Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ranti Pramesti

Nim : 504190038

Kelas: Mks IIIB

RESUME EKONMI MAKRO SYARIAH

A. Sejarah Singkat Ekonomi Makro Syariah

Awal mula pemikiran ekonomi islam di awali sejak masa Nabi Muhammad SAW
di utus menjadi seorang rasul. Beberapa kebijakan yang di keluarkan di masa rasulullah
selain masalah hukum (fiqih) dan politik kebijakan dalam hal berniaga ata ekonomi juga
di atur di antara kebijakan-kebijakan yang di keluarkan. Rasulullah menjadikan masalah
ekonomi sebagai suatu hal yangy harus di berikan perhatian yang lebih. Oleh karena
perekonomian adalah pilar penyangga keimanan yang harus di perhatikan. Kebijakan
yang telah di bentuk rasulullah ini juga di jadikan pedomanoleh para khalifah yang
menggantikan kepemimpinan sepeninggalan rasulullah saw dalam menggambil
keputusan tentang perekonomian. Landasan utama sebagai dasar adalah AL-Quran dan
Al-hadis.

B. Pengertian ekonomi makro syariah

Menurut umar chapra ekonomi makro syariah adalah sebuah pengetahuan yang
membantu upaya realisasi kebahagian manusia melalui alokasi distribusi sumber daya yang
terbatas berada dalam koridor agama islam.

Ekonomi makro atau makro ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan,
yang menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household),
perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus
mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate)
berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran
masyarakat dapat dimaksimumkan. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara
terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan, seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas
harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Tidak seperti ilmu ekonomi mikro yang mempelajari variabel ekonomi dalam lingkup
kecil, seperti perusahaan dan rumah tangga, ilmu ekonomi makro mempelajari variabel ekonomi
secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut, antara lain mengenai pendapatan
nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi maupun neraca pembayaran internasional.

Permasalahan makro ekonomi terjadi pada setiap negara, baik negara maju maupun
negara berkembang. Oleh karena itu, pemerintah mengambil kebijakan makro ekonomi agar
pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik. Pada intinya, ekonomi makro menganalisis
penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan sehingga ekonomi makro
sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).

Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro, antara lain membahas masalah sisi
permintaan agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan pentingnya kebijakan dan
campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.

C. Tujuan Ekonomi Makro Islam

Menurut Nik Mustofa (1992: 23-24), Islam berorientasi pada tujuan (Goal Oriented). Prinsip-
prinsip yang mengarahkan pengorganisasian kegiatan-kegiatan ekonomi pada tingkat individu
dan kolektif bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan menyeluruh yang dalam tata social Islam.

Secara umum tujuan-tujuan itu dapat digolongkan sebagai berikut ini:

1. Menyediakan dan menciptakan peluang-peluang yang sama dan luas bagi semua orang untuk
berperan serta dalam kegiatan-kegiatan ekonomi. Peserta serta individu dalam kegiatan ekonomi
merupakan tanggung jawab keagamaan. Individu diharuskan menyediakan dan menopang
setidaknya kebutuhan hidupnya sendiri dan orang-orang yang bergantung padanya.

2. Memberantas kemiskinan aboslut dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar bagi semua


individu masyarakat. Kemiskinan bukan hanya merupakan penyakit ekonomi, tetapi juga
mempengaruhi spiritualisme individu. Islam menomor satukan pemberantasan kemiskinan.
Pendekatan Islam dalam memerangi kemiskinan ialah dengan merangsang dan membantu setiap
orang untuk berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan-kegiatan ekonomi.
3.Mempertahankan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi. Islam memandang posisi ekonomi manusia tidak statis. Dengan ungkapan yang sangat
jelas, Allah telah menjamin bahwa semua makhluk diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia.
Gagasan tentang peningkatan kesejahteraan ekonomi manusia rupanya sebuah proposisi
religious. Karena terdapat sintesis antara aspek-aspek material dan spiritual dalam skema Islam
mengenai kegiatan manusia, kemajuan ekonomi yang diciptakan oleh Islam juga member
sumbangan bagi perbaikan spiritual manusia. Stabilitas ekonomi dalam Islam menunjukan pada
pencapaian stabilitas harga dan tiadanya pengangguran. Kedua tujuan ini, berbeda dalam wilayah
keadilan ekonomi.

D. Kebijakan Makro Ekonomi Islam

Kebijakan ekonomi islam selaras dengan rumusan dalam maqashidus syariah yaitu tujuan
dari di turunkan syariat islam yaitu:

1. Perlindungan terhadap kehidupan


2. Perlindungan terhadap kekayaan
3. Perlindungan terhadap akal
4. Perlindungan terhadap keturunan.
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Abdul Ghofur. 2007. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press

Eko Supriyitno, Ekonomi Islam: Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional,
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2004.

Anda mungkin juga menyukai