Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

MK. PSIKOLOGI
KEPENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
BAHASA, SASTRA INDONESIA
& DAERAH
SKOR NILAI :
PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dr. Muhammad Uyun, M.Si & Dr. Idi Warsah, M.Pd.I , 2021

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dr. Pupu Saeful Rahmat, M.Pd , 2021

NAMA : KHADAVI

NIM : 2212411007

DOSEN PENGAMPU : ARMITA SARI, S.Pd, M.Pd

MATA KULIAH : PSIKOLOGI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA & DAERAH


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
7 FEBRUARI 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report mengenai
materi Psikologi Kependidikan.

Adapun tujuan dari penulisan review ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Kependidikan. Selain itu, review ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Psikologi Kependidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Armita Sari, S.Pd, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tugas ini,
namun penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun
kualitasnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki tugas laporan CBR ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan CBR
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua.

Kisaran, 7 Februari 2022

Khadavi
2212411007

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4

A. Latar Belakang CBR ..................................................................................4

B. Tujuan Penulisan CBR ...............................................................................4

C. Manfaat CBR ............................................................................................4

D. Identitas Buku yang Direview .....................................................................4

BAB II RINGKASAN ISI BAB .............................................................................6

A. Ringkasan Isi Bab Buku Utama .................................................................6

B. Ringkasan Isi Bab Buku Pembanding ........................................................12

BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................18

a) Kelebihan dan Kekurangan buku ...............................................................18

BAB IV PENUTUP ...............................................................................................19

A. Kesimpulan ................................................................................................19

B. Saran ..........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG CBR

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita bacan dan pahami. Terkadang
kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis
bahasa, pembahasan tentang Psikologi Kependidikan, oleh karena itu, penulis membuat
critical book report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih referensi, terkhusus
pada pokok bahasan tentang Psikologi Kependidikan.

B. TUJUAN PENULISAN CBR


Adapun tujuan penulisan makalah ini :
1. Untuk penyelesaian tugas mata kuliah Psikologi Kependidikan.
2. Menambah wawasan dan kajian tentang Psikologi Kependidikan dari buku yang dikritik.
3. Meningkatkan pola pikir supaya berpikir kritis.

C. MANFAAT CBR
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
b. Untuk melatih diri sebagai mahasiswa untuk dapat berfikir secara kritis dalam mencari
informasi dari buku yang dikritik.
c. Untuk menambah wawasan tentang Psikologi Kependidikan.

D. IDENTITAS BUKU YANG REVIEW

1. Judul : Psikologi Pendidikan

2. Pengarang : Dr. Muhammad Uyun, M. Si & Dr. Idi Warsah, M.Pd. I


3. Penerbit : Penerbit Deepublish
4. Kota terbit : Yogyakarta
5. Tahun terbit : 2021
6. ISBN : 978-623-02-2331-0

4
1. Judul : Psikologi Pendidikan

2. Pengarang : Dr. Pupu Saeful Rahmat, M.Pd


3. Penerbit : PT Bumi Aksara
4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun terbit : 2021
6. ISBN : 978-602-444-460-0

5
BAB II
RINGKASAN ISI BAB
(Buku Utama & Buku Pembanding)

A. Ringkasan isi bab buku utama

Bab 1 Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

a) Pendahuluan
Psikologi pendidikan adalah suatu studi yang sistematis dari proses-proses dan faktor-
faktor yang terlibat dalam pengajaran, atau yang berkenaan dengan kegiatan belajar
seseorang. Dari batasan pengertian ini, dapat kita artikan bahwa psikologi pendidikan
merupakan suatu ilmu yang mencoba meneliti, mempelajari, mendekati dan menyelidiki
secara sistematis, secara struktur hal-hal seperti apa, bagaimana, mengapa seseorang
belajar atau berusaha memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan. Psikologi pendidikan
merupakan suatu ilmu yang berdiri sendiri, yang merupakan sebuah disiplin ilmu sendiri
yang memiliki prinsip-prinsip sendiri, sasaran fakta atau data sendiri, teknik penelitian dan
pengukuran sendiri.

b) Pengertian Psikologi Pendidikan


Secara etimologis, psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu "psyche" yang berarti jiwa,
dan "logos" yang berarti ilmu pengetahuan. Jika dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah
psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jiwa,
yang mana hal tersebut tidak bisa dilihat atau diketahui secara empiris (Rohmah, 2012,
hal.1).

