1. MERINDA 2. WAHYU JATININGSIH 3. AHMAD AWAL FILSAFAT ILMU CONTEXT OF DISCOVERY and CONTEXT OF JUSTIFICATION FILSAFAT
Cara berpikir radikal dan menyeluruh,
suatu cara berpikir untuk mengupas segala sesuatu sedalam-dalamnya untuk mencapai kebijaksanaan. Filsafat mendasari semua ilmu pengetahuan: 1.Apa yang ingin diketahui (ontology) 2.Bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan (Epistemology) 3. Apa Nilai Kegunaan dari pengetahuan tersebut (Axiology) FILSAFAT ILMU
Merupakan cabang filsafat yang
merefleksi, radikal dan integral mengenai hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. UNSUR-UNSUR FILSAFAT SEBAGAI ILMU ( Abdul Kadir, 2001) 1. Kegiatan intelektual 2. Mencari objek yang hakiki 3. Objek segala fakta & gejala 4. Dengan cara refleksi, metodis,sistematis 5. Untuk kebahagiaan manusia FILSAFAT ILMU Merupakan penerusan dalam pengembangan filsafat pengetahuan (epistemology). Filsafat ilmu adalah penyelidikan ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara memperolehnya (theory of science) (Koento Wibisono,1994) TUJUAN ILMU PENGETAHUAN • Mencari dan memberi penjelasan dan pemahaman tentang masalah dan fenomena alam semesta • Menjawab berbagai persoalan manusia • Tujuan akhir ilmu pengetahuan adalah mencari kebenaran murni dan membebaskan rasa ingin tahu manusia MASALAH DALAM ILMU PENGETAHUAN • ILMU PENGETAHUAN BEBAS NILAI agar : 1. Ilmu tidak bisa berkembang secara otonom 2. Tidak terjadi distorsi (tunduk pada ilmu lain) Tetapi Ilmu Pengetahuan juga Bersifat Pragmatis yaitu sesuatu yang memiliki nilai guna bagi kehidupan manusia RELEVANSI MASALAH BEBAS NILAI DALAM ILMU PENGETAHUAN
BEBAS NILAI adalah tuntutan agar ilmu
pengetahuan dikembangkan hanya berdasarkan pada ilmu pengetahuan saja, tidak memperhatikan nilai-nilai atau tujuan lain diluar ilmu pengetahuan. KECENDERUNGAN DASAR DALAM MELIHAT TUJUAN ILMU PENGETAHUAN • Kecenderungan Puritan –elitis Tujuan akhir ilmu pengetahuan adalah demi ilmu pengetahuan itu sendiri, mencari kebenaran murni, memuaskan rasa ingin tahu manusia. Tanpa memperhatikan gunanya bagi kehidupan manusia. • Kecenderungan Pragmatis Ilmu pengetahuan memang bertujuan untuk mencari kebenaran, namun juga penting untuk membantu memecahkan masalah manusia dan memiliki nilai guna dalam kehidupan sehari-hari SINTESIS : CONTEXT OF DISCOVERY dan CONTEXT OF JUSTIFICATION • Context of Discovery Menyangkut konteks dimana ilmu pengetahuan ditemukan. Ilmu pengetahuan tidak terjadi/ditemukan/berlangsung vakum namun selalu ditemukan berkembang demi memecahkan persoalan- persoalan manusia. Ilmuwan termotivasi untuk melakukan kegiatan ilmiahnya bukan hanya mencari kebenaran murni, namun lebih luas dari itu yaitu memperhatikan faktor lain untuk mendorong lahirnya ilmu pengetahuan yang baru. (ilmu pengetahuan tidak bisa bebas nilai) SINTESIS : CONTEXT OF DISCOVERY dan CONTEXT OF JUSTIFICATION • Context of Justification Context pengujian ilmiah terhadap hasil penelitian & kegiatan ilmiah berdasarkan kategori dan kriteria yang murni ilmiah, menggunakan fakta dan keabsahan metode yang dipakai tanpa pertimbangan lain di luar ilmu pengetahuan (ilmu pengetahuan harus bebas nilai) CONTOH KONFLIK CONTEXT OF DISCOVERY & CONTEXT OF JUSTIFICATION Kasus “Kloning” • Menurut Context of Justification penemuan teknik reproduksi buatan ini, sudah tepat jika dikaji secara ilmiah, eksistensinya sebagai hasil penelitian ilmiah tidak bisa diganggu gugat. • Menurut Context Of Discovery Penemuan Kloning ini tidak perlu dilanjutkan lagi, karena hasilnya dianggap merendahkan martabat manusia/mengubah hakikat kemanusiaan