Anda di halaman 1dari 2

Nama: Isroh Septianto

Nbi: 1431900012
Resume Jurnal
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Pengenalan Proyek Konstruksi
Pada beberapa dekade terakhir ini manajemen proyek mulai dikenal luas sebagai upaya
untuk mencapai tujuan organisasi. Munculnya manajemen proyek adalah akibat karakteristik
tuntutan masyarakat belakangan ini terhadap pengembangan metoda baru manajemen, yang
mempunyai banyak kekuatan. Kekuatan tersebut antara lain adalah adanya pengaruh
pengembangan terhadap pengetahuan manusia, pengembangan permintaan barang dan jasa yang
kompleks, dan adanya persaingan pasar terhadap produksi dan penggunaan barang dan jasa. Sekecil
apapun kegiatan proyek harus dapat menyelesaikan tiga kendala (triple constraint) tersebut.
Pertama: Kinerja atau mutu dimaksudkan bahwa hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi
yang telah ditentukan. Kedua: Biaya atau anggaran adalah sejumlah dana yang disediakan untuk
menyelesaikan proyek. Ketiga: Waktu yang telah ditetapkan tidak boleh dilewati, karena apabila
dilewati maka akan berpengaruh pada penyelesaian seluruh proyek.
1. 2. Difinisi Proyek Konstruksi
meskipun beberapa alasan awal keberadaannya adalah untuk membangun proyek fisik
besar yang sekarang ini masih megah berdiri seperti piramida diMesir, Candi Borobudur di
Indonesia dan Tembok Besar di Cina. Dalam manajemen proyek berikut ini dibahas beberapa ciri –
ciri dan karakteristik dari proyek antara lain:
1. Tujuan
Proyek adalah merupakan kegiatan kerja berupa kegiatan pekerjaan, pengadaan barang
dan jasa, yang lingkupnya lebih sempit dari program. Sebuah proyek adalah merupakan kegiatan
sekali jadi dan tidak berulang (non repetitive), dengan tujuan untuk mendapatkan hasil akhir.
Dalam setiap proyek diperlukan suatu koordinasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian secara hati –hati dalam hal kinerja atau mutu, biaya dan waktu.
2. Siklus Hidup (Life Cycle)
Siklus hidup proyek. adalah kegiatan proyek yang dimulai dari awal akan lahirnya
proyek sampai dengan beroperasinya proyek. Pada saat awal akan lahirnya proyek disebut sebagai
konseptual proyek, kemudian yang kedua pendefinisian proyek atau sering disebut penyeleksian
proyek, yang ketiga implementasi proyek dan yang terakhir adalah operasional proyek.
3. Saling ada Ketergantungan (Interdependencies)
Dalam proyek saling berinteraksi dan saling ada ketergantungan, karena satu dengan
lainnya mungkin dilakukan dalam waktu yang bersamaan atau kegiatan yang satu menunggu
kegiatan lainnya. Apabila salah satu kegiatan proyek ada perubahan maka kegiatan lainnya
mengikuti perubahan. Tetapi meskipun demikian harus dicari hubungan keterkaitan yang
sesuai sehingga akan memudahkan dalam menentukan kegiatan lainnya.
4. Unik (Uniqueness)
Setiap proyek mempunyai beberapa unsur yang unik, dan dimanapun tidak ada
proyek yang persis sama. Perbedaannya adalah terletak pada lokasi, waktu, biaya, mutu dan
perilaku sumberdaya lainnya. Proyek tersebut harus jelas apakah berupa proyek konstruksi,
proyek penelitian dan pengembangan, pengadaan dan jasa.
5. Konflik (Conflict)
Harus disadari bahwa didalam proyek pasti timbul konflik, dan sumber konflik
biasanya terjadi pada perbedaan penghasilan karyawan, perbedaan pendapat dan ide. Justru
yang harus dipecahkan adalah bagaimana agar konflik tersebut dapat diselesaikan.
1. 3. Manajemen Proyek Konstruksi
Umumnya bentuk organisasi disesuaikan dengan hubungan antara proyek
dengan pemilik proyek. Adanya penetapan kinerja atau mutu, biaya dan waktu adalah
karena memenuhi tuntutan pemilik proyek. Bentuk organisasi yang tidak sesuai maka akan
berakibat konflik yang berkepanjangan yang pada akhirnya akan menghambat penyelesaian
proyek itu sendiri. Apabila dibentuk organisasi yang besar maka akan memudahkan dalam
pendelegasian terhadap tugas – tugas tetapi sisi negatifnya adalah akan terjadi hal-hal yang
kompleks seperti laporan yang tidak akurat karena terlalu banyak jenjang birokrasi sehingga
sampai ke pengambilan keputusan sulit dapat dipertanggungjawabkan.
1. 4. Kegiatan proyek Konstruksi dengan kegiatan operasional
Hal yang paling mendasar dalam kegiatan operasi adalah memberdayakan
sumberdaya yang telah ada sedangkan kegiatan proyek karena kekompleksannya dan
keunikannya umumnya menggunakan sumberdaya baru, meskipun terkadang masih
memakai sumberdaya yang lama yang masih dapat dimanfaatkan. Kegiatan operasi
menggunakan sumberdaya yang ada secara berulang-ulang (kecuali adanya inovasi baru)
sedangkan pada kegiatan proyek membuat fasilitas baru yang belum pernah ada
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai