Anda di halaman 1dari 25

KASUS 2

Seorang laki-laki berusia 21 thn masuk RS. Jiwa, dirawat yang pertama kali . dirumah
tampak menyendiri, sudah 1 minggu tampak dikamar dan tidak keluar rumah, kebutuhan
sehari-hari selalu diingatkan, Dari hasil pengkajian klien didapatkan data pasien menolak
diajak interaksi, afek tumpul, penampilan tidak rapi dan tercium bau yang tidak enak, Dari
hasil pengkajian keluarga prilakunya pasien seperti ini terjadi sejak klien dilarang
berhubungan dengan lawan jenisnya karena orangtua tidak menyetujui hubungannya,
menuut keluarga klien masa lau pernah tinggal kelas waktu SMP, apakah core problem
diatas.

Klien mengatakan bahwa dia merasa tidak aman dan takut saat berada / berkomunikasi
dengan orang lain. Klien juga mengatakan bingung jika ingin memulai pembicaraan dengan
orang lain. Klien mengatakan senang menyendiri dikamar karena sering merasa dan melihat
bahwa lawan jenis yang dia sukai ada didekatnya. Klien mengatakan lesu dan malas untuk
beraktivitas. Klien mengatakan sedih , merasa tidak berharga lagi, dan merasa tidak ada yang
peduli dengan dia setelah mendengar larangan dari keluarganya untuk berhubungan dengan
lawan jenis. Klien mengatakan merasa tidak puas dan tidak menyukai bentuk tubuhnya
karena berat badan berlebih. Klien mengatakan sebelum masuk RSJ klien merasa malu
karena tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan

Isolasi Sosial Halusinasi Harga Diri Rendah


Ds : Ds : Ds :
- Klien mengatakan - Klien mengatakan - Klien mengatakan
merasa tidak aman senang menyendiri sedih , merasa tidak
berada dengan orang di kamar berharga lagi, dan
lain - Klien mengatakan merasa tidak ada yang
- Klien mengatakan sering melihat lawan peduli dengan dia
lesu dan malas untuk jenis yang disukai setelah mendengar
beraktifitas didekatnya larangan dari
- Klien mengatakan Do : keluarganya untuk
sedih - Klien sering terlihat berhubungan dengan
- Klien merasa takut melamun lawan jenis
saat berkomunikasi - Klien tampak - Klien mengatakan
dengan orang lain berbicara sendiri sebelum masuk RSJ
- Klien mengatakan - Klien bersikap klien merasa malu
bingung jika inging seperti melihat karena tidak
memulai pembicaraan sesuatu (lawan mempunyai pekerjaan
dengan oranglain jenisnya) dan penghasilan
Do : - Klien mengatakan
- Klien hanya berbicara malu dan tidak
ketika ditanya berharga, karena tidak
- Afek tumpul (+) naik kelas
- Klien tampak diam - Klien mengatakan
dan sulit diajak merasa tidak puas dan
berbicara tidak menyukai bentuk
- Klien tampak sering tubuhnya karena berat
menggunakan bahasa badannya berlebih.
insyarat ketika Do :
ditanya - Klien tampak lemah
(menggelengkan dan tidak bersemangat
kepala) - Klien sering
- Klien tampak menunduk saat
bingung ketika berinteraksi
ditanya - Kontak mata (-)
- Saat berbicara suara - Klien lebih sering
klien terdengar pelan, menyendiri dan jarang
lambat dan kurang mengikuti kegiatan
jelas - TB : 163cm BB :
90kg

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama Mahasiswa : Feti Nurhamibah


NPM : 2018720014

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. K (L/P) Tanggal Pengkajian : 22 Desember 2020
Umur : 21 tahun RM No. : 143
Informan: Keluarga Tanggal Masuk RS : 21 Desember 2020

II. ALASAN MASUK

Tn. K Dirumah tampak menyendiri, sudah 1 minggu tampak dikamar dan tidak
keluar rumah, kebutuhan sehari-hari selalu diingatkan,

FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?


( - ) Ya (  ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya ( ) Berhasil ( ) Kurang berhasil ( ) Tidak Berhasil ( 
)
3. Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia
Saksi/Usia
 Aniaya fisik ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
 Aniaya seksual ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
 Penolakan ( ) ( ) (  ) ( 21 ) ( ) ( )
 Kekerasan dalam keluarga ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
 Tindakan kriminal ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Jelaskan (No. 1,2,3) :

Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, tetapi klien mengalami
penolakan dari keluarganya karena klien dilarang untuk berhubungan dengan lawan
jenisnya. Yang membuat klien memilih menyendiri dan berdiam dikamar, tidak mau
keluar rumah

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ( ) Ya (  ) Tidak


Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan

Masalah Keperawatan : -

5. Pengalaman masa lalu tidak menyenangkan


Keluarga mengatakan bahwa Tn. K pernah tinggal kelas pada saat Tn.K SMP, membuat
klien merasa malu, dan tidak berharga ketika bertemu dengan teman-temannya
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

III. FISIK
1. Tanda Vital : TD: 120/80 mmHg N: 89x/mnt S: 36,2 C P : 20x/mnt
2. Ukur : TB: 163 cm BB: 90 Kg
3. Keluhan fisik :( - ) Ya (  ) Tidak
Jelaskan :

Klien dilakukan pengukuran TTV dan hasilnya Kondisi umum klien dalam batas
normal : TD 120/80 mmHg, N 89x/mnt, S 36 C dan P 20x/mnt. Klien tidak memiliki
keluhan fisik

MasalahKeperawatan : -

IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan :

Keterangan :

: Laki-laki : Perempuan meninggal

: Perempuan : Klien

: Garis Hubung Keluarga


: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan

Masalah Keperawatan ;

2. Konsep diri :

a. Gambaran diri :
Klien mengatakan merasa tidak puas dan tidak menyukai bentuk tubuhnya karena
berat badannya berlebih.
b. Identitas :
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ klien tidak mempunyai pekerjaan dan
penghasilan.
c. Peran :
Klien berperan sebagai seorang anak laki-laki dalam keluarganya, klien mempunyai
adik perempuan yang menjadi tanggungjawabnya dan klien mengatakan selalu
menuruti perintah orangtuanya.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin cepat keluar dari rumah sakit, karena merasa dirinya tidak
nyaman berada di rumah sakit
e. Harga diri :
Klien merasa malu dan minder dengan keadaannya, karena dia tidak memiliki
pekerjaan dan penghasilan.
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah

3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti :
klien mengatakan orang yang berarti bagi dia adalah keluarganya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
klien juga mengatakan bahwa dia ikut serta menjadi anggota pemuda karang taruna di
wilayahnya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
klien mengatakan sekarang tidak mau berhubungan degan orang lain, lebih memilih
menyendiri dan diam dikamar.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

2. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan :
Klien tidak mengetahuinya bahwa dia mengalami gangguan jiwa, yang dia anggap
bahwa dia merasa sehat.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan bahwa meskipun dia sedang di rumah sakit, tetapi beribadah adalah
sebuah kewajiban

Masalah Keperawatan : -

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
( √ ) Tidak rapi ( ) Penggunaan pakaian ( ) Cara berpakaian tidak

tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan :

Saat masuk rumah sakit jiwa, penampilan klien tidak rapi dan tercium bau yang tidak
enak.

Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri (DPD)

2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoheren

( ) Apatis (  ) Lambat ( ) Membisu (  ) Tidak mampu

memulai pembicaraan

Jelaskan :

 Klien saat berbicara sangat pelan, lambat dan kurang jelas


 Klien mengatakan bingung ingin memulai pembicaraan dengan orang lain

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial


3. Aktivitas Motorik
(  ) Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi

( ) Tik ( ) Grimasen (  ) Tremor (  ) Kompulsif

Jelaskan :

Klien mengatakan lesu dan malas untuk beraktivitas, klien hanya berdiam diri
mengabiskan waktunya dikamar

