OLEH:
WENNY OKSEYA
NPM 195140059
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum
di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 )
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel
sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Pathway
Coitus
i fertilisasi
Konsepsi dan
pertumbuhan zigot Endometrium runtuh
Implantasi di uterus
Menstruasi
(www.dokter.indo.net.id)
D. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian
janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi
terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh
peningkatan hormon progesteron
c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola
menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan.
Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada
perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila
dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus
oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering
ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan
pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
E. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280
hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang
dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih
42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2009)
2) Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala
yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap
saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada
60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan
mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala
mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.
Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.
Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat
ringanya penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir
daripada makanan padat.
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan
hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan
bersama sayuran serta makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau
bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau
kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah ketika penderita muntah.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam
yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus,
kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.
Macam-macamabortusyaitu:
Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan
dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil
konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi
serviks
Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya
dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih sering dan
kuat, perdarahan bertambah
Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada
pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-
kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah
keluar, ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah
menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati,
tetapi tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan
selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat
dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan
desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan
dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan
uterotonika dan antibiotika.
2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang
tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.
Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu
berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa
mm sampai 1-2 cm.
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan
ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan
gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik
terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah
terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai
dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan
dan masuk dalam keadaan syok.
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
1. PENGKAJIAN
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada
klien
Jam :
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain
dalam suatu ruangan.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal,
memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan.
(Christina, 2000 :41)
b. Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana
kehamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16
tahun dan kurang dari 35 tahun.
c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan
pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien.
Dengan diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan
kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan
menentukan carapendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan
sebagai dasar dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup
dan sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami
dapat mempengaruhi kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita
dan mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi
kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai
apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta
mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat
pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang
sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti:
jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu
menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah
ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit
keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga
apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,
kelainan pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur
wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai
karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche
terjadi pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang
normal / dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus
ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari.
Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-32
hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari
diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari.
Pada wanita biasanya lama haid ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum
cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu
melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi,
plasenta previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar /
macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang
terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga
dapat memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang
dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
10) Riwayat Kehamilan Sekarang
a) Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala
sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu
tiap minggu.
b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada
kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16
minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin
dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28
minggu.
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x
dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya
ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau
pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT
boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan
janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa
mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk
menentukan usia kehamilan, memberikan konseling tentang
keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya
komplikasi.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya,
ada keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu
menggunakan KB apa.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan
tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul
sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat
badan sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan
berat badan atau penurunan berat badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan
III pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir
kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila
kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
yangkurang baik / buruk, sehingga beresiko untuk
melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka
ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak
rontok dan distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
oedema, dan tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak
ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak
berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-
mentasi pada areola, puting susu
menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, colostrum (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea
nigradan pembesaran uterus sesuai dengan
umur kehamilan.
b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke
arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam
fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat
bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang
melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau
bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di
atas simfisis
Leopold II :
(1) Kedua tangan pindah ke samping
(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung
anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung
dengan satu tangan menekan di fundus
Leopold III :
Leopold IV :
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika
tubuh efek dari perubahan hormone
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan
kandung kemih karena pembesaran uterus.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan
Kurangnya informasi.
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk mempertahankan kenyamanan
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh
darah abdomen yang mengalirkan O2
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika
tubuh efek dari perubahan hormone
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan
perawatan diri yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak 1. Menentukan intervensi selanjutnya
nyaman yang dirasakan klien
Kolaborasi
6. Kolaborasikan dengan dokter ahli
kandungan dalam tindakan
pengobatan bila perlu 6. pengobatan efektif dan aman
pada ibu hamil
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pendidikan ibu 1. Mengetahui tingkat
pendidikan ibu dapat
memudahkan memberikan
penjelsan tentang perawatan
kehamilan
INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau ulang kebutuhan 1. Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan kehamilan
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji status, pola, frekuensi 1. Menentukan luas atau
pernafasan beratnya masalah
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan
perawatan diri yang tepat
b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
c. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
d. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
e. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada
daerah wajah dan ekstremitas
f. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
g. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
h. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
i. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
j. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
k. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
l. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan
DAFTAR PUSTAKA