Anda di halaman 1dari 11

Makassar, 31 Juli 2020

PERIHAL : Kesimpulan dalam perkara Nomor : 13/G/2020/PTUN.Kdi

Di dalam perkara antara :

Yang tersebut dibawah ini adalah :


Nama : Prof. Dr. Ir. H. Adrian Adnan, MS
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Rektor Universitas Sulawesi Tenggara
Alamat : Jl.A.H Nasution Perumahan Graha Raya Blok K, NO 10,
Kendari

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya:


Arina Hesti, S.H., M.H. Pekerjaan Advokat/Pengacara berkewarganegaraan
Indonesia, Andi Sukma , S.H., M.H. Pekerjaan Advokat/Pengacara berkewarganegaraan
Indonesia, Ali Akbar, S.H.,M.H. Pekerjaan Advokat/Pengacara berkewarganegaraan
Indonesia berkantor di Jl. Abdul Silondae No. 1, Kecamatan Mandonga , Kota Kendari.
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tertanggal 25 Februari 2020 bertindak untuk dan atas
nama Prof. Dr. Ir. H. Adrian Adnan, MS yang selanjutnya disebut sebagai----------------------
PENGGUGAT

MELAWAN
Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi Tenggara (YAPISTRA),
berkedudukan di Jl. Kapt. Piere Tendean, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dalam hal
ini diwakli oleh Kuasa Hukumnya;
1. Andi chika perdani, S.H., M.H Pekerjaan Advokat;----------------------- -------------------
2. Annisa Tri Artini, S.H., M.H. Pekerjaan Advokat;
3. Ary dwi purnomo , S.H.,M.H Pekerjaan Advokat;--------------------------------------------
Keduanya berkewarganegaraan Indonesia, berkantor di Jl. D.I Panjaitan, Wundudopi, Kota
Kendari, Sulawesi Tenggara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 Maret 2020
bertindak untuk dan atas nama Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Sulawesi Tenggara
(YAPISTRA), yang selanjutnya disebut sebagai-----------------------------------------------------
TERGUGAT

Dengan hormat,

Sehubungan dengan telah selesainya diajukan gugatan, jawaban tergugat, replik, duplik,
bukti-bukti dari penggugat dan tergugat, serta telah didengarkannya keterangan saksi dari
penggugat dan tergugat dalam perkara Tata Usaha Negara dalam nomor perkara :
13/G/2020/PTUN.Kdi, maka perkenankanlah saya sebagai kuasa hukum Penggugat
bertindak untuk dan atas nama Penggugat mengajukan kesimpulan sebagai berikut :

A. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa penggugat menolak segala dalil-dali yang diiajukan oleh penggugat dalam
surat gugatannya kecuali secara tegas diakui kebenarannya oleh penggugat.

2. Bahwa Penggugat adalah Rektor Univeritas Sulawesi Barat, Periode Tahun 2015
sampai dengan Tahun 2019 berdasarkan surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan
Indonesia Sulawesi Tenggara Nomor : 02-SK/YAPISTRA/VII/2015 tanggal 8 Juli
Tahun 2015.

3. Bahwa Penggugat diberhentikan sebagai Rektor oleh Ketua Yayasan Pendidikan


Indonesia Sulawesi Tenggara berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 01A –
SK/YPIST/VII/2019, tanggal 8 Juli 2019, dan diangkat kembali untuk menjadi
Rektor Universitas Sulawesi Tenggara untuk Periode Masa Bakti 8 Juli 2019 – 1
Desember 2019 berdasarkan Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi
Sulawesi Tenggara Nomor : 02A-SK/YPIST/VII/2019 tertanggal 8 Juli 2019.
4. Bahwa pada tanggal 1 Desember 2019 Penggugat diberhentikan sebagai rector
universitas Sulawesi Barat oleh Tergugat berdasarkan Surat Keputusan Nomor :
03A-SKYPIST/XII/2019, tanggal 1 Desember 2019.

5. Bahwa surat Keputusan Tergugat Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi


Tenggara Nomor : 03A–SK/YPIST/XII/2019, tanggal 1 Desember 2012 baru
diketahui oleh Penggugat yaitu pada tanggal 8 Januari 2020, surat mana dikirim
Tergugat melalui alamat rumah Penggugat yang beralamat di Jalan A.H Nasution
Perumahan Graha Raya Blok K, No.10, Kendari, bahwa dengan melihat adanya
Surat Keputusan dari Tergugat tersebut tentu sangat dirugikan dan oleh karenanya
Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi Tenggara Nomor :
03A-SK/YPISB/XII/2019, tanggal 1 Desember 2019 harus dibatalkan.

