Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang nilai kejujuran, keadilan, dan kebenaran.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang INTEGRASI ISLAM DAN
ILMU PENGETAHUAN ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penulis
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 HAKIKAT AYAT – AYAT ALLAH
Dalam Al-Qur'an Allah mengajak manusia untuk tidak mengikuti secara buta
kepada kepercayaan dan norma-norma yang diajarkan masyarakat. Akan tetapi
memikirkannya dengan terlebih dahulu menghilangkan segala prasangka, hal-hal
yang tabu dan yang mengikat pikiran mereka.
Al-Qur'an memberikan petunjuk kepada manusia dalam masalah ini. Dalam Al-
Qur'an Allah memberitahu kepada kita apa yang hendaknya kita renungkan dan
amati. Dengan cara perenungan yang diajarkan dalam Al-Qur'an, seseorang yang
memiliki keimanan kepada Allah akan merasakan secara lebih baik kesempurnaan,
hikmah abadi, ilmu dan kekuasaan Allah dalam ciptaan-Nya.
Sungguh, adalah kewajiban bagi manusia untuk dapat melihat ayat-ayat Allah…
Dengan demikian orang tersebut akan mengenal Sang Pencipta yang
menciptakannya dan segala sesuatu yang lain, menjadi lebih dekat kepada-Nya,
menemukan arti keberadaan dan kehidupannya, dan menjadi orang yang beruntung
(dunia dan akhirat). Segala sesuatu, nafas manusia, perkembangan politik dan sosial,
keserasian kosmik di alam semesta, atom yang merupakan materi terkecil, semuanya
adalah ayat-ayat Allah, dan semuanya berjalan di bawah kendali dan pengetahuan-
Nya, mentaati hukum-hukum-Nya. Menemukan dan mengenal ayat-ayat Allah
memerlukan kerja keras individu. Setiap orang akan menemukan dan memahami
ayat-ayat Allah sesuai dengan tingkat pemahaman dan nalarnya masing-masing.
10) Dia-lah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya
menjadi minuman dan sebagiannya menyuburkan tumbuh-tumbuhan, yang pada
(tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.
11) Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun,
korma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
12) Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang memahami(nya),
13) Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini
dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.
14) Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari
lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar
padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya
kamu bersyukur.
15) Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang
bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu
mendapat petunjuk,
16) Dan Dia ciptakan) tanda-tanda (penujuk jalan). Dan dengan bintang-bintang
itulah mereka mendapat petunjuk.
17) Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat
menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
Bagi orang yang berakal, segala sesuatu di sekeliling mereka adalah tanda-tanda
penciptaan oleh Allah.
Allah swt. tidak menampilkan wujud DzatNya Yang Maha Hebat di hadapan
makhluk-makhlukNya secara langsung dan dapat dilihat seperti kita melihat sesama
makhluk. Maka, segala sesuatu yang tampak dan dapat dilihat dengan mata kepala
kita, pasti itu bukan tuhan. Allah menganjurkan kepada manusia untuk mengikuti
Nabi Muhammad SAW supaya berpikir tentang makhluk-makhluk Allah. Jangan
sekali-kali berpikir tentang Dzat Allah. Makhluk-makhluk yang menjadi tanda
kebesaran dan keagungan Allah inilah yang disarankan di dalam banyak ayat Al-
Qur’an agar menjadi bahan berpikir tentang kebesaran Allah.
a. Ayat Qauliyah
“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi
kota (Mekah) ini yang aman; sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan
dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).”
b. Ayat Kauniyah
Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang
diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian,
peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh karena alam ini
hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan
peraturanNya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan
Penciptanya. QS. Nuh (41) ayat 53 , yang artinya :
Dalam bericara tentang alam dan fenomenanya. Paling sedikit ada dua
hal yang dapat dikemukakan menyangkut hal tersebut :
Eksplorasi terhadap ayat kauniyah inilah yang kita kenal sebagai sains,
yang kemudian dalam aplikasinya disebut teknologi. Sains dan teknologi
(saintek) ini adalah implementasi dari tugas manusia sebagai khalifah fil ardhi
untukmemakmurkan bumi. Karenanya bagi seorang muslim, saintek adalah
sarana hidup untuk mengelola bumi, bukan membuat kerusakan.
Paradigma seorang muslim terhadap ayat-ayat Allah ini, baik ayat qauliyah
(Al-Qur’an) maupun kauniyah (fenomena alam) adalah mutlak benar dan tidak
mungkin bertentangan, karena keduanya berasal dari Allah. Pada faktanya
sains yang telah ”proven” (qath’i) selaras dengan Al Qur’an seperti tentang
peredaran bintang, matahari dan bumi pada orbitnya. Namun sains yang masih
dzanni (teori) kadang bertentangan dengan yang termaktub dalam Al-Qur’an
seperti teori evolusipada manusia.
