Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang bertema “Mengapa
pancasila menjadi ideology Negara”. Kami berterima kasih pada Ibu Dra. Gartima
Sitanggang , M.Si. selaku Dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Kami menyadari, bahwa makalah ini belumlah sempurna. Kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini guna
kesempurnaan di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang membacanya,
dan bermanfaat bagi kami yang telah menyusun makalah ini yang pada dasarnya menambah
wawasan dan dapat mengkoreksi kesalahan kami. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASANAN
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara………...
..................................................................................................................................2
B. Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara
................................................................................................................................ 3
C. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai
Ideologi Negara....................................................................................................... 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan
bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila
itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-
nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di
pusat maupun di daerah. Pancasila sebagai dasar Negara, maka mengamalkan dan
mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa,
artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya.
2. RUMUSAN MASALAH
Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:
a. Apa arti Pancasila?
b. Bagaimana pengertian Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia?
c. Bagaimana penjabaran Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia?
3. TUJUAN PENULISAN
Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
a. Penulis ingin mengetahui arti Pancasila sebenarnya
b. Pada hakikatnya, Pancasila mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pandangan hidup dan
sebagai dasar negara oleh sebab itu penulis ingin menjabarkan keduanya.
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
1. Konsep pancasila sebagai ideology Negara
Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan
serta menjunjung tinggi nilai keadilan. Ketetapan bangsa Indonesia mengenai pancasila
sebagai ideologi negara tercantum dalam ketetapan MPR No. 18 Tahun 1998 tentang
pencabutan dari ketetapan MPR No. 2 tahun 1978 mengenai Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Pada pasal 1 ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa pancasila sebagaimana dimaksud
dalam Pembukaan UUD 45 ialah dasar negara dari negara NKRI yang harus dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Dari ketetapan MPR tersebut dapat kita ketahui
bahwa di Indonesia kedudukan pancasila sebagai ideologi nasional, selain kedudukannya
sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah sebagai sarana pemersatu
masyarakat, sehingga dapat dijadikan prosedur penyelesaian konflik, dapat kita telusuri dari
gagasan para pendiri negara Indonesia tentang pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang
dapat mempersatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia. Pada awal mulanya,
konsep pancasila dapat dipahami sebagai common platform atau platform bersama bagi
berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di Indonesia. Pancasila merupakan
tawaran yang dapat menjembatani perbedaan ideologis di kalangan anggota BPUPKI.
Pancasila dimaksudkan oleh Ir. Soekarno pada waktu itu yaitu sebagai asas bersama agar
dengan asas itu seluruh kelompok yang terdapat di negara Indonesia dapat bersatu dan
menerima asas tersebut.
Ada beberapa tokoh atau pemikir Indonesia yang mendefinisikan ideologi sebagai
berikut:
a. Sastrapratedja (2001: 43): ”Ideologi adalah seperangkat gagasan/ pemikiran yang
berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur”.
b. Soerjanto (1991: 47): “Ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya
menjaga jarak dengan dunia kehidupannya”.
c. Mubyarto (1991: 239): ”Ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-
simbol sekelompok masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja
(atau perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu”.
Pancasila sebagai ideologi negara menghadapi berbagai bentuk tantangan. Salah satu
tantangan yang paling dominan dewasa ini adalah globalisasi. Globalisasi merupakan era
saling keterhubungan antara masyarakat suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain
sehingga masyarakat dunia menjadi lebih terbuka.
Sastrapratedja menengarai beberapa karakteristik kebudayaan global sebagai berikut:
a. Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh timbal balik.
b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman masyarakat dalam berbagai kelompok
dengan pluralisme etnis dan religius.
c. Masyarakat yang memiliki ideologi dan sistem nilai yang berbeda bekerjasama dan
bersaing sehingga tidak ada satu pun ideologi yang dominan.
d. Kebudayaan global merupakan sesuatu yang khas secara utuh, tetapi tetap bersifat plural
dan heterogen.
2
e. Nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), kebebasan, demokrasi menjadi nilainilai yang
dihayati bersama, tetapi dengan interpretasi yang berbeda-beda (Sastrapratedja, 2001: 26--
27).
3
b. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan
masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi
menurun drastis.
BAB III
PENUTUP
4
Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah sangat sering kita dengar, terlebih saat belajar
tentang Pendidikan Kewarganegaraan, lalu apa sebenarnya makna dari kalimat tersebut?
Artinya pancasila merupakan suatu konsep yang dijadikan sebagai pegangan untuk mencapai
suatu tujuan bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai suatu
ketetapan bagi seluruh warga negara Indonesia, seperti yang telah kita tahu bahwa warga
Indonesia memiliki keanekaragamaan yang kompleks, baik dalam bidang budaya, ras, warna
kulit, dll. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan bangsa kita, Indonesia harus bersatu
membentuk kekuatan sehingga dapat rukun, damai, kuat, dan dinamis. Dan untuk
mempersatukan Indonesia, maka dijadikanlah pancasila sebagai suatu pegangan yang
mengatur pola pikir warga negara agar bisa mencapai tujuan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
5
file:///C:/Users/ACER/Documents/semester
%203/pancasila/MAKALAH_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_NEGAR.pdf
file:///C:/Users/ACER/Documents/semester%203/pancasila/Buku-Pendidikan-Pancasila-
RISTEKDIKTI.pdf