6. Bahwa terbitnya Surat Keputusan dari Tergugat yang menjadi objek sengketa dalam
perkara ini adalah sangat bertentangan dan melanggar beberapa ketentuan yaitu :-----

1. Melanggar Pasal 3 huruf a dan huruf b pada Nota Kesepahaman antara


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Gubernur
Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor : 911/E/T/2019 dan Nomor :
430/1771/VI/2019, Tentang Pendirian Dan Penyelenggaraan Universitas
Sulawesi Tenggara
2. Melanggar Pasal 3 huruf a dan huruf b pada Nota Kesepahaman antara
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Gubernur
Sulawesi Tenggara Nomor : 910/E/T/2019 dan Nomor : 114/20/2019 tentang
Pendirian dan Penyelenggaraan Universitas Sulawesi Tenggara ------------

Bahwa berdasarkan kedua Nota Kesepahaman tersebut di atas, maka


Tergugat sudah tidak berhak lagi untuk memecat Penggugat sebagai Rektor
Universitas Sulawesi Barat dan yang berhak adalah Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia)-------------------------
3. Melanggar Statuta Universitas Sulawesi Tenggara Pasal 29 point 3---------
Bahwa berdasarkan Statuta Universitas Sulawesi Tenggara tentang
Penghentian Rektor harus adanya usulan dan Rapat Senat dan adapun bunyi
Pasal 29 Ayat (3) adalah sebagai berikut :---------------------------
“ Rektor dapat diberhentikan sebelum berakhir masa jabatannya atas usul
Senat Universitas ”
7. Bahwa dengan mendasari kedua Nota Kesepahaman dan Status tersebut di atas,
maka Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi Tenggara
Nomor : 03A–SK/YPIST/XII/2019, tanggal 1 Desember 2019 adalah
mengandung cacat hukum, melanggar Pasal 53 Ayat (2) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
yaitu melanggar asas-asas umum, tindakan yang sewenang-wenang karena
dikeluarkan tanpa melalui prosedur hukum sebagaimana yang diatur dalam Nota
Kesepahaman dan Statuta Universitas Sulawesi Tenggara

B. FAKTA-FAKTA DALAM PERSIDANGAN

1. Bukti-Bukti Surat

 Foto copy Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi


Tenggara (YAPISTRA) Nomor : 02A-SK/YPIST/VII/2015 tanggal 8 Juli 2015
Tentang Pengangkatan Kembali Rektor Dan Pejabat Struktural Universitas
Sulawesi Tenggara masa bakti 8 Juli 2019 - 1 Desember 2019.(sesuai dengan
aslinya).

 Foto copy Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia


Sulawesi Tenggara (YAPISTRA) Nomor : 01A-SK/YPIS/VII/2019 tanggal
8 Juli 2019 tentang Pemberhentian Rektor Dan Pejabat Struktural
Universitas Sulawesi Tenggara Masa Bakti 2015 - 2019. (tanpa asli);
 Foto copy Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia
Sulawesi Tenggara (YAPISTRA) Nomor : 03A-SK/YPISB/XII/2019
tanggal 1 Desember 2019 tentang Pemberhentian Rektor Dan Pejabat
Struktural Universitas Sulawesi Tenggara.(tanpa asli).

 Foto copy Nota Kesepahaman Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan


Republik Indonesia Dan Gubernur Sulawesi Barat Nomor : 911/E/T/2019
Nomor : 430/1771/VI/2019 tertanggal 29 Juni 2019 Tentang Pendirian Dan
Penyelenggaraan Universitas Sulawesi Barat.(sesuai dengan aslinya).

 Foto copy Nota Kesepahaman Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan


Republik Indonesia Dan Bupati Majene Provinsi Sulawesi Barat Nomor
: 910/E/T/2019 Nomor : 114/20/VI/2019 tertanggal 29 Juni 2019
Tentang Pendirian Dan Penyelenggaraan Universitas Sulawesi Tenggara.(sesuai
dengan aslinya).

 Foto copy Statuta Universitas Sulawesi Tenggara (UNSULTRA) Tahun 2019


tanggal 1 Juni 2019. (sesuai dengan aslinya).

 Foto copy Berita Acara Keputusan Senat Universitas Sulawesi Tenggara


Nomor : 025/Senat-UNSULTRA/VII/2019 tanggal 06 Juli 2019 Tentang
Pertimbangan Senat Dalam Rangka Penetapan Dan
Pengangkatan Rektor UNSULTRA.(tanpa asli).

