Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 7

1. MERINDA
2. WAHYU JATININGSIH
3. AHMAD AWAL
FILSAFAT ILMU
CONTEXT OF
DISCOVERY and
CONTEXT OF
JUSTIFICATION
FILSAFAT

Cara berpikir radikal dan menyeluruh,


suatu cara berpikir untuk mengupas
segala sesuatu sedalam-dalamnya
untuk mencapai kebijaksanaan.
Filsafat mendasari semua ilmu
pengetahuan:
1.Apa yang ingin diketahui (ontology)
2.Bagaimana cara memperoleh ilmu
pengetahuan (Epistemology)
3. Apa Nilai Kegunaan dari
pengetahuan tersebut (Axiology)
FILSAFAT ILMU

Merupakan cabang filsafat yang


merefleksi, radikal dan integral
mengenai hakikat ilmu pengetahuan
itu sendiri.
UNSUR-UNSUR FILSAFAT SEBAGAI
ILMU ( Abdul Kadir, 2001)
1. Kegiatan intelektual
2. Mencari objek yang hakiki
3. Objek segala fakta & gejala
4. Dengan cara refleksi,
metodis,sistematis
5. Untuk kebahagiaan manusia
FILSAFAT ILMU
Merupakan penerusan dalam
pengembangan filsafat pengetahuan
(epistemology). Filsafat ilmu adalah
penyelidikan ciri-ciri pengetahuan
ilmiah dan cara memperolehnya
(theory of science)
(Koento Wibisono,1994)
TUJUAN ILMU PENGETAHUAN
• Mencari dan memberi penjelasan dan
pemahaman tentang masalah dan fenomena
alam semesta
• Menjawab berbagai persoalan manusia
• Tujuan akhir ilmu pengetahuan adalah
mencari kebenaran murni dan membebaskan
rasa ingin tahu manusia
MASALAH DALAM
ILMU PENGETAHUAN
• ILMU PENGETAHUAN BEBAS NILAI
agar :
1. Ilmu tidak bisa berkembang secara otonom
2. Tidak terjadi distorsi (tunduk pada ilmu
lain)
Tetapi Ilmu Pengetahuan juga Bersifat Pragmatis
yaitu sesuatu yang memiliki nilai guna bagi
kehidupan manusia
RELEVANSI MASALAH BEBAS NILAI
DALAM ILMU PENGETAHUAN

BEBAS NILAI adalah tuntutan agar ilmu


pengetahuan dikembangkan hanya
berdasarkan pada ilmu pengetahuan
saja, tidak memperhatikan nilai-nilai
atau tujuan lain diluar ilmu
pengetahuan.
KECENDERUNGAN DASAR DALAM
MELIHAT TUJUAN ILMU PENGETAHUAN
• Kecenderungan Puritan –elitis
Tujuan akhir ilmu pengetahuan adalah demi ilmu
pengetahuan itu sendiri, mencari kebenaran murni,
memuaskan rasa ingin tahu manusia.
Tanpa memperhatikan gunanya bagi kehidupan
manusia.
• Kecenderungan Pragmatis
Ilmu pengetahuan memang bertujuan untuk mencari
kebenaran, namun juga penting untuk membantu
memecahkan masalah manusia dan memiliki nilai guna
dalam kehidupan sehari-hari
SINTESIS : CONTEXT OF DISCOVERY dan
CONTEXT OF JUSTIFICATION
• Context of Discovery
Menyangkut konteks dimana ilmu pengetahuan
ditemukan. Ilmu pengetahuan tidak
terjadi/ditemukan/berlangsung vakum namun selalu
ditemukan berkembang demi memecahkan persoalan-
persoalan manusia. Ilmuwan termotivasi untuk
melakukan kegiatan ilmiahnya bukan hanya mencari
kebenaran murni, namun lebih luas dari itu yaitu
memperhatikan faktor lain untuk mendorong lahirnya
ilmu pengetahuan yang baru. (ilmu pengetahuan tidak
bisa bebas nilai)
SINTESIS : CONTEXT OF DISCOVERY dan
CONTEXT OF JUSTIFICATION
• Context of Justification
Context pengujian ilmiah terhadap hasil
penelitian & kegiatan ilmiah berdasarkan
kategori dan kriteria yang murni ilmiah,
menggunakan fakta dan keabsahan metode
yang dipakai tanpa pertimbangan lain di luar
ilmu pengetahuan (ilmu pengetahuan harus
bebas nilai)
CONTOH KONFLIK CONTEXT OF DISCOVERY &
CONTEXT OF JUSTIFICATION
Kasus “Kloning”
• Menurut Context of Justification penemuan
teknik reproduksi buatan ini, sudah tepat jika
dikaji secara ilmiah, eksistensinya sebagai hasil
penelitian ilmiah tidak bisa diganggu gugat.
• Menurut Context Of Discovery Penemuan
Kloning ini tidak perlu dilanjutkan lagi, karena
hasilnya dianggap merendahkan martabat
manusia/mengubah hakikat kemanusiaan

Anda mungkin juga menyukai