Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PRAKTEK PERADILAN TATA USAHA NEGARA


“Membuat Surat Gugatan”

OLEH:
ARINA HESTI
H1A1 17 026
KELAS A

JURUSAN ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Kendari, 27 September 2018
Nomor : AP.04/PP.01.1/3141/2018
Lampiran : 1 (Surat Kuasa Khusus)
Perihal : Gugatan (Sengketa Administrasi Pemilukada)

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari
Di-
Kendari

Dengan Hormat,
Yang tersebut di bawah ini adalah :
Nama : Rusda Mahmud
Tempat/Tgl Lahir : Lasusua, 21 November 1962
Alamat : Kelurahan Lasusua, Kecamatan Lasusua, Kolaka Utara
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Yang selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT I

Nama : Ir. H. LM. Sjafei Kahar


Tempat/Tgl Lahir : Lasusua, 21 November 1962
Alamat : Jl. Pulo Raya No. 147 B, Kelurahan Petogongan,
Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Yang selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT II
Dalam hal ini diwakili kuasanya :----------------------------------------------------------
Arina Hesti, S.H., M.H.
Adalah Advokat pada kantor hukum “JUSTICE LAW FIRM &
PARTNERS” beralamat di Jalan H.E.A. Mokodompit No.17, Kendari, Sulawesi
Tenggara, Berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang tertanggal 19 September 2018.
Untuk selanjutnya dalam Surat Gugatan ini disebut sebagai PIHAK
PENGGUGAT. Dengan ini Penggugat bermaksud mengajukan Gugatan terhadap
:
Nama : Dr. La Ode Abdul Natsir, S.E., M.Si.
Tempat/Tgl Lahir : Pola, 7 Januari 1973
Alamat : Perumahan Dosen Univ. Halu Oleo, Blok S No. 48-49
Agama : Islam
Pekerjaan : Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tenggara
Kewarganegaraan : Indonesia
Dan untuk selanjutnya disebut sebagai------------------------PIHAK TERGUGAT.

A. OBJEK GUGATAN
Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi
Tenggara Nomor: 58/PL.03.6-Kpt/74/Prov/VII/2018 Tentang Pembatalan
Calon Kepala Daerah, dalam hal ini sebagai Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur Sulawesi Tenggara, pada Pemilukada Provinsi Sulawesi Tenggara
Kota Kendari 2018.
B. LEGAL STANDING
1. Bahwa Penggugat pada tanggal 17 Juli 2018 telah mendaftarkan diri
sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada
Pemilukada 2018 mendatang, dengan menyertakan dokumen
administrasi persyaratan pencalonan yang ditetapkan oleh KPU
Provinsi Sulawesi Tenggara (P-3).
2. Bahwa dokumen-dokumen yang dimaksud dinyatakan telah sesuai
dan memenuhi syarat-syarat administrasi sebagai calon dan Gubernur
Wakil Gubernur, sehingga Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi
meloloskan Penggugat dalam keikutsertaannya pada Pemilukada
2018.
3. Bahwa Penggugat dalam hal mengajukan diri pada Pemilukada 2018
atas hasil musyawarah partai politik pengusungnya yaitu Partai Partai
Golongan Bangsa (PGB) sehingga berdasarkan hasil tersebut
kemudian mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Sulawesi Tenggara.
4. Bahwa turut sertanya Penggugat dalam Pemilukada 2018 tersebut atas
dukungan partai politiknya berdasarkan hasil pemeriksaan KPU
Provinsi Sulawesi Tenggara bahwa Partai politik penggugat telah
memenuhi standar sebagai partai pengusung bakal calon pada
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara.
5. Bahwa berdasarkan hal tersebut, maka sudah jelas penggugat dalam
hal ini telah sah menurut hukum dan memiliki dasar hukum untuk
turut serta pada Pemilukada 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara.