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

4. Alam Perasaan
(  ) Sedih (  ) Ketakutan ( ) Putus Asa ( ) Khawatir ( )
Gembira Berlebihan

Jelaskan :

Klien mengatakan sedih dengan keadaan sekarang dan merasa takut saat harus
berbicara dengan lain.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

5. Afek
( ) Datar (  ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai ( )

Jelaskan :

Klien mau berbicara hanya ketika di tanya

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

6. Interaksi selama wawancara


( ) Bermusuhan (  ) Tidak kooperatif ( )

Mudah tersinggung ( ) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga

Jelaskan :

Klien sulit di ajak bicara, hanya diam dan ketika ditanya sering menggelengkan
kepala
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

7. Persepsi
( ) HalusinasiPendengaran (  ) Halusinasi Penglihatan ( ) Halusinasi
Perabaan ( )
( ) Halusinasi Pengecapan ( ) Halusinasi Penghidu
Jelaskan :
Klien mengatakan senang dan memilih menyendiri dikamar, karena ia merasa dan
sering melihat bahwa lawan jenis yang dia sukai ada di samping dia.
Masalah Keperawatan : Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi
(penglihatan)

8. Proses pikir
( ) Sirkumstansial ( ) Tangensial ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking ( ) Pengulangan
pembicaraan/perseverasi

Jelaskan :

Masalah Keperawatan : -

9. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria ( )
( ) Depersonalisasa ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis ( )

Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistik ( ) Sisip piker ( ) Siar piker ( ) Kontrol pikir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : -

10. Tingkat Kesadaran


(  ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor Disorientasi

( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang

Jelaskan :
 Klien tampak bingung ketika ditanya
 klien mengatakan bingung jika ingin memulai pembicaraan dengan orang lain

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang ( ) Gangguan daya ingat jangka
pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini ( ) Kofabulasi
Jelaskan : Tidak ada gangguan
Masalah Keperawatan : -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu ( ) Tidak mampu berhitung

Berkonsentrasi sederhana ( )

Jelaskan :

Klien masih mampu konsentrasi dan menjawab dengan benar ketika diberi
pertanyaan tentang perhitungan

Masalah Keperawatan : -

13. Kemampuan Penilaian


( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna

Jelaskan :

Tidak ada gangguan, klien masih mampu mengambil keputusan dan mampu menilai
kemampuan yang dia miliki

Masalah Keperawatan : -

14. Daya tilik diri

(  ) Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal-hal diluar


dirinya

Jelaskan :
Klien mengatakan bahwa dia datang ke rumah sakit hanya untuk berobat. Dan
dengan alasan dia sering menyendiri diam dikamar itu karena dia merasa tenang,
dan nyaman saja.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
(  ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

2. BAB/BAK
(  ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

3. Mandi
(  ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
(  ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

5. Istirahat dan tidur


( ) Tidur siang lama : ………………. s/d ………………………

(  ) Tidur malam lama : 21.00 s/d 05.00 WIB

(  ) Kegiatan sebelum/sesudah tidur

6. Penggunaan obat
(  ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

7. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan ( ) (  )
Sistem pendukung (  ) ( )

8. Kegiatan di dalam rumah


Ya Tidak

Mempersiapkan makanan (  ) ( )

Menjaga kerapihan rumah (  ) ( )

Mencuci pakaian (  ) ( )

Pengaturan keuangan (  ) ( )
9. Kegiatan di luar rumah
Ya Tidak

Belanja (  ) ( )

Transportasi (  ) ( )

Lain-lain (  ) ( )

Jelaskan :

Klien sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, mulai dari makan,
mandi, istirahat dan aktivitas yang dia lakukan.

