Anda di halaman 1dari 4

16

III. BAHAN DAN METODE

A. Tempat dan Waktu

Praktikum ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian

Universitas Islam Riau Jalan Kaharuddin Nasution KM 11, Kelurahan Simpang

Tiga, Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Waktu yang digunakan dalam

praktikum ini adalah tiga bulan terhitung dari bulan Oktober sampai dengan

bulan Desember 2019.

B. Bahan dan Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: gelas

aqua, timbangan analitik, penggaris, gunting, meteran, plastik, label penanda,

spidol, kotak kecil, cutter, botol aqua, alat tulis dan kamera. Sedangkan bahan

yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : air, media tanam,

biji nangka, biji kurma, kacang merah, kacang hijau, daun jambu, daun jarak,

daun nangka, daun karet, daun ketapang, tanaman jagung, benih kangkung, dan

benih jagung

C. Pelaksanaan Praktikum

Pelaksanaan praktikum pertama, yaitu mengenai Imbibisi. Alat yang

digunakan berupa gelas plastik atau gelas aqua, dan timbangan analitik.

Sedangkan bahan berupa air, biji nangka, biji kurma dan kacang merah.

Sebelum pengamatan, berat biji ditimbang menggunakan timbangan analitik.

Lalu tiap tiap biji diberi perlakuan yang berbeda. Tiap jenis biji memiliki 5

macam perlakuan, yaitu direndam selama 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50

menit, dan 60 menit. Sehingga terdapat 15 sampel dari tiga jenis biji atau 5

sampel tiap jenis biji. Setelah direndam, biji ditimbang kembali dan dicatat.
17

Pelaksanaan praktikum kedua, yaitu mengenai transpirasi. Alat yang

digunakan berupa plastik kecil, gunting, dan timbangan analitik. Sedangkan

bahan berupa daun jambu, daun jarak, daun nangka, daun karet, dan daun

ketapang. Daun dibiarkan tetap di pohonnya. Sayat sebelah bagian daun, tidak

usah terlalu besar. Bagian sebelahnya dibiarkan untuk pengambilan pada sore

hari. Sayatan daun diletakkan di dalam plastik kecil, diberi nama dengan label

atau spidol. Sayatan daun ditimbang beratnya menggunakan timbangan analitik

dan dicatat. Sayatan daun dijemur hingga sore hari. Sayatan yang sudah

dijemur ditimbang kembali. Ambil sampel daun baru yang diambil dari sisi

sebelah daun yang sudah diambil pada pagi hari. Timbang daun tersebut, lalu

dijemur/dibiarkan. Daun ditimbang kembali pada esok hari.

Pelaksanaan praktikum ketiga , yang pertama yaitu persiapan alat dan

bahan. Alat berupa aqua gelas untuk perendaman , botol sebagai tempat tanam,

dan cutter untuk memotong botol. Bahannya berupa benih jagung, benih

kangkung, garam dan air. Lama perendaman dan media untuk perendaman

berbeda-beda. Lima botol untuk benih yang direndam dengan air. Lima botol

untuk benih yang direndam dengan air garam.

Lama perendaman yaitu 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit, dan 60

menit. Sehingga terdapat dua sampel per waktu perendaman, yaitu sampel dari

air garam dan air biasa. Setelah perendaman, benih ditanam di botol aqua yang

sudah diisi dengan tanah. Lalu diamati setiap dua hari sekali.

Pelaksanaan praktikum keempat, yaitu mengenai pengamatan tanaman

yang terserang hama dan tidak terserang hama. Tanaman yang diamati adalah

tanaman jagung. Dalam satu plot diamati satu tanaman yang terserang hama

dan satu tanaman yang tidak terserang hama. Jumlah tanaman yang diamati
18

adalah 4 plot ataupun 8 tanaman. Adapun parameter yang diamati adalah tinggi

tanaman, panjang daun, lebar daun dan jumlah daun. Tanaman diamati setiap

dua hari sekali.

Pelaksanaan praktikum kelima, yaitu mengenai fotoperiodisme. Alat dan

bahan yang digunakan dalam pengamatan adalah 9 buah kotak yang dilubangi

pada sudut 30˚, 60˚, dan 90˚. Didalam kotak diletakkan aqua gelas berisi tanah

yang sudah ditanami dengan kacang hijau. Kotak diletakkan pada tempat yang

tersinari matahari dan tidak terkena hujan. Adapun parameter yang diamati

adalah tinggi tanaman, arah tumbuh tanaman dan panjang akar. Pengamatan

dilakukan tiap dua hari sekali dimulai dari saat tanaman mulai tumbuh.

D. Parameter Pengamatan

Parameter pengamatan dari praktikum pertama yaitu morfologi biji

sebelum dan sesudah direndam, serta berat basah dan berat kering dari biji

tersebut. Hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel.

Parameter pengamatan dari praktikum kedua yaitu kadar atau besar

transpirasi pada daun, data yang diambil yaitu berat daun sebelum dijemur dan

berat daun setelah dijemur. Terdapat dua sampel yang akan diukur, yaitu

sampel yang diambil pada pagi hari dan sampel yang diambil pada sore hari.

Parameter pengamatan dari praktikum ketiga yaitu persentase tumbuh

benih, jumlah benih yang tumbuh, panjang plumula, jumlah daun, dan panjang

radikula. Hasil dari pengamatan disajikan dalam bentuk tabel.


19

Parameter pengamatan dari praktikum keempat yaitu tinggi tanaman,

panjang daun, lebar daun, dan jumlah daun pada tiap tanaman sampel. Data

disajikan dalam bentuk tabel.

Parameter pengamatan dari praktikum keempat yaitu tinggi tanaman, arah

tumbuh tanaman, dan panjang akar. Panjang akar diukur pada saat tanaman

mencapai tinggi 15 cm. Data disajikan dalam bentuk tabel.

Anda mungkin juga menyukai