Istilah pendidikan ini awalnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu "paedagogie", yang berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dengan "education" yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam
bahasa Arab, istilah ini sering diterjemahkan dengan "tarbiyah" yang berarti pendidikan
(Ramayulis, 2002, hal.1).

Dalam pengertian yang luas, pendidikan ialah seluruh tahapan pengembangan


kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia, juga proses penggunaan hampir
seluruh pengalaman kehidupan (Muhinbinsyah, 2010, hal. 10).

Psikologi pendidikan sebagai salah satu cabang dari psikologi dan merupakan ilmu
pengetahuan yang berbicara tentang tingkah laku manusia dalam proses belajar-mengajar
memiliki hubungan yang erat dengan ilmu mengajar.

6
Berikut pendapat beberapa ahli tentang pengertian psikologi pendidikan :
1. Menurut Whetherington (1982, hal. 10), psikologi pendidikan ialah suatu studi yang
sistematis tengang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan
manusia.
2. Crow dan Crow (1958, hal. 7) menjelaskan, psikologi pendidikan dapat dipandang
sebagai ilmu pengetahuan praktis, yang berguna untuk menerangkan belajar sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ditetapkan secara ilmiah dan fakta-fakta sekitar tingkah laku manusia.
3. Menurut Good (1954, hal. 427), psikologi pendidikan merupakan suatu kajian tentang
hakikat belajar.
4. Winkel (1983, hal.19) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai ilmu yang
mempelajari prasyarat-prasyarat (faktor-faktor) bagi pelajar di sekolah, berbagai jenis
belajar dan fase-fase dalam semua proses belajar.
5. Muhinbinsyah (2010) mengatakan bahwa dapat dipastikan bahwa disiplin psikologi
pendidikan pada dasarnya mencurahkan perhatiannya pada perbuatan atau tindak tanduk
orang-orang yang belajar dan mengajar.
6. Abror (1993, hal.10) menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia yang berlangsung dalam proses
belajar-mengajar.
7. Barlow dalam Tas'adi (2019) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah
pengetahuan berdasarkan riset psikologis gang menyediakan serangkaian sumber-sumber
untuk membantu Anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar
mengajar secara efektif.
8. Jahja (2011), psikologi pendidikan berdasarkan pada prinsip-prinsip psikologi.
9. Menurut Locke, psikologi pendidikan merupakan seluruh pengetahuan yang pada
hakikatnya berasal dari pengalaman.
10. Menurut Democritus, psikologi pendidikan memberi pengaruh pada lingkungan dan
suasana rumah terhadap perkembangan kepribadian seseorang.

c) Sejarah Psikologi Pendidikan


Psikologi bermula dari konsep sederhana yang kemudian terus dikembangkan dengan
pemikiran kritis oleh para ahli psikolog, hingga dikenal sampai sekarang ini. Psikologi
kemudian berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejiwaan dan
respons tingkah laku manusia dengan lingkungannya.
Berbagai macam pendapat ahli bermunculan di zamannya, sebagai suatu proses
penyempurnaan konsep psikologi itu sendiri, sehingga disepakati dan memiliki makna
yang relevan. Sejarah perkembangan psikologi dibagi menjadi beberapa periode zaman
dari mulai berdirinya psikologi hingga psikologis seperti yang dikenal saat ini
(Subandi,2013).