Masalah Keperawatan : -

VII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif

( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum Alkohol

( ) Mampu menyelesaikan masalah (  ) Reaksi lambat/berlebih

( ) Teknik reloksasi ( ) Bekerja berlebihan

( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar

( ) Olah raga ( ) Mencederai diri

( ) Lainnya _________ ( ) Lainnya_________

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


( ) Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
______________________________________________________________________
______________________________________

( ) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik


________________________________________________________________

( ) Masalah dengan pendidikan, spesifik

_____________________________________________________________
( ) Masalah dengan pekerjaan, spesifik _
____________________________________________________________

( ) Masalah dengan perumahan, spesifik

_______________________________________________________

( ) Masalah ekonomi, spesifik


__________________________________________________________________
______________________________________________________

( ) Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik

___________________________________________________________

( ) Masalah lainnya, spesifik

_________________________________________________________

Masalah Keperawatan : _______________________________________________

IX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


(  ) Penyakit jiwa ( ) Sistem pendukung
( ) Faktor presipitasi ( ) Penyakit fisik
( ) Koping ( ) Obat-obatan
( ) Lainnya :
Jelaskan :
Klien tidak tahu sakit apa, klien mengatakan bahwa dia masuk rumah sakit hanya untuk
berobat
Masalah Keperawatan :
Koping tidak efektif / maladaptif
X. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : Skizofrenia
Terapi medik :
- Chlorpromazine 100 mg
- Lorazepam 2 mg : 2 x 1
- Risperidone 2 mg : 2 x 1
XI. DAFTAR
MASALAH KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi
4. Defisit Perawatan Diri : Kebersihan diri
5. Koping Individu Tidak Efektif

RSJ ....., 22 Desember 2020


Perawat,

(………Feti Nurhamibah……….)
ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Keperawatan


1 Ds :
- Klien mengatakan merasa tidak aman berada Isolasi Sosial
dengan orang lain
- Klien mengatakan lesu dan malas untuk
beraktifitas
- Klien mengatakan sedih
- Klien merasa takut saat berkomunikasi
dengan orang lain
- Klien mengatakan bingung jika inging
memulai pembicaraan dengan oranglain
Do :
- Klien hanya berbicara ketika ditanya
- Afek tumpul (+)
- Klien tampak diam dan sulit diajak berbicara
- Klien tampak sering menggunakan bahasa
insyarat ketika ditanya (menggelengkan
kepala)
- Klien tampak bingung ketika ditanya
- Saat berbicara suara klien terdengar pelan,
lambat dan kurang jelas
2 Ds :
- Klien mengatakan senang menyendiri di Resiko Halusinasi
kamar
- Klien mengatakan sering melihat lawan jenis
yang disukai didekatnya
Do :
- Klien sering terlihat melamun
- Klien tampak berbicara sendiri
- Klien bersikap seperti melihat sesuatu (lawan
jenisnya)
3 Ds :
- Klien mengatakan sedih , merasa tidak Harga Diri Rendah
berharga lagi, dan merasa tidak ada yang
peduli dengan dia setelah mendengar larangan
dari keluarganya untuk berhubungan dengan
lawan jenis
- Klien mengatakan sebelum masuk RSJ klien
merasa malu karena tidak mempunyai
pekerjaan dan penghasilan
- Klien mengatakan malu dan tidak berharga,
karena tidak naik kelas
- Klien mengatakan merasa tidak puas dan
tidak menyukai bentuk tubuhnya karena berat
badannya berlebih.
Do :
- Klien tampak lemah dan tidak bersemangat
- Klien sering menunduk saat berinteraksi
- Kontak mata (-)
- Klien lebih sering menyendiri dan jarang
mengikuti kegiatan
- TB : 163cm BB : 90kg
4 DS :
Tidak Ditemukan data Defisit Perawatan Diri
DO:
- Penampilan klien tampak tidak rapi
- Tercium bau yang tidak enak.

5 DS :
1. Klien mengatakan tidak mengetahui jika Koping Individu Tidak
sakit Efektif
2. Klien mengatakan kerumah sakit hanya
untuk berobat
DO:
Tidak ditemukan data

POHON MASALAH

Resiko perubahan sensori persepsi : Halusinasi (Akibat)

Isolasi Sosial : Menarik Diri Core Problem

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah (Etiologi)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi sosial
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi
4. Defisit Perawatan Diri : Kebersihan diri
5. Koping Individu tidak efektif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Perencanaan
No Diagnosa Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1 Isolasi Sosial Sp 1 p 1) Klien dapat mengungkap a) Beri kesempatan untuk  Memberikan kesempatan untuk
a. Mengidenti fikasi kan perasaannya mengukapka n perasaan nya menukap kan perasaan nya dapat
penyebab isolasi 2) Klien dapat mengungkap b) Bantu klien dapat mengukapka n membantu mengurani stress
sosial klien kan penyebab isolasi sosial : penyebab isolasi sosial
menarik diri  Klien mampu menyebutkan
b. Mengidenti fikasi 1) Diharapkan klien mampu a. Klien mampu meyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan
keuntungan menyebutkan keuntungan Keuntungan berhubungan sosial kerugian menarik diri
berinteraksi dan berhubungan sosial dan dan kerugian menarik diri.
kerugian tidak kerugian menarik diri Tanyakan pada klien tentang;
berinteraksi dengan  Banyak teman - Manfaat hubungan social
orang lain  Tidak kesepian - Kerugian menarik diri.
 Bisa berdiskusi
 Saling menolong
Kerugian menarik diri,
misal:
 Sendiri
 Kesepian
 Tidak bisa diskusi  Klien dapat melaksanaka n
c. Melatih klien 1) Klien dapat memperagak an hubungan sosial secara bertahap
berkenalan dengan cara berkenalan dengan 1 a) Beri reinforcemen t positif atas
satu orang orang keberhasilan dan usaha klien
dalam berkenalan dengan satu
orang
b) Motivasi klien untuk lebih banyak  Beri kesempatan klien untuk dapat
berkenalan lagi dengan orang memasukan kedalam jadwal harian

d. Membimbi ng klien
1) Klien mau memasukan a) Motivasi klien untuk memasukkan
memasukan kedalam krgiatan yang telah dilakukan ke
kegiatan yang telah
jadwal dalam jadwal harian
dilakukan kedalam jadwal
harian b) Beri reinforcement positif pada
klien setelah memasukkan
kegiatan yang telah dilakukan ke
dalam jadwal harian
2 Harga diri Sp 1p 1) Klien dapat mengidentifi kasi a) Diskusikan kemampuan dan aspek  Klien dapat mengali kemam puan
rendah a. Klien dapat menyebut aspek positif dankemampu positif yang di miliki klien yang masih dapat di lakukan
kan an yang di miliki Diskusikan b) Setiap petemuan hidari nilai
1) Aspek positif dan dengan klien tentang : negatif
kemamp uan yang di a. Aspek positif yang dimiliki c) Utamakan pemberian pujian yang
miliki klien klien, kluarga . lingkunga n realitis
2) Aspek positif keluarga b. Kemampu an yang dimiliki
3) Aspek positif lingkung klien a) Diskusikan dengan klien
an klien kemampuan yang masih dapat di  Memberikan kesempatan klien
1) Klien dapat menilai gunakan selama sakit untuk memilih kemampuan nya
b. membantu klien kemampuan yang di miliki b) Diskusikan kemampuan yang sendiri
menilai kemampu an untuk dilaksanakan dapat di lanjutkan penggunaan
klien yang masih dapat 2) klien dapat merencanaka n c) Tingkatkan kegiatan yang sesua
di gunakan kegiatan yang sesuai dengan toleransi dan kondisi
kemampuan yang dimiliki d) Beri contoh kegiatan yang boleh
c. membantu klien rencana bersama klien di gunakan  Berikan motivasi dengan baik sesuai
memilih kegiatan yang aktifitas yang dapat di e) Berikan kesempatan pada klien kegiatan yang dipilih
akan di latih sesuai lakukan setiap hari sesuai untuk mencoba kegiatan yang di
dengan kemampu an kemampuan klien rencanakan
klien a. Kegiatan mandiri f) Beri pujian atas keberhasilan klien  Klien dapat memasukkan kedalam
b. Kegiatan dengan g) Diskusikan kemungkinan jadwal dengan baik
d. melatih klien kegiatan bantuan pelaksanaan di rumah
yang dipilih sesuai c. klien dapat melakuk an
kemapuan kegiatan sesuai kondisi
dan kemamp uan nya

