Anda di halaman 1dari 8

Kisi-kisi materi histologi di Ub 1.

Mata

a. Struktur pada dinding bolata mata. Terutama tunica vasularis


b. Otot-otot yg ada di mata
A. Kelopak mata
Pada kelopak mata terdapat otot-otot orbicularis dimana otot polos ini dipersarafi
oleh sistem saraf simpatis, sehingga jika terjadi kerusakan oleh persarafan
simpatis akan terjadi ptosis ringan.
B.Uvea
Lapisan vascular di dalam bola mata yang terdiri dari 3 bagian yaitu iris, korpus
siliar dan koroid. Iris membentuk pupil di bagian tengahnya, suatu celah yang
dapat berubah ukurannya dengan kerja otot sfingter dan dilator untuk mengontrol
jumlah cahaya yang masuk ke mata. Lapisan yang dapat bergerak untuk mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata .Iris memiliki lapisan batas anterior
yang tersusun dari fibroblast dan kolagen serta stroma selular dimana otot sfingter
terletak di dalamnya yang dipersarafi oleh sistem saraf parasimpatis (James et al,
2006).
Badan siliar berfungsi menghasilkan cairan yang mengisi bilik mata, sedangkan
koroid merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah untuk
memberi nutrisi pada bagian mata (Gul, 2007). Proses akomodasi dipengaruhi
oleh M.Ciliaris, dimana otot ini berperan untuk berkontraksi sehingga terjadi
pengenduran dari Zonula zinnia yang berakibat pencembungan lensa karena
elastisitasnya, sehingga menambah kekuatan refraksinya. Otot siliaris dipersarafi
oleh sistem parasimpatis (James, Chew dan Bron, 2006).
C.Rongga Orbita
Otot – otot mata ada enam macam yang berfungsi sebagai penggerak bola mata
membuat gerakan bola mata bersifat ritmis dan harmonis yaitu:
a. Musculus rektus internus (medius), otot mata yang menggerakkan bola mata ke
arah medial
b. Musculus rektus externus (lateralis), otot mata yang menggerakkan bola mata
ke arah lateral/temporal. Pada saat berkontraksi menyebabkan mata menjadi axis
(abduksi).
c. Musculus rektus superior, otot mata yang berfungsi menarik bola mata ke atas
d. Musculus rektus inferior, otot mata ini berfungsi menarik bola mata ke bawah
e. Musculus oblique superior, otot mata ini berfungsi untuk menarik bola mata ke
arah nasal bawah dan menyebabkan mata berputar ke arah dalam (endorotasi)
f. Musculus oblique inferior, berfungsi menarik bola maat ke arah nasal atas dan
menyebabkan mata berputar keluar (eksirotasi).
c. Sel-sel yang ada di mata
Retina merupakan tempat reseptor visual dengan tiga lapisan utama neuron retina
yang dipisahkan oleh dua zona dimana terjadi sinaps, yaitu lapisan sinaps luar dan
dalam. Ketiga lapisan ini (searah dengan input visualnya) ialah: lapisan sel
fotoreseptor, lapisan sel bipolar, dan lapisan sel ganglion. Juga terdapat sel
horisontal dan sel amakrin; keduanya membentuk jalur lateral untuk mengatur
sinyal yang dihantarkan sepanjang jalur sel fotoreseptor ke sel bipolar dan ke sel
ganglion.
Retina terdiri atas 10 lapisan, dari luar ke dalam: epitel pigmen, lapisan batang
dan kerucut, membran limitans eksterna, lapisan inti luar, lepisan pleksiform luar,
lapisan inti dalam, lappisan pleksiform dalam, lapisan sel ganglion, lapisan serat
saraf, dan membran limitans interna (Gambar 2). Bagian neural retina merupakan
hasil penonjolan otak. Bagian ini memroses data sebelum dihantarkan oleh
impulssaraf ke hipotalamus, kemudian ke korteks visual primer. Terdapat
tigalapisan utama neuron retina yang dipisahkan oleh dua zona dimana terjadi
sinaps, yaitu lapisan sinaps luar dan dalam. Ketiga lapisan ini (searah dengan
input visualnya) ialah: lapisan-lapisan sel fotoreseptor, sel bipolar, dan sel
ganglion. Juga terdapat sel horisontal dan sel amakrin yang membentuk jalur
lateral untuk mengatur sinyal yang dihantarkan sepanjang jalur sel fotoreseptor ke
sel bipolar dan ke sel ganglion.
Fotoreseptor dikhususkan untuktransduksi gelombang cahaya menjadi potensial
reseptor. Terdapat dua jenis fotoreseptor yaitu sel batang (rod, bacili) dan kerucut
(cone, coni). Pemberian nama berdasarkan bentuk segmen luar sel fotoreseptor
yang terletak di antara tonjolan-tonjolan sel epitel pigmen yang berbentuk jari.
Masing-masing retina mempunyai 6 juta sel kerucut dan 120 juta sel batang. Sel
batang berfungsi untuk penglihatan hitam putih pada cahaya remang-remang; juga
untuk membedakan bayangan gelap atau terang dan melihat bentuk dan
pergerakan. Sel kerucut berfungsi untuk penglihatan warna dan ketepatan
penglihatan pada cahaya terang.
Sebagai contoh: pada cahaya bulan kita tidak dapat membedakan warna karena
hanya sel batang yang bekerja.Sel kerucut umumnya terpusat pada fovea sentralis
yaitu lekukan kecil di tengah makula lutea yang terletak tepat pada sumbu
penglihatan. Fovea sentralis merupakan daerah dengan ketajaman penglihatan
tertinggi karena padatnya sel kerucut pada daerah tersebut. Sel batang tidak
ditemukan pada fovea dan makula dan jumlahnya meningkat kearah tepi retina.
Oleh karena itu kita bisa melihat cukup baik pada malam hari kecuali bila melihat
langsung ke obyek tertentu Dari sel-sel fotoreseptor informasi diteruskan ke sel
bipolar melalui lapisan sinapsis luar (lapisan pleksiform luar ) dan kemudian ke
sel ganglion melalui lapisan sinapsis dalam (lapisan pleksiform dalam). Akson sel
ganglion meluas ke posterior, ke diskus optikus, dan keluar dari bola mata sebagai
nervus optikus. Pada daerah ini tidak terdapat sel kerucut maupun batang; kita
tidak dapat melihat bayangan pada bintik buta. Dalam keadaan normal, adanya
bintik buta ini tidak disadari.

d. Lensa mata

Lensa terdiri dari tiga bagian utama: kapsul Jens, sel epitel Jens (di anterior) dan sel serat
Jens. Jens berasal dari permukaan ektoderm. Sel epitel lensa berperan penting dalam menjaga
kejernihan lensa karena merupakan pusat metabolisme energi. Sel epitel lensa juga memiliki
peran dalam menjaga pertumbuhan dan homeostasis lensa. Kejernihan lensa dipertahankan
oleh struktur serat lensa yang padat dan teratur serta memiliki distribusi dan komposisi
protein yang homogen.

Anda mungkin juga menyukai