2. Bukti-Bukti Saksi

1) Ir. Aldin, MT, Berkewarganegaraan Indonesia, Tempat/Tanggal lahir Raha 11


Juli 1966, Pekerjaan Dosen, bertempat tinggal di Perumaha Griya Anggoeya
Permai Blok B-14 Nomor 8 RT : 001 RW : 009 Kelurahan Anggoeya,
Kecamatan Poasia, Kota Kendari, di bawah sumpah yang pada intinya
menerangkan sebagai berikut :
 Bahwa pengangkatan saksi tidak satu paket dengan pengangkatan Rektor.

 Bahwa tidak lama setelah pengangkatan saksi menjadi Pembantu Rektor II,
ada pengangkatan Rektor.

 Bahwa Rektor yang diangkat secara aklamasi adalah Prof. Dr. Ir. H.
Adrian Adnan, MS.

 Bahwa Prof. Dr. Ir. H. Adrian Adnan, MS pertama menjadi Rektor


Universitas Sulawesi Barat tahun 2015 sampai dengan 8 Juli 2019.

 Bahwa setelah berakhir periode pertama ada pemilihan Rektor periode


kedua.

 Bahwa pengangkatan Rektor Periode I ditunjuk oleh Ketua Yayasan.

 Bahwa pengangkatan Rektor periode II memberlakukan statuta tahun


2016.

 Bahwa saksi mengetahui ada pemberhentian Rektor pada saat proses


Penegerian Unversitas Sulawesi Barat di Mendiknas.

 Bahwa yang menandatangani Surat Ketua Yayasan kepada Mendiknas


adalah Prof. Dr. H. Satria Yusuf,S.H. M.H.

 Bahwa inti jawaban surat dari Mendiknas bahwa tidak ada pergantian
Rektor.

 Bahwa proses Penegerian Universitas Sulawesi Tenggara dimulai sejak tahun


2017.

 Bahwa ada panitia Penegerian Universitas Sulawesi Barat, termasuk Prof.


DR. Ir. H. Adrian Adnan ,MS didalamnya.
 Bahwa ada Nota kesepahaman antara Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia kepada Gubernur Sulawesi Tenggara

 Bahwa inti kesepahaman yaitu penyerahan aset secara keseluruhan


termasuk para dosen dan pegawai dan penyerahan tersebut ada berita
acaranya:

 Bahwa setelah penyerahan aset kewenangan pengangkatan Rektor bukan


lagi kewenangan Ketua Yayasan dan segala kebijakan harus seijin Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi/Mendiknas;

 Bahwa Prof. Dr. Ir. H. Adrian Adnan, MS masih aktif bekerja di Universitas
Sulawesi Tenggara;

 Bahwa saksi tidak tahu apakah ada laporan ke Kepolisian oleh pihak
Yayasan.

 Bahwa pemberhentian Rektor yang kedua tidak melalui rapat senat.

 Bahwa saksi tidak tahu apakah pihak Yayasan memperingatkan Rektor


tentang berakhirnya masa jabatan tanggal 1 Desember 2019.

 Bahwa yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Rektor


Universitas Sulawesi Tenggara adalah Mendiknas.

 Bahwa yang mengangkat Rektor Perguruan Tinggi Swasta adalah Dewan


Pembina.

 Bahwa pengangkatan Rektor periode 1 Juli 2019 sampai dengan 1


Desember 2019 tidak melalui Rapat Senat Universitas.
 Bahwa tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh Rektor Prof. Dr. H.
Adrian Adnan, MS.

 Bahwa yang menandatangani Surat Keputusan Pengangkatan Rektor adalah


Ketua Senat.

 Bahwa yang menandatangani pengangkatan Rektor periode I adalah Dewan


Pembina.

 Bahwa Senat sepakat mengangkat kembali Rektor sampai dengan


Penegerian Universitas Sulawesi Tenggara.

2) Dr. Ayu Herayana, S.H., M.H. selaku Ahli Hukum Tata Negara, yang pada
intinya menerangkan sebagai berikut;

 Bahwa Syarat sahnya suatu KTUN ada dua macam, yaitu syarat materiil dan
syarat formil:

1. Syarat Materiil yaitu:


a. Keputusan harus dibuat oleh alat negara (organ) yang berwenang;
b. Karena keputusan itu suatu pernyataan kehendak (wilsverklaring), maka
pembentukan kehendak itu tidak boleh memuat kekurangan yuridis;
c. Keputusan harus diberi bentuk (vorm) yang ditetapkan dalam peraturan
dasarnya dan pembuatnya harus memperhatikan cara (prosedur) membuat
keputusan itu, bilamana hal ini ditetapkan dengan tegas dalam peraturan dasar
tersebut;
d. Isi dan tujuan keputusan harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasar.

