Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEPERAWATAN ICU (Intersive Care Unit)

CAIRAN KRISTALOID
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2
1. Arman Saleh Pohan
2. Adelia Pratiwi
3. Asri Ompusunggu
4. Baharuddin Yusuf
5. Dewi Kristina
6. Eunique Felicia
7. Fita Adilla
8. Rafiqi Syahputra
9. Resa Idayani
10.Rini Panggabean
11.Suci Helena
12.Yuliana

Dosen Pengajar : Christine Handayani Siburian, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS IMELDA
MEDAN
TAHUN 2020/2021
CAIRAN KRISTALOID
A. Pengertian Cairan Kristaloid
Kristaloid adalah jenis cairan infus yang paling banyak digunakan dalam perawatan medis.
Cairan infus kristaloid mengandung natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, dan
magnesium klorida. Cairan infus kristaloid memiliki partikel-partikel kecil yang mudah
berpindah dari aliran darah ke dalam sel-sel dan jaringan tubuh.Jenis cairan infus ini biasanya
digunakan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit, menyeimbangkan pH, menghidrasi
tubuh yang kekurangan cairan, hingga sebagai cairan resusitasi untuk menyelamatkan nyawa.
Cairan infus kristaloid memiliki berbagai jenis, di antaranya:
a) Cairan infus saline
Cairan saline adalah jenis cairan infus kristaloid yang paling banyak digunakan dalam
perawatan medis. Cairan saline ada yang mengandung natrium klorida 0.9 persen dan
natrium klorida 0.45 persen yang larut dalam air.Jenis cairan saline dengan natrium
klorida 0.9% bertujuan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat muntah,
diare, perdarahan, asidosis metabolik, dan syok. Selain itu, cairan infus saline juga
berfungsi mengembalikan keseimbangan elektrolit, dan berfungsi sebagai cairan
resusitasi.Bagi pasien dengan gangguan jantung dan penyakit ginjal tidak disarankan
menggunakan cairan infus saline 0.9% persen. Pasalnya, kandungan natrium di dalamnya
dapat menyebabkan retensi cairan atau volume cairan berlebih.Sementara, cairan saline
natrium klorida 0.45 persen diberikan bagi pasien dengan kondisi hipernatremia
(gangguan elektrolit) dan ketoasidosis diabetik.Cairan saline natrium klorida 0,45 persen
bisa menyebabkan kelebihan cairan pada paru-paru (edema paru) dan penurunan kadar
elektrolit.
b) Cairan infus ringer  laktat
Ringer laktat adalah jenis cairan infus kristaloid yang mengandung natrium klorida,
magnesium klorida, kalsium klorida, natrium laktat, dan air.Selain bertujuan untuk
mengembalikan keseimbangan elektrolit, infus ringer laktat juga diberikan untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang saat mengalami luka, cedera, atau kondisi lain
yang menyebabkan Anda kehilangan darah dengan cepat.Cairan infus ringer laktat tidak
disarankan digunakan bagi orang yang memiliki pH tubuh lebih dari 7.5, memiliki
penyakit hati yang tidak dapat melakukan metabolisme lakta, dan kondisi asidosis laktat.
c) Dextrose
Dextrose adalah jenis cairan infus yang hanya mengandung gula. Biasanya, dextrose
diberikan melalui cairan infus bersamaan dengan jenis obat lainnya guna meningkatkan
kadar gula darah pada seseorang yang mengalami hipoglikemia (gula darah
rendah).Cairan infus dextrose juga dapat diberikan pada penderita hiperkalemia atau
kondisi di mana kadar kalium dalam tubuh tinggi.Dextrose tidak dapat diberikan pada
orang dengan kondisi medis tertentu. Ini karena dextrose dapat berisiko meningkatkan
kadar gula darah serta penumpukan cairan di dalam paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai