Anda di halaman 1dari 11

CBR SEMINAR

PSIKOLINGUISTIK, KAJIAN TEORITIK


(Abdul Chaer, 2009)

NAMA MAHASISWA : KHALID ANSAR


NIM : 5182122005

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Siman M.Pd

MATA KULIAH :
SEMINAR

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKHNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-
Nya Kepada Penulis, sehingga Critical Book Review ini dapat diselesaikan dengan baik.
Adapun tujuan penulis dalam menyusun Critical Book Review ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah seminar dan Critical book Review ini juga dapat
digunakan menjadi bahan diskusi, serta dapat diaplikasikan sebagai bahan pembelajaran.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen yang mengajar mata
kuliah seminar, karena telah membantu penulis dalam penyelesaian Critical book Review ini,
serta kepada semua pihak yang turut andil dalam membantu dalam penyelesaian Critical book
Review ini, sehingga Critical book Review ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa Critical book Review ini masih banyak kekurangannya.
Oleh sebab itu Penulis ingin kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang sifat
nya membangun, demi penyempurnaan Critical book Review ini dikemudian hari. Semoga
Critical book Review ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikuam Wr. Wb

Medan, April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Rasionalisasi pentingnya CBR............................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR........................................................................................1
C. Manfaat...............................................................................................................1
D. Identitas Artikel dan journal yamg direview......................................................1

BAB II. RINGKASAN ISI ARTIKEL......................................................................3


A. Bab IX.................................................................................................................3
B. Bab X..................................................................................................................4

BAB III. PEMBAHASAN/ ANALISIS.....................................................................5


A. Kelebiahan .........................................................................................................5
B. Kekurangan.........................................................................................................5

BAB IV. PENUTUP..................................................................................................8


A. Kesimpulan.........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

iii
BAB I
 PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


            Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu jurnal atau artikel, namun kurang memuaskan hati kita.
Misalnya dari segi analisis bahasanya dan dari segi aspek isi yang kurang lengkap. Oleh
karena itu, Critical book Review dibuat untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku
sebagai referensi, terkhusus pada pokok pembahasan tentang Psikolinguistik, kajian Teoritik.

B. Tujuan Penulisan  CBR
Tujuan dari penulisan Critical Book Review ini adalah

› Untuk mengkritisi satu topik materi kuliah pada buku yang direview

› Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Seminar.

› Untuk meningkatkan kemampuan dalam menganalisis isi buku.

C. Manfaat
            Adapun manfaat dalam pembuatan Critical bookReview ini adalah Untuk menambah
wawasan pembaca mengenai kemampuan mahasiswa dalam menganalisis data statistika.

