Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional penelitian yang mengumpulkan variabel bebas Riwayat Berat
Badan Lahir Balita dan Riwayat Anemia Kehamilan Trimester III pada Ibu
dengan kejadian Stunting dalam waktu bersamaan (Sulistyaningsih, 2012).
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sokong Puskesmas Tanjung Kabupaten
Lombok Utara pada tahun 2019.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 2-3 tahun di desa
sokong sebanyak 186
2. Sampel
Besaran sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi
dengan jumlah sampel sebanyak 66. Penentuan jumlah sampel
dilakukan dengan menggunakan rumus minimal sample size sebagai
berikut :
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d2 : Tingkat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan (0.1)

186
n= 2
1+186 (0 .1)
n=66
Hasil perhitungan dengan rumus diatas diperoleh sampel minimum
untuk penelitian ini adalah 66 sampel. Jadi, jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 66 balita.

44
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu

menggunakan metode simple random sampling. Penentuan status gizi

menggunakan rumus ZSkor, dimana peneliti akan melakukan pengukuran

TB/U pada balita usia 2-3 tahun pmenggunakan alat ukur microtaise.

C. Responden
Responden: Ibu Balita
1. Kriteria Inklusi
Ibu balita usia 2-3 tahun dan memiliki buku KIA di Desa Sokong
Tahun 2019
2. Kriteria Inklusi
Ibu Balita yang tidak memiliki buku KIA

D. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian:
Desa Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara
2. Waktu Penelitian:
Bulan April-Mei 2019

E. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini mencakup dua variable yaitu variable
dependen dan variable independen.
1. Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah riwayat Berat Badan
Lahir dan Riwayat Anemia Kehamilan TM III.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kejadian stunting pada
balit 2-3 Tahun
44

F. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional penelitian ini sebagai berikut: Tabel 4.1 Definisi
Operasional:

Variabel Definisi Alat ukur Skala Hasil Ukur


operasiona
l
Berat Badan Berat badan Di kutip Nominal 1=
Lahir lahir adalah dari BBLR(<2500
berat badan Buku gram)
bayi yang di KIA 2= Tidak
BBLR (≥2500
timbang dalam
gram)
waktu 1 jam
pertama
setelah lahir.

Riwayat Riwayat Di kutip Nominal 1= Anemia


Anemia kondisi kadar dari (<11gr%)
Kehamilan Hb ibu pada Buku 2=Tidak
Trimester III saat usia KIA Anemi
kehamilan 28- a
40 Minggu (≥11gr
%)

Stunting Balita yang Dilakukan Nominal Z-Score


lebih pendek penimbanga <-2,0
dari standar n secara 1= Stunting
usia langsung ≥-2,
dengan 2 = tidak
stunting
menggunak
an
45

G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik (cermat, lengkap, dan sistematis) sehingga lebih
mudah diolah (Saryono dan Mekar, 2013).
Instrumen pada penelitian ini adalah lembar observasi berupa
kuesioner. Untuk menentukan data stunting maka peneliti melakukan
pengukuran indeks antropometri yang digunakan untuk pengukuran TB/U
dengan menggunakan alat ukur mikrotaise yang dinyatakan dengan standar
deviasi unitz (Z-score). Untuk menentukan data tentang riwayat Berat
Lahir dan Riwayat anemia peneliti menggunakan lembar observasi, kedua
data tersebut dapat ditinjau dari buku KIA.
46

H. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data

adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden

mentabulasikan data berdasarkan variable dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti dan melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah (Sugiyono,2013). Analisis data

kuantitatif dilakukan dengan metode tertentu yaitu:

1. Analisis Univariat

Pada analisis univariat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan

dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi

sentral atau grafik (Saryono dan Mekar, 2013). Pada penelitian ini

analisis univariat dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi

frekuensi terhadap masing-masing variabel yaitu Riwayat Berat Lahir,

Riwayat Anemia Kehamilan dan Stunting.

a. Distribusi frekuensi
Suatu uraian atau ringkasan yang dapat dibuat dalam bentuk
tabel suatu kelompok data yang menunjukkan sebaran data
observasi dalam beberapa kelas.
b. Ukuran Tendensi Sentral
Data yang dianalisis Jenis tendensi sentral adalah mean (rata-
rata), median (nilai tengah), modus (nilai yang sering muncul).
Data yang dianalisis merupakan data numeric yang berskala
nominal dan nominal. Didalam penelitian data yang dianalisis
tendensi sentral adalah Berat Badan Lahir, riwayat anemia
kehamilan dan stunting.
19

2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua
variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif
(Saryono dan Mekar, 2013). Dalam penelitian ini analisis bivariat
dilakukan untuk mengetahui Hubungan Berat badan Lahir Riwayat
Anemia Kehamilan Trimester III terhadap Kejadian Stunting pada
Balita usia 2-3 Tahun di Desa Sokong 2019. Pengolahan analisis
bivariat dilakukan dengan menggunakan bantuan komputerisasi.
Ujistatistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-
square adalah mencari hubungan atau pengaruh variabel bebas (X)
dengan Variabel terikat (Y) dan data berbentuk nominal. Untuk
mengetahui terdapat pengaruh atau tidak dapat dilihat dari nilai
signifikan (Sujarweni, 2015).
a. Jika Sig>0,05 maka H0 diterima, tidak ada Hubungan Berat
Badan Lahir (BBL) dan Riwayat Anemia Kehamilan Trimester
III pada Ibu terhadap Kejadian Stunting pada Balita usia 2-3
tahun di Desa Sokong Tahun 2019.
b. JikaSig<0,05 maka H0 ditolak, ada Hubungan Hubungan Berat
Badan Lahir (BBL) dan Riwayat Anemia Kehamilan Trimester
III pada Ibu terhadap Kejadian Stunting pada Balita usia 2-3
tahun di Desa Sokong Tahun 2019.
3. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah pengukuran asosiasi antara dua
variabel. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1 s/d +1
(Sarwono, 2009: 57). Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan
hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefisien
korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah.
Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y juga
tinggi. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua
variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X
tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya).
Menurut Sarwono (2009: 59) untuk memudahkan
20

melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua


variabel maka diberikan kriteria berikut :
1. Nilai koefisien korelasi 𝑟 = 0 maka artinya tidak ada korelasi
antara dua variabel.
2. Nilai koefisien korelasi lebih 0 < 𝑟 ≤ 0,25 maka artinya
korelasi sangat lemah.
3. Nilai koefisien korelasi lebih 0,25 < 𝑟 ≤ 0,5 maka artinya
korelasi cukup.
4. Nilai koefisien korelasi lebih 0,5 < 𝑟 ≤ 0,75 maka artinya
korelasi kuat.

Anda mungkin juga menyukai