C. POSITA (Alasan-Alasan Permohonan)


1. Bahwa Keputusan Tergugat Nomor: 165/KPU.Prov.Sulawesi
Tenggara/PML.2/II/2018 (P-2) yang dibuat pada tanggal 19
September 2018 telah memenuhi ketentuan sebagaimana tersebut
dalam pasal 1 angka (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara dengan alasan-alasan sebagai berikut:
a) Bahwa keputusan Tergugat berupa suatu Penetapan tertulis
(Beschikking)
b) Nomor: 165/KPU.Prov.Sulawesi Tenggara/PML.2/II/2018
yang dibuat pada tanggal 28Agustus 2018, perihal
Pembatalan Calon Kepala Daerah.
c) Bahwa Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Tergugat
sebagai Ketua Komisi Pemlihan Umum Provinsi Sulawesi
Tenggara yang menerima pelimpahan wewenang dari
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi
Tenggara, Tergugat merupakan Badan atau lembaga yang
berwenang untuk melaksanakan urusan pemilihan umum
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sehingga Tergugat merupakan Badan atau lembaga yang
menyelenggarakan pemilihan umum sebagaimana
dimaksud oleh Pasal 1 angka 6 Undang-undang Nomor 22
Tahun 2007 Tentang Pemilihan Umum.
2. Bahwa Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Tergugat itu
merupakan perbuatan yang melanggar ketentuan pasal 53 Ayat (2)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004, dengan alasan-alasan sebagai berikut:
3. Bahwa Surat Keputusan Nomor : 58/PL.03.6-Kpt/74/Prov/VII/2018
yang telah dikeluarkan oleh Tergugat pada tanggal tanggal 17
September 2018 yang kemudian diajukan gugatan oleh penggugat ke
Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari masih termasuk dalam
tenggang waktu untuk mengajukan gugatan yaitu sembilan puluh hari
sejak saat diterimanya atau diumumkannya keputusan badan atau
pejabat tata usaha negara yang dalam hal ini tergugat adalah Ketua
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara, sesuai
ketentuan pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004.
4. Bahwa selanjutnya selang waktu 2 bulan dari pendaftaran pencalonan
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara melalui
Tergugat mengeluarkan Surat Keputusan Nomor :
165/KPU.Prov.Sultra/PML.2/II/2018 yang telah dikeluarkan oleh
Tergugat pada tanggal 28 Agustus 2018, yang pada pokoknya
membatalkan pencalonan penggugat dalam Pemilukada dikarenakan
terjadi dualisme kepengurusan dalam partai politik (Partai Golongan
Bangsa) Penggugat.
5. Bahwa menurut penggugat apa yang menjadi dasar dikeluarkannya
surat keputusan tersebut adalah tidak berdasar,di mana Partai
Golongan Bangsa (PGB) pengusung penggugat sebagai calon
Gubernur dan Wakil Gubernur dalam hal ini memiliki dasar hukum
sesuai dengan Surat Keputusan Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor : M.HH-07.AH.18.01 Tahun 2015 Tentang
Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
serta Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai
Golongan Bangsa (PGB) (P-1) yang ditanda tangani oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasona H.Laoly, S.H., M.H.
6. Bahwa Surat Keputusan Tergugat a quo menimbulkan akibat hukum,
yakni Penggugat nyata-nyata harus mengalami terjadinya pembatalan
pencalonan Penggugat dalam PILKADA Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018 sehingga terjadi
hilangnya hak konstitusionalnya Penggugat. Selain itu juga Penggugat
sejak pendaftaran, sosialisasi dan kampanye yang dijalaninya
berkeliling ke seluruh daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi
tenggara, menyiapkan Saksi-saksi dan sebagainya dalam tahapan
Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2018, tentunya mempunyai konsekuensi biaya yang selama ini
ditanggung oleh Penggugat.
7. Bahwa setelah ditetapkan menjadi Pasangan Calon Gubernur dan
