Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA

“Abortus Menurut Pandangan Islam”

DISUSUN OLEH :

1. Lia Permata Sari


2. Venny Ayu Noverine
3. Novita Apriyanti
4. Ranti Novianti
5. Silvi Meisari
6. Ainun Fatimah
7. Fatima Tusyahara

Dosen Pembimbing : Drs.H.Sutan Bahri,M.pd

KELAS : 1A

PRODI : D3 KEBIDANAN

STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU


TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Abortus Menurut Pandangan
Islam”.

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak


Drs.H.Sutan Bahri,M.pd selaku dosen mata kuliah “ AGAMA“ yang sudah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah


pengetahuan juga wawasan. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang


khususnya bagi para pembaca. Akhir kata dengan segala kerendahan Kami
mengucapkan maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Bengkulu,30 september 2017


 

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................

Kata
Pengantar.........................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................

BAB I Pendahuluan .........................................................................................


1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................
BAB II Pembahasan.........................................................................................
2.1 Pengertian Aborsi ...................................................................................
2.2 Macam – Macam Aborsi ........................................................................
2.3 Faktor-Faktor Pendorong Orang Melakukan Abortus.............................
2.4 Dampak Aborsi dari Segi Medis ............................................................
2.5 Hukum Aborsi Menurut Pandangan Islam .............................................
2.6 Aborsi Menurut Pandangan Penulis ......................................................

BAB III Penutup...............................................................................................


3.1 Kesimpulan.............................................................................................
3.2 Daftar Pustaka........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam adalah agama yang suci, yang dibawa oleh nabi Muhammad saw sebagai rahmat
untuk semesta alam. Setiap makhluk hidup mempunyai hak untuk menikmati kehidupan baik
hewan, tumbuhan maupun manusia (terutama) yang menyandang gelar khalifah di muka bumi ini.
Oleh karena itu ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap 5 hal yaitu agama,
jiwa, akal, keturunan dan harta. Memelihara jiwa dan melindunginya dari berbagai ancaman berarti
memelihara eksistensi kehidupan umat manusia. Namun, tidak semua orang merasa senang dan
bahagia dengan setiap kelahiran yang tidak direncanakan, karena faktor kemiskinan, hubungan di
luar nikah dan alasan-alasan lainnya. Hal ini mengakibatkan, ada sebagian wanita yang
menggugurkan kandungannya setelah janin bersemi dalam rahimnya. Aborsi tidak hanya
dilakukan oleh para wanita berstatus istri yang bermaksud menghentikan kelangsungan
kandungannya, tetapi juga banyak penyandang hamil pra-nikah melakukannya. Kecenderungan
melakukan aborsi ini tak lepas dari pandangan terhadap hakikat kapan kehidupan anak manusia
dimulai. Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup nilai-nilai religius, etika, moral dan
ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah 

1. Apa Pengertian Aborsi ? 

2. Apa Saja macam macam Aborsi ?

3. Bagaimana dampak aborsi dari segi medis ?

4. Bagaimana Hukum Aborsi menurut Islam ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mahasiswa mampu Menjelaskan Pengertian Aborsi.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan macam macam aborsi.

3. Mahasiswa mengerti dampak aborsi dari segi medis.

4. mahasiswa mengerti hukum aborsi menurut islam


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aborsi

Perkataan Abortus dalam bahasa Inggris disebut Abortion berasal dari bahasa latin yang
berarti gugur kandungan atau keguguran. Sardikin Ginaputra dari Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia memberi pengertian abortus sebagai pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Kemudian menurut Maryono Reksodipura dari
Fakultas Hukum UI, Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi dari rahim sebelum waktunya
(sebelum dapat lahir secara alamiah).

Dari Pengertian di atas dapat dikatakan, bahwa Abortus adalah suatu perbuatan untuk
mengakhiri masa kehamilan dengan mengeluarkan janin dari kandungan sebelum janin itu dapat
hidup di luar kandungan. Menstrual Regulation secara harfiah artinya pengaturan menstruasi/
datang bulan/ haid, tetapi dalam praktek menstrual regulation ini dilaksanakan terhadap wanita
yang merasa terlambat waktu menstruasi dan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
ternyata positif dan mulai mengandung. Maka ia minta ”dibereskan janinnya” itu. Sekalipun
dilakukan oleh dokter. Karena itu abortus dan menstrual regulation itu pada hakikatnya adalah
pembunuhan janin secara terselubung. Karena itu, berdasarkan Kitab UU Hukum Pidana (KUHP)
pasal 299, 346, 348 dan 349, negara melarang abortus, termasuk menstrual regulation dan sangsi
hukumannya cukup berat bahwa hukumannya tidak hanya ditujukan kepada wanita yang
bersangkutan, tetapi semua orang yang terlibat dalam kejahatan ini dapat dituntut seperti dokter,
dukun bayi, tukang obat dan sebagainya yang mengobati atau menyuruh/ membantu/
melakukannya sendiri.

