Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DAN RUANG LINGKUP ENTERPRENEUSHIP

DOSEN PENGAJAR : Dr. H. Tobari, S.E., M.Si

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1:

1. Jeni Malista
2. Nurhasanah
3. Fitri Utari
4. Nunung S
5. Dameria Sitorus
6. Meika R
7. Julianti
8. Adesy Asta
9. Meiliza
10. Rini Andriani

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG


PRODI S1 KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpah
nikmat serta hidayah Nya sehingga kami pada akhirnya bisa menyelesaikan Makalah
tentang Konsep dan Ruang Lingkup Enterpreneuship dalam matakuliah
Kewirausahaan Kebidanan.

Rasa terima kasih kami juga ucapkan kepada dosen matakuliah tersebut yang
selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun
dengan baik. Semoga makalah ini dapat memperkaya khazanah ilmu kebidanan serta
bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, maka
dari itu kami mengaharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi
penyusunan makalah dengan tema Konsep dan Ruang Lingkup Enterpreneuship.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Pengertian Entrepreneur/Wirausaha................................................................................3
B. Hakikat Kewirausahaan..................................................................................................5
C. Karakter Kewirausahaan.................................................................................................6
D. Peran Wirausaha dalam Perekonomian Nasional...........................................................8
E. Ruang Lingkup Kewirausahaan......................................................................................8
F. Keberhasilan dan Kegagalan Kewirausahaan.................................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................12


A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah
di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi
tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan
perilaku sebagai manusia unggul.
Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan
karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Pengertian kewirausahaan
2. Hakekat kewirausahaan
3. Ciri-ciri dan karakteristik kewirausahaan

1
4. Peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional
5. Ruang Lingkup Kewirausahaan
6. Keberhasilan dan kegagalan kewirausahaan
7. Sebab-sebab kegagalan dalam kewirausahaan

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan Makalah Kewirausahaan ini adalah, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan 'orientasi Kewirausahaan yang tangguh
dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

D. Manfaat Penelitian
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi
2. Meningkatkan produktivitas
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Entrepreneur/Wirausaha
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung.
Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah
pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul
kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai
atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya. Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarahpada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalamrangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan
sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan
menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah
seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset
lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar dari pada
sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan
aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan
merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang
dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana
pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan
dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut terdapat empat
hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni:

3
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan
nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata
namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yangmungkin
terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi
atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa
uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.

Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal


abad ke-18 oleh ekonom Prancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah
“agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”.
Adapun makna secara etimologis wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa
Sansekerta, terdiri dari tiga suku kata : “wira”, “swa”, dan “sta”. Wira berarti manusia
unggul, teladan, tangguh, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir,
pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta
berrati berdiri.

Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur,


yang dalam bahasa inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad
pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor
yang memimpin proyek produksi, konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan
oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai prang yang mendobrak system ekonomi yang
ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang barum dengan menciptakan
kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun yang telah ada.

Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang


melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi
semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang

4
dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha sering digunakan secara
bersama, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.

Selain itu, definisi kewirausahaan menurut intruksi Presiden Republik


Indonesia (INPRES) No.4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakatkan
dan membudayakan kewirausahaan adalaha semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan kegiatan yang mengarah pada
upaya mecari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

B. Hakikat Kewirausahaan
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai
berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang


dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi
nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,

5
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.

C. Karakter Kewirausahaan
Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha
memenuhi syarat-syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan atau prganisasi,
seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan
mengambil risiko atas keputusan yang dibuat, integritas, daya juang, dan kode etik
niscaya mewujudkan efeltivitas perusahaan atau organisasi.

Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:

1. Percaya diri
2. Berorientasikan tugas dan hasil
3. Pengambil risiko
4. Kepemimpinan
5. Keorisinilan
6. Berorientasi ke masa depan
7. Jujur dan tekun

Menurut Munawir Yusuf (1999), Ciri kewirausahaan yaitu:

1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.

Ciri dan Kemampuan Wirausahaan Tangguh:

6
1. Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha
mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan
dalam mengatasi masalah.
2. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam
memuaskan langganan.
3. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan
(dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem
pengendalian intern.
4. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan
terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan
permodalan.

Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:


1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan
dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan
memiliki inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993;6-7)


mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi
masa depan yang lebih baik .

7
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.

D. Peran Wirausaha dalam Perekonomian Nasional


Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara
internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan
terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli
pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh
kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran
secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan
perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional.
Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya
ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
1. Menciptakan lapangan kerja
2. Mengurangi pengangguran
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat
4. Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan
keahlian)
5. Meningkatkan produktivitas nasional

E. Ruang Lingkup Kewirausahaan


Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum,ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang
lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
1. Lapangan agraris
a. Pertanian
b. Perkebunan dan kehutanan
2. Lapangan perikanan

8
a. Pemeliharaan ikan
b. Penetasan ikan
c. Makanan ikan
d. Pengangkutan ikan
3. Lapangan peternakan
a. Bangsa burung atau ungags
b. Bangsa binatang menyusui
4. Lapangan perindustrian dan kerajinan
a. Industri besar
b. Industri menengah
c. Industri kecil
d. Pengrajin
1) Pengolahan hasil pertanian
2) Pengolahan hasil perkebunan
3) Pengolahan hasil perikanan
4) Pengolahan hasil peternakan
5) Pengolahan hasil kehutanan
5. Lapangan pertambangan dan energi
6. Lapangan perdagangan
a. Sebagai pedagang besar
b. Sebagai pedagang menengah
c. Sebagai pedagang kecil
7. Lapangan pemberi jasa
a. Sebagai pedagang perantara
b. Sebagai pemberi kredit atau perbankan
c. Sebagai pengusaha angkutan
d. Sebagai pengusaha hotel dan restoran

F. Keberhasilan dan Kegagalan Kewirausahaan


1. Keberhasilan Kewirausahaan
a. Kerja keras.

9
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang
yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki
pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung
kepada orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan
membawa diri pada orang lain.
c. Penampilan yang baik.
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang,
oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan
juga sangat berperan.
d. Yakin, keyakinan.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
e. Pandai membuat keputusan.
f. Mau menambah pengetahuan.
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya,
lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
g. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
2. Kegagalan Kewirausahaan
a. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan
tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
b. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan
sesuatu pada tempatnya.
c. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu
perlu disiapkan sebelumnya.
d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti).
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu
pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu
berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi
sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.

10
3. Sebab-Sebab Kegagalan Dalam Menjalannkan Kewirausahaan
a. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin,
tekun, sabar, dan jangan putus asa.
b. Kurang tekun dan teliti.
c. Kurangnya pengawasan.
d. Kemacetan yang sering terjadi.
e. Pelayanan yang kurang baik.
f. Tidak jujur dan kurang cekatan.
g. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
h. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i. Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri
kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena
apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
j. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
k. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
l. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
m. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
n. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
o. Banyaknya piutang ragu-ragu.
p. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha
penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wirausaha memang menjadi salah satu solusi menambah penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Banyak macam usaha yang bisa dilakukan, dari mulai
usaha sampingan untuk sekedar menambah penghasilan tetap yang sudah ada,
atau bisa menjadikan sebagai penghasilan utama.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam
kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

B. Saran
Alhamdulilah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT makalah ini
dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan dan
tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka kami selaku penulis memohon
maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran
yang bermanfaat.

12
DAFTAR PUSTAKA

“Anonim”. 2012. Pengertian Kewirausahaan. diambil dari http:// www.bisnis-


pengertianKewirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.

“Anonim”. 2009. Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil. diambil dari http://ciri-


cirikewirausahaanunggul_berhasil.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.

“Anonim”. 2009. Karakteristik Kewirausahaan. diambil dari http://karakteristik-


wirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.

“Anonim”. 2009. Kewirausahaan. diambil dari http://kewirausahaan-kang_amin.com. Pada


tangaal 4 Maret 2012.

“Anonim”.2012. Kewirausahaan. diambil dari http://wikipedia.com. Pada tanggal 4 Maret


2012.

13

Anda mungkin juga menyukai