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara tahun 2018, Penggugat mengikuti
tahapan-tahapan Pilkada selanjutnya hingga terus berlanjut sampai
tahapan kampanye. Penggugat telah membentuk tim pemenangan,
membuat alat peraga kampanye sebagaimana yang diatur menurut
peraturan perundang-undangan, mengundurkan diri dari jabatannya
masing-masing, melakukan sosialisasi dan kampanye berkeliing ke
seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara,
mempersiapkan saksi-saksi di setiap Tempat Pemungutan Suara
(TPS). Namun kemudian, 2 (dua) setelah pendaftaran, Tergugat
membatalkan pencalonan Penggugat melalui Keputusan a quo.
8. Bahwa Tergugat melalui Surat Keputusan tersebut, dalam hal ini telah
melanggar hak penggugat untuk turut serta mencalonkan diri dalam
Pemilukada 2018, yang mana penggugat telah sah dan memenuhi
syarat pencalonan atas hasil musyawarah Partai Golongan Bngsa
(PGB)) sesuai dengan Surat Keputusan Kemenkumham tersebut.
9. Bahwa dengan Terbitnya Surat Keputusan Tata Usaha Negara dari
Tergugat, selain telah melanggar peraturan perundang-undangan yang
berlaku juga sangat merugikan hak-hak penggugat selaku bakal calon
gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga
untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi penggugat, maka
penggugat memohon kepada ketua pengadilan tata usaha negara
Kendari sebelum memeriksa pokok perkara ini sudilah kiranya
memerintahkan kepada tergugat untuk menunda pelaksanaan Surat
Keputusan Tata Usaha Negara tersebut yang menjadi obyek sengketa
dalam perkara ini selama pemeriksaan Sengketa Tata Usaha Negara
ini berjalan sampai adanya putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap.
10. Bahwa Penggugat memiliki hak menjadi kandidat (right to be
candidate) sebagai hak yang dilindungi konstitusi, karena Penggugat
telah mengikuti seluruh prosedur Pilkada, telah ditetapkan dan
menjalankan tahapan-tahapan Pilkada hingga menjelang pemungutan
suara yang semuanya dilandasi itikad baik. Namun hak konstitusional
ini dicabut secara sewenang-wenang oleh Tergugat dengan
mengeluarkan Keputusan a quo, sehingga Penggugat tidak dapat
melanjutkan tahapan Pilkada hingga pemungutan suara.
11. Oleh sebab itu sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, penggugat berhak untuk
menuntut agar tergugat membayar ganti rugi dalam perkara ini seperti
yang diatur dalam pasal 53 ayat 1 Undang-undang No. 5 Tahun 1986
Jo. Undang-undang No.9 Tahun 2004, Bahwa atas pelanggaran
tersebut layaklah apabila Tergugat dihukum untuk membayar ganti
rugi, namun karena kepentingan Penggugat mengajukan gugatan ini
lebih didasarkan pada akibat yang ditimbulkan dalam rangka
pencalonan diri penggugat, maka Penggugat lebih mementingkan
Pembatalan Keputusan Tergugat daripada tuntutan yang bersifat
materiil; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon
agar Majelis Hakim yang terhormat berkenan untuk memutuskan hal-
hal sebagai berikut:

D. PETITUM :
PRIMER
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan SK. No. 58/PL.03.6-Kpt/74/Prov/VII/2018 tentang
Pembatalan Calon Kepala Daerah, dalam hal ini sebagai Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, pada Pemilukada
Provinsi Sulawesi Tenggara Kota Kendari 2018 ialah Tidak Sah atau
Batal demi hukum;
3. Menyatakan bahwa Penggugat berhak untuk mencalonkan diri sebagai
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Partai Golongan
Bangsa (PGB) pada Pemilukada Provinsi Sulawesi Tenggara 2018;
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya dalam perkara ini.
SUBSIDER
Atau Apabila Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan ex a quo
et bono.

Senin, 08 Oktober 2018

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Penggugat

Arina Hesti, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai