Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN

2017 INV PEKERJAAN PENINGGIAN JALAN


AREA PLTGU KOTA SEMARANG
KEGIATAN : PENINGKATAN JALAN
PEKERJAAN : 2017 INV PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN AREA PLTGU
SUMBER DANA : DANA ANGGARAN INVESTASI 2017 PT. INDONESIA POWER UNIT
PEMBANGKITAN SEMARANG

1. JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN DAN PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
Masa berlaku jaminan pemeliharaan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima ) hari
kalender sejak penandatanganan kontrak

2. URUTAN PEKERJAAN

Mulai

Pekerjaan Persiapan, Mobilisasi dan Peralatan

Pekerjaan Perbaikan Jalan Tahap I :


1. Jalan Area Depan Unit 1-6 PLTGU
2. Jalan Antar Unit Blok 1 – 2
3. Jalan Tikungan Unit 6
Pekerjaan Perbaikan Jalan Tahap II :
1. Jalan Area Blok I
2. Jalan belakang STG
3. Jalan Area Desalination Plant

Pengelupasan Lapisan Aspal Lama


(Area belakang STG 1 dan STG 2)
A

A
Pemasangan Cerucuk Bambu (area belakang STG)
Pendatangan Material Timbunan

Inspeksi Tidak
Kualitas Sesuaikan
Material

Ya
Penghamparan Material Timbunan

Inspeksi Tidak
Kualitas Sesuaikan
Material

Ya
Pemadatan

Tes
Kepadatan Tidak
Sand Cone

Kesiapan Permukaan Jalan

B Sesuaikan
Cek Tidak

Pengiriman Hotmix ke Site

B
Cek suhu Tidak
Hotmix yang Sesuaikan
disetujui mn

Ya
Tuang material ke Finisher

Pekerjaan Tack Coat/


Prime Coat

Hampar dengan Finisher sesuai kebutuhan

Tidak Sesuaikan
Cek Ketebalan
mn
Ya

Pemadatan dengan Tandem Roller & Tire Roller

Tidak
Cek Visual Kerataan Repair/
Rework

Finishing pemadatan dengan Tandem Roller

Repair/
Tes Core Drill,Ekstraksi, Cek Rework
Elevasi
-Lap Harian
-Data Kuantitas
-Data Kualitas
Selesai -Gambar Terlaksana

Ruang Lingkup Pekerjaan :


Adapun Ruang Lingkup Pekerjaan Peninggian Jalan Area PLTGU meliputi :
Tahap I :
1. Pekerjaan Persiapan, Mobilisasi dan Demobilisasi
2. Pekerjaan Pengukuran
3. Pekerjaan Jalan Depan Unit 1-6 PLTGU
a. Pekerjaan Perbaikan Saluran Drainase
b. Pekerjaan Perbaikan Kansteen
c. Pekerjaan Aspal
4. Pekerjaan Jalan Antar Unit Blok 1-2
a. Pekerjaan Gorong-gorong (termasuk pondasi beton kali)
b. Pekerjaan Perbaikan Kansteen
c. Pekerjaan Lapis Pondasi Atas
d. Pekerjaan Aspal
5. Pekerjaan Jalan Tikungan Unit 6
a. Pekerjaan Urugan Tanah
b. Pekerjaan Pemadatan Tanah
c. Pekerjaan Gorong-gorong (termasuk pondasi batu kali)
d. Pekerjaan Pasang selokan U-Ditch
e. Pekerjaan Perbaikan Kansten
f. Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah
g. Pekerjaan Lapis Pondasi Atas
h. Pekerjaan Aspal

Tahap II :
1. Pekerjaan Jalan Area Blok 1
a. Pekerjaan Urugan Tanah
b. Pekerjaan Pemadatan Tanah
c. Pekerjaan Gorong-gorong (termasuk pondasi batu kali)
d. Pekerjaan Perbaikan Saluran Drainase
e. Pekerjaan Perbaikan Kansten
f. Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah
g. Pekerjaan Lapis Pondasi Atas
h. Pekerjaan Aspal
2. Pekerjaan Jalan Belakang STG
a. Pekerjaan Gorong-gorong (termasuk pondasi beton kali)
b. Pekerjaan Perbaikan Saluran Drainase
c. Pekerjaan Perbaikan Kansteen
d. Pekerjaan Lapis Pondasi Atas
e. Pekerjaan Aspal
3. Pekerjaan Jalan Area Desalination Plant
a. Pekerjaan Urugan Tanah
b. Pekerjaan Pemadatan Tanah
c. Pekerjaan Gorong-gorong (termasuk pondasi batu kali)
d. Pekerjaan Pasang Selokan U-Ditch
e. Pekerjaan Perbaikan Kansten
f. Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah
g. Pekerjaan Lapis Pondasi Atas
h. Pekerjaan Aspal
i. Pekerjaan Urugan Kerikil
4. Finishing dan Dokumentasi

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Persiapan meliputi :
a) Membuat Rencana Mutu Kontrak yang akan dipresentasikan di hadapan
Pengguna Jasa
b) Bersama-sama dengan Pengguna Jasa mengadakan sosialisasi kepada karyawan
PT. Indonesia Power Semarang
c) Membuat buku direksi, buku tamu dan lain-lain yang diperlukan sesuai petunjuk
Direksi.
d) Mempersiapkan direksi keet dan gudang untuk material.
e) Memasang tanda Peringatan Pekerjaan di lokasi pekerjaan.
f) Menyediakan peralatan keselamatan kerja, APD serta memakai pakaian kerja
yang disertai identitas yang jelas.
g) Melakukan pembersihan lokasi sebelum pelaksanaan proyek maupun ketika
proyek berlangsung dan setelah proyek selesai.
h) Menyediakan air kerja dari sumber mata air terdekat dengan menggunakan
drum penampung dan air yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah
air tawar yang bersih dan bebas dari bahan-bahan mineral, zat organic, bebas
lumpur, bebas larutan air kali dan lain-lain.
i) Membuat surat-surat ijin yang diperlukan kepada instansi-instansi terkait, seperti
ijin menggunakan jalan masuk untuk kendaraan pengangkut material maupun
peralatan.
j) Bertanggung jawab langsung kepada Pengguna Jasa untuk semua kerusakan
misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik Pengguna Jasa
atau orang lain dan akan mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan
tuntutan karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan.
k) Membuat Surat Pemberitahuan mulai kerja disertai personil yang akan
ditempatkan di proyek kepada Pengguna Jasa.
l) Bersama-sama dengan Pengguna Jasa melakukan pengukuran untuk MC. 0% dan
pengambilan foto-foto 0%.
m) Mobilisasi personil, peralatan dan material didatangkan dari awal mulai
pelaksanaan pekerjaan dan akan selalu berada di lokasi pekerjaan sampai
selesainya pekerjaan, sedangkan material didatangkan menyesuaikan kebutuhan
sesuai dengan item pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Mobilisasi paling
lambat mulai dilaksanakan dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan SPMK.

n) Personil yang akan ditempatkan :


1. Site Manager/ Team Leader
2. Tenaga Ahli Sipil Konstruksi Jalan
3. Tenaga Ahli Estimator
4. Drafter/ Juru Gambar
5. Operator Komputer
6. Staff Administrasi
o) Peralatan yang didatangkan :
a) Peralatan Utama :
- Asphalt Mixing Plant
- Wheel Loader
- Tandem Roller
- Water Tanker
- Vibratory Roller
- Dump Truck
- Motor Grader
- Alat batu, dll
b. Peralatan Tambahan :
- Meteran
- Waterpass
- Ember
- Cetok
- Peralatan tukang lainnya.
c. Bahan Yang didatangkan :
- Pasir
- Agregat Kasar
- Baja Tulangan Polos
- Agregat Kelas A
- Kayu Perancah
- Material pendukung lainnya
2. PENGUKURAN ULANG
Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh pihak kami dan disaksikan oleh
Pengawas lapangan, pengukuran ini menggunakan Roll meter, agar memenuhi
ketepatan ukuran, hal ini untuk menentukan titik-titik Awal dan Akhir pekerjaan,
serta lebar jalan yg akan dikerjakan dsb. Dalam pengukuran disesuaikan dengan
gambar kerja atau sesuai dengan petunjuk direksi, dan dilanjutkan pemasangan
patok-patok tiap jarak 25 meter/per STA.
- Alat Yang Digunakan :

↘ Roll meter, gergaji, palu, dll

- Tenaga Yang didatangkan :

↘ Pekerja
↘ Tukang
↘ Mandor

- Bahan/Material yang dibutuhkan :

↘ Kayu usuk 3/4, cat, spidol

Langkah Kerja :
↘ Menyiapkan bahan dan peralatan kerja;
↘ Mengukur dengan roll meter, untuk menentukan titik lokasi
pekerjaan);
↘ Menentukan titik- titik tersebut dengan memasang patok-patok;

↘ Patok-patok tadi di tandai dengan cat untuk memudahka


pelaksanaan;
↘ Menyediakan peralatan ukur yang baik dan layak. Pengukuran dapat
menggunakan alat ukur theodolit maupun waterpass. Pengukuran
ulang ini bertujuan untuk mengecek hasil rencana pekerjaan terhadap
gambar dan volume yang tercantum dalam RAB.
↘ Melakukan pengukuran ulang sebelum melaksanakan pekerjaan.
Elevasi ditunjukkan pada gambar-gambar didasarkan pada titik tetap
utama.
↘ Menentukan titik duga (0 peil).
↘ Pemasangan tiang bouwplank harus terpasang kuat, papan terentang
dengan ketebalan 2cm di ketam halus dan lurus pada sisi atasnya dan
dipasang waterpass ( timbang air ) dengan sudut-sudut harus siku.
↘ Papan bouwplank dan patok harus kuat dan tidak mudah berubah
posisinya, dipasang dengan lurus dan datar, tanda-tanda untuk sumbu
harus teliti dan jelas, papan dan patok dicat.
↘ Kayu patok berukuran 5 x 7 cm dan papan bouwplank minimum2 x 20
cm dari kayu.
↘ Hasil pengukuran dituangkan dalamgambar kerja.
Gambar Ilustrasi Pengukuran Ulang

3. MOBILISASI
Pekerjaan Mobilisasi yang dimaksud adalah mobilisasi tenaga kerja, peralatan
dan material atau bahan-bahan yang akan dipakai dalam pengerjaan kegiatan ini.
Pada paket pekerjaan Peningkatan Jalan akan menyewa Lokasi untuk keperluan
Kegiatan:
 Pembuatan Kantor Kegiatan, yaitu tempat menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan
yang menyangkut kegiatan di lapangan agar tertib administrasi.
 Pembuatan Gudang atau gudang yang ada di renovasi, yaitu tempat menyimpan
peralatan pekerjaan dan Material On Site.
 Lokasi Stockpile material, yaitu untuk penyimpanan sementara material pekerjaan.
 Laboratorium Lapangan, yaitu tempat meletakkan peralatan laboratorium yang
setiap saat diperlukan di lapangan agar mutu terjamin, seperti alat Sand Cone,
timbangan dan alat lainnya.

Daftar Mobilisasi terdiri dari :


a. Peralatan :
- Asphalt Finisher
- Asphalt Sprayer
- Wheel Loader
- Dump Truck
- Water Tanker
- Motor Grader
- Tandem Roller, Alat bantu, dll
b. Fasilitas :
- Base Camp
- Kantor dan fasilitas/ perlengkapan
- Barak
- Bengkel
- Gudang dan lain – lain.
c. Material :
- Pasir
- Agregat Kasar
- Agregat Kelas A
- Agregat Halus
- Abu Terbang
- Kayu Perancah dan Material Pendukung Lainnya
d. Personil :
- Site Manager
- Tenaga Ahli Sipil Konstruksi Jalan
- Tenaga Ahli Estimator
- Drafter/ Juru Gambar
- Operator Komputer
- Staff Administrasi

4. PEKERJAAN PENGELUPASAN ASPAL LAMA DAN PEKERJAAN CERUCUK


Pekerjaan ini dikhususkan pada Pekerjaan Jalan Belakang STG, Uraian Pelaksanaan
Pekerjaan :
- Sebelum dilakukan pembongkaran aspal lama terlebih dahulu dilakukan
pengukuran lokasi yang akan dikerjakan dengan gambar kerja
- Pembongkaran dilakukan sampai pada batas lapisan permukaan aspal,
yang nantinya akan dipasang cerucuk
- Pekerjaan pemasangan cerucuk dilakukan untuk meningkatkan daya
dukung tanah
- Dengan pemasangan cerucuk bambu ke dalam tanah lunak maka cerucuk
bambu tersebut akan memotong bidang longsor (sliding Lane) sehingga
kuat geser tanah secara keseluruhan akan meningkat
- Dalam pemasangan cerucuk bambu berdiameter 12 cm, jarak antar
cerucuk bambu 40 cm dan panjang 4-5 m, area belakang STG daya
dukung tanah yang semula 0,25 kg/cm2 dapat meningkat sampai 0,50
kg/cm2 (Hasil Oil Test LAPI)
- Material bekas pengelupasan lapisan aspal lama akan digunakan kembali
untuk pengurugan di area pembangkit
Gambar Pemasangan Cerucuk Bambu

K3 :

↘ Peralatan dilengkapi dengan buku manual pengoperasian dan dioperasikan oleh


operator yang mumpuni.
↘ Lokasi sekitar pekerjaan dipasang rambu-rambu peringatan.
↘ Tenaga kerja yang terlibat menggunakan APD.
↘ Tenaga kerja pengatur lalu-lintas dilengkapi APD, rompi yang dapat menyala diwaktu
malam dan bendera pengatur lalu-lintas.
↘ Petugas K3 memastikan bahwa pekerjaan telah melaksanakan K3 sesuai aturan

5. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN TANAH


Pekerjaan ini dilaksanakan pada Pekerjaan Jalan Tikungan Unit 6, Pekerjaan
Jalan Area Blok 1, dan Pekerjaan Jalan Area Desalination Plant. Uraian pekerjaanya
yaitu :
- Khusus untuk urugan peninggian tanah asal sebelum dilaksanakan
pengurugan awal, seluruh permukaan asal pada daerah yang akan diurug
harus dibersihkan dari kotoran-kotoran atau puing-puing dan harus dibuang
keluar lokasi
- Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari
15-20 cm dipadatkan dengan mesin pemadat/ kompaktor yang diijinkan
- Seluruh penimbunan harus di bawah pengawasan Pengawas Mutu yang
harus menyetujui seluruh bahan terlebih dahulu sebelum digunakan. Mitra
tidak diperkenankan melakukan pengurugan tanpa kehadiran Pengawas
Mutu
- Pastikan lokasi yang akan diurug bersih dari kayu, semak dan kotoran padat
lainnya
- Lakukan proses pengurugan tanah secara bertahap (dilakukan lapis demi
lapis) dan diikuti dengan proses pemadatan
- Lakukan pemadatan tanah menggunakan Wheel Loader
- Lakukan Test kepadatan tanah di lapangan sesuai dengan spesifikasi dengan
ketentuan setiap ketebalan 20 cm diambil 3-5 sampel

K3 :

↘ Peralatan dilengkapi dengan buku manual pengoperasian dan dioperasikan oleh


operator yang mumpuni.
↘ Lokasi sekitar pekerjaan dipasang rambu-rambu peringatan.
↘ Tenaga kerja yang terlibat menggunakan APD.
↘ Tenaga kerja pengatur lalu-lintas dilengkapi APD, rompi yang dapat menyala diwaktu
malam dan bendera pengatur lalu-lintas.
↘ Petugas K3 memastikan bahwa pekerjaan telah melaksanakan K3 sesuai aturan