7
Psikologi pendidikan merupakan cabang psikologi karena psikologi sebagai ilmu
pengetahuan yang masih muda usianya. Oleh karena itu, psikologi pendidikan masih dalam
proses perkembangan, masih banyak masalah yang masih memerlukan pemecahan, masih
banyak hal yang masih perlu pengembangannya. Walaupun ditinjau dari segi ilmu
pengetahuan usianya masih sangat muda, tetapi pemikiran (dalam artian yang menyangkut
pendidikan dan problem jiwa) telah dipikirkan oleh orang sejak dahulu kala.
Sejarah khusus yang mengungkapkan secara cermat dan luas tentang psikologi pendidikan
sesungguhnya masih perlu ditelusuri. Hal ini terbukti karena kebanyakan karya tulis yang
mengungkapkan riwayat hidup psikologi pendidikan masih sangat langkah. Karya tulis
yang membahas riwayat psikolog yang ada sekarang ini pada umumnya tentang berbagai
cabang dan aliran psikologi yang dicampur aduk menjadi satu, sehingga menyulitkan untuk
mengidentifikasi jenis psikologi tertentu yang ingin kita ketahui secara spesifik.
Revolusi kognitif dalam psikologi mulai berlangsung pada 1980-an dan disambut hangat
karena pendekatan ini mengaplikasikan konsep psikologi kognitif-memori, pemikiran,
penalaran dan sebagainya untuk membantu murid belajar. Jadi, menjelang akhir abad ke-
20 banyak ahli psikologi pendidikan kembali menekankan pada aspek kognitif dari proses
belajar seperti yang pernah didukung oleh James dan Dewey pada awal abad ke-20, baik
itu pendekatan kognitif maupun behavior masih menjadi bagian dari psikologi pendidikan.
Selama beberapa dekade terakhir abad ke-20, ahli psikologi pendidikan juga semakin
memperhatikan pada aspek sosioemosional dari kehidupan murid. Misalnya, mereka
menganalisis sekolah sebagai konteks sosial dan mengkaji peran kultur dalam pendidikan.

d) Objek/Cakupan Psikologi Pendidikan dan Metode Psikologi Pendidikan


Objek psikologi pendidikan dibagi menjadi dua, antara lain
1. Objek material
Objek material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur
yang ditentukan atau sesuatu yang menjadi yang dijadikan sasaran pemikiran, objek
material mencakup banyak area yang meliputi hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-
ide). Objeknya yaitu manusia. Contohnya : Semua yang dilakukan oleh manusia, misalnya
dalam kerohanian seperti salat, zikir, mendengarkan ceramah dan lain-lain.
2. Objek formal
Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti
terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga
digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain (psikologi, antropologi,
sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut
bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memprediksi, menggambarkan
sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak-gerik seseorang bagaimana ia melakukan
sesuatu dan melihat dari matanya.

8
Metode-metode yang biasa dipergunakan oleh para psikolog termasuk psikologi
pendidikan menurut Crow, L.D dan Crow, A (1958) adalah sebagai berikut :
A. Metode Introspeksi
Pada masa permulaan pada pasca psikologi memakai pendekatan melalui pengamatan
terhadap diri sendiri pengalaman-pengalaman, penilaian terhadap apa yang dirasakan serta
proses berpikir, namun sekarang sebagian sarjana psikologi menganggap bahwa
pendekatan studi dengan cara ini relatif kurang valid dan reliable, hal ini disebabkan antara
lain oleh pribadi orang kadangkala dipengaruhi oleh keadaan emosinya yang
menggoyahkan objektivitas tanggapan dan sikapnya terhadap seseorang atau sesuatu di
luar dirinya.

B. Metode Observasi
Metode ini berdasarkan pada pengamatan terhadap objek penyelidikan, disertai aktivitas
penulisan secara sistematis.

C. Pendekatan Genetis
Ada dua cara yang bisa digunakan oleh para ahli untuk mempelajari pertumbuhan dan
perkembangan individu yaitu :
1. horizontal
2. vertikal
Meneliti sejumlah individu yang sebaya dalam tingkat perkembangan yang bermacam-
macam untuk memperoleh data yang berhubungan dengan prinsip-prinsip pertumbuhan
dan perkembangan bisa memakai metode horizontal sedangkan bila ingin menyelidiki
individu atau kelompok sejak kanak-kanak hingga dewasa secara terus-menerus bisa
memakai metode vertikal.

D. Teknik-teknik Evaluasi
Teknik ini meliputi angket, alat-alat pengukuran yang distandardisasi, interview, case
history atau pendekatan klinis.

E. Metode Eksperimen

9
Metode ini sengaja mengatur situasi-situasi dan kondisi untuk mengamati secara teliti
tentang peristiwa-peristiwa jiwa yang dengan sengaja ditimbulkan.

F. Analisis Statistik
Bila peneliti telah mengumpulkan data dengan lengkap sesuai dengan aturan main
penelitian, maka pada gilirannya yang sangat penting ialah menganalisis data dan
degenaralisasi.

G. Proyeksi
Metode psikologi pendidikan dengan cara mengambil data dengan memberikan gambar-
gambar atau tulisan berbentuk khas seperti sebuah permainan lalu mempersilakan
responden untuk memberikan tanggapan, pengertian, dan menerjemahkan masing-masing
sebagai proyeksi perilaku.

H. Metode Introspeksi
Penyelidikan yang dilakukan dengan sengaja memperhatikan proses kejiwaan anak dan
juga perilaku yang dilakukan oleh anak itu sendiri.

I. Metode Retrospeksi
Metode ini merupakan metode psikologi pendidikan yang diterapkan dengan cara
mempelajari perubahan yang terjadi atau pengalaman yang dimiliki individu di masa
lampau.

J. Metode Etrospeksi
Metode ini yaitu kebalikan dari instropeksi memiliki arti yaitu penyelidikan terhadap
perubahan perubahan kejiwaan orang lain menghasilkan dugaan-dugaan yang
menghubungkan realitas fisik atau tingkah laku dalam keadaan psikis seseorang.

e) Manfaat Psikologi Pendidikan


Terdapat beberapa manfaat mempelajari psikologi pendidikan,
Menurut Muhammad dan Wiyani (2013), yaitu :

10
1. Memahami perbedaan siswa.
2. Menciptakan iklim yang kondusif di kelas.
3. Memilih strategi pembelajaran yang tepat.
4. Memberikan bimbingan pada siswa.
5. Berinteraksi dengan siswa dengan cara yang tepat.
6. Memberikan evaluasi hasil pembelajaran.
7. Motivasi belajar.
8. Menetapkan tujuan pembelajaran.
9. Penggunaan media pembelajaran yang tepat.
10. Penyusunan jadwal pelajaran yang sesuai.

11
B. Ringkasan isi bab buku pembanding

Bab 1 Hakikat Psikologi Pendidikan

a) Terminologi Psikologi
Berbicara mengenai psikologi berarti kita berbicara mengenai jiwa manusia dan
perilakunya. Secara etimologis, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan
logos yang berarti ilmu. Berdasarkan arti kata tersebut, secara harfiah psikologi merupakan
ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

Beberapa ahli mendefinisikan psikologi sebagai berikut :


1. Ernest Hilgert (1957)
Psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang.

2. Robert S. Woodworth dan Marquis D.G. (1957)


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari kegiatan dan tingkah laku individu dalam
hubungannya dengan lingkungan.

3. Clifford T. Morgan (1961)


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang.

4. George A. Miller (1974)


Psikologi adalah ilmu yang berusaha untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan
peristiwa-peristiwa mental dan tingkah laku.

b) Pengertian Pendidikan
Menurut Langeveld, pendidikan diartikan sebagai pemberian bimbingan dan pertolongan
rohani dari orang dewasa kepada mereka yang masih memerlukannya. Pendidikan
berlangsung dalam suatu pergaulan antara pendidik (guru) dan peserta didik.
Menurut John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Setiap manusia
menempuh kehidupan fisik maupun rohani karena kehidupan adalah pertumbuhan maka
pendidikan merupakan proses yang membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia.
Dalam pendidikan, tuntutan diberikan oleh pendidik kepada pertumbuhan peserta didik

12
untuk memajukan kehidupannya. Dalam hal ini, pendidikan bermaksud menuntun segala
kekuatan kodrati peserta didik untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
Dalam pengertian yang luas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas menyatakan definisi pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai pendidikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan dengan sengaja dari orang dewasa,
yang melalui pengaruhnya dapat meningkatkan kedewasaan peserta didik sehingga para
peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya sebagai bekal kehidupan di
masyarakat.

c) Pengertian Psikologi Pendidikan


Menurut Barlow (1985), mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai pengetahuan
berdasarkan pada riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber untuk membantu
proses belajar mengajar secara efektif.
Sedangkan Whiterington, menyatakan bahwa psikologi pendidikan adalah studi sistematis
tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
Berdasarkan definisi psikologi pendidikan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal
tentang psikologi pendidikan sebagai berikut :
1. Psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan atas hasil
temuan riset psikologis.
2. Hasil temuan psikologis tersebut kemudian dirumuskan sedemikian rupa hingga menjadi
konsep teori, metode, dan strategi yang utuh.
3. Konsep teori, metode, dan strategi tersebut kemudian disistematisasikan sedemikian
rupa hingga menjadi repertoire of resources, yakni rangkaian sumber yang berisi
pendekatan yang dapat dipilih dan digunakan untuk praktik pendidikan khususnya dalam
proses belajar mengajar.
Dengan demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang
psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu, dengan tujuan menemukan fakta,
generalisasi, dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui
metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.

