Uk2 - Artikel Pengadaan Barang - Al Fitri Normalitasari - 289
Uk2 - Artikel Pengadaan Barang - Al Fitri Normalitasari - 289
Al Fitri Normalitasari
20180610289
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pengadaan barang / jasa oleh e-government meliputi e-bidding dan / atau e-procurement.
Pelelangan secara elektronik adalah tata cara pemilihan penyedia barang / jasa, prosedurnya
terbuka dan semua penyedia barang / jasa yang terdaftar di sistem e-procurement dapat
mengikuti prosedur ini dengan menggunakan sistem e-procurement untuk melakukan penawaran
satu kali (satu kali) Dilayani oleh LPSE. Pembelian elektronik adalah proses pembelian barang /
jasa melalui sistem katalog elektronik. Katalog elektronik atau ECalogue mengacu pada sistem
informasi elektronik yang berisi daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan harga komoditas tertentu
dari berbagai komoditas / penyedia layanan pemerintah.Berdasarkan revisi draf Perpres No. 54
Tahun 2012 tanggal 28 Maret 2012, LK akan menentukan barang / jasa yang masuk dalam
katalog elektronik.
Rupiah Indonesia 200.000.000 PP. Premisnya adalah bahwa barang / jasa yang
dapat dimasukkan ke dalam katalog adalah barang / jasa yang sudah tersedia dan
mempunyai daya saing di pasaran, antara lain kendaraan bermotor, alat berat, alat
IT, alat kesehatan, obat-obatan, persewaan penginapan / hotel / kamar. Rapat, tiket
pesawat, dan pembelian benih.
1. Siap dilelang.
2. Metode pemilihan, pemilihan, dan evaluasi Penyedia Barang / Jasa secara elektronik
pada dasarnya sama dengan metode pelaksanaan lelang non elektronik sebagaimana
diatur dalam Perpres 54/2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah, namun
cara pelaksanaannya secara elektronik. sedang berlangsung.
3. Metode penyampaian dokumen dapat dilakukan dengan cara :
A. Hanya ada satu file untuk metode lelang elektronik setelah kompetisi kualifikasi;
B. Ada dua dokumen untuk metode lelang elektronik setelah kompetisi kualifikasi;
C. Metode lelang elektronik prakualifikasi;
D. Metode lelang elektronik prakualifikasi dengan dua dokumen.
Untuk dapat mengikuti lelang melalui aplikasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Nasional, perusahaan harus melakukan registrasi terlebih dahulu sebagai rekanan di website yang
disediakan LPSE.Proses pembelian barang / jasa pemerintah melalui sarana elektronik
diharapkan semakin meningkat dan menjamin efisiensi, efektivitas, transparansi, dan
akuntabilitas pengeluaran pemerintah. Selain itu, proses pengadaan barang / jasa pemerintah
secara elektronik juga dapat menjamin ketersediaan informasi, peluang dan peluang usaha, serta
mendorong persaingan yang sehat dan terwujudnya aspek yang adil dan tidak diskriminatif bagi
seluruh pelaku usaha yang bergerak di bidang pengadaan barang / jasa. pemerintah.
A. Satu jenis. Perubahan total biaya, yaitu melalui katalog "digital" untuk mengurangi
biaya, di antaranya terdapat lebih sedikit kesalahan dalam proses pemesanan, pengurangan
persediaan, dan biaya pemasaran pemasok seminimal mungkin
B. Perubahan karakteristik organisasi dapat dilihat pada perubahan sifat perilaku dan
hubungan yang diadopsi oleh sistem, serta siklus logistik organisasi dan organisasi.
Layanan yang tersedia dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) saat ini adalah
e-tendering yang ketentuan teknis operasionalnya diatur dengan Peraturan Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) No. 1 Tahun 2011 tentang Tata Cara
E-Tendering. Perlu diketahui bahwa lembaga kebijakan pengadaan barang dan jasa pemerintah
merupakan lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada presiden dan dibentuk berdasarkan Perpres No. 106 Tahun 2007.
KESIMPULAN
LPSE adalah departemen yang terdiri dari organisasi yang mengoperasikan sistem
pengadaan elektronik SPSE. Awalnya, LPSE hanyalah tim ad hoc yang terdiri dari para kepala
badan (gubernur, walikota, menteri). Dalam perkembangan selanjutnya, beberapa lembaga
membentuk struktur LPSE, seperti Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jawa Barat, dan
Sumatera Barat. Dalam proses pengadaan, LPSE hanya sebagai fasilitator dan tidak ikut dalam
proses pengadaan. Proses pengadaan sepenuhnya dilaksanakan oleh panitia pengadaan atau
departemen layanan pengadaan / ULP.
Layanan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) yang tersedia saat ini adalah tender
elektronik, dan regulasi teknis operasionalnya diatur oleh Direktur Biro Kebijakan Pengadaan
Pemerintah (LKPP) No. pada tata cara tender elektronik pada 1 Januari 2011. Perlu diketahui
bahwa Badan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah merupakan lembaga pemerintah
non departemen yang berada di bawah kepemimpinan dan tanggung jawab Presiden, dan
dibentuk sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 9. Keputusan No. 106 tahun 2007. LKPP
merupakan satu-satunya instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam merumuskan dan
merumuskan kebijakan pengadaan barang / jasa pemerintah untuk menjalankan tugas dan
fungsinya. LKPP dikoordinasikan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.