Anda di halaman 1dari 2

8 Fungsi Keluarga Yang Penting Untuk Dilakukan

Oleh: Menur Adhiyasasti

Dewasa ini, sering kita jumpai kasus kenakalan remaja yang menjurus ke tindak kriminal, tindakan
asusila dengan pelaku anak-anak di bawah umur, maupun hal yang terlihat “sepele” seperti hilangnya
rasa hormat murid terhadap guru. Apa penyebabnya? Kita bisa saja menyebut perkembangan jaman dan
gempuran teknologi sebagai beberapa penyebab kemerosotan moral tersebut. Namun, ada hal yang
lebih dekat yang lupa kita periksa, yaitu keluarga.

Keluarga menjadi entitas terpenting bagi kehidupan seseorang sejak ia kanak-kanak. Melalui keluarga,
karakter dan kebiasaan seseorang terbentuk. Pendidikan yang pertama pun berlangsung di dalam
keluarga, bukan sekolah. Hilangnya peran penting keluarga dalam kehidupan seorang anak mampu
menumbuhkan perilaku negatif yang ia bawa hingga dewasa.

Karena itu, kita perlu memahami fungsi keluarga dengan baik saat kita memutuskan untuk berumah
tangga. Berikut ini adalah 8 fungsi keluarga menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional):

Fungsi Agama
Keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan, dan dipraktikkan. Disini, orangtua
berperan menanamkan nilai agama sekaligus memberi identitas agama kepada anak. Keluarga yang
berhasil menerapkan nilai-nilai agama melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari mampu memberikan
fondasi yang kuat bagi setiap anggota keluarganya.

Fungsi Kasih Sayang


Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih sayang. Perasaan disayangi sangat penting bagi
seorang anak, karena kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang yang mampu menyayangi pula. Hal ini
akan menjadi modal bagi semua anggota keluarga untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dalam
konteks yang lebih luas dan mampu mengurangi munculnya bibit permusuhan dan anarkisme dalam
masyarakat.

Fungsi Perlindungan
Idealnya, keluarga mampu menjadi tempat yang membuat anggotanya merasa aman dan tentram.
Karena itu, seburuk apapun konflik yang terjadi di dalam keluarga, hindari terjadinya tindak kekerasan
verbal maupun fisik, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak.

Fungsi Sosial Budaya


Keluarga juga punya peran penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai sosial budaya yang
ada di masyarakat. Terlebih lagi di Indonesia, sopan santun sangat dijunjung tinggi, dengan berbagai
macam norma, adat istiadat, dan budi pekerti yang berlaku di masyarakat. Dari anggota keluarga yang
lebih tua lah anak bisa belajar bagaimana harus bersikap terhadap orang yang lebih tua dan mempelajari
hal-hal yang pantas dan tidak pantas dalam budayanya.

Fungsi Reproduksi
Salah satu tujuan sebagian besar umat manusia untuk berkeluarga adalah untuk mendapatkan
keturunan. Melalui pernikahan yang sah, keluarga menjadi entitas yang mampu menghasilkan generasi
penerus bangsa. Pendidikan seks sejak dini dan sikap menghargai lawan jenis perlu ditanamkan dalam
keluarga.
Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain, yaitu orangtua
dan saudara-saudaranya. Di dalam keluarga pula proses pendidikan untuk pertama kalinya diterima oleh
anak.

Semua ini disebabkan oleh interaksi intensif yang terjadi sehingga proses pendidikan terjadi secara
natural dan efektif.

Fungsi Ekonomi
Kondisi ekonomi sebuah keluarga biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga. Karena itu,
mengajarkan anak untuk berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha akan membuat mereka kelak
dapat cerdas secara finansial.

Fungsi Pembinaan Lingkungan


Gaya hidup ramah lingkungan dapat terwujud jika ditanamkan sejak dini dalam keluarga. Begitu juga
dengan kebiasaan peduli dengan lingkungan sekitar seperti tetangga dan masyarakat secara umum.

Tanamkan sifat cinta lingkungan, tidak memboroskan listrik, air bersih, makanan, juga membiasakan
untuk membuang sampah pada tempatnya sedari dini, karena hanya dari alam lah kita dapat hidup.

Menjalankan keseluruhan fungsi tersebut dengan baik tentu membutuhkan usaha yang tidak mudah.
Karena itu, sebaiknya setiap pasangan baik yang berencana untuk menikah maupun yang sudah
berumah tangga perlu menentukan visi dan misi keluarga.

Visi dan misi tidak hanya menyangkut masalah keuangan, namun juga meliputi pembagian peran dalam
keluarga, nilai-nilai yang dianut, maupun aturan yang harus ditaati.

Dengan mengetahui fungsi keluarga sedini mungkin, setiap pasangan mampu mendapat gambaran riil
peran mereka kelak saat berumah tangga. Pesta pernikahan, memiliki rumah, kendaraan, dan anak
bukanlah esensi dari sebuah pernikahan, melainkan menjalankan kedelapan fungsi keluarga tadi.

Jika sebuah keluarga tidak mampu berfungsi sebagaimana mestinya, tidak hanya anggota keluarga yang
bersangkutan yang menjadi tidak bahagia, namun berimbas pula pada karakter generasi muda secara
keseluruhan.

Jadi, rencanakan dengan baik keluarga kita. Merencanakan jumlah anak juga merupakan salah satu
caranya lho! Perencanaan yang matang memungkinkan kita dan pasangan untuk mengukur kemampuan
mewujudkan keluarga bahagia.

Anda mungkin juga menyukai