2.2 Macam-Macam Aborsi

     Keguguran bisa terjadi dengan sendirinya (secara alami) dan juga bisa terjadi karena campur
tangan manusia, dan bentuk kedua inilah yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat secara
umum. Pengguguran kandungan dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu:

A. Abortus Spontan

.....Yaitu pengguguran yang tidak disengaja atau tanpa usaha, atau beberapa sebab.lainnya,
seperti bapak atau ibu yang berpenyakit kelamin, sudah tua atau peminum.

B.  Aborsi Buatan

......Yaitu Pengguguran yang dilakukan dengan sengaja. Dalam hal ini ada dua
macam,.......yaitu aborsi therapeutic provocatus dan aborsi criminal provocatus.

 Aborsi T. Provocatus  adalah pengguguran kehamilan yang dilakukan secara sengaja,


karena ada indikasi medis yang mengharuskan tindakan pengguguran tersebut, bila
tindakan itu tidak dilakukan akan mengakibatkan mudlarat.
 Abortus C. Provocatus adalah pengguguran yang terjadi secara sengaja, tetapi bukan atas
indikasi atau pertimbangan medis dan biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi
(illegal) oleh tenaga yang tidak terdidik
2.3 Faktor-Faktor Pendorong Orang Melakukan Abortus

Terjadinya perbuatan aborsi pada akhir-akhir ini mayoritas dilakukan oleh remaja puteri /
ibu yang disebabkan oleh di antaranya adalah :

A. Karena tidak menginginkan keturunan, sebab rendahnya faktor ekonomi atau.kemiskinan

B. Merasa malu akibat hubungan gelap dengan selain jenis untuk menutupi aibnya

C. Merasa was-was/khawatir akan lahirnya janin itu cacat rohani maupun jasmani apabila janin itu
dilahirkan

D. Terjadinya pemerkosaan yang mengakibatkan kehamilan sebagaimana ditulis oleh M.Ali Hasan
dalam bukunya :

“Karena kehamilan yang terjadi akibat pemerkosaan, kendatipun kejadian itu di luar
kehendaknya dan dia tidak dapat dipersalahkan, tetapi rasa malu ada apabila terjadi
kehamilan”  oleh karena itu mayoritas terjadinya aborsi di kalangan remaja putri akibat
pemerkosaan atau hubungan gelap dengan lain jenis.

E. Karena kegagalan mereka menggunakan alat kontrasepsi atau dalam usaha mencegah
terjadinya kehamilan

F. Karena mereka menemukan dokter / bidan / dukun yang membantu melakukan.pengguguran.

2.4 Dampak Aborsi Dari Segi Medis

Atas dasar indikasi medis, ada dua alasan orang melakukan abortus, sebagaimana ditulis
oleh M. Ali Hasan, yaitu :

A. Untuk menyelamatkan ibu, karena apabila kehamilan dipertahankan dapat mengancam dan
membahayakan jiwa si ibu

B. Untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya cacat jasmani atau rohani, apabila janin
dilahirkan dalam indikasi medis di atas, abortus juga mempunyai pengaruh atau resiko dan bahaya
yang menyebabkan timbulnya penyakit, baik yang bersifat berat maupun ringan. Beberapa hal
atau dampak negatif bagi ibu / remaja puteri yang melakukan aborsi, di antaranya :

A. Timbulnya luka-luka dan infeksi-infeksi pada dinding alat kelamin dan merusak organ-organ di
dekatnya, seperti kandung kencing atau usus 

B. Robek mulut rahim sebelah dalam (satu otot lingkar) Dinding Rahim bisa tembus, karena alat-
alat yang dimasukkan dalam rahim itu yang.menyebabkan infeksi dan pendarahan.

