PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.2 Ciri-Ciri, Aspek dan Asas Pemerintahan Yang Bersih dan Bertanggung
Jawab
3
2) Adanya keterbukaan informasi pemerintah kepada publik
5) Memperhatikan kesetaraan
4
yang baik juga mencakup penggunaan sumber-sumber daya alam secara bijaksana
dan perlindungan lingkungan.
Adapun ciri-ciri pemerintah yang bersih dan berwibawa adalah sebagai berikut :
5
tertera dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam pasal 3
dan penjelasannya ditetapkan asas umum pemerintah yang baik mencakup hal-hal
berikut :
1) Asas kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan
keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara.
2) Asas tertib penyelenggaraan negara, yaitu asas yang menjadi landasan
keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian
penyelenggraan negara.
3) Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan
umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
4) Asas keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
5) Asas Proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan
anatara hak dan kewajiban penyelenggara negara.
6) Asas profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
7) Asas akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
6
Analisis kasus :
Prinsip anti korupsi yang tidak dijalankan dalam kasus korupsi ini adalah
Transparasi dan Kewajaran. Transparasi merupakan prinsip yang mengharuskan
semua proses dilakukan secaraterbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan
dapat diketahui oleh publik. Dalam kasus ini tidakmenggunkan prinsip
transparasi, dimana dalam proyek lelang tender pengadaan e-KTP stelahdilakukan
kecurangan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang
mengakibatkankerugian negara. Selain itu prinsip kewajaran juga tidak diterapkan
dalam kasus korupsi ini.
7
2.4 Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan Pemerintah yang Bersih dan
Berwibawa
1. Sebagai alat atau sarana untuk memberikan dasar yuridis dan panduan
dalam upaya menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan
8
dalam bentuk praktek-praktek (KKN). Dalam praktik operasionalnya,
dapat dilakukan dengan cara:
a) Penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik pada semua
tingkat dan lini pemerintahan serta dalam semua kegiatan.
b) Pemberian sanksi yang seberat-beratnya bagi pelaku KKN sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
c) Peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara melalui
Koordinasi dan sinergi pengawasan interna, eksternal dan
pengawasa masyarakat.
d) Peningkatan budaya kerja aparatur yang bermoral, profesional,
produktif, dan bertanggung jawab.
e) Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan
pemeriksaan.
f) Peningkatan pemberdayaan penyelenggaraan antar dunia usaha
dan masyarakat dalam pemberantasan KKN.
2. Sebagai alat atau sarana untuk memberikan dasar yuridis dan panduan
dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa, terutama dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan korupsi.
9
pertumbuhan moralitas politik. Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa harus adanya peran masyarakat yang dimana masyarakat mempunyai
hak untuk mencari, memperoleh, dan memberikan informasi mengenai
penyelenggaraan Negara, Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil
dari Penyelenggara Negara, Hak menyampaikan saran dan pendapat secara
bertanggung jawab terhadap kebijakan Penyelenggara Negara.
10
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Indonesia dalam pemerintahan nya belum bisa menjadi pemerintahan yang
bersih, berwibawa dan bertanggung jawab karena masih banyaknya oknum-
oknum tertentu yang melakukan tindakan korupsi. Selain itu, penegakan hukum
yang belum terlaksana dengan baik. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah
belum menyadari atau tidak menanamkan dalam dirinya arti pemerintahan yang
bersih dan bertanggung jawab saat melaksankan tugasnya. Untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab seluruh aspek pemerintahan
harus mampu menerapkan bagaimana prinsip-prinsip pemerintahan yang baik,
prinsip ini akan menjadi tolak ukur kinerja suatu pemerintah. Pemerintah yang
selalu memberlakukan dan menunjang nilai-nilai demokrasi serta bebas dari
tindakan KKN.
1.2 Saran
Pemerintah harus lebih tegas terhadap pelaku korupsi yang ada di dalam
lembaga pemerintahan maupun bukan dan sebaiknya pemerintah mencontoh dari
pemerintahan negara maju untuk menghilangkan tidakan korupsi, sehingga
pemerintahan Indonesia dapat menjadi negara berkembang dengan pemerintahan
yang bersih dari tidakan KKN, berwibawa, dan bertanggung jawab.
11
DAFTAR PUSTAKA
Eostudent.blogspot.com/pemerintah-bersih-berwibawa
http://kariemaiem.blogspot.com.
12