PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
Nora 18030194017
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan
Digital Book dan Virtual Laboratory untuk Peserta Didik SMA Kelas XI Pada
Materi Titrasi Asam Basa” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia
pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di
Universitas Negeri Surabaya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
a. Laboratorium virtual
Labrotarorium virtual didefinisikasn sebagai praktikum titrasi asam
basa yang dilakukan dengan menggunakan media computer ataupun
laptop merupakan sub materi dari asam dan basa. Laboratorium
virtual disajikan dalam bentuk simulasi praktikum yang realistis
sesuai dengan keadaan di lapangan. Dalam penelitian ini, program
laboratorium virtual dapat digunakan secara offline dan dapat
dibagikan melalui flashdisk.
b. Digital Book
Digital Book didefinisikan sebagai buku elektronik yang berisi
materi asam dan basa termasuk juga sub materi titrasi asam dan basa.
Digital Book terletak pada program yang sama dengan laboratorium
virtual. Digital Book disajikan sebelum membuka laboratorium
virtual agar peserta didik dapat memahami materi asam dan basa
terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum titrasi asam dan basa.
c. Validitas
Validitas pada penelitian ini berupa validitas media laboratorium
virtual dan Digital Book. Tujuan adanya validitas yaitu untuk
menguji kevalidan dari media laboratorium virtual dan Digital Book
sehingga media tersebut dapat membantu peserta didik dalam proses
pembelajarannya.
d. Hasil Respon Peserta Didik
Hasil respon peserta didik pada penelitian ini berupa angket respon
peserta didik terhadap media laboratorium virtual dan Digital Book.
Tujuan adanya angket respon peserta didik yaitu untuk mengetahui
respon peserta didik setelah menggunakan media laboratorium
virtual dan Digital Book sehingga media tersebut dapat membantu
peserta didik dalam proses pembelajarannya..
2. Asumsi
Pengembangan media pembelajaran Digital Book dan
laboratorium virtual memiliki beberapa asumsi, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Kegiatan praktikum dapat dilakukan dengan mudah dan efektif
terutama bagi sekolah yang tidak memiliki laboratorium yang
memadai dan juga pada masa pandemi covid-19 yang semuanya
dilakukan secara online.
b. Terdapat sarana yang mendukung di antaranya lab computer
ataupun laptop.
c. Laboratorium virtual dan Digital Book dapat diakses secara offline.
d. Terdapat Digital Book yang dapat menunjang pengetahuan awal
sebelum melakukan praktikum.
3. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang telah diidentifikasi diatas, maka peneliti
membatasi ruang lingkup permasalahan pada penelitian ini, yaitu:
c. Digital Book
Digital Book singkatan dari electronic book adalah sebuah buku
tanpa kertas, di mana Digital Book dengan mudah diakses melalui
sebuah Personal Digital Assistant (PDA) atau suatu poket khusus
yang diciptakan oleh perusahaan teknologi informasi [ CITATION
Sut02 \l 17417 ]. Digital Book interaktif yang dikembangkan
merupakan buku dalam format elektronik yang dijalankan dengan alat
bantu komputer, menurut Kwartolo (2010), secara teoritis komputer
dengan perangkatnya mempunyai peran yang sangat luar biasa untuk
mendukung proses pembelajaran yaitu sebagai berikut [ CITATION
Kwa10 \l 17417 ]:
a. Siswa dapat terlibat aktif karena ada proses belajar dan
pembelajaran yang menarik dan bermakna
b. Siswa dapat menggabungkan ide-ide baru ke dalam pengetahuan
yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau
keingintahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya
c. Memungkinkan siswa saling bekerja sama dalam suatu kelompok
d. Memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha
untuk mencapai tujuan yang diinginkan
e. Memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang
bermakna
f. Memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah
dipelajarinya. Sehingga adanya Digital Book interaktif yang
dikembangkan dapat mengarahkan perhatian siswa dan
mendorong minat siswa untuk belajar.
d. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan
fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dilakukkan pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data
yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan memiliki
validitas rendah [ CITATION Azw99 \l 17417 ].
Dalam teori skor-murni klasikal, pengertian validitas dapat
dinyatakan sebagai sejauhmana skor tampak atau skor perolehan
mendekati besar skor murni. Skor tampak tidak akan sama dengan
skor murni kecuali alat ukur yang bersangkutan mempunyai validitas
yang sempurna. Semakin skor perolehan mendekati skor murni maka
semakin tinggi validitasnya, dan sebaliknya semakin rendah validitas
maka semakin besar perbedaan skor perolehan dan skor murni
[ CITATION Azw99 \l 17417 ].
Secara umum validitas tes terbagi kedalam tiga jenis yaitu
[ CITATION Tho97 \l 17417 ]:
1. Validitas isi (content validity)
Validitas isi suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh
suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap isi atau konten
atau materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan
tujuan pengajaran. Dengan kata lain tes yang mempunyai
validitas isi yang baik ialah tes yang benar-benar mengukur
penguasaan materi yang seharusnya dikuasai sesuai dengan
konten pengajaran.
