02/12/2020

Akuntansi Pajak
Tim Dosen Akuntansi Pajak

Materi #2:
AKUNTANSI PERPAJAKAN

8 Persediaan

9 Aktiva Tetap

10 Revaluasi Aktiva Tetap

11 Penggabungan, Peleburan, Pemekaran dan Likuidasi

12 Investasi Saham dan Dividen

13 Sewa Guna Usaha

14 Akuntansi Jasa Konstruksi

1
 02/12/2020

Materi #8:
AKUNTANSI PERPAJAKAN

Sesi #8
PERSEDIAAN

Akuntansi Perpajakan #2:

PERSEDIAAN

1 Persediaan menurut Akuntansi (PSAK)

2 Persediaan menurut Perpajakan

3 Sistem Pencatatan

4 Metode Penilaian Persediaan

5 Pencatatan

6 Penyajian Persediaan dalam Laporan Keuangan

2
 02/12/2020

Definisi
Persediaan adalah aset:

Aset dalam
proses
produksi
untuk
penjualan
02

01 Persediaan
Aset dalam bentuk
Aset bahan atau
perlengkapan
tersedia untuk digunakan
untuk dijual dalam proses
dalam
03
produksi atau
pemberian jasa
kegiatan
bisnis

Jenis Persediaan

Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur

 Barang Dagangan
 Bahan Baku & Bahan Penolong
 Barang Konsinyasi
 Bahan dalam proses
 Barang Jadi
 Barang dalam perjalanan
 Barang Konsinyasi

Persediaan terkait hak pemilikan barang sesuai penyerahan saat transaksi:

Barang dalam perjalanan (in transit)
Barang titipan (barang komisi)

3
 02/12/2020

Pengukuran

Biaya
Pembelian
Nilai Realisasi Neto:

Estimasi harga Jual

Dikurangi
Estimasi biaya
penyelesaian dan
Biaya Konversi
biaya untuk membuat
penjualan

Biaya Lain Mana yang lebih rendah

Komponen Biaya Persediaan

Biaya Langsung yang dapat dikonversi seperti biaya tenaga

kerja dan biaya overhead produksi

Biaya Konversi

• Harga beli, Biaya yang timbul agar

• bea impor dan pajak persediaan ada pada kondisi
lainnya yang tidak dapat
Biaya dan lokasi saat ini.
Biaya Lain
ditagih lagi oleh entitas Pembelian Misalnya biaya perancangan
ke otoritas pajak, produk untuk pelanggan
• biaya pengangkutan, tertentu sebagai biaya
• biaya penanganan dan persediaan.
biaya lainnya yang dapat
diatribusikan langsung. Biaya
• Dikurangi diskon, rabat
dan sejenisnya
Persediaan

4
 02/12/2020

Penghitungan Nilai Realisasi Neto

Nilai persediaan biasanya

dihitung secara terpisah untuk Estimasi Nilai Realisasi
setiap unit persediaan Neto didasarkan pada bukti
andal ;
1. Fluktuasi harga
2. Biaya Langsung
Persediaan mungkin lebih 3. Tujuan Pengadaan
sesuai jika dihitung terhadap
kelompok yang serupa atau
berkaitan

Nilai Realisasi Neto

Nilai
Praktik penurunan nilai persediaan nilai realisasi
Persediaan neto biasanya dikarenakan:

Diturunkan
menjadi
1. Persediaan rusak
2. Seluruh atau sebagian persediaan telah usang
3. Harga jualnya telah menurun
Nilai realisasi 4. Estimasi biaya penyelesaian atau estimasi
biaya untuk membuat penjualan telah
neto meningkat

Jurnal Penyesuaian:
Rugi Penurunan Nilai Persediaan (L/R) xxxx Koreksi Fiskal positif apabila alasan
Persediaan (atau Akun Penyisihan) xxxx penurunan nilai bersifat estimasi
dan belum terjadi.

