Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN I

HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

1. Intervensi Generalis
a. Tujuan Umum
Klien mampu mencapai kembali harga diri terdahulu yang positif.
b. Tujuan Khusus
Klien dapat meningkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga diri dan
pemecahan masalah yang efektif.
c. Intervensi Keperawatan
1) Tingkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga diri dan pemecahan
masalah yang efektif dengan cara :
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi perubahan perasaan diri.
b) Bantu pasien dalam menggambarkan dengan jelas keadaan evaluasi diri yang
positif yang terdahulu.
c) Eksplorasi bersama pasien lingkungan organisasi pekerjaan (kestabilan organisasi,
konflik interpersonal, ancaman terhadap pekerjaan saat ini.
d) Bantu pasien mengkaji pilihan yang realistik terhadap diri di dalam organisasi
yang telah ada dan kemungkinan kesempatan kerja lain, dalam jangka panjang
atau jangka pendek.
e) Ikutsertakan pasien dalam pemecahan masalah (mengidentifikasi tujuan yang
meningkat dan mengembangkan rencana tindakan untuk memenuhi tujuan).

A. Stategi Komunikasi
I. Orientasi :

1. Salam terapeutik
Assalamuaalaikum wr.wb. Selamat pagi Bu/Pak ? . Perkenalkan Saya suster ........... ,
mahasiswa dari FIK UI ,senang dipanggil Suster ............ Nama Ibu/Bapak siapa?
Senangnya dipanggil siapa ?”.
2. Evaluasi / validasi : “ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini ? Bagaimana tidurnya
semalam ? “
3. Kontrak :
a. Topik :” Bagaimana Bu /Pak , kalau kita bicara tentang perasaan yang Ibu / Bapak
rasakan saat ini ? ”.

b. Tempat : “ Menurut Ibu/Bapak dimana enaknya kita berbincang – bincang ?


Bagaimana kalau di ruangan ini saja”.

c. Waktu : “Bagaimana kalo kita berbincang-bincang selama 10 menit saja. Apakah


Bapak/Ibu bersedia ?”.

II. Kerja :

“Coba Ibu/Bapak ceritakan kepada saya tentang perasaan Ibu/Bapak saat ini tentang diri sendiri”

“ Sudah berapa lama perasaan itu Ibu/Bapak rasakan ?”

“ coba Ibu/Bapak ceritakan apa yang terjadi sehingga Ibu/Bapak merasa seperti itu ?”

“ Kapan masalah tersebut terjadi ?” “Bagaimana perasaan Ibu/Bapak sebelum masalah itu terjadi
?. Ada tidak perubahan yang Ibu/Bapak rasakan sebelum masalah terjadi dengan saat ini ?”

“ saya mengerti perasaan Ibu/Bapak, Bagaimana tanggapan keluarga dan orang di sekitar
Ibu/Bapak tentang hal tersebut”.

“Apakah Ibu/Bapak pernah mencoba mencari kesempatan kerja yang lain ?”.

“ Bagaimana kalo Bapak/Ibu mencoba di tempat yang lain ?”

“Coba Ibu/Bapak mengingat-ingat apa yang membuat Ibu/Bapak bisa bekerja di tempat yang
sebelumnya ?”

“Ibu/Bapak tadi mengatakan kalo Ibu/Bapak itu rajin, semangat dan bertanggung jawab. Kita
bisa manfaatkan itu sebagai komitmen Ibu/Bapak dan modal untuk mencari kesempatan yang
lain”

“Nah, itu membuktikan kalo Ibu/Bapak sebenarnya punya aspek positif dan potensi dalam diri
Ibu/Bapak . selain itu, Ibu/Bapak mengatakan bahwa keluarga tidak menuntut apa-apa terhadap
Ibu/Bapak. Berarti keluarga Ibu/Bapak tetap mendukung walaupun sekarang Ibu/Bapak seperti
sekarang. Menurut Ibu/Bapak apa yang bisa Ibu/Bapak lakukan saat ini dengan aspek-aspek
positif tadi yang Ibu/Bapak miliki untuk pemecahan masalah ?”.

“betul sekali Ibu/Bapak, jadi, Ibu/Bapak membuat daftar tempat/kesempatan kerja yang sesuai.
“Nah, Ibu/Bapak, ternyata dengan berpikir dan menilai positif tentang diri Ibu/Bapak, akan
meningkatkan kemampuan Ibu/Bapak untuk memecahkan masalah yang Ibu/Bapak hadapi”.

III .Terminasi

a. Evaluasi subyektif :

Nah ... bu kita sudah berbincang – bincang tentang perasaan Ibu/Bapak terhadap diri
Ibu/Bapak. Bagaimana perasaannya sekarang ?”

b. Evaluasi objektif :

“ Coba Ibu/Bapak hal positif apa yang Ibu/Bapak miliki ? bagaimana hubungan ahtara
penilaian diri positif dengan kemampuan pemecahan masalah?. Bagus sekali Ibu/Bapak”.
c. Rencana tindak lanjut :

“Baiklah Ibu/Bapak, sesuai dengan janji kita telah berbincang – bincang selama 10
menit. Dan tadi Ibu/Bapak telah membuat daftar kesempatan kerja yang Ibu/Bapak
inginkan. Nanti, Ibu/Bapak bisa menggali hal-hal positif apa lagi yang Ibu/Bapak miliki
yang belum kita bahas”.

d. Kontrak yang akan datang :

 Topik : Ibu/Bapak, bagaimana kalo saya ke sini lagi untuk membicarakan tentang apa
yang bisa dilakukan untuk meningkatkan harga diri Ibu/Bapak “
 Tempat : Dimana sebaiknya kita bertemu nanti bu ?
Bagaimana kalau di ruangan ini lagi.

 Waktu : bapak / ibu maunya jam berapa ? Bagaimana kalau minggu depan jam 9 saya
datang ?
Baiklah bu .... Saya permisi dulu . Assalamualaikum WW. Selamat Pagi.
SKENARIO

B. Stategi Komunikasi
I. Orientasi :

4. Salam terapeutik
Assalamuaalaikum wr.wb. Selamat pagi Bu/Pak ? . Perkenalkan Saya suster ........... ,
mahasiswa dari FIK UI ,senang dipanggil Suster ............ Nama Ibu/Bapak siapa?
Senangnya dipanggil siapa ?”.
5. Evaluasi / validasi : “ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini ? Bagaimana tidurnya
semalam ? “
6. Kontrak :

a. Topik :” Bagaimana Bu /Pak , kalau kita bicara tentang perasaan yang Ibu / Bapak
rasakan saat ini ? ”.

b. Tempat : “ Menurut Ibu/Bapak dimana enaknya kita berbincang – bincang ?


Bagaimana kalau di ruangan ini saja”.

c. Waktu : “Bagaimana kalo kita berbincang-bincang selama 10 menit saja. Apakah


Bapak/Ibu bersedia ?”.

II. Kerja :

“Coba Ibu/Bapak ceritakan kepada saya tentang perasaan Ibu/Bapak saat ini tentang diri sendiri.

Jawab : Saya merasa malu suster, malu sama semua orang, saya itu adalah orang yang tidak
berguna”

“ coba Ibu/Bapak ceritakan apa yang terjadi sehingga Ibu/Bapak merasa seperti itu ?”

Jawaban : “ Begini suster, waktu itu, saya di PHK, saya tidak menyakngka hal itu bisa terjadi,
anak-anak saya banyak, mereka semua pada sekolah. Sudah dua bulan anak-anak saya tidak
bayar iuran sekolah. Saya sebagai orang tua merasa malu sekali”

“Bagaimana perasaan Ibu/Bapak sebelum masalah itu terjadi ?. Ada tidak perubahan yang
Ibu/Bapak rasakan sebelum masalah terjadi dengan saat ini ?”
Jawab : “Sebelum saya diPHK, saya dan keluarga selalu melewati hari dengan kegembiraan,
tidak pernah ada masalah dalam keluarga, saya menjadi orang yang berharga dan saya bangga
bisa membahagiakan mereka. Tapi sejak saya diPHK, saya merasa malu, merasa tidak berharga”

“ saya mengerti perasaan Ibu/Bapak, Bagaimana tanggapan keluarga Ibu/Bapak tentang hal
tersebut”.

Jawab : “Istri/suami saya sih, tidak menuntut apa-apa”

“Apakah Ibu/Bapak pernah mencoba mencari kesempatan kerja yang lain ?”.

Jawab : “ Pernah, hanya sekali di perusahaan ………..”.

“ Bagaimana kalo Bapak mencoba di tempat yang lain ?”

Jawab :” ah, saya tidak mau. Rasanya saya tidak mampu, saya ini kan cuma tamat SMA. Mana
ada yang mau mempekerjakan saya”.

“Coba Ibu/Bapak mengingat-ingat apa yang membuat Ibu/Bapak bisa bekerja di tempat yang
sebelumnya ?”

Jawab : “ saya orangnya semangat, rajin dan bertanggung jawab. Sebenarnya bos saya tidak tega
bila saya diPHK, tapi karena perusahaan terancam bangkrut. Mau tidak mau dia melakukan itu”

“nah, itu membuktikan kalo Ibu/Bapak sebenarnya punya aspek positif dan potensi dalam diri
Ibu/Bapak . selain itu, Ibu/Bapak mengatakan bahwa keluarga tidak menuntut apa-apa terhadap
Ibu/Bapak. Berarti keluarga Ibu/Bapak tetap mendukung walaupun sekarang Ibu/Bapak seperti
sekarang. Bagaimana kalo kita mecari pemecahan masalah untuk Ibu/Bapak”.

“Ibu/Bapak tadi mengatakan kalo Ibu/Bapak itu rajin, semangat dan bertanggung jawab. Kita
bisa manfaatkan itu sebagai komitmen Ibu/Bapak dan modal untuk mencari kesempatan yang
lain”

“Menurut Ibu/Bapak apa yang bisa Ibu/Bapak lakukan saat ini dengan aspek-aspek positif tadi
yang Ibu/Bapak miliki untuk pemecahan masalah ?”.
Jawab : Mungkin pertama-tama saya bisa membuat daftar lowongan/kesempatan kerja yang
sesuai dengan kemampuan saya yach”

“betul sekali Ibu/Bapak, jadi, Ibu/Bapak membuat daftar tempat/kesempatan kerja yang sesuai.
“Nah, Ibu/Bapak, ternyata dengan berpikir dan menilai positif tentang diri Ibu/Bapak, akan
meningkatkan kemampuan Ibu/Bapak untuk memecahkan masalah yang Ibu/Bapak hadapi”.

Jawab : Iya suster, saya baru sadar akan hal itu.

III .Terminasi

a. Evaluasi subyektif :

Nah ... bu kita sudah berbincang – bincang tentang perasaan Ibu/Bapak terhadap diri
Ibu/Bapak. Bagaimana perasaannya sekarang ?”

Jawab: Saya merasa lega dan senang suster, saya baru sadar ternyata saya punya banyak
hal-hal positif dalam diri saya”

“Betul sekali itu Pak/Bu”.

b. Evaluasi objektif :

“ Coba Ibu/Bapak sebutkan hal positif apa yang Ibu/Bapak miliki ?


Jawab : saya rajin, semangat dan bertanggung jawab.
“Bagaimana hubungan antara penilaian diri positif dengan kemampuan pemecahan
masalah?”.
Jawab : ternyata dengan menilai diri positif, saya bisa menemukan jalan keluar untuk
masalahku”.
Bagus sekali Bu/Pak”.

c. Rencana tindak lanjut :

“Baiklah Ibu/Bapak, sesuai dengan janji kita telah berbincang – bincang selama 10
menit. Dan tadi Ibu/Bapak telah membuat keputusan akan membuat daftar kesempatan
kerja yang Ibu/Bapak inginkan. Nanti, Ibu/Bapak bisa membuat daftar tersebut. selain itu
Ibu/Bapak bisa menggali hal-hal positif lain yang Ibu/Bapak miliki”.

d. Kontrak yang akan datang :

 Topik : Ibu/Bapak, bagaimana kalo saya ke sini lagi untuk membicarakan tentang apa
yang bisa dilakukan untuk meningkatkan harga diri Ibu/Bapak “.
Jawab : “ Oh iya suster, saya akan senang sekali “.
 Tempat : Dimana sebaiknya kita bertemu nanti bu ?
“Bagaimana kalau di ruangan ini lagi”.

Jawab : “ boleh”.

 Waktu : bapak / ibu maunya jam berapa ? Bagaimana kalau minggu depan jam 9 saya
datang ?
Jawab : “ok”.
Baiklah bu .... Saya permisi dulu . Assalamualaikum WW. Selamat Pagi.

Anda mungkin juga menyukai