Menurut Siti Sutarmi Tjitrosomo (1985) imbibisi adalah absorpsi air oleh
bahan – bahan koloid dan zat padat dalam bagian tumbuhan. Masuknya air sering
Misalnya, biji akan menjadi lebih besar jika diletakkan dalam air atau tanah yang
lembab, dan hal ini dikatakan sebagai proses imbibisi. Pada imbibisi tidak ada
struktur – struktur mikroskopis dalam sel tumbuhan seperti selulosa, butir pati,
protein, dan bahan lainnya menarik dan memegang molekul air dengan gaya tarik
antar molekul.
(solid) atau agak padat (semi solid) karena benda-benda tersebut mempunyai
suatu zat penyusun dari bahan yang berupa koloid. Ada banyak hal yang
merupakan proses penyerapan air yang terjadi pada makhluk hidup, misalnya
penyerapan air dari dalam tanha oleh akar tanaman. Namun, penyerapan yang
dimaksudkan disini yaitu penyerapan air oleh biji kering. Hal ini juga banyak kita
jumpai dikehidupan kita sehari-hari yaitu pada proses pembibitan tanaman padi,
pembuatan kecambah tauge, biji kacang hijau terlebih dahulu direndam dengan
air. Pada peristiwa perendaman inilah terjadi proses imbibisi oleh kulit biji
tanaman tersebut. Tidak hanya itu, proses imbibisi juga memiliki kecepatan
penyerapan air yang berbeda-beda untuk setiap biiji tanaman (Rezky, 2011).
Pada dasarnya imbibisi meliputi dua proses yang berjalan bersama yaitu
difusi dan osmosis. Pada umumnya air dan bahan yang larut di dalamnya, masuk
dan keluar sel, bukan sebagai aliran massa malainkan satu per satu molekul setiap
7
kali. Pergerakan netto dari satu tempat ke tempat lain akibat aktivitas kinetik acak
atau gerak termal dari molekul atau ion yang disebut difusi. Difusi terjadi akibat
pergerakan konsentrasi dari satu titik dengan titik lain ( Frank Salisbury, 1995 ).
zat, termasuk gas-gas, ion-ion dan air. Masuknya air dari luar ke jaringan akar
juga merupakan peristiwa difusi. Air bergerak dari daerah yang airnya lebih
banyak ke daerah yang airnya lebih sedikit. Kandungan air dalam tanah relatif
tidak terbatas (potensi air sebesar-besarnya = mendekati 0) dari pada air jaringan
akar. Air yang masuk kedalam akar akan mengisi ruang-ruang anatar sel atau
masuk kedalam sel. Air dapat masuk kedalam sel-sel akar setelah menembus
dinding dan membran sel. Air yang bergerak menembus membran sel inilah yang
dari udara melalui proses difusi. Selain itu, pengambilan air dan garam mineral
konsentrasi. Konsentrasi adalah jumlah zat per satuan volume yang dapat berubah
bahwa sumber gerakan molekul – molekul itu ada ditempat dimana banyak
pekat. Dengan demikian, arah gerakan difusi akan ketempat kekurangan molekul
Prinsip dasar yang dapat kita pegang mengenai peristiwa difusi ini adalah
keadaan lain. Selain perbedaan konsentrasi, perbedaan dalam sifat dapat juga
menyebabkan difusi. Proses pertukaran gas pada tumbuhan yang terjadi di daun
adalah suatu contoh proses difusi. Dalam proses ini gas CO2 dari atmosfir masuk
ke dalam rongga antar sel pada mesofil daun yang selanjutnya digunakan untuk
Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan)
medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat
padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran
besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil.
Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang
luar masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga
merupakan contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
9
yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan
Osmosis adalah difusi air menembus membran sel atau osmosis adalah
melalui selaput semi permeabel. Osmosis berkaitan dengan beberapa keadaan sel
tumbuhan. Berdasarkan jalur yang ditempuh air dan garam mineral yang masuk ke
akar, pengangkutan air dan garam mineral dibedakan menjadi simplas dan
apoplas. Simplas adalah bergeraknya air dan mineral lewar jalur dalam sel, yaitu
adalah bergeraknya air lewat jalur luar sel atau lewat dinding-dinding sel
(Loveless,1989).