10

5
 02/12/2020

Pengakuan Persediaan Sebagai Beban

Nilai tercatat persediaan diakui Tidak ada koreksi fiskal
sebagai beban pada periode
diakuinya pendapatan atas
penjualan tersebut

Dijual Pemulihan
Nilai

Pemulihan karena peningkatan kembali nilai

Kerugian penurunan nilai diakui Penurunan realisasi neto diakui sebagai pengurang beban
sebagai beban pada periode Nilai persediaan pada periode terjadinya pemulihan.
terjadinya penurunan nilai
Koreksi Fiskal positif karena alasan Koreksi Fiskal negatif apabila saat
penurunan nilai bersifat estimasi dan penurunan nilai telah dilakukan koreksi
belum terjadi. positif. 11

11

Pencatatan Persediaan
Sistem Perpetual Sistem Periodik
1. Saat Pembelian
1. Saat Pembelian
Persediaan 160.000.000
Pembelian 160.000.000
Hutang Dagang 160.000.000
Hutang Dagang 160.000.000
2. Saat Penjualan
2. Saat Penjualan
Piutang Dagang 135.000.000
Piutang Dagang 135.000.000
Penjualan 135.000.000
Penjualan 135.000.000
Harga Pokok Penjualan 120.000.000
Persediaan 120.000.000

Bagaiamana Jurnal terkait

Pajaknya?

12

6
 02/12/2020

Contoh Penyajian LK

Dalam laporan keuangan

yang disajikan oleh
perusahaan terdapat
pengakuan penurunan nilai
persediaan dan pemulihan
akibat penurunan
sebelumnya.

13

Rumus Pembebanan Persediaan

FIFO/ First In First Out/ Masuk Pertama Keluar
MPKP Pertama LIFO tidak diperbolehkan
dalam PSAK 14 (Revisi
2008): Karena tidak
AVERAGE Average/ Rata-rata Tertimbang
sesuai dengan konsep
Fair Value dan kurang
LIFO/
mencerminkan
Masuk Terakhir Keluar Pertama pergerakan persediaan.
MTKP

Kecuali;

Persediaan yang tidak dapat ditukar dengan persediaan lain,

dan barang atau jasa yang dihasilkan dipisahkan untuk Gunakan Identifikasi Khusus
kegiatan tertentu;

14

7
 02/12/2020

Perlu Diperhatikan

1 Penurunan nilai persediaan tidak dapat dibebankan secara fiskal

2 Sebaliknya kenaikan nilai persediaan akibat dari pemulihan nilai seharusnya dikoreksi fiskal negatif

15

Contoh : AVERAGE
(Penjelasan Pasal 10 ayat (6) UU PPh

No Description Quantity Price COGS Ending Inventory

1 Persediaan 100 Rp 9 0 100 @ 9 = 900

Awal

2 Pembelian 100 Rp 12 0 200 @ 10,50 = 2,100

3 Pembelian 100 Rp 11,25 0 300 @ 10,75 = 3,225

4 Penjualan 100 - 100 @ 10,75 = 1,075 200 @ 10,75 = 2,150

5 Penjualan 100 - 100 @ 10,75 = 1,075 100 @ 10,75 = 1,075

Rp 2,150 Rp 1,075
16

16

8
 02/12/2020

Contoh : FIFO
(Penjelasan Pasal 10 ayat (6) UU PPh

No Description Quantity Price COGS Ending Inventory

1 Persediaan 100 Rp 9 0 100 @ 9 = 900

Awal

2 Pembelian 100 Rp 12 0 100 @ 9 = 900

100 @ 12 = 1,200

3 Pembelian 100 Rp 11,25 0 100 @ 9 = 900

100 @ 12 = 1,200
100 @ 11,25 = 1,125

4 Penjualan 100 - 100 @ 9 = 900 100 @ 12 = 1,200

100 @ 11,25 = 1,125

5 Penjualan 100 - 100 @ 12 = 1,200 100 @ 11,25 = 1,125

Rp 2,100 Rp 1,125
17

17

LCNRV
Berdasarkan tabel sebelumnya, nilai realisasi bersih (NRV) persediaan perusahaan pada akhir tahun adalah sebagai
berikut:

Harga Perolehan Harga Perolehan Nilai Realisasi LCNRV

(AVERAGE) (FIFO) Bersih
1.075 1.125 1.100 ?