Allah swt. menuangkan sebagian kecil dari ilmu-Nya kepada umat manusia
dengan dua jalan. Pertama, dengan ath-thariqah ar-rasmiyah (jalan resmi) yaitu
dalam jalur wahyu melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Rasul-Nya, yang
disebut juga dengan ayat-ayat qauliyah. Kedua, dengan ath-thariqah ghairu
rasmiyah (jalan tidak resmi) yaitu melalui ilham secara kepada makhluk-Nya di
alam semesta ini (baik makhluk hidup maupun yang mati), tanpa melalui
perantaraan malaikat Jibril. Karena tak melalui perantaraan malaikat Jibril,
maka bisa disebut jalan langsung (mubasyaratan). Kemudian jalan ini disebut
juga dengan ayat-ayat kauniyah.
Dalam sejarah peradaban Islam, para ilmuwan adalah juga ahli dalam
agama karena memahami kedudukan saintek dalam Islam. Mereka belajar ayat
qouliyah dan juga belajar ayat kauniyah. Kontribusi ilmu pengetahuan para
ilmuwan muslim menjadi tonggak kemajuan iptek di barat.
Secara garis besar, Allah menciptakan ayat dalam dua jalan keduanya saling
menegaskan dan saling terkait satu sama lainnya. Hal ini membuktikan bahwa
kemampuan manusia untuk memaham keduanya adalah keniscayaan. Allah tidak
hanya memberikan perintah untuk sekedar memahami ayat-ayat Allah berupa
Qauliyah, tetapi juga untuk melihat fenomena alam ini.
Alam adalah ayat Allah SWT yang tidak tertuang dalam bentuk perkataan Allah
untuk dibaca dan dihafal. Tetapi alam adalah ayat Allah yang semestinya dieksplore
dan digali sedalam-dalamnya untuk semakin manusia mendekatkan diri pada
kemahakuasaan Allah SWT .
Berangkat dari kesadaran tentang realitas atas tangkapan indra dan hati, yang
kemudian diproses oleh akal untuk menentukan sikap mana yang benar dan mana
yang salah terhadap suatu obyek atau relitas. Cara seperti ini bisa disebut sebagai
proses rasionalitas dalam ilmu. Sedangkan proses rasionalitas itu mampu
mengantarkan seseorang untuk memahami metarsional sehingga muncul suatu
“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.”
Beberapa air hujan ada yang mengalir di atas permukaan. Tanah sebagai
aliran limpasan (overland flow) dan ada yang terserap kedalam tanah
(infiltrasioan). Aliran limpasan selanjutnya dapat mengisi tampungan-cekungan
(depresioan storage). Apabila tampungan ini telah terpenuhi, air akan menjadi
limpasan-permukaan (surface runoff) yang selanjutnya mengalir kelaut.
Sedangkan air yang terinfiltrasi, bisa keadaan formasi geologi memungkinkan,
sebagian dapat mengalir literal di lapisan tidak kenyang air sebagai aliran antara
(subsurface flow/interflow).
a. Hujan/presipitasi.
b. Penguapan/evaporasi.
Isyarat adanya fenomena “siklus hidrologi” dapat kata lihat pada surat An-
Nur (24) ayat 43, yaitu:
Dengan demikian, pada pasal ini akan dijelaskan dan diberikan contoh
hubungan antara ayat Qauliyah sebagai petunjuk wahyu yang memberikan
isyarat global tentang fenomena iptek, untuk membantu menjelaskan dan
mencocokkan terhadap ayat Kauniyah. Banyak sekali contoh yang dapat
dikemukakan, akan tetapi karena keterbatasan ruang, maka dalam hal ini akan
dikemukakan dua contoh saja yang amat terkenal yaitu “Siklus Hidrologi” dan
“Konsep Tentang Alam Semesta”.
3.1 KESIMPULAN
1. Allah SWT menuangkan sebagian kecil dari ilmu Nya kepada umat manusia.
Dalam Al-Qur'an, manusia diseru untuk merenungi berbagai kejadian dan
benda-benda alam yang dengan jelas menunjukkan kepada keberadaan dan
ke-Esaan Allah beserta Sifat-sifat-Nya.
3.2 SARAN
Mungkin inilah yang bisa kami sampaikan pada penulisan tugas makalah
“INTEGRASI ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN ”. Meskipun penulisan
ini jauh dari sempurna minimal kita dapat mengambil manfaat dan ilmu dari
tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan yang saya tuliskan, karena
saya hanyalah manusia yang adalah tempat salah dan dosa, dan saya juga butuh
saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik
daripada masa sebelumnya.
http://Id.harunyahya.com/id/Artikel/4510/kemampuan-memahami-ayat-ayat-allah
http://sikathati.blogspot.com/2008/11/ayat-qauliyah-dan-ayat-kauniyah.html
http://iismim.blogspot.com/2010/03/keserasian-ayat-ayat-qauliyah-dan.html