D. Identitas Artikel buku yang direview


Buku Utama
1. Judul Jurnal : Psikolinguistik, Kajian Teoritik

2. Pengarang :  Abdul Chaer

3. Nama Penerbit : Riineka Cipta

4. Tahun terbit  : 2009

5. Kota Terbit : Jakarta

6. Nomor ISBN             : 978-979-518-884-1


Jurnal Pembanding
1. Judul Jurnal : Manajemen Eksekusi

1
2. Pengarang : David Sukardi Kodrat
3. Penerbit :  Graha Ilmu

4. Tahun terbit  : 2013

5. Kota Terbit : Yokyakarta

6. Nomor ISBN             : 978- 979-756-607-4

2
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Bab IX
PEMERILEHAN BAHASA: BEBERAPA HIPOTESIS
A. Hipotesi Nurani
Hipotesi nurani lahir dari beberapa pengamatan yang dilakukan para pakar terhadap
pemerolehan bahasa kanak-kanak (lenneberg, 1967, Chomsky, 1970).Diantara hasil
pengamatan itu adalah berikut ini adalah berikut ini:
a. Semua kanak"kanak yang normal akan memperoleh bahasa ibunya, asal saja
“diperkenalkan” pada bahasa ibunya itu. Maksudnya tidak diasingkan dari kehidupan
ibunya (keluarganya).
b. Pemerolehan bahasa tidak ada hubungannya dengan kecerdasan kanak-kanak. Artinya
baik anak-anak yang cerdas maupun yang tidak cerdas akan memperoleh bahas akan
memperoleh bahasa itu.
Proses pemerolehan bahasa oleh kanak-kanak dimanapun sesuai dengan jadwal yang
berat kaitannya dengan proses pematangan jiwa kenak-kanak.
B. Hipotesis Tabularasa
Tabularasa secara harfiah berarti kertas kosong dalam arti belum ditulis apa-apa. Lalu
hipotesis tabularasa ini menyatakan bahwa otak bayi pada waktu dilahirkan sama seperti
kertas kosong yang nanti akan di tulis atau diisi dengan pengalaman-pengalaman.
Dalam hal ini menurut hipotesis tabularasa semua pengetahuan dalam bahasa manusia
yang tampak dalam perilaku berbahasa adalah merupakan hasil dari integrasi peristiwa-
peristiwa linguistic yang dialami dan dinikmati oleh manusia itu.
C. Hipotesis kesemestaan kognif
Dalam kognitifisme hipotesis kesemestaan kognitif yang diperkenalkan oleh piaget
telah digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses-proses pemerolehan bahasa kanak-
kanak.
Menurut teori yang didasarkan pada kesemestaan kognitif diperoleh berdasarkan
struktur-struktur kognitif deriamotor. Struktur-stuktur ini diperoleh kanak"kanak melalui
interaksi dengan orang"orang sekitarnya. Dari penjelasan diatas bisa dilihat hipotesis
kesemestaan kognitif dalam  psikologi sana dengan hipotesis nurani mekanisme dalam
linguistic. Perbedaannya terletak hanya  pada namanya  pada namanya saja karena
dikemukakan dikemukakan oleh dua disiplin disiplin ilmu berbeda berbeda yang saling
mempengaruhi hipotesis kesemestaan kognitif oleh psikologi sedangakan nurani mekanisme

3
oleh linguistic modern. Dewas ini seperti juga dalam lingistic dalam kognitifisme perhatian
juga lebih ditunjukan kepada masalah makna, serta peranannya dalam pemeroleh bahasa.

B. Bab X
Pemeroleh Sinteksis
Banyak pakar pemerolehan bahasa menganggap bahwa pemeroleh sintaksis dimulai ketika
kenak-kenak mulai dapat menggabungkan dua buah kata atau lebih (lebih kurang ketika
berusia 2:0 tahun).
sarena itu, mereka menganggap menganggap tahap holoprasis holoprasis tidak berkaitan
berkaitan dengan  perkembangan  perkembangan pemerolehan pemerolehan sintaksis. Jika
kanak-kanak telah mencapai tahap dua atau lebih, ucapan-ucapan nya juga menjadi semakin
banyak, dan mudah ditafsirkan. Oleh karena itulah  penyelidik  penyelidik lebih cendrung
untuk memulai memulai pengkajian pengkajian pemerolehan pemerolehan bahasa itu pada
tahap dua kata.
1. Teori tataba hasa pivot
Kajian mengenai pemerolehan sintaksis oleh kanak-kanak dimulai oleh braine (1086),
bellugi (1085), brown dan fraser (1964) dan miller dan erwin (1964). $enurut kajian
awal ini ucapan dua kata kanak-kanak ini terdiri dua jenis kata menurut posisi dan
frekuensi munculnya kata-kata itu dalam kalimat, kedua jenis kata ini dikenal dengan
nama kelas pivot dan kelas terbuka.
2. Teori hubungan tata bahsa dan informasi situasi
Sejalan dengan teori-teori hubungan bahasa nurani ini (simanjuntak 1987) menyaran
kan satu teori pemerole teori pemerolehan sintaksis yang aksis yang ditentukan oleh
system generative transformasi yang telah menjadi pengetahuan kanak-kanak.
3. Teori hipotesis generalisasi
Teori hipotesis generalisasi ini diperkenalkan oleh Anglin (1975-1977). Menurut
Anglin perkembangan semantic kanak-kanak mengukuti satu proses generalisasi
yakni kemampuan kanak-kanak melihat hubungan-huubungan semantic antara nama-
nama benda mulai dari yang kongkret sampai pada yang abstrak.
4. Teori hipotesis primitif-primitif universal
Teori ini mula-mula diperkenalkan oleh postal (1966), lalu dikembangkan oleh
bierwisch (1970) dengan lebih terperinci. Bierwisch(1970) manatakan bahwa primitif-
primitif semantic atau komponen-komponen sematic ini mewakili kategori-kategori
atau prinsip-prinsip yang sudah ada sejak awal yang digunakan oleh manusia untuk

