Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan yang
membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Kita dapat saksikan pelanggaran
kasus kolusi dan nepotisme serta penyalahgunaan jabatan pemerintah, penegakan
hukum yang belum berjalan dengan sebagaimana mestinya dimana hukum tumpul
keatas dan tajam kebawah, dan banyak terjadinya kasus korupsi yang tidak
mengalami perubahan yang signifikan dalam penanggulangan korupsi. Hal ini
terjadi akibat dari kurangnya rasa amanah dan tanggung jawab pemerintah
terhadap tugas yang diberikan oleh masyarakat. Sehingga hal ini menimbulkan
pertanyaan seluruh masyarakat. Seharusnya dalam situasi dan kondisi ini dapat
menuntut adanya kepimpinan yang mampu menjadikan pemerintahan yang bersih
dan bertanggung jawab.
Pemerintahan yang bersih dan berwibawa merupakan tujuan yang menjadi
harapan masyarakat. Praktik pemerintah yang baik mensyaratkan bahwa
pengelolaan dan keputusan manajemen publik harus dilakukan secara terbuka
dengan ruang partisipasi sebesar-besarnya bagi masyarakat. Dimana
pemerintahannya yang menjunjung nilai-nilai demokratis, berpegang teguh pada
ideologi negara serta bebas dari tindakan-tindakan KKN ( Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme ).
Sejarah telah membuktikan bahwa hancurnya suatu negara, pemerintah
bahkan masyarakat disebabkan oleh merajalelanya tindak pidana korupsi. Lebih
tragis lagi apabila terjadinya korupsi bahkan disebabkan pelakunya kesulitan
ekonomi, melainkan untuk menumpuk kekayaan pribadi. Sebagai penyakit pada
umumnya, maka korupsi perlu ditanggulangi paling sedikit harus dicegah.
Berdasarkan ulasan tersebut perlu adanya ulasan mengenai pemerintahan
yang bersih dan berwibawa. Sehingga kami menyusun makalah dengan judul
“ Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa Merupakan Ciri Pemerintahan
yang Bertanggung Jawab “.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis perlu merumuskan masalah


masalah yang akan d bahas dalah makalah ini yaitu:
1. Bagaimana pemerintahan yang bersih dan berwibawa ?
2. Bagaimana ciri-ciri, aspek dan asas pemerintahan yang bersih dan
bertanggung jawab ?
3. Bagaimana kasus korupsi yang terjadi di Indonesia dan analisisnya ?
4. Bagaimana upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan
bertanggung jawab ?
5. Bagaimana fungsi hukum tata pemerintahan dalam mewujudkan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan makalah


ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pemerintahan yang bersih dan berwibawa


2. Untuk mengetahui seperti apa ciri-ciri perintahan yang bersih dan
bertanggung jawab
3. Untuk mengetahui kasus korupsi yang terjadi di Indonesia dan analisisnya
4. Untuk mengetahui strategi yang harus dilakukan untuk mewujudkan
pemerintah yang bersih dan berwibawa
5. Untuk fungsi hukum tata pemerintahan dalam mewujudkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pemerintah yang Bersih dan Berwibawa

Pemerintahan yang bersih dan berwibawa yaitu pemerintahan yang selalu


memberlakukan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan bebas dari
tindakan KKN. Sebagaimana dijelaskan pada Undang – Undang Republik
Indonesia No 28 Tahnu 1999 Pasal 1 ayat 2 yaitu “ Penyelenggaran negara yang
bersih adalah penyelenggaran negara yang menaati asas – asas umum
penyelenggaraan negara dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme,
serta perbuatan tercela lainnya”. Secara sederhana, korupsi adalah perbuatan
pejabat pemerintahan yang menggunakan uang pemerintah dengan cara yang tidak
legal. Kolusi adalah bentuk kerjasama antara pejabat pemerintah dengan oknum
lain secara ilegal pula ( melanggar hukum ) untuk mendapatkan keuntungan
material bagi mereka. Nepotisme adalah pemanfaatan jabatan untuk memberi
pekerjaan, kesempatan, atau penghasilan, bagi keluarga ataupun kerabat dekat,
sehingga menutup kesempatan bagi orang lain.

Pemerintahan yang penuh dengan gejala KKN biasanya tergolong ke dalam


pemerintahan yang tidak bersih, dan demikian pula sebaliknya. Konsep
pemerintahan yang bersih dan berwibawa identik dengan konsep Good
Governance, yang dipaparkan oleh pemakalah sebelumnya.

2.2 Ciri-Ciri, Aspek dan Asas Pemerintahan Yang Bersih dan Bertanggung
Jawab

a. Ciri Pemerintah yang Bersih dan Berwibawa


Adapun ciri-ciri pemerintah yang bersih dan berwibawa adalah sebagai
berikut :
1) Adanya partisipasi masyarakat
Partisipasi oleh pria dan wanita adalah pedoman kunci pemerintah yang
baik.Partisipasi dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan-
perwakilan atau institusi perantara yang sah. Tegaknya supremasi hukum

3
2) Adanya keterbukaan informasi pemerintah kepada publik

Keterbukaan atau transparansi berarti bahwa keputusan-keputusan yang


diambil dan pelaksanaannya dilakukan dalam tata cara yang sesuai dengan
peraturan-peraturan dan regulasi-regulasi. Hal tersebut juga berarti bahwa
informasi tersedia secara bebas dan dapat diakses secara langsung oleh pihak-
pihak yang akan dipengaruhi oleh keputusan-keputusan dan pelaksanaannya.

3) Peduli terhadap masyarakat

Melayani semua pihak yang berkepentingan dalam kurun waktu yang


masuk akal atau pantas.

4) Beriorientasi pada masyarakat

Pemerintah yang baik memerlukan mediasi kepentingan-kepentingan


dalam masyarakat untuk mencapai kesepakatan yang luas tentang apa yang
menjadi kepentingan paling utama seluruh anggota masyarakat dan bagaimana hal
tersebut dicapai. Hal tersebut juga memerlukan suatu persfektif jangka panjang
yang luas tentang apa yang diperlukan dalam pembangunan manusia yang
berkelanjutan dan bagaimana mencapai tujuan-tujuan pembangunan tersebut.

5) Memperhatikan kesetaraan

Suatu kestabilan masyarakat tergantung pada kemampuannya memastikan


semua anggotanya merasa bahwa mereka mempunyai peranan didalamnya dan
tidak merasa disisihkan dari arus utama kehidupan masyarakat. Hal tersebut
mengharuskan semua anggota kelompok terutama golongan yang paling lemah
mempunyai kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan atau memelihara
kestabilan.

6) Pemerintahan diselenggarakan secara efektif dan efisien

Berarti bahwa proses-proses dan institusi-institusi menghasilkan hal yang


memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat ketika menggunakan sumber daya
yang dimilikinya secara tepat guna. Konsep efisiensi dalam konteks pemerintah

4
yang baik juga mencakup penggunaan sumber-sumber daya alam secara bijaksana
dan perlindungan lingkungan.

7) Keputusan yang diambil bersifat akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kebutuhan kunci untuk mewujudkan pemerintah yang baik.


Secara umum suatu organisasi atau institusi seharusnya akuntabel pada siapa yang
akan dipengaruhi oleh keputusan-keputusan atau tindakan-tindakannya.
Akuntabilitas tidak dapat diterapkan tanpa transparansi dan tegaknya hukum.

8) Visi yang strategis dan keterkaitan antar kebajikan.

b. Aspek-aspek Pemerintah yang Bersih dan Berwibawa

Adapun ciri-ciri pemerintah yang bersih dan berwibawa adalah sebagai berikut :

1) Hukum atau kebijakan merupakan aspek yang ditujukan pada


perlindungan kebebasan.
2) Admintrative competence and transparency yaitu kemampuan membuat
perencanaan dan melakukan implementasi secara efisien, kemampuan
melakukan penyederhanaan organisasi, penciptaan disiplin, dan model
administratif keterbukaan informasi.
3) Desentralisasi yaitu desentralisasi regional dan dekonsentrasi di dalam
departemen.
4) Penciptaan pasar yang kompetitif yaitu penyempurnaan mekanisme pasar,
peningkatan peran pengusaha kecil, dan segmen lain dalam sektor swasta,
deregulasi, dan kemampuan.
5) Penciptaan pasar yang kompetitif yaitu penyempurnaan mekanisme pasar,
peningkatan peran pengusaha kecil, dan segmen lain dalam sektor swasta,
deregulasi, dan kemampuan pemerintahan melakukan kontrol terhadap
makro ekonomi.

