METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional penelitian yang mengumpulkan variabel bebas Riwayat Berat
Badan Lahir Balita dan Riwayat Anemia Kehamilan Trimester III pada Ibu
dengan kejadian Stunting dalam waktu bersamaan (Sulistyaningsih, 2012).
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sokong Puskesmas Tanjung Kabupaten
Lombok Utara pada tahun 2019.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 2-3 tahun di desa
sokong sebanyak 186
2. Sampel
Besaran sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi
dengan jumlah sampel sebanyak 66. Penentuan jumlah sampel
dilakukan dengan menggunakan rumus minimal sample size sebagai
berikut :
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d2 : Tingkat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan (0.1)
186
n= 2
1+186 (0 .1)
n=66
Hasil perhitungan dengan rumus diatas diperoleh sampel minimum
untuk penelitian ini adalah 66 sampel. Jadi, jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 66 balita.
44
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu
TB/U pada balita usia 2-3 tahun pmenggunakan alat ukur microtaise.
C. Responden
Responden: Ibu Balita
1. Kriteria Inklusi
Ibu balita usia 2-3 tahun dan memiliki buku KIA di Desa Sokong
Tahun 2019
2. Kriteria Inklusi
Ibu Balita yang tidak memiliki buku KIA
E. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini mencakup dua variable yaitu variable
dependen dan variable independen.
1. Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah riwayat Berat Badan
Lahir dan Riwayat Anemia Kehamilan TM III.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kejadian stunting pada
balit 2-3 Tahun
44
F. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional penelitian ini sebagai berikut: Tabel 4.1 Definisi
Operasional:
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik (cermat, lengkap, dan sistematis) sehingga lebih
mudah diolah (Saryono dan Mekar, 2013).
Instrumen pada penelitian ini adalah lembar observasi berupa
kuesioner. Untuk menentukan data stunting maka peneliti melakukan
pengukuran indeks antropometri yang digunakan untuk pengukuran TB/U
dengan menggunakan alat ukur mikrotaise yang dinyatakan dengan standar
deviasi unitz (Z-score). Untuk menentukan data tentang riwayat Berat
Lahir dan Riwayat anemia peneliti menggunakan lembar observasi, kedua
data tersebut dapat ditinjau dari buku KIA.
46
H. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
1. Analisis Univariat
sentral atau grafik (Saryono dan Mekar, 2013). Pada penelitian ini
a. Distribusi frekuensi
Suatu uraian atau ringkasan yang dapat dibuat dalam bentuk
tabel suatu kelompok data yang menunjukkan sebaran data
observasi dalam beberapa kelas.
b. Ukuran Tendensi Sentral
Data yang dianalisis Jenis tendensi sentral adalah mean (rata-
rata), median (nilai tengah), modus (nilai yang sering muncul).
Data yang dianalisis merupakan data numeric yang berskala
nominal dan nominal. Didalam penelitian data yang dianalisis
tendensi sentral adalah Berat Badan Lahir, riwayat anemia
kehamilan dan stunting.
19
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua
variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif
(Saryono dan Mekar, 2013). Dalam penelitian ini analisis bivariat
dilakukan untuk mengetahui Hubungan Berat badan Lahir Riwayat
Anemia Kehamilan Trimester III terhadap Kejadian Stunting pada
Balita usia 2-3 Tahun di Desa Sokong 2019. Pengolahan analisis
bivariat dilakukan dengan menggunakan bantuan komputerisasi.
Ujistatistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-
square adalah mencari hubungan atau pengaruh variabel bebas (X)
dengan Variabel terikat (Y) dan data berbentuk nominal. Untuk
mengetahui terdapat pengaruh atau tidak dapat dilihat dari nilai
signifikan (Sujarweni, 2015).
a. Jika Sig>0,05 maka H0 diterima, tidak ada Hubungan Berat
Badan Lahir (BBL) dan Riwayat Anemia Kehamilan Trimester
III pada Ibu terhadap Kejadian Stunting pada Balita usia 2-3
tahun di Desa Sokong Tahun 2019.
b. JikaSig<0,05 maka H0 ditolak, ada Hubungan Hubungan Berat
Badan Lahir (BBL) dan Riwayat Anemia Kehamilan Trimester
III pada Ibu terhadap Kejadian Stunting pada Balita usia 2-3
tahun di Desa Sokong Tahun 2019.
3. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah pengukuran asosiasi antara dua
variabel. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1 s/d +1
(Sarwono, 2009: 57). Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan
hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefisien
korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah.
Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y juga
tinggi. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua
variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X
tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya).
Menurut Sarwono (2009: 59) untuk memudahkan
20