Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI MEMBACA KRITIS UNTUK MENUNJANG

KECAKAPAN LITERASI MENUJU ERA REVOLUSI INDUSTRI


4.0

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah Bahasa
Indonesia Semester 1 yang Diampu Oleh Drs.Nur Fawzan Ahmad,M.A.

DISUSUN :
1. Wahyu Rafi’Hasani (26030121120006)
2. Laela Widia Wati (26030121120015)
3. Assyahwa Tiara Ramdhani (26030121130029)
4. M.Azril Pratama (26030121140078)

PROGRAM STUDI SARJANA 1


JURUSAN PERIKANAN TANGKAP
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Membaca Kritis”.
Penyusunan maklah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk mnyelesaikan
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Prodi Perikanan Tangkap Universitas Diponegoro
Semarang.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Bapak Drs.H.M.Fawzan Ahmad,M.A selaku dosen pengampu pda mata kuliah
Bahasa Indonesia
2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.
3. Keluarga yang selalu mendukung kami
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah “Membaca Kritis”,yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnakan
pembuatan makalah ini.

Semarang,24 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan ....................................................................................................................2
BAB II MEMBACA KRITIS...................................................................................................3
A. Pengertian Membaca Kritis.....................................................................................3
B. Kegiatan Membaca Kritis.......................................................................................3
C. Teknik Membaca Kritis..........................................................................................4
D. Kelebihan dan Kekurangan Membaca Kritis..........................................................5
BAB III PENUTUP..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Revolusi industri generasi keempat ditandai dengan kemunculan teknologi
canggih. Setiap aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Menurut Leksono
(dalam edukasi.kompas.com, 2018) dunia pendidikan sedang mengalami
'goncangan' menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia sebagaimana revolusi industri
generasi pertama melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan
oleh kemunculan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi industri generasi kedua
ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik yang memicu kemunculan
pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dan lainnya yang mengubah wajah dunia
secara signifikan. revolusi industri ketiga ditandai dengan kemunculan teknologi
komputer, internet dan digital yang tidak saja mengubah dunia industri namun juga
budaya dan habit. Tantangan dunia pendidikan adalah mempersiapkan sumber daya
manusia yang tidak terkalahkan dengan mesin. Salah satu pekerjaan yang belum
tergantikan oleh mesin adalah kemampuan menganalisis dan mengkritisi.
Membaca (reading) merupakan salah satu proses mencerna teks dalam sistem
kognisi seseorang melalui piranti kebahasaan (language acquisition device). Membaca
melibatkan kemampuan berpikir kritis (critical thingking) (Barnet & Berdau, 2014:101).
Keterampilan membaca merupakan aspek penting dalam pengembangan kemampuan
berpikir setiap individu. Melalui aktivitas membaca, pembaca dapat memperoleh
pengetahuan yang kelak dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas berpikirnya.
Proses membaca pada dasarnya merupakan aktivitas berpikir (Burns, Roe, dan Ross,
1996). Membaca melibatkan aktivitas memahami, menginterpretasi, dan menilai
informasi serta memberikan respons terhadap beragam bacaan. Beragam aktivitas
membaca tersebut melibatkan proses berpikir.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kita bisa untuk membaca lebih kritis lagi agar kita dapat berpikir lebih
luas?
2. Bagaimana teknik untuk membaca kritis yang benar?
3. Bagaimana agar kita tidak salah dalam menangkap apa yang kita baca?
C. Tujuan
Tujuan membaca kritis adalah untuk membuat penilaian tentang bagaimana suatu
teks bekerja. Ketika orang membaca secara kritis, mereka tidak hanya menyerap atau
memahami, tetapi juga menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasi suatu teks. Ini
berfokus pada pola, asumsi, dan makna di luar teks. Fokus-fokus itu kemudian akan
dipertanyakan daripada diterima secara membabi buta. Membaca kritis menuntut kejelian
bahasa agar dapat mengetahui apa maksud penulis yang disajikan dalam teks.

2
BAB II

MEMBACA KRITIS

A. Pengertian Membaca Kritis


Membaca kritis adalah membaca yang melibatkan berpikir kritis. Karena itu,
membaca kritis tidak bisa dilepaskan dari berpikir kritis. Barnet & Berdau (2014)
menggarisbawahi bahwa seorang pembaca kritis harus mampu
1. menentukan topik;
2. menentukan argumentasi eksplisit dan/atau implisit dari si penulis
3. menganalisis, mengevaluasi, dan menjelaskan berbagai fakta dalam dalam teks
yang dihubungkaitkan dengan teks yang lain.

Selama ini, kata kritis terkesan negatif. Hal ini disebabkan kata kritis disandingkan
dengan ‘orang yang suka mencari kesalahan’. Namun, dalam hal ini membaca kritis
bukanlah membaca dalam rangka mencari kesalahan dari sang penulis atau isi bacaan.
Membaca kritis memiliki filosofi untuk menemukan kebenaran yang sesungguhnya.
Karena itu, dalam membaca kritis seseorang bersandarkan pada banyak data dan literatur
untuk mengkritisi sebuah bacaan. Data dan literatur pembanding tersebut digunakan agar
interpretasi kita sebagai pembaca menjadi objektif dan mampu memberikan resolusi
terhadap suatu masalah.

B. Kegiatan Membaca Kritis


Kegiatan yang harus dilakukan pembaca dalam membaca kritis umumnya ada 3.
1. Membaca dengan berpikir
Dalam membaca suatu teks di jurnal,essay,atau lainnya kita perlu memikirkan
persoalan-persoalan atau fakta yang ada di dalam nya. Sehingga,kita dapat
mengkritisi hal-hal yang tidak sesuai dengan kita.
2. Membaca dengan menganalisis
Analisis suatu teks adalah kegiatan lanjutaan dari membaca dengan
berpikir.Dengan menganalisis pembaca bisa mengetahui apakah gagasan atau fakta-
fakta yang dikemukakan pengarang sungguh bersumber informasi yang benar-benar

3
akurat atau tidak, pembaca juga bisa memisahkan bagian yang penting, dan bagian
yang tidak tepat.
3. Membaca dengan penilaian
Setelah membaca kritis, seseorang pembaca kritis akan bisa menilai apakah tulisan
atau informasi itu fakta atau kurang tepat.
C. Teknik Membaca Kritis
Agar kemampuan membaca kritis terasah dengan tajam,ada 7 kriteria yang harus
diperhatikan
1. Membaca teks dengan saksama dan mencari petunjuk tentang penulis
(latarbelakang pendidikan, latar belakang politis, latar belakang pekerjaan, dan latar
belakang historis)
2. Pemahaman terhadap ‘permukaan’ teks bukanlah hal yang sebenarnya
berada di dalam teks tersebut sebab penulis mempunyai kepentingan dalam menulis
3. Menentukan topik utama yang sebenarnya dibahas oleh si penulis
4. Mencari literatur lain yang sejenis sebagai bahan komparatif agar bisa melakukan
“intersubjektivitas”
5. Mencari sumber rujukan yang lebih memiliki otoritas tinggi
6. Membaca di balik teks dan melampaui teks.
7. Mampu memahami apakah isi teks tersebut kategori bermutu, bukan plagiasi, bukan
fabrikasi, dan bukan falsifikasi
(Ahmadi dan Reny, 2016).

4
D. Kelebihan dan Kekurangan Membaca Kritis
Kelebihan :
1. Pembaca data dengan mudah mencerna topik/persoalan yang dibahas
2. Menambah wawasan dan informasi yang dibaca secara maksimal
3. Mampu menganalisa informasi berdasarkan fakta yang ada

Kekurangan :

Dalam mengkaji informasi yang dibaca perlu adanya analisis fakta yang ada. Hal
ini akan memakan waktu yang lama dan perlu adanya pembiasaan. Selain itu,generasi
milenial mudah untuk kedistraksi oleh lain hal. Distraksi merupakan proses mengalihkan
perhatian individu atau kelompok dari area fokus yang diinginkan dan dengan demikian
menghalangi atau mengurangi penerimaan informasi yang diinginkan.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan membaca kritis merupakan tingkatan membaca yang dibutuhkan
dewasa ini. Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang semakin cepat
berimplikasi terhadap ketersediaan sumber-sumber dan bahan bacaan yang variatif.
Beragam informasi tersedia dengan mudah yang dapat diperoleh dari berbagai media.
Namun demikian, bacaan-bacaan tersebut tidak semua relevan dengan kebutuhan
pembaca. Para pembaca harus mampu memilah dan memilih serta menganalisis dan
menilai informasi yang disajikan sebelum memanfaatkannya. Beragam bahan bacaan
yang beredar dengan beragam media disajikan dengan tujuan-tujuan tertentu, tidak
semata-mata hanya memberikan informasi. Bahan bacaan yang disajikan itu memiliki
beragam tujuan, seperti memengaruhi pandangan, membujuk, atau menanamkan
keyakinan/ideologi tertentu. Setiap teks dikonstruksi dan diproduksi dengan cara pandang
tertentu.
Kemampuan membaca kritis sangat diperlukan diasah teruma oleh mahasiswa.
Dalam menyusun makalah,essay,abstrak kita perlu riset jurnal-jurnal dari berbagai
sumber dan tahun. Oleh karena itu,membaca kritis dapat dilakukan ketika melakukan
riset tersebut sehingga mempermudah mahasiswa dalam mengkajinya.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang
dimiliki kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnakan pembuatan makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Adler, M. & van Doren, C. 2015. How to Read a Book. Penerjemah Lala Herawati.
Bandung: Nuansa Cendekia.

Barnet, S. & Berdau, H. 2014. Critical Reading, Thingking, and Writing. Boston:
Benford.

Sultan. 2018 .MembacaKritis. Yogyakarta: Baskara Media.

Anda mungkin juga menyukai