13
d) Manfaat Mempelajari Psikologi
Sebagian orang yang beralasan bahwa mempelajari psikologi atau pengetahuan perilaku
manusia untuk lebih mengenal diri. Dengan pengenalan diri ini, mereka berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan orang lain. Alasan lain yang melatarbelakangi seseorang
mempelajari psikologi adalah pergaulan. Ketika bergaul, mereka harus tahu alasan orang
tersebut berpikir, berperasaan, dan berbuat menurut caranya sendiri. Bagaimanapun,
psikologi memberikan pengertian yang lebih baik mengenai sebab-sebab orang berpikir
dan bertindak seperti yang mereka lakukan, serta memberikan pandangan untuk menilai
sikap dan reaksi yang kita lakukan sendiri.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dilihat bahwa psikologi dibutuhkan oleh mereka
yang dalam kehidupannya selalu berhubungan dan bersama orang lain. Dengan demikian
psikologi selalu dibutuhkan oleh pendidik (guru dan dosen), pimpinan organisasi,
pimpinan perusahaan, pengurus organisasi massa, pejabat pemerintah, para elit politik,
komandan pasukan, wartawan, pelatih olahraga, serta semua orang yang berperan sebagai
anggota masyarakat, baik suami, istri, ayah, ibu, dan anak.

Khusus mengenai para pendidik, tentu saja mereka diharapkan memiliki dan menguasai
pengetahuan psikologi pendidikan yang memadai. Tentunya, agar dapat mendidik para
peserta didik melalui proses belajar mengajar yang berdaya guna dan berhasil guna.
Pengetahuan yang bersifat psikologis mengenai peserta didik dalam proses belajar
mengajar, sesungguhnya tidak hanya diperlukan oleh calon pendidik atau pendidik yang
sedang bertugas di lembaga pendidikan yang formal.

Jelaslah bahwa dengan mempelajari psikologi berarti ada usaha untuk mengenal manusia.
Mengenal berarti dapat memahami, berarti pula kita dapat menguraikan dan
menggambarkan tingkah laku dan kepribadian manusia beserta aspek-aspeknya.

e) Cabang Ilmu Psikologi


Pembagian dan sistematika dalam psikologi dapat dilihat dari pemaparan beberapa
cabang psikologi berikut :
1. Psikologi Teoretis
Psikologi teoretis merupakan psikologi yang berdasarkan pada teori. Pada hakikatnya
teori merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih atau pengaturan fakta menurut
syarat-syarat tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada
umumnya dapat diuji secara empiris (Soekanto, 1987 : 22).
Ada dua kelompok yang termasuk dalam psikologi teoretis ini yaitu : psikologi umum
dan psikologi khusus.

14
A. Psikologi umum adalah psikologi yang mempelajari, menguraikan, dan menyelidiki
berbagai kegiatan atau aktivitas fisik manusia pada umumnya antara lain pengamatan,
intelegensi, perasaan, emosi, kehendak, dan motif-motif.
B. Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam
situasi-situasi khusus yaitu pada hal perkembangan, kepribadian, pendidikan, sosial
kesehatan, psikologis, kriminal, dan komparatif.

2. Psikologi Praktis
Psikologi ini disebut dengan psikologi terapan yaitu psikologi yang mempelajari tentang
tingkah laku individu dalam bidang kehidupan tertentu.
Ada dua kelompok yang termasuk dalam psikologi praktis ini yaitu : psikologi klinis dan
psikologi industri.
A. Psikologi klinis
Psikologi klinis adalah cabang ilmu psikologi yang mengkaji sebab terjadinya gangguan
psikologis seperti gangguan kognitif, afektif, maupun gangguan konatif, serta bagaimana
melakukan penyembuhan dan pencegahannya.
B. Psikologi industri
Psikologi ini mengkaji perilaku individu dalam lingkungan lembaga industri hal-hal yang
dapat dikaji dalam psikologi industri, antara lain : masalah seleksi, rekrutmen,
penempatan karyawan, hubungan interaksi sosial, sistem penggajian,masalah kepuasan
kerja, promosi jabatan, dan pengembangan karir.