Jurnal Penyesuaian jika Harga Perolehan dinilai dengan metode AVERAGE:

-Tidak ada-
Dicatat di Neraca
sebagai Nilai
Jurnal Penyesuaian jika Harga Perolehan dinilai dengan metode FIFO : Persediaan
Rugi Penurunan Nilai Persediaan (L/R) 25
Persediaan (atau Akun Penyisihan) 25 Dilakukan Koreksi Fiskal
positif sebesar 25

18

9
 02/12/2020

FIFO & AVERAGE

Comparison

Description FIFO AVERAGE

Sales 4,000 4,000
Less : Cost of Sales

Beginning Inv. 900 900

Purchase 2,325 2,325
Less Ending Inv
(1,125) (1,075)

Cost of Sales (2,100) (2,150)

Gross Profit 1,900 1,850
Tax 10 % (190) (185)
Net Income 1,710 1,665
19

19

Effect of Inventory Errors

on the Financial Statements (slide 1 of 3)
• Any errors in merchandise inventory will affect the balance sheet and
income statement.
• Some reasons that inventory errors may occur include the following:
• Physical inventory on hand was miscounted.
• Costs were incorrectly assigned to inventory.
• Inventory in transit was incorrectly included or excluded from inventory.
• Consigned inventory was incorrectly included or excluded from inventory.

20

10
 02/12/2020

Effect of Inventory Errors

on the Financial Statements (slide 2 of 3)
• Inventory errors often arise from merchandise that is in transit at
year-end.
• Shipping terms determine when the title to merchandise passes.
• When goods are purchased or sold FOB shipping point, title passes to the
buyer when the goods are shipped.
• When the terms are FOB destination, title passes to the buyer when the
goods are received.

21

Effect of Inventory Errors

on the Financial Statements (slide 3 of 3)
• Inventory errors often arise from consigned inventory. Manufacturers
sometimes ship merchandise to retailers who act as the
manufacturer’s agent.
• The manufacturer, called the consignor, retains title until the goods
are sold. Such merchandise is said to be shipped on consignment to
the retailer, called the consignee.
• Any unsold merchandise at year-end is part of the manufacturer’s
(consignor’s) inventory, even though the merchandise is in the hands
of the retailer (consignee).

22

11
 02/12/2020

Effect of Inventory Errors on

Current Period’s Income Statement

23

Effect of Inventory Errors on

Two Years’ Income Statements

24

12
 02/12/2020

Effect of Inventory Errors on

Current Period’s Balance Sheet

25

ISU PERPAJAKAN TERKAIT INVENTORY

• Inventory Valuation: Lower of Cost or Net
Realizable Value (LCNRV)

• Inventory Costing: FIFO, AVERAGE

26

26

13
 02/12/2020

PENENTUAN HARGA PEROLEHAN

ATAU HARGA PENJUALAN

1. - TIDAK DIPENGARUHI JUMLAH SESUNGGUHNYA

HUBUNGAN ISTIMEWA DIKELUARKAN/DITERIMA
- DIPENGARUHI JUMLAH YG SEHARUSNYA
HUBUNGAN ISTIMEWA DIKELUARKAN/DITERIMA
2. -DALAM HAL JUMLAH YG SEHARUSNYA
TUKAR MENUKAR DIKELUARKAN/DITERIMA
BERDASARKAN HARGA PASAR.
3. DALAM RANGKA :
- LIKUIDASI
- PENGGABUNGAN
JUMLAH YANG SEHARUSNYA
- PELEBURAN DIKELUARKAN/DITERIMA
- PEMEKARAN BERDASARKAN HARGA PASAR
- PEMECAHAN ATAU KECUALI DITETAPKAN LAIN
- PENGAMBIL ALIHAN
USAHA
OLEH MENTERI KEUANGAN.

