Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

KONSTRUKSI EMBUNG LAMBADEUK


DI KABUPATEN ACEH BESAR

I. UMUM

Bendungan atau Embung adalah bangunan melintang sungai yang fungsinya untuk
membendung sekaligus menampung aliran sungai maupun air hujan yang masuk dalam
tampungannya ( catchment area ).
Mengingat yang ditampung adalah air yang mempunyai sifat dan karakteristik yang
komplek maka dalam pelaksanaan pembuatan konstruksi bendungan ataupun embung
harus sangat berhati-hati terutama untuk bendungan type urugan seperti yang dilakukan
pada pembuatan konstruksi Embung Lambadeuk di Kabupaten Aceh Besar.
Untuk mempermudah pelaksanaan konstruksi Embung Lambadeuk maka kegiatan
pelaksanaan konstruksi dapat dibagi dalam beberapa kelompok kegiatan yaitu :

1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pembuatan Saluran Pengelak dan Spillway
3. Pekerjaan pondasi tubuh Embung
4. Pekerjaan tubuh Embung
5. Pekerjaan Instrumentasi
6. Pekerjaan Pelengkap lainnya

I.1. Pekerjaan Persiapan

Yang masuk dalam kelompok pekerjaan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang
akan diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan pada tahap awal seperti mobilisasi alat dan
personil, pembuatan barak kerja dan atau direksi keet, pembersihan lokasi pekerjaan,
pengukuran dan penghitungan awal, administrasi dll.
Kegiatan mobilisasi alat dan personil waktunya dapat dilakukan sesuai dengan jadwal
yang sudah direncanakan atau menyesuaikan kebutuhan lapangan.
Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor bersama- sama dengan direksi harus melakukan
pengukuran dan penggambaran serta penghitungan awal, artinya kontraktor harus
melakukan pengukuran kembali lokasi yang akan dikerjakan dan hasilnya dituangkan
dalam bentuk gambar serta menghitung kembali volume pekerjaan yang akan dikerjakan.
Hasil pengukuran dan penggambaran serta penghitungan kembali ini untuk selanjutnya
akan dipakai sebagai acuan ( target ) pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan pengukuran,
penggambaran dan penghitungan volume pekerjaan ini selanjutnya disebut MC.0
( Mutual Check 0 ).

Pekerjaan Uitzet/Pengukuran untuk MC.0 dan Pemasangan Profil


a. Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kontraktor harus melakukan
pengukuran terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut harus
disaksikan oleh pengawas/direksi. Direksi akan menunjukkan titik referensi sebagai
pedoman awal pengukuran.

b. Pengukuran dilakukan pada saluran pengelak/spillway dan tubuh embung secara


memanjang dan melintang. Pengukuran melintang dilakukan dengan jarak antar
potongan (patok) 25 m sedangkan pengukuran memanjang dilakukan sepanjang
saluran pengelak dan pembuang serta tubuh embung sesuai keperluan atau menurut
petunjuk direksi.

c. Pengukuran untuk MC.0 ini menghasilkan :

 Data Ukur
 Gambar situasi
 Gambar profil memanjang dan melintang
 Gambar konstruksi ( Construction Drawing )
 Hasil perhitungan volume pekerjaan ( Volume MC.0 )

Hasil Mutual Check 0 ini harus disetujui oleh direksi yang dituangkan dalam berita acara
Mutual Check Awal ( Mutual Check 0 )
Selain melakukan Mutual Check Awal, kontraktor harus mempersiapkan sarana lainnya
seperti Barak Kerja, Direksi Keet, Areal Penempatan Alat Berat, Penempatan Material,
Pembuangan Material Yang Tidak Diperlukan, Peralatan Keselamatan Kerja dsb.
Penempatan dan penyediaan sarana kerja serta jalan kerja tersebut harus
mempertimbangkan efektivitas mekanisme transportasi di areal pekerjaan agar tidak
mengganggu kelancaran lalu lintas pekerjaan.
Untuk pembersihan lokasi pekerjaan, kontraktor harus melakukan sesuai sengan
keterntuan dalam spesifikasi teknik atau gambar atau menurut petunjuk direksi.
Pembersihan dilokasi tubuh bendungan/ embung dan saluran pembuang/spillway harus
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada sisa-sisa tumbuhan atau bahan lainnya
yang dapat mempengaruhi kekuatan atau stabilitas konstruksi.