f) Sejarah Psikologi Pendidikan


Berbicara mengenai sejarah psikologi pendidikan, tidak terlepas dari nama seorang
penggagas psikologi pendidikan yaitu Johan Priedrick Herbart yang dianggap sebagai
Bapak Psikologi Pendidikan. Herbart adalah seorang filsuf kenamaan yang lahir di
Ordenburgh, Jerman, pada tanggal 4 Mei 1776. Pada usia 29 tahun, ia sudah menjadi dosen
filsafat dan mencapai puncak karir pada tahun 1809 ketika diangkat sebagai ketua jurusan
filsafat di sampai tahun 1833.
Herbart meninggal di Gottingen pada tanggal 14 Agustus 1841. Kemudian, namanya
diabadikan sebagai nama sebuah aliran psikologi yang disebut dengan herbartianisme.
Aliran ini memiliki konsep utama tentang sebuah istilah yang khusus diperuntukkan bagi
pengetahuan yang telah dimiliki individu.
Dalam pandangan Herbart, proses belajar untuk memahami sesuatu sangat bergantung
pada pengenalan individu terhadap hubungan hubungan antara ide-ide baru dengan

15
pengetahuan yang telah dimilikinya. Konsep ini sampai sekarang masih digunakan dalam
dunia pendidikan yang biasa dikenal dengan istilah apersepsi, sebagai salah satu tahapan
dalam kegiatan belajar mengajar.
Selanjutnya, perkembangan psikologi pendidikan pada permulaan abad ke-20 ditandai
dengan penelitian psikologi yang lebih khusus, yang memberi dampak terhadap teori dan
praktik pendidikan. Tokoh dalam aliran ini antara lain Terman, Thorndike, dan Jude.
Aliran-aliran psikologi yang berkembang pada permulaan abad ke-20 yang mempelajari
perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang berbeda-beda, juga telah memberi
pengaruh terhadap perkembangan teori dan praktik pendidikan, seperti behaviorisme
(Watson), psikoanalisis (Freud), dan gestalt (Kohler dan Koffka).

g) Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan


Pada dasarnya, psikologi pendidikan merupakan sebuah disiplin psikologis yang khusus
mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam
proses pendidikan. Selain persoalan psikologi guru, inti persoalan psikologi pendidikan
juga terletak pada peserta didik. Dalam hal ini, pendidikan dapat diibaratkan sebagai
pelayanan khusus yang diberikan kepada para peserta didik. Oleh karena itu, ruang lingkup
bahasan psikologi pendidikan, selain teori psikologi pendidikan sebagai ilmu, hal ini juga
mencakup berbagai aspek psikologis para peserta didik, khususnya ketika mereka terlibat
dalam proses belajar mengajar.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kajian psikologi pendidikan adalah pendekatan
ilmiah. Oleh karena itu, selain bersifat praktis, psikologi pendidikan juga bersifat teoritis.
Psikologi pendidikan merupakan disiplin psikologi yang berkaitan dengan teori dan
masalah kependidikan, serta memfokuskan perhatian pada beberapa hal sebagaimana yang
diungkapkan Samuel Smith (dalam Suryabrata, 1984) sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan.
2. Hereditas atau karakter fisik bawaan sejak lahir.
3. Lingkungan yang bersifat fisik.
4. Perkembangan peserta didik.
5. Proses tingkah laku.
6. Hakikat dan ruang lingkup belajar.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
8. Hukum dan teori belajar.
9. Pengukuran yakni prinsip dasar dan batasan pengukuran/evaluasi.
10. Transfer belajar yang meliputi mata pelajaran.

16
11. Sudut pandang praktis mengenai pengukuran.
12. Ilmu statistik dasar.
13. Kesehatan rohani.
14. Pendidikan membentuk watak.
15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah.
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar.

Berdasarkan pemaparan tersebut, jelas bahwa masalah belajar merupakan masalah yang
paling sentral dan amat penting dalam psikologi pendidikan. Dari seluruh proses
pendidikan, kegiatan belajar peserta didik merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini
karena berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan, akan berkaitan dengan proses
belajar para peserta didik baik ketika mereka berada di dalam kelas maupun di luar kelas.

