Anda di halaman 1dari 7

Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Yang

Berhubungan Dengan Persalinan Dan Nifas

 
Disusun oleh kelompok 2 :
1. Lia permata sari 9. Herma niken
2. Serli derliani 10. Friska Amelia saputri
3. Indah purnama sari 11. Tri kasih
4. Nurmaya sari 12. Ulfa anisa
5. Fasliana 13. Vanessa putri wijaya
6. Hesti fitri yani 14. Felia valentine
7. Triana iwana sari 15. Meinoor adha
8. Risky indar sari
Pengertian Gangguan psikologis pada ibu bersalin
Gangguan yang terjadi pada seorang ibu menjelang persalinan, yang
bersumber pada rasa takut & sakit pada fisik yg teramat sangat. Pada ibu
hamil banyak terjadi perubahan , baik fisik maupun psikologis. Begitu jaga
pada ibu bersalin, perubahan psikologis pada ibu bersalin wajar terjadi pada
setiap orang namun ia perlu memerlukan bimbingan dari keluarga dan
penolong persalinan agar ia dapat menerima keadaan yang terjadi selama
persalinan dan dapat memahaminya sehingga ia dapat beradaptasi terhadap
perubahan yang terjadi pada dirinya.

penyebab Gangguan psikologi pada ibu bersalin


1. Perubahan hormone
2. Kurangnya persiapan mental
Cara mengatasi gangguan psikologi pada Persalinan yaitu : 
Pendekatan Komunikasi Terapeutik Pada Ibu Dengan Gangguan Psikologi
Yang Berhubungan Dengan Persalinan
1. Menjalin hubungan yang mengenakan dengan klien.
2. Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dukungan yang
positif.
3. Kehadiran  
4. Mendengarkan   
5. Sentuhan dalam pendampingan klien yang bersalin          
6. Memberikan informasi tentang kemajuan persalinan         
7. Memandu persalinan          
8. Mengadakan kontak fisik dengan klien     
9. Memberikan pujian kepada klien atas usaha yang telah dilakukannya
10. Memberikan ucapan selamat kepada klien atas kelahiran anaknya dan
mengatakan ikut berbahagia     
Pengertian Gangguan Psikologi pada ibu Masa Nifas
Gangguan psikologis masa nifas adalah gangguan psikologis yang muncul pada ibu
nifas yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi setelah melahirkan.

Gangguan Psikologi Masa Nifas


1. Baby Blues
Post partum blues merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti
kemunculan kecemasan,labilitas persaan dan depresi pada ibu . Diperkirakan
hampir 50-70% seluruh wanita pasca melahirkan akan mengalami baby
blues atau post natal syndrome yang terjadi pada hari ke-4 -10 pasca persalinan.

Gejala-gejala
Adapun  gejalanya yaitu Reaksi depressi / sedih/ disporia. Sering menangis ,mudah
tersinggung,cemas,labilitas perasaan,cenderung  menyalahkan diri sendiri,gangguan
tidur dan gangguan nafsu makan,kelelahan,mudah sedih,cepat marah,mood mudah
berubah,cepat menjadi sedih dan cepat menjadi gembira. Perasaan terjebak,marah
kepada pasangan dan bayinya,perasaan bersalah,dan sangat pelupa.
2. Depresi Post Partum
Depresi post partum merupakan tekanan jiwa sesudah melahirkan. mungkin
seorang ibu baru akan merasa benar-benar tidak berdaya dan merasa serba kurang
mampu,tertindih oleh beban terhadap tangung jawab terhadap bayi dan
keluarganya,tidak bisa melakukan apapuan untuk menghilangakan perasaan
itu.Depresi post partum dapat berlangsung selama 3 bulan atau lebih

Faktor penyebab depresi post partum di sebabkan oleh  4 faktor yaitu sebagai
berikut :
1. Faktor kostitusional
2. Faktor fisik
3. Faktor psikologis
4. Faktor sosial

Tanda dan gejala depresi post partum diantaranya :


5. Mimpi buruk
6. Insomnia
7. Phobia
8. Perubahan mood
Psikosa Post Partum
Psikosa pospartum Merupakan gangguan jiwa yang berat yang ditandai dengan halusinasi dan
kehilangan rasa kenyataan ( sense of reality ) yang terjadi kira-kira 3-4 minggu pasca
persalinan.
Psikosa postpartum adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah
melahirkan.Psikosa terbagi dalam dua golongan besar, yaitu :
1. Psikosa fungsional
2. Psikosa organic

Tanda dan Gejala Psikosa Post Partum


 Gejala awal :

1. Perasaan sedih, kecewa dan putus asa


2. Sulit tidur atau imsomnia
3. Sering menangis
4. Gelisah, cemas dan iritable yang berlebihan
5. Merasa Letih dan lelah
 Gejala lanjutan :

1. Curiga berlebihan
2. Kebingungan
3. Sulit konsentrasi
4. Bicara meracau atau inkoheren
Cara mengatasi gangguan psikologi pada masa nifas ada dua cara
yaitu : 
1. Pendekatan Komunikasi Terapeutik Pada Ibu Dengan Gangguan Psikologi Yang
Berhubungan Dengan nifas
1. Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi. 
2. Dapat memahami dirinya
3. Dapat mendukung tindakan konstruktif. 

peningkatan support mental/ dukungan keluarga. 


1. Sekali-kali ibu meminta suami untuk membantu dalam mengerjakan pekerjaan
rumah seperti: membantu mengurus bayinya, memasak, menyiapkan susu dll.
2. Memanggil orangtua ibu agar bisa menemani ibu dalam menghadapi kesibukan
merawat bayi
3. Suami seharusnya tahu permasalahan yang dihadapi istrinya dan lebih perhatian
terhadap istrinya
4. Menyiapkan mental dalam menghadapi anak pertama yang akan lahir
5. Suami menggantikan peran isteri ketika isteri kelelahan
6. Ibu dianjurkan sering sharing dengan teman-temannya yang baru saja melahirkan

Anda mungkin juga menyukai