C. Terjadi pendarahan dan menstruasi tidak normal dan juga  mengakibatkan kanker

2.5 Hukum Aborsi Dalam Islam

      Aborsi merupakan tindakan yang sangat dilarang oleh agama Islam tanpa adanya alasan
darurat. Dalam hukum abortus, para ulama sepakat mengharamkan, kecuali ada beberapa ulama
yang mengatakan boleh dilakukan ketika memandang dari segi proses melakukan tindakannya
serta akibatnya. Apabila aborsi itu untuk melindungi dan menyelamatkan si ibu, maka Islam
membolehkan, bahkan mengharuskan melakukannya. Oleh karena itu, Islam tetap
mengaplikasikan prinsip mengambil yang lebih ringan dari dua hal yang sama-sama berbahaya,
sebagaimana dalam Alquran disebutkan :

‫سا ًنا َواَل‬َ ‫ش ْي ًئا َو ِبا ْل َوالِدَ ْي ِن إِ ْح‬


َ ‫ش ِر ُكوا ِب ِه‬ ْ ‫قُلْ َت َعا َل ْوا أَ ْتل ُ َما َح َّر َم َر ُّب ُك ْم َع َل ْي ُك ْم أَاَّل ُت‬
‫ِش َما َظ َه َر ِم ْن َها‬ َ ‫ق َن ْحنُ َن ْر ُزقُ ُك ْم َوإِ َّيا ُه ْم َواَل َت ْق َر ُبوا ا ْل َف َواح‬ ٍ ‫َت ْق ُتلُوا أَ ْواَل دَ ُك ْم مِنْ إِ ْماَل‬
َّ ‫س ا َّلتِي َح َّر َم هَّللا ُ إِاَّل ِبا ْل َح ِّق َذلِ ُك ْم َو‬
َ‫صا ُك ْم ِب ِه َل َع َّل ُك ْم َت ْعقِلُون‬ َ ‫َو َما َب َطنَ َواَل َت ْق ُتلُوا ال َّن ْف‬
۱٥۱ : ‫﴾﴿سورة األنعام‬
Artinya: “Katakanlah: ‘Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu,
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap
kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut
kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar’. Demikian itu yang diperintahkan oleh
Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya)”. (Q.S. al-An’am : 151)

Surah al-Isra’ ayat 31-33

( ‫يرا‬ ً ‫ش َي َة إِ ْماَل ٍق َن ْحنُ َن ْر ُزقُ ُه ْم َوإِ َّيا ُك ْم إِنَّ َق ْت َل ُه ْم َكانَ خ ِْط ًئا َك ِب‬ْ ‫َواَل َت ْق ُتلُوا أَ ْواَل دَ ُك ْم َخ‬
‫س ا َّلتِي َح َّر َم‬ َ ‫ َواَل َت ْق ُتلُوا ال َّن ْف‬ )۳۲( ‫س ِبياًل‬ َ ‫اء‬ َ ‫س‬ َ ‫ش ًة َو‬ َ ‫الز َنا إِ َّن ُه َكانَ َفا ِح‬
ِّ ‫ َواَل َت ْق َر ُبوا‬ )۳۱
َ‫ف فِي ا ْل َق ْت ِل إِ َّن ُه َكان‬ ْ ‫س ْل َطا ًنا َفاَل ُي ْس ِر‬ ُ ‫هَّللا ُ إِاَّل ِبا ْل َح ِّق َو َمنْ قُ ِتل َ َم ْظلُو ًما َف َقدْ َج َع ْل َنا ل َِولِ ِّي ِه‬
۳۳ – ۳۱ : ‫﴿ سورة اإلسراء‬ )۳۳( ‫ورا‬ ً ‫ص‬ ُ ‫ َم ْن‬ ﴾
Artinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah
yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh
mereka adalah suatu dosa yang besar. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. Dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah, melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan
barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan
kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh.
Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan”. (Q.S. al-Isra’ : 31-33) 

Dalam kitab Bughyatul Mustarssyidin diterangkan:

(‫ار َع َل َق ًة أَ ْو ) َمسْ َئ َل ُة ك‬ َ ‫ص‬َ ْ‫ار ِه فِى الرَّ ح ِِم ِبأَن‬ِ ‫ْن َبعْ دَ اسْ ِت ْق َر‬ َ ‫َيحْ ُر ُم ال َّت َسبُّبُ فِى ِاسْ َقاطِ ْا‬
ِ ‫لج ِني‬
‫ الَ َيحْ ُر ُم إِالَّ َبعْ َد ال َّن ْف ِخ‬: ‫ َو َقا َل م ر‬.ِ‫مُضْ َغ ًة َو َل ْو َق ْب َل َن ْف ِخ الرُّ ْو ِح َك َمافِى ال ُّتحْ َفة‬.
“(Masalah Sulaiman Al Kurdi), haram hukumnya membuat suatu sebab gugurnya janin
yang telah menetap dalam rahim, karena telah menjadi segumpal darah atau daging,
sekalipun belum ditiupkan ruh, sebagaimana diterangkan dalam kitab Attuhfah. Dan Imam
Romli Asshoghir berkata: Tidak haram, kecuali setelah ditiup  ruh pada sang janin”

dalam Kaidah Fiqhiyah disebutkan :


‫ب‬
ٌ ‫ض ُر َر ْي ِن َوا ِج‬ ِّ ‫اب أَ َخ‬
َّ ‫ف ال‬ ُ ‫ا ِْر ِت َك‬
“Menempuh salah satu tindakan yang lebih ringan dari dua hal yang sama-sama berbahaya
adalah wajib”.