1) Klien dapat melakukan


e. membantu klien kegiatan sesuai rencana yang
melakukan kegiatan di buat
jadwal yang dibuat a. Anjurkan klien untuk
melaksanak an kegiatan yang
telah di rencanakan
b. Pantau kegiatan yang
dilaksanakan klien
c. Beri pujian atas usaha yang
dilakukan klien
d. Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan kegiatan setelah
pulang
3 Resiko Sp 1p 1) Klien dapat menyebutkan ; a) Klien dapat menceritakan  Klian dapat menceritakan
Gangguan a. Klien dapat a. Mengetahui jenis halusinasi mengenai halusinasinya halusinasinya
Persepsi mengidentifikasi: b. Mengetahui isi, waktu, b) Memberitahu kan cara terbaru

Sensori : 1) Mengiden tifikasi jenis frekuensi halusinasi pada klien cara mengontrol
Halusinasi halusinasi c. Mengetahui situasi dan halusinasi
2) Mengiden tifikasi isi kondisi yang menimbulk an
halusinasi halusinasi

3) Mengiden tifikasi a) Motivasi klien untuk memasukkan  Klien dapat mengotrol


waktu halusinasi 2) Diskusikan cara kontrol kegiatan yang telah dilakukan ke halusinasinya
4) Mengiden tifikasi halusinasi ; dalam jadwal harian
frekuensi halusinasi a. katakan pada diri sendiri b) Beri reinforcemen t positif pada
5) Mengiden tifikasi bahwa suara itu tidak nyata klien setelah memasukan kegiatan
situasi yang menimbul b. Bantu klien memilih cara yang telahdi lakukan ke dalam
kan halusinasi yang sudah dianjurkan dan jadwal harian
6) Melatih cara mengontr latih untuk mencobanya
ol halusinasi dengan c. beri kesempatan untuk
menghardik melakukan cara yang dipilih
7) Membimb ing dan dilatih
memasuk an kedalam d. pantau pelaksanaan yang
jadwal kegiatan harian telah dipilih dan jika berhasil
beri pujian
e. klien mau memasukkan
kegiatan yang telah
dilakukan kedalam jadwal
harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Ke :1

Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial

SP :1

Hari & Tanggal : Rabu, 23 Desember 2020

PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien
Data subjektif :
- Klien mengatakan merasa tidak aman berada dengan orang lain
- Klien mengatakan lesu dan malas untuk beraktifitas
- Klien mengatakan sedih
- Klien merasa takut saat berkomunikasi dengan orang lain
- Klien mengatakan bingung jika inging memulai pembicaraan dengan
oranglai
Data Objektif :
- Klien hanya berbicara ketika ditanya
- Afek tumpul (+)
- Klien tampak diam dan sulit diajak berbicara
- Klien tampak sering menggunakan bahasa insyarat ketika ditanya
(menggelengkan kepala)
- Klien tampak bingung ketika ditanya
- Saat berbicara suara klien terdengar pelan, lambat dan kurang jelas

2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial

3. Tujuan
Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
Tujuan Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri dengan orang lain
d. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
e. Klien mampu menjclaskan perasaan sctelah berhubungan dengan orang lain
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

4. Rencana Tindakan Keperawatan :


a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian

5. Proses Pelaksanaan Tindakan :

ORIENTASI

a. Salam teraupetik : “Assalamualaikum, Selamat sore mas, perkenalkan


nama saya Dewi Amanda. Saya mahasiswa ilmu keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta yang akan berdinas di ruangan ini dari pukul
14:00 hingga 21:00 malam nanti.
b. Evaluasi/validasi : ”Nama mas siapa? Senang dipanggil apa? Bagaimana
perasaan mas pagi ini? Baik kalau begitu
c. Kontrak
Topik : Baiklah, bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai
perasaan yang mas rasakan saat ini. Apakah mas bersedia?
Tujuan : “Tujuannya agar saya dan mas dapat saling mengenal
sekaligus mengetahui penyebab mas menarik diri serta mas dapat
mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian jika
mas tidak berinteraksi dengan orang lain”
Waktu : “Berapa lama mas mau berbincang? Baik 25 menit ya..
Tempat : “Untuk tempatnya mas lebih nyaman dimana? Ditaman? Baik
klo begitu tempatnya ditaman rumah sakit ya”.

KERJA

“Dirumah mas tinggal bersama siapa saja? Siapa yang paling dekat dengan
mas? Apa yang menyebabkan mas dekat dengan adik perempuan mas? Siapa
anggota keluarga mas atau teman mas yang tidak dekat dengan mas? Apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang tersebut? Apa saja kegiatan yang biasa
mas lakukan bersama keluarga? Apakah mas pernah merasakan pengalaman
tidak menyenangkan saat berinteraksi dengan orang lain? Apa yang
menghambat mas dalam berinteraksi serta berkomunikasi dengan orang lain?

Menurut mas apa si keuntungan jika kita mempunyai banyak teman? Iyaa
benar sekali mas kita tidak akan merasa kesepian. Apa lagi mas selain tidak
merasa kesepian? (Sampai klien menyebutkan beberapa). Nahh kalo
kerugiannya apa jika kita tidak memiliki banyak teman? Iya benar sebaliknya
kita kesepian, tidak ada teman untuk bercerita. Apalagi mas? (sampai
menyebutkan beberapa), jadi cukup banyak ya mas kerugian yang kita
dapatkan kalo kita tidak memiliki banyak teman. Kalau begitu apakah mas
ingin berteman dan berinteraksi dengan orang lain? Alhamdulillah kalau
begitu, sekarang untuk memulainya mas bisa latihan berkenalan dulu dengan
saya. Jadi jika kita berkenalan dengan orang lain kita dapat menyebutkan
terlebih dahulu nama kita serta nama panggilan yang kita sukai, Contohnya
nama saya Dewi Amanda, senang dipanggil Dewi. Coba sekarang mas.. Bagus
sekali mas,. Selanjutnya mas bisa menanyakan nama orang yang mas ajak
berkenalan, contohnya Kalau bapak siapa namanya? Senang dipanggil apa?.
Coba sekarang giliran mas. Baik bagus sekali mas. Lalu setelah berkenalan
mas bisa melanjutkan percakapan yang lain. Nah bagaimana kalau sekarang
kita latihan bercakap cakap?”

TERMINASI
a. Evaluasi (sebjektif) : “Baik, bagaimana perasaan mas setelah kita
latihan bercakap cakap tadi? Coba sekarang mas ulangi kembali cara
berkenalan dengan orang lain. Wahh bagus sekali mas”
Evaluasi (objektif) : (Klien dapat melakukan latihan dengan sangat
baik)
b. Rencana tindak lanjut : Baik mas, latihan yang telah kita lakukan tadi
akan saya masukkan ya kedalam jadwal harian Dalam satu hari berapa
kali mas mau melakukannya? Dua kali? Baik kalau begitu, mau dijam
berapa saja mas melakukannya? Baik, kalau begitu”
“Jika mas telah melakukanya jangan lupa diberi tanda M (mandiri) jika
mas melakukan tanpa diingatkan, tulis B (bantuan) jika diingatkan dan T
(tidak) jika tidak melakukannya”
c. Kontrak yang akan datang
Topic : “Baiklah bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
evaluasi mengenai pengalaman mas berkenalan dengan teman sekamar
mas? Besok saya akan Tanya siapa saja nama orang yang satu kamar
dengan mas
Waktu : “mas mau di jam berapa besok? mas mau di jam 9? Boleh
kalau begitu.”
Tempat : “Untuk tempatnya mau ditaman lagi atau diruangan saja?
Baik ditaman lagi ya. Ada yang ingin disampaikan lagi mas? Baik klau
tidak ada saya pamit untuk kembali ke ruangan ya. Permisi”

Anda mungkin juga menyukai