27

4 – PENGALIHAN HARTA DASAR PENILAIAN BAGI YG MENERIMA:

YG MEMENUHI PSL 4 - SAMA DG NILAI SISA BUKU
AYAT (3) HURUF a & b DARI PIHAK YG MENGALIHKAN

- ATAU NILAI YG DITETAPKAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

- PENGALIHAN HARTA YG DASAR PENILAIAN BAGI YG MENERIMA:

TIDAK MEMENUHI PSL 4 - SAMA DG NILAI PASAR DARI HARTA tsb
AYAT (3) HURUF a.

5.PENGALIHAN HARTA
DASAR PENILAIAN BAGI BADAN YG MENERIMA
SEBAGAIMANA DIMAKSUD
- SAMA DG NILAI PASAR DARI HARTA tsb.
PSL 4 AYAT (3) HURUF c

6. PERSEDIAAN & PEMAKAIAN

DINILAI BERDASARKAN HARGA PEROLEHAN
UNTUK PENGHITUNGAN
YG DILAKUKAN SECARA RATA- RATA ATAU
HARGA POKOK MENDAHULUKAN PERSEDIAAN YANG
DIPEROLEH PERTAMA

PSL 10 AYAT (1), (2), (3), (4), (5), DAN (6)

28

14
 02/12/2020

CONTOH

Keterangan PT A (Harta X) PT B (Harta Y)

Nilai sisa buku Rp10.000.000,- Rp12.000.000,-
Harga Pasar Rp20.000.000,- Rp20.000.000,-

- ANTARA PT A DAN PT B TERJADI PERTUKARAN HARTA

- TIDAK TERDAPAT REALISASI PEMBAYARAN
- HARGA PASAR HARTA Rp 20.000.000.

MERUPAKAN PASAL 10 Ayat (2)

- NILAI PEROLEHAN YG SEHARUSNYA DIKELUARKAN

- ATAU NILAI PENJUALAN YG SEHARUSNYA DITERIMA

SELISIH ANTARA HARGA PASAR DENGAN NILAI SISA BUKU HARTA

MERUPAKAN KEUNTUNGAN YANG DIKENAKAN PAJAK
- KEUNTUNGAN PT A = Rp20.000.000,- – Rp10.000.000,-= Rp10.000.000,-
- KEUNTUNGAN PT B = Rp20.000.000.- – Rp12.000.000,- = Rp8.000.000,-

29

CONTOH :

PT A DAN PT B MELAKUKAN PELEBURAN DAN MEMBENTUK BADAN BARU YAITU PT C.

NILAI SISA BUKU DAN HARGA PASAR HARTA DARI KEDUA BADAN
TERSEBUT ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

KETERANGAN PT A PT B

NILAI SISA Rp200.000.000,- Rp300.000.000,-

BUKU
HARGA PASAR Rp300.000.000,- Rp450.000.000,-

PADA DASARNYA PENILAIAN HARTA YANG DISERAHKAN OLEH PT A DAN PT B DALAM RANGKA PELEBURAN
MENJADI PT C ADALAH HARGA PASAR.
- KEUNTUNGAN PT A = Rp 300.000.000. – Rp 200.000.000.
= Rp 100.000.000.-
- KEUNTUNGAN PT B = Rp 450.000.000. - Rp 300.000.000.
= Rp 150.000.000.
PT C MEMBUKUKAN SEMUA HARTA TERSEBUT = Rp 750.000.000.-
YAITU ( Rp 300.000.000. + Rp 450.000.000.)

