Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bika Utami

Nim : 160204008

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BATUK EFEKTIF

PENGERTIAN :

Latihan mengeluarkan secret yang terakumulasikan dan mengganggu di saluran nafas dengan cara
dibatukkan

TUJUAN :

1. membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret

2. mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostic laboraturium

3. mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret

KEBIJAKAN

1. klien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi sekret

2. pemeriksaan diagnostic sputum di laboraturium

PETUGAS Perawat

PERALATAN

a. tempat sputum

b. Tissu

c. Stestoskop

d. Hanscoon

e. Masker

f. Air putih hangat dalam gelas

PROSEDUR PERALATAN

Tahap prainteraksi

1. Mengecek program terapi

2. Mencuci tangan

3. Menyiapkan alat

Tahap orientasi

1. Memberikan salam dan nama klien

2. Menjelaskan tujuan dan sapa nama klien

Tahap kerja

1. Menjaga privasi klien


2. Mempersiapkan klien

3. Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di perut

4. Melatih klien tuberkulosis melakukan napas perut (menarik napas dalam melalui hidung hingga 3
hitungan, jaga mulut tetap tertutup)

5. Meminta klien tuberkulosis merasakan mengembangnya perut

6. Meminta klien tuberkulosis menahan napas hingga 3 hitungan

7. Meminta klien tuberkulosis menghembuskan napas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir
seperti meniup)

8. Meminta klien tuberkulosis merasakan mengempisnya perut

9. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan penderita tuberkulosis bila duduk atau di dekat
mulut bila tidur miring)

10. Meminta penderita tuberkulosis untuk melakukan napas dalam 2 kali, pada inspirasi yang ketiga
tahan napas dan batukkan dengan kuat

11. Menampung lendir ditempat pot yang telah disediakan tadi

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TARIK NAPAS DALAM

1.Pernafasan Diafragma

1.Pemberian oksigen bila penderita mendapat terapi oksigen di rumah.

2.Posisi penderita bisa duduk, telentang, setengah duduk, tidur miring ke kiri atau kekanan, mendata
r atau setengah duduk.

3.Penderita meletakkan salah satu tangannya di atas perut bagian tengah, tangan yanglain di atas da
da. Akan dirasakan perut bagian atas mengembang dan tulang rusuk bagian bawah membuka. Pend
erita perlu disadarkan bahwa diafragma memang turunpada waktu inspirasi. Saat gerakan (ekskursi) 
dada minimal. Dinding dada dan ototbantu napas relaksasi.

4.Penderita menarik napas melalui hidung dan saat ekspirasi pelan-pelan melalui mulut(pursed lips b
reathing), selama inspirasi, diafragma sengaja dibuat aktif danmemaksimalkan protrusi (pengemban
gan) perut. Otot perut bagian depan dibuatberkontraksi selama inspirasi untuk memudahkan geraka
n diafragma danmeningkatkan ekspansi sangkar toraks bagian bawah.
5.Selama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi otot perut untuk menggerakkan diafrag
ma lebih tinggi. Beban seberat 0,51 kg dapat diletakkan di atasdinding perut untuk membantu aktivit
as ini.

B.Pursed Lips Breathing

1.Menarik napas (inspirasi) secara biasa beb
erapa detik melalui hidung (bukan menarik napas dalam) dengan mulut tertutup).

2.kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut dengan posisiseperti bersiul&
.

3.PLB dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi, selamaPLB tidak ada u
dara ekspirasi yang mengalir melalui hidung, dengan pursed lipsbreathing (PLB) akan terjadi peningk
atan tekanan pada rongga mulut, kemudiantekanan ini akan diteruskan melalui cabang-cabang bron
kus sehingga dapat mencegahair trapping dan kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi.

Anda mungkin juga menyukai