TUGAS RUTIN 03
SISTEM KELISTRIKAN MESIN DAN ELEKTRONIKA
“HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF”
Segala puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas jurnal ini dengan baik dan
tepat waktu.
Ada pun tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Kelistrikan mesin dan Elektronika. Dalam penyelesaian tugas ini saya dibantu oleh berbagai
pihak baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulisan mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya karena telah membimbing saya dalam pembuatan makalah ini.
Saya sadar bahwa penulisan jurnal ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu
saya menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang yang
membangun demi perbaikan makalah ini. Akhir kata saya berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang
memerlukan.
Medan,
Rulianson P Damanik
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pada waktu kelas 1 SMA kita sudah mempelajari hukum ohm dan hukum kirchoff,
kita hanya mengulas kembali di mata kuliah listrik dan elektro dasar.Hukum Ohm
dikemukakan oleh seorang fisikawan dari Jerman, Georage Simon Ohm pada tahun 1825.
Kemudian Hukum Ohm dipublikasikan pada tahun 1827 melalui sebuah paper yang
berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically.”
Hokum ohm mempelajari arus listrik pada rangkaian tertutup. Arus listrik mengalir
karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti lampu
senter,radio, dan televise. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya aliran
listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan peralatan tersebut sehingga menghasilkan
beda potensial.
Jika arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut sebanding
lurus dengan tegangan listrik yang terdapat antara kedua penghantar tadi (Tilloy,
1980).Perlawanan adalah volt peramper hambatan konduktor adalah 1 ohm jika potensa
berbeda disamping terminal di dalam konduktor adalah volt ketika arus di konduktor 1
ampere (Richards, 1987).
Begitu juga hokum kirchoff Pada peralatan listrik, kita biasa menjumpai rangkaian
listrik yang bercabang-cabang. Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada
setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik. Gustav Kirchhoff (1824-1887)
mengemukakan dua aturan hukum yang dapat digunakan untuk membantu perhitungan
tersebut. Hukum Kirchoff pertama disebut hukum titik cabang dan Hukum Kirchhoff
kedua disebut hukum loop.
B.RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu hukum ohm dan bunyinya?
b. Menjelaskan aplikasi tentang hukum ohm!
c. Apa itu hukum kirchoff dan bunyinya?
d. Menjelaskan bagaimana cara mengaplikasikan hukum ohm!
C.TUJUAN
a. Untuk mengetahui apa itu hukum ohm,penemu hukum ohm dan apa bunyinya!
b. Untuk memahami lebih dalam apa itu hukum ohm!
c. Untuk mengetahui apa itu hukum kirchof,siapa penemunya dan apa saja bunyinya!
d. Untuk memeahami aplikasi dari hukum kirchoff supaya lebih dimengerti!
BAB 2
PEMBAHASAN
ΣE + ΣIR = 0
Gaya gerak listrik (ggl) E dalam sumber tegangan menyebabkan arus listrik mengalir
sepanjang loop, dan arus listrik yang mendapat hambatan menyebabkan penurunan tegangan.
Untuk menggunakan persamaan tersebut, perlu diperhatikan perjanjian tanda untuk
ggl sumber E dan kuat arus I, sebagai berikut:
Kuat arus bertanda positif jika searah dengan arah loop yang kita tentukan, dan
bertanda negatif jika berlawanan dengan arah loop yang kita tentukan. Misalkan pada gambar
berikut,
Jika arah arus I mengalir dari A ke B, kemudian kita tetapkan arah loop searah dengan jarum
jam (gambar 2) berarti arah arus I searah dengan arah loop sehingga I bertanda positif,
Sedangkan jika kita tetapkan arah loop berlawanan dengan arah jarum jam (gambar 3) berarti
arah arus I berlawanan dengan arah loop sehingga I bertanda negatif.
Bila saat mengikuti arah loop, kutub positif sumber tegangan dijumpai lebih dahulu
daripada
kutub negatifnya, maka ggl E bertanda positif, dan bertanda negatif jika sebaliknya. Misalkan
seperti gambar,
Tetapkan arah loop terlebih dahulu. Agar mempermudah perhitungan, tetapkan arah loop
searah dengan arah kuat arus I dalam rangkaian, sehingga I bertanda positif. Selanjutnya, I
dapat dihitung dengan Hukum II Kirchhoff.
Saat mengikuti arah loop dari a ke b, kutub negatif baterai 3 V dijumpai lebih dahulu, dan
saat mengikuti arah loop dari c ke d, kutub positif baterai 12 V dijumpai terlebih dahulu,
Kuat arus I searah dengan arah loop, maka I bertanda positif dan melalui hambatan 5 ohm
dan 7 ohm,
Sehingga,
ΣE + ΣIR = 0
(-3 + 12) + I (5 + 7) =0
9 + 12I = 0
12I = -9
I = – 0.75 A
Tanda negatif menyatakan bahwa arah kuat arus I yang sebenarnya dalam rangkaian adalah
berlawanan dengan arah loop yang kita tentukan diawal .
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi Hokum ohm mempelajari arus listrik pada rangkaian tertutup. Arus listrik
mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti lampu
senter,radio, dan televise. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya aliran
listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan peralatan tersebut sehingga menghasilkan
beda potensial.
Jika arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut sebanding
lurus dengan tegangan listrik yang terdapat antara kedua penghantar tadi.
Dan Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah
arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan
Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current .