4
menggolong-golongkan struktur benda-benda atau situasi-situasi yang diamati oleh
manusia itu.

5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan
Dalam buku yang berjudul akuisisi bahasa karangan abdul Chaer memiliki rinCian
mengenai  pemerolehan bahasa  pemerolehan bahasa yang begitu yang begitu jelas. Dalam
buku ini dijelaskan dengan begitu jelas begitu jelas dan padat. Ketika kita menguasai buku ini
maka kita seCara bertahap akan mengetahui dan mengusai materi yang sudah dikaji. Dan
buku ini penting untuk dipelajari, dikarenakan daftar pustaka yang lengkap setiap
halamannya, serta banyak pendapat ahli didalam buku ini. Buku yang kedua adalah buku
yang berjudul psikolinguistik karangan abdul Chaer, menjelaskan buku seCara rinCi dan
bertahap sehingga pembaCa mudah dalam membaCa dan memahami isi buku tersebut.

B.     Kekurangan
Dalam buku Dinamika Kelompok memang dijelaskan seCara detail, tetapi penjelasannya
kurang  panjang  panjang atau kurang banyak, banyak, sehingga sehingga ketika kita
mempelajari mempelajari buku ini, kurang merasa puas membaCa buku ini, karena
penjelasannya yang begitu singkat. Dan bahasa nya terlalu baku sehingga tidak mudah
dipahami dan sastranya begitu kuat. Sedangkan dalam buku  psikolingusitik b  psikolingusitik
beberapa eberapa penjelasan penjelasan memberikan memberikan bahasa yang sulit dipahami
sulit dipahami sehingga sehingga pembaCa pembaCa harus seri harus sering mengulang
baCaa ng mengulang baCaannya. Buku itu terlal Buku itu terlalu sulit kata"ka u sulit
kata"kata nya, saya saja Cukup detail ta nya, saya saja ukup detail untuk meringkas buku ini,
dan ketika kita tidak fous membaCa bahan baCaan ini kita tidak  mengetahui arti dari kata
yang ditulis oleh si penulis tersebut.

6
BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setelah membaCa buku tersebut dapat disimpulkan bahwa masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahan yang berbeda-beda. Dapat buku ini juga memiliki kelemahan
masing-masing seperti lihat dari penjelasan yang diberikan. Dengan tugas dalam membuat ini
maka, terciptalah dalam diri rasa ingin tahu dan ilmu pengetahuan yang baru untuk
mengetahuai isi buku tersebut. Dana tanpa kita sadari rasa mau dalam diri kita dalam belajar
keras dan muncul demi mendapatkan hasil yang memuaskan.
.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, L.M. (2017). Statistika Deskriptif. Jurnal Hikmah,14, 49-55.

Sangila, M.S., & Jufri, L. (2018). Deskripsi Kemampuan Mahasiswa Fakultasd Tarbiyah
Dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari Dalam Menganalisis Data Statistika. Jurnal
Al-Ta’di, 11, 110-126.

Anda mungkin juga menyukai