      Pendapat para ahli fiqh mengenai hukum aborsi sangat bergantung pada pandangan mereka
mengenai kedudukan janin dalam kandungan. Namun mereka bersepakat bahwa pengguguran
kandungan pada saat janin dipandang telah bernyawa adalah haram. Dalam hal ini Ayat Al Qur’an
sebagai rujukan dalil yang paling kuat dalam hal ini menjelaskan yang artinya :

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-lah yang
akan memberikan rizki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh
mereka adalah suatu dosa yang besar”

 Lebih keras lagi dalam menghukumi haram terhadap aborsi ini, sebagaimana diketahui
dalam kitab I’anatu Attholibin, sebagai berikut :

ِ ‫الرح ِِم َف َي ْخ َتلِ ُط ِب َم‬


‫اء‬ َّ ‫الوجو ِد َو ْق ُع ال ُّن ْط َف ِة فِى‬ ُ ‫َفأ َ َّول ُ َم َراتِب‬
 ‫ح‬ ُ ‫الرو‬ُّ ‫ش فإن ُنف َِخ ْت‬ ُ ‫ية أ ْف َخ‬ ْ ‫ار ْت َع َل َق ًة أَو ُم‬
ُ َ ‫ض َغ ًة َفا ْل ِجنا‬ َ ‫ص‬ َ ‫ال َمرأة َفأ َ ْف‬
َ ‫ َفإن‬،‫سادَها ِج َنا َي ٌة‬
‫شا‬ ُ ‫اس َت َق َّر ْت ال ِخ ْل َق ُة َزادَ ْت ال ِج َن‬
ً ‫اية َت َفا ُح‬ ْ ‫ َو‬.
“Tahap pertama adanya (terciptanya manusia) adalah adanya sperma dalam rahim yang
berasimilasi dengan ofum. Maka bila hal ini dirusak (oleh seseorang, karena sebab-sebab di
luar darurat) sama halnya dengan perbuatan kriminal (pidana). Jika sperma tersebut telah
menjadi segumpal darah atau daging, maka ia termasuk kriminal yang sangat jahat. Dan jika
telah ditiup ruh kepadanya serta telah menjadi sebuah ciptaan, maka perbuatan itu (aborsi)
sangat dan sangat jahat

2.6 ABORSI MENURUT PANDANGAN PENULIS

            Setelah mengkaji secara saksama terhadap beberapa berpendapat di atas tentang hukum
aborsi, baik ditinjau dari segi hukum Islam atau medis, maka penulis berpendapat, bahwa Aborsi
adalah suatu tindakan terlarang baik dari segi medis atau Islam, kecuali dalam keadaan darurat.
Dan menurut sebagi ulama yang lain, boleh dilakukan selama masih berbentuk sperma atau
gumpalan darah.

Abortus yang dilakukan oleh seorang ibu ( suami istri ), berarti tidak mau mensyukuri
nikmat ( pemberian ) Allah Yang Maha Kuasa. Sedangkan mencegah terjadinya abortus, dapat
dilakukan melalui adanya upaya hukum ( tindakan konstitusional), memberikan hukuman bagi
pelaku aborsi atau orang yang terlibat didalamnya serta melalui gerakan Sosial keagamaan yang
di dukung oleh peran ulama’, pemerintah, da’i dan lain-lain. Sehingga dapat menyadarkan
umatnya untuk tidak melakukan perbuatan yang sangat keji itu.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan  di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu :
1. Aborsi ditinjau dari sudut pandang hukum Islam dan tindakan Medis tidak menutup
kemungkinan pembolehannya.
2. Sebagian ulama melarang abortus ( pengguguran kandungan ) secara mutlak, apabila
di  sengaja, karena merupakan suatu kejahatan dan perbuatan dosa, kecuali masih dalam
bentuk sperma atau segumpal darah atau selama belum berbentuk segumpal daging
lebih-lebih apabila telah ditiupkan ruh ke dalamnya.  
3. Abortus yang dilakukan oleh ibu / remaja putri ditinjau dari segi medis akan menyebabkan
risiko  ....atau bahaya bagi kesehatan.

3.2 Daftar Pustaka


http://rul-sq.blogspot.co.id/2013/11/pendapat-ulama-dan-ayat-ayat-terkait.html
http://salingpengertian.blogspot.co.id/2011/04/aborsi-dalam-islam.html
http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/258/.html

Anda mungkin juga menyukai