c. Asas Pemerintah yang Bersih dan Berwibawa


Dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia pasca gerakan
reformasi nasional, prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik

5
tertera dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam pasal 3
dan penjelasannya ditetapkan asas umum pemerintah yang baik mencakup hal-hal
berikut :
1) Asas kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan
keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara.
2) Asas tertib penyelenggaraan negara, yaitu asas yang menjadi landasan
keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian
penyelenggraan negara.
3) Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan
umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
4) Asas keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
5) Asas Proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan
anatara hak dan kewajiban penyelenggara negara.
6) Asas profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
7) Asas akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

2.3 Kasus Korupsi di Indonesia

Pada kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik atau e-KTP,


Novanto sudah ditetapkan sebagai tersangka untuk kali kedua oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Dan dijatuhi hukuman selama 15 tahun penjara
dan denda Rp. 500 juta serta dicabut hak politiknya selama 5 tahun.

6
Analisis kasus :

Menurut kami itu bisa dibenarkan karena biasanya penyalahgunaan


kekuasaan (abuse of power) seperti korupsi ini dilakukan oleh para penguasaatau
orang yang memiliki kekuasaan diamana dia cenderung menggunakan
kesempatan untukmenyalahgunakan jabatan atau kekuasaan manakala berada
pada posisi yang memungkinkanuntuk memperkaya diri sendiri, orang lain &
bersifat merugikan perekonomian negara atau keuangan negara.

Prinsip anti korupsi yang tidak dijalankan dalam kasus korupsi ini adalah
Transparasi dan Kewajaran. Transparasi merupakan prinsip yang mengharuskan
semua proses dilakukan secaraterbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan
dapat diketahui oleh publik. Dalam kasus ini tidakmenggunkan prinsip
transparasi, dimana dalam proyek lelang tender pengadaan e-KTP stelahdilakukan
kecurangan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang
mengakibatkankerugian negara. Selain itu prinsip kewajaran juga tidak diterapkan
dalam kasus korupsi ini.

Dimana dalam pengaggaran ada ketidakwajaran. Pada saat proses lelang


tender sebenarnya adaperusahaan yang menawarkan dengan harga yang lebih
rendah dari perusahaan terpilih, namunperusahaan tersebut tidak terpilih.

Solusi agar tidak terjadi kasus serupa adalah dengan memberikan


hukuman yang beratkepada para pelaku korupsi sehingga memberikan efek jera
bagi pelakuknya dan sebagaiperingatan kepada yang belum terlibat kasus korupsi
untuk tidak melakukan tindakan korupsi.Hukuman yang berat seperti penjara
seumur hidup, hukuman mati, denda, menyita seluruh asetkeluarga yang dimiliki
tersangka, dan lain-lain.

Status tersangka yang diemban Setya Novanto dinilai berimbas secara


kelembagaan. Hal itu tak terhindarkan, sebab Novanto menjabat Ketua DPR RI,
pimpinan tertinggi lembaga tersebut.

7
2.4 Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan Pemerintah yang Bersih dan
Berwibawa

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara


Pelaksanaan Peran Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara dinyatakan bahwa
yang dimaksud dengan peran serta masyarakat adalah peran aktif masyarakat
untuk ikut serta mewujudkan Penyelenggara Negara yang bersih dan berwibawa
yang dilaksanakan dengan menaati norma hukum, moral, dan sosial yang berlaku
dalam masyarakat.

Peran masyarakat dalam penyelenggaraan negara untuk mewujudkan


Penyelenggara Negara yang bersih dilaksanakan dalam bentuk :

a) Hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi mengenai


penyelenggaraan Negara.
b) Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari
Penyelenggara Negara.
c) Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab
terhadap kebijakan Penyelenggara Negara.
d) Hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal :
e) Diminta hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan di
sidang pengadilan sebagai saksi pelapor, saksi, atau saksi ahli,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

2.5 Fungsi Hukum Tata pemerintahan dalam mewujudkan Pemerintahan


yang Bersih dan Berwibawa

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa,


hukum tata pemerintahan memegang peranan atau fungsi yang sangat penting,
antara lain:

