Anda di halaman 1dari 4

Nama : Priska Akwila

NIM : PO.62.24.2.16.183

MANAJEMEN PASIEN SAFETY


PELAYANAN KB SUNTIK
MENGGUNAKAN APD LEVEL 1

Gambar 1 : Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital sebulum melakukan tindakan pemberian KB


suntik
Gambar 2 : Melakukan tindakan pemberian KB suntik

APD Level 1 untuk tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik umum dimana kegiatannya
tidak menimbulkan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol. APD yang dipakai terdiri dari :
1. Masker
2. Sarung tangan medis
3. Penutup kepala
4. Baju Kerja

5. Sepatu pelindung
Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan :
1. Obat suntikan KB 1 vial
2. Sarung tangan karet (berfungsi sebagai proteksi diri) 1 pasang
3. Korentang 1 buah
4. Spuit 3 cc 1 buah
5. Kapas alcohol (alcohol swab) 1 buah
6. Bengkok 1 buah
7. Larutan klorin 0,5% liter
8. Tensimeter,stetoskop 1 buah
9.  Timbangan berat badan 1 buah
10. Catatn, kartu dengan register KB 1 lembar
11. Informed consent
Prosedur pelaksanaan :
1.  Melakukan konseling awal
2.  Melakukan informed consent
3.  Mengajukan klien menimbang berat badan
4.  Mengajukan klien berbaring ketempat tidur
5.  Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk
6.  Mengukur tekanan darah klien
7.  Melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan
8.  Mendekatkan alat-alat
9.  Memakai sarung tangan karet
10.  Memeriksa tanggal kadaluarsa obat suntuk dalam botol dosis tunggal
11.  Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan
12.  Mengocok botol/vial dengan baik, hindari terjadinya gelembung2 udara
13.  Membuka dan membuang tutup vial yang terbuat dari logam atau plastik. Mengusap karet
dibagian atas vial dengan kapas alkohol (bila perlu),biarkan kering
14. Membuka kemasan spuit sekali pakai kencangkan jarum dengan memegang pangkal jarum
dalam keadaan tertutup jarum masih terpakai
15.  Menusukan jarum spuit kedalam vial melalui penutup karet, balikan vial meghadap kebawah
dengan jarum spuit tetap didalam vial, kemudian masukan cairan suntik dalam spuit.jaga
agar ujung jarum tetap dalam batas cairan agar udara tidak masuk kedalam alat suntik
16.  Untuk mengeluarkan geelembung udara biarkan jarum dalam vial dan pegang alat suntik
dalam posisi tegak, ketuk tabung alat suntik kemudian secara perlahan-lahan tekan
pendorong ketenda batas dosis, lalu cabut jarum dari
17.  Menggunakan jarum yang sama (sebaiknya diganti dengan jarum yang baru ) untuk
menyuntik kan kepada klien
18.  Membebaskan daerah yang akan disutik (muskulus ,gluteus kuadra luar)dari pakaian
19.  Membersihkan area suntikan menggunakan alkohol dengan gerakan melingkar kearah luar
dan biarkan kering
20.  Menusukan jarum hingga pangkal jatrum suntik secara IM
21.  Melakukan aspirasi dengan menarik penghisapan spuit
22.  Jika tidak terlihat darah terhisap,obat disuntikan secar perlahan-lahan hingga habis lalu cabut
jarum
23.  Menkankan sebntar (bukan menempel) bekas suntikan dengan kapas DTT yang baru agar
obat suntikan tidak keluar
24.  Jangan memijat daerah suntikan jelaskan keklien bahwa dengan hal tersebut dapat
mempercepat pelepasan obat dari tempat suntikan hingga masa efektif kontrasepsinya
menjadi lebih pendek
25.  Merapikan klien
26.  Merapikan alat
27.  Sedot larutan klorin 0,5% kedalam spuit untuk membilas spuit dan jarum kemudian spuit
dibuang kedalam tempat sampah khussu dan jarum dibuang ketempat khusus benda tajam
28.  Melepaskan sarung tangan dalam kedaan terbalik. Mencuci sarung tangan dengan cara
merendamnya dalam larutan klorin
29.  Mencuci tangan 7 langkah dengan sabut dan air mengalir, lalu keringkan
30.  Mendokumentasikan hasil tindakan
Hal Yang Perlu Diperhatikan oleh Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Pelayanan selama
pandemic :
1. Mendorong semua PUS untuk menunda kehamilan dengan tetap menggunakan kontrasepsi di
situasi pandemi Covid-19, dengan meningkatkan penyampaian informasi/KIE ke masyarakat
2. Petugas Kesehatan harus menggunakan APD dengan level yang disesuaikan dengan pelayanan
yang diberikan dan memastikan klien yang datang menggunakan masker dan membuat
perjanjian terlebih dahulu
3. Kader dalam membantu pelayanan juga diharapkan melakukan upaya pencegahan dengan
selalu menggunakan masker dan segara mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir atau handsanitizer setelah ketemu klien
4. Berkoordinasi dengan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) kecamatan untuk
ketersediaan pil dan kondom di Kader atau PLKB, sebagai alternative pengganti bagi klien
yang tidak dapat ketemu petugas Kesehatan
5. Melakukan koordinasi untuk meningkatkan peran PL KB dan kader dalam membantu
pendistribusian pil KB dan kondom kepada klien yang membutuhkan, yang tetap
berkoordinasi dengan petugas Kesehatan
6. Memudahkan masyarakat untuk untuk mendapatkan akses informasi tentang pelayanan KB di
wilayah kerjanya, missal dengan membuat hotline di Puskemas dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai