Disusun oleh:
Nama : Arina Vindiasari Putri
NIM : PO.62.24.2.19.500
Mengesahkan,
Pembimbing Institusi ,
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya, “Laporan Pendahuluan Praktik Kebutuhan Dasar
Manusia Pada Prosedur Pemberian Obat Secara Intra Vena” dapat
diselesaikan.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada Ketua
Jurusan Kebidanan Ibu Oktaviani, SSiT. M.Keb, Ketua Program studi Sarjana
Terapan Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Ibu Hety Ira Ayue, SST.,
M.Keb, Koordiantor Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Manusia Ibu Yeni Lucin,
S.Kep. MPH serta pembimbing Institusi Ibu Ketut Resmaniasih SST,M.Kes, yang
telah memberikan bimbingan dan masukan dalam pembuatan laporan
pendahuluan praktik kebutuhan dasar manusia pada prosedur pencegahan infeksi
Penulis berharap dengan adanya laporan pendahuluan ini dapat dijadikan
sebagai wadah refernsi dan sebagai wadah belajar untuk menambah wawasan.
Selain itu penulis juga sadar bahwa pada laporan pendahuluan ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk kemudian dapat penulis revisi dimasa yang
akan datang, sebab penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa disertai saran yang membangun.
Akhir kata, penulis berharaplaporan pendahuluan ini dapat memberikan
manfaat bagi setiap pihak yang membaca.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................1
1.3 Manfaat..................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................2
2.1 Pengertian...............................................................................................2
2.2 Tujuan....................................................................................................2
2.3 Indikasi...................................................................................................2
2.4 Kontra Indikasi.......................................................................................3
2.5 Persiapan Alat........................................................................................3
2.6 Prosedur Kerja........................................................................................4
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberian cairan intravena merupakan pemberian cairan melalui
alat intravena untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, obat-
obatan, pemantauan hemodinamik, serta mempertahankan fungsi jantung
dan ginjal (Schaffer, dkk). Pasien yang mendapat cairan intravena di
rumah sakit mencapai 50% dari total seluruh pasien yang dirawat setiap
tahunnya (Schaffer, dkk).
Penggunaan alat intravaskuler banyak menimbulkan komplikasi
lokal maupun sistemik (Smeltzer & Bare). Kondisi yang sering ditemukan
adalah flebitis. Flebitis merupakan daerah bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri pada kulit sekitar tempat kateter intravaskular dipasang yang terjadi
pada kulit bagian luar (Tietjen, dkk). Flebitis merupakan inflamasi vena
yang disebabkan baik oleh iritasi kimia maupun mekanik (Smeltzer &
Bare). Insiden flebitis banyak dijumpai seiring banyaknya pasien yang
mendapatkan terapi cairan intravena (Schaffer, dkk). Di Indonesia belum
ada angka yang pasti tentang prevalensi flebitis pada pasien yang
mendapat terapi intravena, angka standar flebitis yang direkomendasikan
oleh INS (Infusion Nurses Society) adalah 5% (INS).
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini anatara lain:
1. Mahasiswa mampu memahami prosedur pemberian obat secara intra
vena
2. Mahasiswa mampu memahami dan dapat menerapkan prosedur
pemberian obat secara intra venadengan baik dan benar
1.3 Manfaat
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia serta untuk menambah
pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang injeksi intra vena
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.2 Tujuan
Fungsinya untuk meminimalkan efek samping dan
mempertahankan kadar terapeutik dalam darah
2.3 Indikasi
Indikasi pemberian obat melalui intravena:
2
1. Pada seseorang dengan penyakit berat ,pemberian obat melalui
intravena langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah.
2. Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak
dapat menelan obat ( ada sumbatan disaluran cerna atas).
3. Kesadaran menurun dan beresiko terjadi aspirasi (tersedak-obat masuk
ke pernapasan ), sehingga pemberian melalui jalur lain
dipertimbangkan.
4. Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga
diberikan melalui injeksi bolus(suntikan langsung pembuluh
balik/vena). Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai.
3
1. Memberikan salam
2. Mendekatkan semua peralatan
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
4. Memakai sarung tangan
5. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
6. Mencari daerah yang terlihat jelas venanya
7. Memasang pengalas dibawah daerah/ tempat yang akan disuntik
8. Mengikat bagian diatas daerah yang akan disuntik dengan karet
pembendung/ torniquet, menganjurkan pasien mengepalkan tangannya
dengan ibu jari didalam genggaman
9. Menghapushamakan/ mendisinfeksi kulit dengan kapas alkohol secara
sirkular dengan diameter ± 5 cm
10. Menegangkan kulit dengan tangan yang tidak dominan
11. Menusukkan jarum kedalam vena dengan tangan dominan membentuk
sudut ± 200 12.
12. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk
vena
13. Membuka karet pembendung, menganjurkan pasien membuka
genggaman tangannya dan memasukkan obat perlahan-lahan kedalam
vena
14. Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan, dengan meletakkan
kapas alkohol diatas jarum dan tarik jarum keluar
15. Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas tempat obat dengan
benar
16. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan chlorin 0,5 % selama
10 menit
17. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
18. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
4
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5
DAFTAR PUSTAKA