30

15
 02/12/2020

NAMUN DALAM MENYELARASKAN DENGAN KEBIJAKAN DI

BIDANG SOSIAL, EKONOMI, INVESTASI,
MONETER MENKEU DAPAT MENETAPKAN NILAI LAIN
SELAIN HARGA PASAR YAITU
ATAS DASAR NILAI SISA BUKU (POOLING OF INTEREST).

DALAM HAL DEMIKIAN PT C. MEMBUKUKAN PENERIMAAN

HARTA DARI PT A DAN PT B = (Rp200.000.000. + Rp300.000.000.)
= Rp500.000.000.-)

PASAL 10 Ayat (3)

31

PENILAIAN HARTA PENYERTAAN DLM PERMODALAN

BERDASARKAN NILAI PASAR DARI HARTA YANG DIALIHKAN.

CONTOH

•WP X MENYERAHKAN 20 UNIT MESIN BUBUT YANG NILAI BUKUNYA Rp 25.000.000.

KEPADA PT Y SEBAGAI PENGGANTI PENYERTAAN SAHAMNYA DENGAN NILAI
NOMINAL Rp 20.000.000.
• HARGA PASAR MESIN BUBUT TERSEBUT Rp 40.000.000.

• PT. Y MENCATAT MESIN BUBUT SEBAGAI AKTIVA Rp 40.000.000.

BUKAN SEBAGAI PENGHASILAN.
• SELISIH ANTARA NOMINAL SAHAM DENGAN NILAI PASAR HARTA DIBUKUKAN
SEBAGAI AGIO DAN BESARNYA AGIO =
(Rp 40.000.000. – Rp 20.000.000.) = Rp 20.000.000.-

•BAGI WP X KEUNTUNGANNYA ADALAH

(Rp 40.000.000. – Rp 25.000.000.) = Rp 15.000.000.-

PASAL 10 Ayat (5)

32

16
 02/12/2020

PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PEMAKAIAN

PERSEDIAAN UNTUK PERHITUNGAN HARGA POKOK.

- HARGA PEROLEHAN SECARA RATA-RATA.

-FIFO

1. PERSEDIAAN AWAL 100 SATUAN Rp 9.-

CONTOH 2. PEMBELIAN 100 SATUAN Rp 12.
3. PEMBELIAN 100 SATUAN Rp 11,25
4. PENJUALAN/DIPAKAI 100 Satuan
5. PENJUALAN/DIPAKAI 100 satuan
6. PERSEDIAAN AKHIR ?

PASAL 10 AYAT (6)

33

N O DI DIPAKAI SISA/ PERSEDIAAN.

DAPAT
RATA – FIFO RATA-RATA FIFO
RATA
1. 100 Sat @ Rp 9.=Rp900 100 Sat Rp 9.=Rp900.

2. 100 Sat @ Rp 200 Sat @ RP 10.50.= 100 Sat @ Rp 9.=Rp

12,= Rp 1.200. Rp 2.100.- 900.
100 Sa @
Rp12.=Rp1200.
3. 100 Sat @ 300 Sat @ Rp 10,75 = Rp 100 Sat @ Rp 9.
Rp 11,25= 3.225.- =Rp900.
Rp 1.125.- 100 Sat @ Rp 12. =
Rp 1.200.-
100 Sat @ Rp 11.25.=
Rp 1.125.-
4. 100 Sat @ Rp 100 Sat @ Rp 200 Sat @ Rp 10,75 = Rp 100 Sat Rp 12.=Rp
10,75=Rp 9.=Rp 900.- 2.150.- 1.200.
1.075.- 100 Sat=Rp1.125

5. 100 Sat @ 100 Sat @ Rp 100 Sat @ Rp 10,75=Rp 100 Sat @ Rp 11,25=
Rp10,75=Rp1. 12.= Rp 1.200.- 1.075.- Rp 1.125.
075. BACK

34

17
 02/12/2020

Latihan

2. Bagaimana Jurnal PT Pintal Tax pada tanggal 12 September 2012?

35

Latihan Akper #8

36

18