari koordinat BS) Gambar 5.5.1.7 (input data koordinat TS)
6. Tembak dan arahkan total station ke arah back side dan dan front side sampai total
station sendiri berbunyi, lalu catat data yang tertera di total station.
Menu > F1 (file manager) > input > enter (memasukkan nama data)
F1 (OCC . PT) > masukkan data > enter > nez > rec (koordinat pada total station)
F2 (BS) > masukkan data > enter > meas > nez > rec (koordinat pada BS)
F3 (FS) > masukkan data > enter > meas > nez > rec (koordniat pada FS)
Gambar 5.5.10 (pemograman TS)
8. Lakukan pemindahan BS ke titik TS, TS ke titik FS, dan titik FS ke titik yang
ditentukan sehingga kita mempunyai 2 data koordinat yang berbeda-beda. Pemindahan
ini dilakukan jika ada penghalang diantara titik TS dan titik FS seperti pohon, tembok,
dll. Maka dari itu pemindahan ini perlu dilakukan. Setelah pemindahan sudah
dilakukan, ulangi langkah 2 s/d 6.
200−743
Tan αBS =
496−407
−543
=
89
200−100
Tan αSS =
496−255
100
=
241
100−868
Tan αSS =
255−303
−768
=
−48
Dari praktikum yang sudah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya total
station kita bisa mencari sudut, jarak dan azimuth suatu daerah. Dengan adanya koordinat
yang sudah kami cari, dapat diketahui juga peta kontur suatu daerah menggunakan software
sehingga terlihat dengan jelas ketinggian permukaan tanah suatu daerah. Kesalahan-
kesalahan dalam praktikum total station ini disebabkan oleh 3 faktor, yaitu faktor manusia,
faktor alat, dan faktor alam sehingga membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi untuk
pengerjaan praktikum total station ini guna memperoleh hasil yang lebih tepat.