kemampuan osmosis dalam larutan tersebut. Tekanan yang diberikan atau yang
timbul dalam system ini disebut potensial tekanan, yang dalam tumbuhan
potensial ini dapat timbul dalam bentuk tekanan turgor. Nilai potensial tekanan
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton)
ditangkap dandiubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini
akan digunakanuntuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi,
seluruh molekulorganik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang
berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil
choloros = green (hijau), and phyllon = leaf (daun). Fungsi krolofil pada tanaman
adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses
karbohidrat (gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan
kira-kira pada konsentrasi 1 % dan diatas persentase ini maka laju fotosintesis
laju fotosintesis menjadi konstan. 3) Suhu, Laju fotosintesis pada tumbuhan tropis
meningkat dari suhu minimum 5ºC sampai suhu 35ºC, diatas kisaran suhu ini laju
embrio. Produk baru dari proses hidrolisis karbohidrat, protein dan lemak
embrio yang berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu tanaman anakan yang
1979, perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya embrio atau keluarnya redicle
adanya penambahan substansi (bahan dasar) yang bersifat irreversibel (tidak dapat
biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama
hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang
mulai ada dari awal/tunas. Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan
berbeda-beda tergantung media tanam yang dipakai dan unsur-unsur yang terdapat
Kadar air benih merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
daya simpan benih. Jika kadar air benih terlalu tinggi dapat memacu respirasi dan
berbagai cendawan dapat tumbuh. Umumnya pada tanaman legume dan padi-
padian, ovule atau tepatnya embryo sac yang sedang mengalami pembuahan
mempunyai kadar air kira-kira 80 % dalam bebarapa hari kemudian kadar air ini
meningkat sampai kira-kira 85% lalu pelan-pelan menurun secara teratur. Dekat
kepada waktu masak kadar air ini menurun dengan cepat sampei kira-kira 20%
pada biji tanaman sereallia,setelah tercapai berat kering maximum dari pada
biji,kadar air tersebut agak konstan sekitar 20% tetapi sedikit naik terun seimbang
pertama dimulai dengan penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan
hidrasi oleh protoplasma. (2) Tahap kedua dimulai dengan kegiatan sel-sel dan
enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih. (3) Tahap ketiga merupakan
tumbuh. (4) Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah terurai
13
komponen dalam pertumbuhan sel-sel baru. (5) Tahap kelima adalah pertumbuhan
Ada dua tipe perkecambahan mengacu pada ada tidaknya kotiledon yang
tumbuh di atas tanah atau tetap di dalam tanah. Pada kotiledon, jika pada bagian
aksis batang atau internodus, hanya hipokotil (kotiledon bawah) yang memanjang,
bagian kait pada hipokotil yang tumbuh menembus tanah, sehingga bagian
plumule yang halus tidak terkena tanah dan dilindungi oleh kotiledon yang
dipengaruhi oleh lama penyinaran yang diterima oleh tumbuhan tesebut. Beberapa
tumbuhan tersebut menerima penyinaran yang panjang >14 jam dalam setiap
14
periode sehari semalam, sebaliknya ada pula tumbuhan yang hanya akan
memasuki fase generatif jika menerima penyinaran singkat <10 Jam (Mader,
1995).
macam, yaitu: Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena
penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya krisan,
jagung, kedelai, anggrek, dan bunga matahari. Tumbuhan hari panjang, tumbuhan
yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 – 16 jam) sehari.
Tumbuhan hari panjang, contohnya kembang sepatu, bit gula, selada, dan
penyinaran kira-kira 12 jam sehari. Tumbuhan hari sedang contohnya kacang dan
tebu. Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif terhadap panjang hari
panjang malam atau panjang kegelapan tanpa selingan cahaya atau niktoperiode,
dan bukan panjang siang hari, yang mengotrol perbungaan dan respons lainnya
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap dari jaringan
Transpirasi pada tumbuhan pasti terjadi dan tidak dapat dihindari lebih
lanjut jika berlebihan akan sangat merugikan karna tumbuhan akan menjadi layu
daun dalam jumlah yang lebih sedikit.Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan
15
fotosintesis lebih dari 20% air yang diambil akar dikeluarkan keudara sebagai uap
air.Sebagian uap air yang ditranspirasikan oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal
dari daun selain dari batang, Bunga dan buah.Transpirasi menimbulkan arus yaitu
transkolasi air dan ion organic terlarut dari akar kedaun melalui xylem (Mayong,
2009).
suhu, cahaya, angin, dan kadar air tanah. Angin dapat pula mempengaruhi laju
transpirasi jika udara melewati permukaan daun tersebut lebih kering dari udara
dapat kekurangan air. Bila kandungan air melampaui batas minimum dapat
maupun faktor luar. Yang terhitung sebagaio faktor dalam adalah besar kecilnya
daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya stomata. Hala-hal ini semua