17
BAB III
PEMBAHASAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KEDUA BAB DARI KEDUA BUKU

Kelebihan kedua bab dari kedua buku


1. Dari aspek layout, tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font pada
kedua bab dari kedua buku tersebut cukup bagus dan paragraf antar paragraf
juga sangat rapi serta penggunaan huruf yang sesuai untuk dibaca.
2. Dari aspek isi bab, pada kedua bab dari kedua buku tersebut cocok dibaca bagi
yang ingin mempelajari lebih mendalam mengenai psikologi pendidikan
dikarenakan di dalam buku tersebut ada beberapa topik yang harus dipelajari
dan dipahami dengan baik dalam menguasai hal-hal yang terdapat pada
psikologi pendidikan seperti pengertian psikologi, pengertian pendidikan,
pengertian psikologi pendidikan, perkembangan psikologi pendidikan, objek
psikologi pendidikan, metode psikologi pendidikan, dan ruang lingkup psikologi
pendidikan.

Kekurangan kedua bab dari kedua buku


1. Dari segi kelengkapan isi bab, bab pada buku utama tidak menjelaskan tentang
manfaat mempelajari psikologi dan cabang psikologi, sedangkan bab pada
buku pembanding lebih menjelaskannya.
2. Dari segi kekompleksan materi, bab pada buku pembanding tidak menjelaskan
secara rinci tentang ruang lingkup psikologi pendidikan, sedangkan bab pada
buku utama lebih menjelaskannya.
3. Dari segi pembahasan materi, bab pada buku pembanding tidak terbahaskan
semua materi, sedangkan bab pada buku utama lebih menjelaskannya.

18
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

- Psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang berdiri sendiri, yang


merupakan sebuah disiplin ilmu sendiri yang memiliki prinsip-prinsip sendiri,
sasaran fakta atau data sendiri, teknik penelitian dan pengukuran sendiri.

- Perkembangan psikologi pendidikan pada permulaan abad ke-20 ditandai


dengan penelitian psikologi yang lebih khusus, yang memberi dampak terhadap
teori dan praktik pendidikan. Tokoh dalam aliran ini antara lain Terman,
Thorndike, dan Jude. Aliran-aliran psikologi yang berkembang pada permulaan
abad ke-20 yang mempelajari perilaku dan proses belajar dari sudut pandang
yang berbeda-beda, juga telah memberi pengaruh terhadap perkembangan teori
dan praktik pendidikan, seperti behaviorisme (Watson), psikoanalisis (Freud),
dan gestalt (Kohler dan Koffka).

- Objek psikologi pendidikan dibagi menjadi dua, antara lain


1. Objek material
Objek material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau
suatu unsur yang ditentukan atau sesuatu yang menjadi yang dijadikan
sasaran pemikiran, objek material mencakup banyak area yang meliputi
hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide).
2. Objek formal
Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh
seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang
digunakannya.

- Psikologi pendidikan merupakan disiplin psikologi yang berkaitan dengan teori


dan masalah kependidikan, serta memfokuskan perhatian pada beberapa hal
sebagaimana yang diungkapkan Samuel Smith (dalam Suryabrata, 1984)
sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan.

19
2. Hereditas atau karakter fisik bawaan sejak lahir.
3. Lingkungan yang bersifat fisik.
4. Perkembangan peserta didik.
5. Proses tingkah laku.
6. Hakikat dan ruang lingkup belajar.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
8. Hukum dan teori belajar.
9. Pengukuran yakni prinsip dasar dan batasan pengukuran/evaluasi.
10. Transfer belajar yang meliputi mata pelajaran.
11. Sudut pandang praktis mengenai pengukuran.
12. Ilmu statistik dasar.
13. Kesehatan rohani.
14. Pendidikan membentuk watak.
15. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah.
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar.

B. SARAN
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang telah ditelaah, maka terdapat
saran yang disampaikan untuk penulis sehingga bab pada kedua buku ini,
dapat diterbitkan lagi dengan melakukan perbaikan-perbaikan seperti
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dari buku ini.

20
DAFTAR PUSTAKA

M. Si, Dr. Muhammad Uyun & M.Pd. I, Dr. Idi Warsah. 2021. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta : Penerbit Deepublish

M.Pd, Dr. Pupu Saeful Rahmat. 2021. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara

21

Anda mungkin juga menyukai