I.2. Pekerjaan Pembuatan Saluran Pengelak dan Spillway

Pada Embung Lambadeuk letak Saluran Pengelak sama dengan letak Spillway. Jadi
pembuatan saluran pengelak berarti sama dengan pembuatan spillway karena saluran
pengelak akan difungsikan sebagai spliiway. Oleh karena itu pelaksanaan tahap awal
adalah membuat saluran pengelak terlebih dahulu dan pada tahap berikutnya membuat
bangunan saluran pembuang dan pelengkap lainnya.
Karena keterbatasan dana yang tersedia maka pada tahun pertama yang dikerjakan
adalah saluran pengelak/spillway sepanjang 29.09 ( duapuluh sembilan koma nol
sembilan ) meter ( STA. 0 + 138.12 sampai dengan STA. 0 + 167.21 ). Sedangkan sisa
pekerjaan saluran pengelak/spillway dilanjutkan pada tahap berikutnya bersama dengan
pembuatan saluran pembuang.
Mengingat spillway terletak pada saluran pembuang maka pekerjaan mercu pada
spillway baru dapat dilaksanakan bila seluruh pekerjaan embung sudah selesai.

a. Galian tanah
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan menggunakan alat berat sampai pada
kedalaman/elevasi yang diperlukan.
Hasil galian ini dihitung dengan satuan volume dan selanjutnya dibayar dengan satuan
per meter cubic ( m3 ).

b. Pasangan Batu 1 : 4
Pekerjaan pasangan batu 1 : 4 dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi
teknik.
Hasil pekerjaan ini dihitung dengan satuan volume dan selanjutnya dibayar dengan
satuan per meter cubic ( m3 )

c. Pekerjaan Lantai Kerja Beton Tumbuk, t = 10 cm


Pekerjaan ini dilakukan sebagai awal pekerjaan beton. Beton Tumbuk ini diposisikan
sebagai dasar/ lantai kerja sebelum melakukuan pekerjaan beton yang sebenarnya
dengan maksud agar konstruksi beton tidak langsung berhubungan dengan tanah dan
mempunyai kedudukan yang stabil dan rata.
Hasil pekerjaan ini dihitung dengan satuan volume dan selanjutnya dibayar dengan
satuan per meter cubic ( m3 )

d. Pekerjaan Pembesian
Pembesian harus dilakukan sesuai dengan gambar terutama diameter besi yang
digunakan dan bentuk serta jarak antar besi. Pengikat besi harus menggunakan kawat
pengikat besi beton dan dilakukan sedemikian sehingga ikatan besi menjadi kokoh.
Hasil pekerjaan ini dihitung dengan satuan berat dan selanjutnya dibayar dengan
satuan per Kilogram ( Kg. )

e. Pekerjaan Beton
Pelaksanaan pekerjaan beton harus mengacu pada ketentuan dalam spesifikasi teknik.
Tinggi jatuh pengecoran beton tidak boleh lebih dari 1.00 m dan selama pengecoran
harus menggunakan alat penggetar ( vibrator ) agar beton menjadi padat tidak
berongga.
Hasil pekerjaan ini dihitung dengan satuan volume dan selanjutnya dibayar dengan
satuan per meter cubic ( m3 )

f. Timbunan Tanah Kembali ( Back Fill )


Timbunan tanah kembali dilakukan pada lokasi timbunan sebagai akibat dari
pembuatan bangunan spillway atau bangunan lainnya baik dari pasangan batu
ataupun dari beton bertulang. Timbunan ini harus dipadatkan dengan alat pemadat
lapis demi lapis sedemikian rupa sampai mencapai tingkat kepadatan yang disyaratkan
dalm spesifikasi teknik.
Hasil pekerjaan ini dihitung dengan satuan volume dan selanjutnya dibayar dengan
satuan per meter cubic ( m3 )

g. Gebalan Rumput
Gebalan rumput ditempatkan pada lokasi permukaan timbunan atau sesuai gambar.
Agar kedudukannya stabil maka setiap jarak tertentu harus diikat dengan pasak bambu
Hasil pekerjaan ini dihitung dengan satuan luas dan dibayar dengan satuan per meter
persegi ( m2. )

I.3. Pekerjaan Saluran Pembuang

Saluran pembuang adalah saluran yang dibuat untuk mengalirkan air dari saluran
pengelak/spillway menuju tempat pembuangan. Pekerjaan saluran pembuang merupakan
pekerjaan galian tanah dan timbunan dengan menggunakan alat berat. Oleh karena itu
metode yang digunakan adalah metode pekerjaan galian dan timbunan dengan syarat dan
ketentuan sesuai dengan spesifikasi teknik atau menurut petunjuk direksi/pengawas
Demikian pula untuk pekerjaan pasangan batu kali pada bangunan terjun harus mengacu
pada spesifikasi teknik atau menurut petunjuk direksi/pengawas
Karena akses jalan untuk transportasi kerja menuju embung memotong saluran pembuang
maka sebagian saluran pembuang ( sekitar 50 meter ) baru dapat dikerjakan setelah
pekerjaan tubuh embung selesai dikerjakan dan penyelesaian sisa saluran pembuang ini
dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan mercu spillway.

