Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SARTIKA WAHAB DOSEN : Dr. ARBAIN TATA ST., MT.

NPM : 0723 1711 155

UJIAN MID
STRUKTUR BETON I

SOAL :

- Rencanakanlah penampang balok beton T ataukah Persegi dengan tulangan baja Fy = 315 MPa,
tulangan geser Fy = 251 MPa dan f'c = 35 MPa,seperti gambar dibawah. Dibebani oleh beban
hidup sebesar qL = 2,5 t/m dan beban mati P = 11 ton di tengah bentang balok. Hal-hal yang
dianggap perlu dapat ditentukan sendiri.
P = 11 t
q = 2,5 t/m

3,128 3,128
6,255

Data Balok :
f'c = 35 Mpa
fy = 315 Mpa
fy = 251 Mpa Tulangan geser
PENYELESAIAN :

A. Dimensi Balok
1. Tebal Balok (h)
Mengacu pada pasal 9.5 SNI-2847:2013, untuk balok sederhana :
L fy
hmin = ( 0,4 + )
16 700
= 332,29688 mm

Maka Di ambil :
h = 350 mm

2. Lebar Balok (b)


Supaya balok lebih ekonomis, normalnya digunaka :
b = (0.4 - 0.6)h

Maka :

b = 0,6 h

= 210,000 = 250 mm
3. Tinggi Efektif (d)
Rumus :
d = h - Tebal Selimut
Dimana Tebal Selimut mengacu pada pasal 7.7 SNI-2847:2013
Maka, digunakan tebal selimut = 50 mm
d = h - Tebal Selimut

= 300 mm

B. Gaya Dalam Akibat Beban


P1 = 2,9 t P2 = 3,9 t
P = 11 t
q = 2,5 t/m

3,128 3,128
6,255
∑MA = 0
- vB . 6,255 + P . 3,128 + q . 6,255 . ( 1 / 2 . 6,255 ) = 0
- vB . 6,255 + 83,309 = 0
vB = 83,309 / 6,255
= 13,319 t

∑MB = 0
vA . 6,255 - P . 3,128 - q . 6,255 . ( 1 / 2 . 6,255 ) = 0
vA . 6,255 - 83,309 = 0
vA = 83,309 / 6,255
= 13,319 t

Kontrol :
vA + vB - P - Q = 0
1.) Gaya +
Momen
13,319 13,319 - 11 - 15,638 = 0
a.) Bentang A - C interval : 0 = 0 ……. [OK]
0 < L < 3,128
2
Mx = VA . x - 1/2 . q . x
u/x = 0 = 13,319 . 0 - 1/2 . 2,5 . 0 = 0 t.m
u/x = 3,128 = 13,319 . 3,1275 - 1/2 . 2,5 . 9,781 = 29,4278 t.m
b.) Bentang C-B interval : 0 < L < 3,128
2
Mx = VB . x - 1/2 . q . x
u/x = 0 = 13,319 . 0 - 1/2 . 2,5 . 0 = 0 t.m
u/x = 3,128 = 13,319 . 3,1275 - 1/2 . 2,5 . 9,781 = 29,4278 t.m
2.) Gaya Lintang
a.) Bentang A - C interval : 0 < L < 3,128

Dx = VA - q . x
u/x = 0 = 13,319 - 2,5 . 0 = 13,319 t
u/x = 3,128 = 13,319 - 2,5 . 3,128 = 5,500 t

b.) Bentang C-B interval : 0 < L < 3,128


Dx = - VA + q . x
u/x = 0 = -13,319 + 2,5 . 0 = -13,319 t
u/x = 3,128 = -13,319 + 2,5 . 3,128 = -21,138 t

C. Penulangan Lentur Dan Geser


1. Penulangan Lentur
Data :
Mu = 9781,2563 kg.m = 97812562,5 Nmm
h = 350 mm
b = 250 mm
d = 300 mm
f'c = 35 MPa
fy = 315 MPa
1 = 0.85 - 0.05 (( f'c - 28) / 7) (Pasal 10.2.7 SNI-2847:2013)
= 0,8
Ф = 0,9 (Pasal 9.3 SNI-2847:2013)
- Rasio Tulangan Minimum Dan Maksimum
1,4
min = = 0,0044444
fy

0, 8 5 f'c 600
maks = 0,75 . 1 .( ). ( )
fy 600 + fy
= 0,03715847
a.) Momen Nominal
- Tinggi ekuivalen pada diagram balok
600
ab = ( ) d (Pasal 10.2.7.1 SNI-2847:2013)
600 + fy
= 196,7213115 mm
amaks = 75% . ab
= 147,5409836 mm

- Momen Nominal Dari Balok


Momen nominal (Mnada) didapat dari diagram tegangan balok segi empat :
1
Mnada = 0,85 . f'c . b . amax ( d - amax )
2
= 248249798,4 Nmm

- Momen Akibat Beban dan gaya luar


Dalam Standar Perencanaan SNI, bahwa :
ФMn ≥ Mu

Sehingga bila subtitusikan, maka :


Mu
Mnperlu =
Ф
= 108680625 Nmm

- Mengecek Jenis Pemasangan Tulangan


Dalam menentukan jenis pemasangan tulangan, dapat dilihat
dari beberapa faktor :
1. Mnada > Mnperlu
Bila kekuatan momen balok lebih besar dari pada momen
beban, maka digunakan Tulangan Tunggal
2. Mnada < Mnperlu
Bila kekuatan momen balok lebih kecil dari momen beban,
maka digunakan Tulangan Rangkap
Periksa :
Mnada > Mnperlu
248249798,4 > 108680625 Gunakan Tulangan Tunggal
b.) Menghitung Luas Tulangan Rencana
- Rasio Tulangan Rencana
Menurut Standar Perencanaan yang diadopsi dari jurnal Wang, Chu Kia, 1994 :
1 2.m.Rn
= (1 _ 1 _( )
m
)
fy

Dimana :
m = fy
= 10,58823529
0.85f'c
Mu
Rn = = 4,83025
Ф.b.d²
Jadi, Rasio Tulangannya :
1
= (1 _
1 _(
2.m.Rn
))
m fy

= 0,016834478
Periksa :
min <
< max OK!!

- Hitung Luas Tulangan Rencana


As = .b.d
= 1262,585856 mm
Maka digunakan tulangan 3 D 22 = 1139,82 mm2

cek rasionya :
As
= = 0,0151976
bxd
min < < OK!!
maks
OK!!

2. Penulangan Geser
Data :
Vu = 13318,75 kg = 133187,5 N
h = 350 mm
b = 250 mm
d = 300 mm
f'c = 35 MPa
fy = 251 MPa
b1 = 0.85 - 0.05 (( f'c - 28) / 7) (Pasal 10.2.7 SNI-2847:2013)
= 0,8
Ф = 0,75 (Pasal 9.3 SNI-2847:2013)
> Kekuatan Geser Beban Pada Daerah Kritis Penampang
Mengacu pada Pasal 11.1.3.1 SNI-2847:2013 :

13318,75 5500
Vud

300
3127,5

( 3127,5 - 300 )
Vud = 5500 + ( 13318,75 - 5500 )
3127,5
= 12568,75 kg
= 125687,5 N

> Kekuatan Geser Nominal


Menurut Standar Perencanaan SNI-2847:2013 Pasal 11.1.1 :
ФVn ≥ Vu
Sehingga, disubtitusikan menjadi :
Vud
Vn =
Ф
= 167583,3333 N

> Kekuatan Geser Balok


Kekuatan Geser balok diatur dalam Pasal 11.2.1.1 :
Vc = 0.17 fc'bd
= 75430,01723 N
ФVc = 56572,51293 N
1/2ФVc = 28286,25646 N

> Cek Kecukupan Penampang ( Vn - Vc


) Periksa :
2/ 3 fc' b d > ( Vn - Vc )
295803,9892 mm > 92153,32 Penampang Cukup

> Menentukan Jenis Pemasangan Tulangan Geser


Dalam menentukan jenis pemasangan tulangan geser, dapat dilihat
dari beberapa faktor :
1. Jika Vud > ФVc maka perlu Tulangan Geser Struktural (Pasal 11.4.7.1)
2. Jika Vud < ФVc maka perlu Tulangan Geser Minimum (Pasal 11.4.6.1)
3. Jika Vud < 1/2ФVc maka tidak perlu tulangan geser
Namun pada praktik lapangan memerlukan tulangan
sengkang maka digunakan tulangan sengkang terkecil.
1. Vud > ФVc ……….. Gunakan Tulangan Struktural
2. Vud < ФVc ……….. Lihat poin lain
3. Vud < 1/2ФVc Lihat poin diatas
> Menentukan Spasi
Dalam SNI-2847:2013 Spasi tulangan geser di atur dalam pasal 11.4.5.1 :
d
S ≤ atau S ≤ 600
2
S ≤ 150 S ≤ 600
Karena S maksimum adalah 150, maka kita gunakan : S = 100 mm

> Luas Tulangan Geser Rencana


b x S
Av =
3 x fy
= 33,200531
Digunakan tulangan sengkang : Ф 6 = 33,064279

Jadi, Tulangan Sengkang yang digunakan pada penulangan adalah : Ф 6 100


-

Anda mungkin juga menyukai