6. PEKERJAAN GORONG-GORONG
Pekerjaan ini dilaksanakan pada Pekerjaan Jalan Belakang STG, Pekerjaan
Jalan Tikungan 6, Pekerjaan Jalan Area Blok 1, Pekerjaan Jalan Area Desalination
Plant dan Pekerjaan Jalan Antar Unit Blok 1-2. Uraian pekerjaannya yaitu :
- Yang dimaksud gorong-gorong adalah bentuk pipa atau Box yang dipakai
untuk membawa aliran air melewati jalan
- Pekerjaan ini mencakup pembuatan gorong-gorong pipa beton bertulang
sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi dan pada lokasi yang
ditunjukkan oleh Pengawas Mutu
- Gorong-gorong pipa beton bertulang harus beton bertulang pracetak dan
harus memenuhi persyaratan AASHTO M170M-04
- Pekerjaan gorong-gorong tidak boleh dimulai tanpa persetujuan dari
Pengawas Mutu
- Pelaksanaan pemasangan gorong-gorong pipa beton harus dengan hati-hati,
lidah sambungan harus diletakkan di bagian hilir, lidah sambungan harus
dimasukkan sepenuhnya ke dalam alur sambungan dan sesuai dengan arah
serta kelandaiannya
- Sebelum melanjutkan pemasangan bagian pipa beton berikutnya, maka sisi
dalam dari setengah bagian bawah alur sambungan harus diberi adukan yang
cukup. Pada saat yang sama setengah bagian atas lidah sambungan pipa
berikutnya juga harus diberi adukan yang sama
- Setelah pipa beton terpasang, sambungan yang belum terisi harus diisi
dengan adukan, dan adukan tambahan harus diberikan untuk membentuk
selimut adukan di sekeliling sambungan
- Elevasi puncak gorong-gorong pipa harus berada minimum 80 cm di bawah
perkerasan jalan, atau sesuai gambar rencana. Lebar galian minimum dua kali
diameter gorong-gorong
- Alat berat untuk pekerjaan tanah dan mesin gilas tidak boleh beroperasi lebih
dekat 1,5 meter dari gorong-gorong pipa sampai seluruh pipa terbungkus
dengan ketinggian paling sedikit 60 cm di atas puncak pipa
- Pipa beton harus diselimuti dengan beton sesuai dengan detail yang
ditunjukkan dalam gambar rencana
K3 :

↘ Peralatan dilengkapi dengan buku manual pengoperasian dan dioperasikan oleh


operator yang mumpuni.
↘ Lokasi sekitar pekerjaan dipasang rambu-rambu peringatan.
↘ Tenaga kerja yang terlibat menggunakan APD.
↘ Tenaga kerja pengatur lalu-lintas dilengkapi APD, rompi yang dapat menyala diwaktu
malam dan bendera pengatur lalu-lintas.
↘ Petugas K3 memastikan bahwa pekerjaan telah melaksanakan K3 sesuai aturan

7. PEKERJAAN PEMASANGAN SELOKAN U-DITCH


Pekerjaan ini dilaksanakan pada Pekerjaan Jalan Tikungan Unit 6 dan
Pekerjaan Jalan Area Desalination Plant. Uraian pekerjaannya yaitu :
- Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru dengan menggunakan
saluran pracetak u-ditch sesuai dengan spesifikasi serta memenuhi kriteria
dimensi yang ditunjukkan pada gambar rencana
- Perbedaan elevasi galian dasar selokan yang telah selesai dikerjakan tidak
boleh lebih dari 1 cm yang ditentukan atau di setujui pada setiap titik, dan
harus mempunyai permukaan yang cukup halus dan rata
- Pemasangan beton Pra-cetak U-Ditch menggunakan excavator atau crane
tergantung pada berat material yang diangkat
- Di atas Beton Pracetak U-Ditch sebaiknya dipasang caping berm dari beton
cor di tempat yang berfungsi untuk menjaga posisi beton pracetak U-Ditch
agar tidak bergeser ke kiri atau ke kanan oleh desakan tanah setelah
pengurugan kembali
- Lakukan pemasangan selak U-Ditch secara benar dan hati-hati
- Lakukan pengelasan plat penyambung antar beton
Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan alat (secara mekanik) yaitu : Wheel Loader
mencampur dan memuat Agregat ke dalam Dump Truck di Base Camp. Truck
mengangkut Agregat ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader.
Hamparan Agregat di basahi dengan Water Tanker sebelum dipadatkan dengan Tandem
Roller. Pekerjaan ini menggunakan material Lapis Pondasi Agregat Kelas A. Selama
pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan hamparan dengan menggunakan alat
bantu. LPA Kelas A digunakan untuk pelebaran badan Jalan sesuai dengan rencana
setelah material Kelas S terampar dan dipadatkan.

Alat yang digunakan :


↘ Wheel Loader
↘ Dump Truck
↘ Motor Grader
↘ Tandem Roller
↘ Water Tanker dan alat bantu lainnya
Tenaga :
↘ Pekerja
↘ Mandor
K3 :

↘ Peralatan dilengkapi dengan buku manual pengoperasian dan dioperasikan oleh


operator yang mumpuni.
↘ Lokasi sekitar pekerjaan dipasang rambu-rambu peringatan.
↘ Tenaga kerja yang terlibat menggunakan APD.
↘ Tenaga kerja pengatur lalu-lintas dilengkapi APD, rompi yang dapat menyala diwaktu
malam dan bendera pengatur lalu-lintas.
↘ Petugas K3 memastikan bahwa pekerjaan telah melaksanakan K3 sesuai aturan

4. Pekerjaan Perkerasan Beton


1) Baja Tulangan U 24

Pekerjaan ini mencangkup pengadaan dan pemasangan baja tulangan untuk jalan
masuk ke jalan desa.
Tahapan Pekerjaan :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
b. Baja tulangan dipotong dengan alat berbanding set dan dirangkai sesuai gambar
rencana.
c. Baja Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga beton yang menutupi
bagian luar baja tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah
atau yang lainnya.

2) Lapis Pondasi bawah Beton Kurus

Uraian Kerja :
↘ Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain
yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah
dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang
dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan
kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan
dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa
merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan
dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan Concrete
Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam acuan.
↘ Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk
pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan
mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu
akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan.
↘ Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh
perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga
pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton
telah dicapai.

Alat yang digunakan :


↘ Water Tank
↘ Concrete Vibrator
↘ dan alat bantu.
Tenaga
↘ pekerja dan
↘ mandor

3) Perkerasan Beton Semen

Uraian Kerja :
 Instal Bekisting
↘ Setelah dilakukan pengukuran oleh tim surveyor dengan waterpass.
 Instal plastik,profil kayu,dowel
↘ Lembaran plastik dihamparkan diatas lean concrete sebagai alas
beton. Dowel terbuat dari besi yang ditutup PVC agar beton bisa bergerak (tidak
terikat tulangan). Besi polos ф25mm dipasang memanjang & besi ulir ф19mm
dipasang melintang.
 Hauling & Pouring Beton
↘ Beton dituangkan perlahan-lahan sesuai ketebalan yang direncanakan.
Perhatikan cuaca & suhu karena beton yang digunakan slum-nya sangat rendah (±5
cm). Untuk menghindari retak rambut,sebaiknya dilakukan saat malam hari
(terutama untuk daerah panas).
 Spreading
↘ Beton diratakan keseluruh lebar jalan menggunakan spreader.
 Vibrating
↘ Vibrating yaitu proses penggetaran beton agar diperoleh beton yang padat
sehingga tidak terjadi keropos.
 Pekerjaan Jidar
↘ Pekerjaan ini dilakukan untuk menguji kerataan permukaan beton. Dilakukan
dengan mengetok jidar alumunium diatas permukaan beton. Jika ada permukaan
yang bergelombang, maka ditambah adukan beton yang telah diambil 2/3 splitnya.
 Pekerjaan Trowelling
↘ Sambil menunggu beton setting (proses mengeras) penghalusan permukaan
beton terus dilakukan. Hasil trowel ini sangat bagus dengan permukaan kelihatan
rata & mengkilap.
 Grooving dan Perencanaan
↘ Grooving dan perencanaan yaitu pemberian tekstur pada permukaan
beton. Dilakukan oleh orang yang dapat mengenal tingkat kekerasan beton.
 Curing Compound
↘ Untuk melindungi beton dari retak rambut akibat cepatnya susut beton. Hal
ini harus lebih diperhatikan bila pelaksanaannya di siang hari. Bahan yang digunakan
berupa produk perawatan beton yang banyak di pasaran. Penyemprotannya
dilakukan setelah grooving saat beton belum mengeras.
 Pekerjaan Tenda Pelindung
↘ Mengurangi terlalu cepatnya penguapan pada permukaan beton. Melindungi
dari benda-benda jatuh atau binatang. Melindungi bila tiba-tiba terjadi hujan.
 Curing dengan Karung
↘ Perawatan beton setelah umur 1-7 hari. Dengan menutup permukaan beton
dengan karung goni yang dibasah. Hal ini,untuk mencegah retak rambut beton akibat
susut yang terlalu cepat.
 Cutting
↘ Dilakukan dengan mesin pemotong khusus (Cutter Beton). Pemotongan beton
dilakukan saat beton masih cukup lunak,kira-kira jam ke 12-18 setelah pengecoran.

 Alat
↘ Water Tank
↘ Concrete Vibrator
↘ dan alat bantu.
 Tenaga
↘ pekerja dan
↘ mandor

4) Membentuk Bahu Jalan Keras

↘ Lapisan strukur perkerasan pada pelebaran jalan, akan dimulai dari urutan pekerjaan
penghamparantimbunan pilihan, agregat kelas B, agregat kelas A, pekerjaan
pengaspalan yang terdiri dari lapis ACBase, AC Binder dan AC WC.
↘ Proses pemadatan akan dilakukan untuk menyiapkan tanah dasar sebelum timbunan
pilihan,penyiapan badan jalan tersebut dilakukan dengan menggunakan alat
pemadat mekanis danperapihannyadibantu dengan tenaga manusia.
↘ Pekerjaan penghamparan lapis material timbunan pilihan, lapis pondasi bawah
(agregat kelas B) danlapis pondasi atas (agregat kelas A), pada pekerjaan pelebaran
akan dilakukan dengan menggunakanmotor grader dan dipadatkan lapis per lapis
dengan menggunakan Tandem Roller. Untuk mendapatkankepadatan yang
maksimum pada kadar air optimum yang direncanakan, maka dilapangan
akanditempatkan satu unit water tank untuk sewaktu waktu akan diperlakukan
dalam mengendalikan kadarair saat proses pemadatan.
↘ Pekerjaan penghamparan dan pemadatan aspal panas (hotmix) diatas permukaan
agregat A yang telahdiprime coat akan dilaksanakan / dimulai dengan lapisan AC
Base, dilanjutkan dengan AC Binder danACWC.
↘ Tack coat sebagai bonding akan dilakukan sebelum pekerjaan lapisan untul ACBC dan
ACWC.
↘ Pekerjaan ini terdiri dan peningkatan kembali dan pembentukan kembali bahu jalan
yang ada, termasuk pembersihan tumbuh-tumbuhan, pemotongan, perapihan,
pengurugan dengan bahan terpilih serta pemadatan untuk mengembalikan bahu
jalan  mencapai garis, kemiringan dan dimensi yang benar yang ditunjukkan pada
Gambar  Rencana atau seperti yang diperintahkan dalam RKS.
↘ Penyiapan Lapangan.
↘ Semua tumbuh-tumbuhan harus dibongkar dari bahu jalan yang ada, rumput, alang
-alang, semak-semak dan tumbuhan lainnya harus dipotong ulang seperlunya
sebelum pembentukan kembali.
↘ Pembentukan Kembali
↘ Bahu jalan yang harus dibentuk kembali oleh tenaga kasar, Excavator atau motor
grader.
↘ Pekerjaan tersebut mencakup pembongkaran daerah-daerah yang tinggi,
pengurugan daerah-daerah rendah dengan bahan lebihan, dan pembentukan
kembali bahu jalan tersebut sampai memenuhi kelandaian, garis batas dan
ketinggian
↘ Pemadatan
↘ Seluruh pembentukan kembali dan peningkatan bahu jalan harus diikuti pemadatan
dengan mesin gilas roda ban atau peralatan pemadatan lain  yang cocok yang
disetujui oleh Direksi Teknik. Pemadatan harus dilaksanakan sampai memenuhi
persyaratan kepadatan normal untuk mempersiapkan tanah dasar.
↘ Pelaksanaan
↘ Penyiapan  lapangan untuk menempatkan bahan bahu Jalan, termasuk galian  bahan
yang ada dan perapian ujung Jalan kendaraan yang ada, dilaksanakan seperti
ditunjukkan pada Gambar Rencana.
↘ Tanah Dasar atau formasi harus disiapkan dan diselesaikan sesuai dengan pekerjaan-
pekerjaan yang ditentukan.
↘ Bahu ja!an pada kedua sisi jalan tidak boleh dibangun pada waktu yang bersamaan,
harus dibangun satu sisi dulu, baru berikutnya pada sisi yang lain.