I.4. Pekerjaan Intake

Pekerjaan Intake meliputi :


a. Pemasangan pipa GIP diameter 3 ” untuk saluran pembawa menuju bak
penampungan
b. Pembuatan bak penampungan
c. Pemasangan valve
d. Pemasangan Pintu Intake
e. Pembuatan rumah pintu dan handrail

Persyaratan dan ketentuan untuk melaksanakan pekerjaan Intake ini harus mengacu pada
spesifikasi teknik atau menurut petunjuk direksi/pengawas

I.5. Pekerjaan Pondasi Embung

Galian untuk pondasi Embung dilakukan sedemikian sehingga mencapai elevasi tanah asli
( lihat gambar ). Pada lokasi pondasi ini tidak boleh ada tanah yang jelek atau berhumus
dan genangan air. Syarat dan ketentuan penggalian harus sesuai dengan spesifikasi teknik
atau petunjuk direksi.
Apabila ada tanah yang berhumus harus dibuang dan bila perlu diadakan perbaikan tanah
untuk pondasi tersebut.
Hasil pekerjaan ini dihitung dengan satuan volume dan selanjutnya dibayar dengan satuan
per meter cubic ( m3 )

I.6. Pekerjaan Tubuh Embung

Pekerjaan tubuh Embung pada dasarnya adalah pekerjaan timbunan dengan material yang
sudah ditentukan dalam spesifikasi teknis. Pelaksanaan timbunan harus dilakukan lapis
demi lapis dan setiap lapis harus dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai ( alat berat )
sampai pada tingkat kepadatan yang disyaratkan. Oleh karena itu syarat dan ketentuan
pemadatan harus sesuai dengan spesifikasi teknis atau petunjuk direksi.
Hasil pekerjaan ini dihitung dengan satuan volume dan selanjutnya dibayar dengan satuan
per meter cubic ( m3 ).

I.7. Pekerjaan Instrumentasi

Pemasangan instrumen Embung dilakukan dengan mengacu pada ketentuan spesifikasi


teknik atau menurut petunjuk direksi.

I.8. Pekerjaan Pelengkap Lainnya

Yang dimaksud dengan pekerjaan pelengkap lainnya adalah pekerjaan seperti pembuatan
taman, kantor penjaga embung dan sarana penunjang lainnya.
Pekerjaan ini dapat dilakukan setelah pekerjaan Embung secara keseluruhan telah selesai.

II. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditentukan oleh besarnya volume pekerjaan,


metode kerja dan peralatan yang digunakan serta faktor lainnya seperti cuaca/ musim dll.

a. Pekerjaan Utama Konstruksi Embung Lambadeuk

Yang dimaksud dengan pekerjaan utama disini adalah pekerjaan yang


pelaksanaannya dimungkinkan menggunakan alat berat seperti yang tertera dalam
tabel berikut.

VOLUME
NO URAIAN PEKERJAAN SAT
I PEKERJAAN PERSIAPAN

II PEKERJAAN TUBUH EMBUNG


1 - Stripping M2 12.336,150
2 - Galian Tanah M3 15.304,00
3 - Timbunan Tanah M3 69.292,00
4 - Filter M3 3.479,00
5 - Timbunan Rock Toe M3 3.705,00
6 - Rip-Rap M3 3.907,00

III PEKERJAAN SALURAN PENGELAK &


SPILLWAY
1 - Galian Tanah M3 40.792,00
2 - Beton Pelimpah & Intake M3 1.855,00

b. Perhitungan Perkiraan Kebutuhan Alat Berat.

c. Tahapan pelaksanaan pekerjaan

Mengingat keterbatasan anggaran maka pelaksanaan pekerjaan konstruiksi Embung


Lambadeuk dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu :
Tahap I (pertama) : Pembangunan sebagian saluran pengelak/spillway yang
dilaksanakan pada tahun pertama dengan nilai anggaran
Rp. .................................

Tahap II ( kedua ) : Pembangunan saluran pengelak/spillway lanjutan ( sisa tahap


I ) dan saluran pembuang (kecuali mercu spillway dan
sebagian saluran pembuang sepanjang 50 m) yang akan
dilaksanakan pada tahun kedua dengan nilai anggaran
Rp. .............................
Mercu spillway dan sebagian saluran pembuang yang 50
meter ini akan dikerjakan pada tahap III ( tahap akhir )

Tahap III ( ketiga ) : Pembangunan tubuh embung beserta instrumentasinya, mercu


spillway, saluran pembuang sepanjang 50 meter dan sarana
lainnya yang akan dilaksanakan pada tahun ketiga dengan
nilai anggaran Rp. ..........................................

Untuk lebih jelasnya tahapan pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar berikut :

Anda mungkin juga menyukai