1. Sebagai alat atau sarana untuk memberikan dasar yuridis dan panduan
dalam upaya menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan

8
dalam bentuk praktek-praktek (KKN). Dalam praktik operasionalnya,
dapat dilakukan dengan cara:
a) Penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik pada semua
tingkat dan lini pemerintahan serta dalam semua kegiatan.
b) Pemberian sanksi yang seberat-beratnya bagi pelaku KKN sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
c) Peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara melalui
Koordinasi dan sinergi pengawasan interna, eksternal dan
pengawasa masyarakat.
d) Peningkatan budaya kerja aparatur yang bermoral, profesional,
produktif, dan bertanggung jawab.
e) Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan
pemeriksaan.
f) Peningkatan pemberdayaan penyelenggaraan antar dunia usaha
dan masyarakat dalam pemberantasan KKN.
2. Sebagai alat atau sarana untuk memberikan dasar yuridis dan panduan
dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa, terutama dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Peran serta masyarakat akan sangat membantu aparat penegak hukum


dalam memantau kinerja dan perilaku aparat pemerintahan. Dengan adanya suatu
sistem penghargaan bagi peran serta masyarakat yang diatur dalam suatu produk
hukum yang mempunyai legitimasi/ terpercaya maka diharapkan peran serta
masyarakat akan meningkat.

Jadi pemerintahan yang bersih dan berwibawa adalah pemerintahan yang


para pelaku yang terlibat di dalamnya bisa menjaga diri atau bisa menghindari
dari tindakan-tindakan KKN agar bisa terwujud pemerintahan yang demokratis.
Pemerintahan yang bersih dan berwibawa juga merupakan sebuah keniscayaan
dari demokrasi dan masyarakat madani pada tingkat kekuasaan negara.

Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa diperlukan


berbagai kondisi dan mekanisme hubungan yang berpotensi menopang

9
pertumbuhan moralitas politik. Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa harus adanya peran masyarakat yang dimana masyarakat mempunyai
hak untuk mencari, memperoleh, dan memberikan informasi mengenai
penyelenggaraan Negara, Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil
dari Penyelenggara Negara, Hak menyampaikan saran dan pendapat secara
bertanggung jawab terhadap kebijakan Penyelenggara Negara.

Tanpa adanya peran masyarakat dalam mewujudkan pemerintahan yang


bersih dan berwibawa mungkin akan sulit untuk terwujudnya pemerintahan yang
bersih dan berwibawa. Selain itu pula untuk terwujudnya pemerintahan yang
bersih dan berwibawa, para pelaku hukum harus berani menindak tegas para
pelaku KKN sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Indonesia dalam pemerintahan nya belum bisa menjadi pemerintahan yang
bersih, berwibawa dan bertanggung jawab karena masih banyaknya oknum-
oknum tertentu yang melakukan tindakan korupsi. Selain itu, penegakan hukum
yang belum terlaksana dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah
belum menyadari atau tidak menanamkan dalam dirinya arti pemerintahan yang
bersih dan bertanggung jawab saat melaksankan tugasnya. Untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab seluruh aspek pemerintahan
harus mampu menerapkan bagaimana prinsip-prinsip pemerintahan yang baik,
prinsip ini akan menjadi tolak ukur kinerja suatu pemerintah. Pemerintah yang
selalu memberlakukan dan menunjang nilai-nilai demokrasi serta bebas dari
tindakan KKN.

1.2 Saran

Pemerintah harus lebih tegas terhadap pelaku korupsi yang ada di dalam
lembaga pemerintahan maupun bukan dan sebaiknya pemerintah mencontoh dari
pemerintahan negara maju untuk menghilangkan tidakan korupsi, sehingga
pemerintahan Indonesia dapat menjadi negara berkembang dengan pemerintahan
yang bersih dari tidakan KKN, berwibawa, dan bertanggung jawab.

11
DAFTAR PUSTAKA

Eostudent.blogspot.com/pemerintah-bersih-berwibawa

http://kariemaiem.blogspot.com.

Solihin, Dadang. 2007. Pemahaman terhadap tata kepemerintahan yang baik


(dadang-solihin.blogspot.com).

12

Anda mungkin juga menyukai