2. Syarat Formil yaitu:


a. Syarat-syarat yang ditentukan yang berhubungan dengan
persiapan dibuatnya keputusan dan yang berhubungan dengan cara
dibuatnya keputusan, harus dipenuhi;
b. Keputusan harus diberi bentuk yang ditentukan;
c. Syarat-syarat yang ditentukan yang berhubungan dengan
dilakukannya keputusan, harus dipenuhi;
d. Jangka waktu yang ditentukan antara timbulnya hal-hal yang menyebabkan
dibuatnya keputusan dan diumumkannya keputusan itu tidak boleh dilewati.

- Bahwa Bahwa Sifat-sifat sebuah Keputusan TUN yang menjadi kewenangan


Pengadilan TUN (penjelasan Pasal 1 Angka 3 UU 5/1986 sebelum perubahan).
1. Konkret dan Individual
Bersifat konkret, artinya objek yang diputuskan dalam Keputusan TUN
itu tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat ditentukan, umpamanya
keputusan mengenai rumah si A, izin usaha bagi si B, pemberhentian si A
sebagai pegawai negeri.
Bersifat individual artinya Keputusan TUN itu tidak ditujukan untuk
umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang dituju. Kalau yang dituju
itu lebih dari seorang, tiap-tiap nama orang yang terkena keputusan itu
disebutkan. Umpamanya, keputusan tentang perbuatan atau pelebaran jalan
dengan lampiran yang menyebutkan nama-nama orang yang terkena keputusan
tersebut.
Dalam SK Bupati itu perlu jelas pula nama-nama setiap orang yang
termuat di dalamnya, di sinilah pentingnya sifat individual yang dimaksud.
2. Final
Bersifat final artinya sudah definitif dan karenanya dapat menimbulkan
akibat hukum. Keputusan yang masih memerlukan persetujuan instansi atasan
atau instansi lain belum bersifat final karenanya belum dapat menimbulkan
suatu hak atau kewajiban pada pihak yang bersangkutan. Umpamanya,
keputusan pengangkatan seorang pegawai negeri memerlukan persetujuan dari
Badan Administrasi Kepegawaian Negara.
Apabila SK yang dikeluarkan memiliki sifat-sifat seperti di atas, maka
SK tersebut dapat dimintakan pencabutannya melalui gugatan ke Pengadilan
TUN. Mengenai gugatan terhadap SK yang dikeluarkan oleh badan/pejabat
TUN ini, kita merujuk pada UU 5/1986.

- Bahwa berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU 5/1986, pihak yang merasa


kepentingannya dirugikan atas sebuah SK yang dikeluarkan oleh badan atau
pejabat TUN dapat mengajukan gugatan tertulis ke Pengadilan TUN yang berisi
tuntutan agar Keputusan TUN yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak
sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.
Kemudian, Pengadilan TUN akan memberikan putusan yang dapat berupa (Pasal
97 ayat (7) UU 5/1986):
a. gugatan ditolak;
b. gugatan dikabulkan;
c. gugatan tidak diterima;
d. gugatan gugur.

- Bahwa yang berwenang untuk mencabut sebuah SK yang dikeluarkan oleh


badan/pejabat TUN adalah badan/pejabat TUN itu sendiri namun berdasarkan
perintah Pengadilan TUN.

C. PETITUM

Bahwa berdasarkan dalil dan bukti-bukti sebagaimana tersebut diatas, maka


pengggugat memohon kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
untuk memutus perkara yang amarnya sebagai berikut :

PRIMER
1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi
Tenggara (YAPISTRA) Nomor : 03A-SK/YPIST/XII/2019 Tentang Pemberhentian
Rektor dan Pejabat Struktural Universitas Sulawesi Tenggara tertanggal 1 Desember
2019. ialah Tidak Sah atau Batal demi hukum.
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan
Indonesia Sulawesi Tenggara (YAPISTRA) dengan Nomor : 03A-
SK/YPIST/XII/2019, Tentang Pemberhentian Rektor Dan Pejabat Struktural
Universitas Sulawesi Tenggara.
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya dalam perkara ini.

SUBSIDAIR
Atau Apabila Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo berpendapat lain,
mohon putusan yang seadil-adilnya (ex a quo et bono).

Kendari, 31 Juli 2020


Hormat kami,

Kuasa Hukum Penggugat

Arina Hesti, S.H., M.H.

Andi Sukma , S.H., M.H

Ali Akbar, S.H.,M.H

Anda mungkin juga menyukai