8. PENYELESAIAN PEKERJAAN
Penyelesain Pekerjaan berupa Pekerjaan Pada Masa Pemeliharaan atau
penyempurnaan pekerjaan sehingga dapat terpelihara seperti pada saat
diserahterimakan (PHO) selama pada masa pemeliharaan. Uraian pekerjaan
penyelesaian berupa :
1. Pekerjaan pembersihan dan perapihan lapangan sekitar lokasi kerja merupakan
pekerjaan penyempurna sehibngga didapatkan hasil kerja yang terlihat kokoh,
rapi dan bersih.
2. Pekerjaan 100% akan didapatkan tepat waktu sesuai dengan jadwal dan jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Sebelum dilakukan Serah Terima Pertama Pekerjaan / Provisional Hand Over
(PHO) telah memenuhi semua bagian item pekerjaan yang perlu disempurnakan
dan diperbaiki.

4. Surat Pemberitahuan Selesasi Pekerjaan akan kami layangkan kepada Pengguna


Barang / Jasa dan dibuat Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan /
Provisional Hand Over (PHO).
5. Setelah PHO maka masuk dalam masa pemeliharaan selama 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender.
6. Masa Pemeliharaan sebelum penyerahan kedua / Final Hand Over (FHO)
↘ Semua kerusakan, kekurangan atau kesalahan lainnya yang timbul pada masa
pemeliharaan yang telah dirinci oleh Pengguna Barang / Jasa atau wakilnya yang
merupakan daftar perincian pekerjaan, harus diselesaikan sebelum masa
pemeliharaan selesai. Jika kerusakan, kekurangan atau kesalahan yang telah
diperbaiki dan diterima oleh Pengguna Barang / Jasa, maka pemberi tugas
bersama-sama menandatangani Berita Acara yang menyatakan selesainya
perbaikan dan penyelesaian seluruh pekerjaan.
↘ Mengajukan surat pemberitahuan telah selesainya masa pemeliharaan pada
Pengguna Barang / Jasa untuk diadakan pemeriksaan bersama dan dibuat Berita
Acara Penyerahan Pekerjaan Kedua kalinya / Final Hand Over (FHO) untuk
ditandatangani kedua belah pihak, setelah diadakan peninjauan / ceking
lapangan bersama-sama yang menyatakan bahwa pekerjaan telah selesai dan
diterima baik oleh Pengguna Barang / Jasa.

9. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (RK3K)


Perusahaan jasa kontruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat
berat, mesingerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian
dan lain-lain. Dengan adanya hal tersebut maka dipergunakan Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang penerapannya meliputi Kantor, Projeck Site serta area pendukung
lainnya yang merupakankebijakan pihak perusahaan.Tersedianya Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja datau Occupational Healthand Safety Manajement
System (SMK3/OHSMS) dimana system ini diperlukan untuk menurunkan insiden dan
penyakit akibat kerja sehingga tercipta tempat kerja yang aman dan sehat. Untuk
memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan kepada karyawan dan keselamatan dan
kesehatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dan dalam rangka pemenuhan
keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja maka diperlukan suatu Rencana Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek.
KEBIJAKAN K3
Suda menjadi kebijaksanaan direksi PT. VALENTARA SARANA RAYA agar setiap karyawan
dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam melaksanakan tugas sehari-
hari. Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-langkah positif
sehingga seluruh karyawan danpekerja terjamin dan bekerja dengan aman dan sehat.
Secara garis besar, kebijakan ini adalah :
↘ Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan
Kesehatan kerja, yangmerupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja.
↘ Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga dan
assetperusahaan dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat
merugikan assetperusahaan.
↘ Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan
pihak-pihak yangberkepentingan.
↘ Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setip
tahappenyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resikoyang ada seminimal
mungkin
↘ Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwah kecelakaan itu dapat
dicegah.
↘ Memberikan pengertian bahwah target utama PT. VALENTARA SARANA RAYA
adalah “zero accident”.
↘ Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan dan
bahan dilokasiproyek.
↘ Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan
melaksanakan pekerjaannyasecara produktif yaitu dengan cara yang aman melalui
petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yangtepat, instuksi pemakaian peralatan
yang tepat, instuksi pemakaian bahan yang tepat melaluipengawasan yang tepat.
↘ Menyediaakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan
memadai sertamenjamin akan digunakan secara tepat.
↘ Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3 telah
diikuti.

Demikian Metode Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkar Mulyoharjo – Ngabul Dengan


Beton.

Semarang, 20 Desember 2016


PT. VALENTARA SARANA RAYA
TRIYANTO DWI HASTANTO,ST.
Direktur

Anda mungkin juga menyukai