Untuk mengetahui apakah tes itu valid atau tidak, harus
dilakukan melalui penelaahan kisi-kisi tes untuk memastikan
bahwa soal-soal tes itu sudah mewakili atau mencerminkan
keseluruhan konten atau materi yang seharusnya dikuasai secara
proporsional. Oleh karena itu validitas isi suatu tes tidak
mempunyai besaran tertentu yang dihitung secara statistika tetapi
dipahami bahwa tes itu sudah valid berdasarkan telaah kisi-kisi
tes. Oleh karena itu, validitas isi sebenarriya mendasarkan pada
analisis logika, tidak merupakan suatu koefisien validitas yang
dihitung secara statistika.
2. Validitas berdasar kriteria (criterion-related validity)
Validitas empiris sama dengan validitas kriteria yang
berarti bahwa validitas ditentukan berdasarkan kriteria, baik
kriteria internal maupun kriteria eksternal. Validitas empiris
diperoleh melalui hasil uji coba tes kepada responden yang setara
dengan responden yang akan dievaluasi atau diteliti. Kriteria
internal adalah tes atau instrumen itu sendiri yang menjadi
kriteria, sedang kriteria eksternal adalah hasil ukur instrumen atau
tes lain di luar instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria. Ukuran
lain yang sudah dianggap baku atau dapat dipercaya dapat pula
dijadikan sebagai kriteria eksternal. Validitas yang ditentukan
berdasarkan kriteria internal disebut validitas internal sedangkan
validitas yang ditentukan berdasarkan kriteria eksternal disebut
validitas eksternal.
Validitas eksternal dapat berupa hasil ukur tes baku atau tes
yang dianggap baku dapat pula berupa hasil ukur lain yang sudah
tersedia dan dapat dipercaya sebagai ukuran dari suatu konsep
atau variabel yang hendak diukur. Validitas eksternal
diperlihatkan oleh suatu besaran yang merupakan hasil
perhitungan statistika.
Validitas internal (validitas butir) termasuk kelompok
validitas kriteria yang merupakan validitas yang diukur dengan
besaran yang menggunakan tes sebagai suatu kesatuan
(keseluruhan butir) sebagai kriteria untuk menentukan validitas
butir dari tes itu. Dengan demikian validitas internal
mempermasalahkan validitas butir dengan menggunakan hasil
ukur tes tersebut sebagai suatu kesatuan sebagai kriteria, sehingga
biasa juga disebut validitas butir. Validitas internal diperlihatkan
oleh seberapa jauh hasil ukur butir tersebut konsisten dengan hasil
ukur tes secara keseluruhan. Oleh karena itu validitas butir
tercermin pada besaran koefisien korelasi antara skor butir dengan
skor total tes. Jika koefisien korelasi skor butir dengan skor total
tes positif dan signifikan maka butir tersebut valid berdasarkan
ukuran validitas internal.
3. Validitas konstruk (construct validity)
Validitas konstruk (construct validity) adalah validitas yang
mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir tes mampu
mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan
konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan.
Validitas konstruk biasa digunakan untuk instrumen yang
dimaksudkan mengukur variabel konsep, baik yang sifatnya
performansi tipikal seperti instrumen untuk mengukur sikap,
minat konsep diri, lokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi
berprestasi, dan lain-lain, maupun yang sifatnya performansi
maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat),
inteligansi (kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosional dan
lain-lain.
Untuk menentukan validitas konstruk dilakukan proses
penelaahan teoretik dari suatu konsep dari variabel yang hendak
diukur, mulai dari perumusan konstruk, penentuan dimensi dan
indikator, sampai kepada penjabaran dan penulisan butir-butir
instrumen. Perumusan, konstruk harus dilakukan berdasarkan
sintesis dari teori-teori mengenai konsep variabel yang hendak
diukur melalui proses analisis dan komparasi yang logik dan
cermat.
e. Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa merupakan salah satu metode analisis kuantitatif
untuk menentukan konsentrasi dari suatu zat yang ada dalam larutan.
Keberhasilan dalam titrasi asam-basa sangat ditentukan oleh kinerja
indikator yang mampu menunjukkan titik akhir dari titrasi. Pada titrasi
ini melibatkan penambahan indikator yang berfungsi membantu
menentukan titik ekivalen yang ditandai dengan mengamati terjadinya
perubahan warna pada akhir titrasi [ CITATION Day86 \l 17417 ].
Indikator yang digunakan dalam titrasi penetralan dinamakan
indikator asam basa. Indikator merupakan suatu zat yang ditambahkan
ke dalam larutan sampel sebagai penanda yang menunjukkan telah
terjadinya titik akhir titrasi pada analisis volumetrik. Suatu zat dapat
dikatakan sebagai indikator titrasi asam basa jika dapat memberikan
perubahan warna sampel seiring dengan terjadinya perubahan
konsentrasi ion hidrogen atau perubahan pH [ CITATION Day86 \l
17417 ]. Indikator asam basa cenderung untuk bereaksi dengan
kelebihan asam atau basa pada saat titrasi untuk menghasilkan
perubahan warna [ CITATION Abb12 \l 17417 ].
Hingga saat ini indikator yang banyak digunakan dalam titrasi
asam basa adalah jenis indikator sintetis seperti fenolphtalein (PP),
metil merah (MM), metil orange (MO) dan merah fenol (MF).
Penggunaan Indikator tersebut selain harganya reatif mahal juga
berdampak dihasilkannya limbah bahan kimia yang dapat mencemari
lingkungan. Solusi mengatasi masalah tersebut adalah dengan
memanfaatkan penggunaan bahan alami sebagai pengganti indikator
sintetis.
Indikator alami merupakan zat warna atau pigmen yang dapat
diisolasi dari berbagai tumbuh-tumbuhan, jamur dan alga.Tumbuhan
yang paling banyak menghasilkan warna adalah bagian bunga. Zat
warna pada bunga yang paling dominan digunakan sebagai indikator
asam basa adalah antosianin [ CITATION Sud10 \l 17417 ].
Antosianin adalah bagian senyawa fenol yang tergolong flavonoid
yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan jumlahnya sekitar
90-96 % dari total senyawa fenol. Pigmen ini berperan terhadap
timbulnya warna merah hingga biru pada beberapa bunga, buah, dan
daun. Antosianin bersifat polar sehingga dapat dilarutkan pada pelarut
polar seperti etanol, aceton, dan air [ CITATION Dur05 \l 17417 ].
Berikut bentuk kurva titrasi yang memiliki karakteristik tertentu
yang bergantung pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang
bereaksi.
1) Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat
I. Metodologi Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian Pengembangan Digital Book dan
Virtual Laboratory untuk Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi
Titrasi Asam Basa menggunakan jenis penelitian R&D (Research and
Development). Jenis penelitian R&D (Research and Development)
adalah metode penelitan yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, menguji kelayakan dan keefektifan produk tersebut [ CITATION
Sug12 \l 17417 ]. Jenis penelitian R&D (Research and Development)
pada validitas Digital Book dan Virtual Laboratory terdapat langkah-
langkah yang meliputi penelitian dan pengumpulan data (research and
information collecting), perencanaa (planning), pengembangan draft
produk (develop preliminary form of product), uji coba lapangan awal
(preliminary field testing), merevisi hasil uji coba (main product
revision), uji coba lapangan (main field testing), penyempurnaan
produk hasil uji lapangan (operasional product revision), uji
pelaksanaan lapangan (operasional field testing), penyempurnaan
produk akhir (final product revision), dan diseminasi dan implementasi
(dissemination and implementation) [ CITATION Bor03 \l 17417 ].
b. Tempat dan Waktu Uji Coba
Lokasi penelitian ditentukan dengan sengaja dan melihat dari kriteria-
kriteria tertentu seperti lingkungan sekolah, fasilitas yang ada di
sekolah serta sumber daya manusia yang terlibat dalam proses
pembelajaran khusunya mata pelajaran kimia. Lokasi tersebut yaitu di
SMA Negeri 2 Sidoarjo Jl. Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo pada
semester ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022.
c. Sasaran Penelitian
Sasaran yang digunakan pada penelitian ini adalah kelayakan Digital
Book dan Virtual Laboratory untuk Peserta Didik SMA Kelas XI Pada
Materi Titrasi Asam Basa. Uji kelayakan ini melibatkan satu guru
bidang studi kimia, dua dosen kimia FMIPA Universitas Negeri
Surabaya, dan peserta didik kelas XI SMA.
d. Rancang Penelitian
e. Desain Penelitian
Media Digital Book dan Virtual Laboratory menggunakan desain
penelitian R&D (Research and Development) yang memiliki beberapa
langkah kerja yang meliputi penelitian dan pengumpulan data
(research and information collecting), perencanaan (planning),
pengembangan draft produk (develop preliminary form of product), uji
coba lapangan awal (preliminary field testing), merevisi hasil uji coba
(main product revision), uji coba lapangan (main field testing),
penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product
revision), uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing),
penyempurnaan produk akhir (final product revision), dan diseminasi
dan implementasi (dissemination and implementation) [ CITATION Bor03
\l 17417 ]. Namun peneliti hanya menggunakan beberapa langkah kerja
seperti tahap pengumpulan data, tahap perencanaan, tahap
pengembangan produk, tahap Validitas, tahap revisi, dan tahap uji
coba.
f. Sumber Data
Pemerolehan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah data
kuantitatif yang berupa angka. Selanjutnya data tersebut akan
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data kualitatif dapat diperoleh
dari
- Data telaah dan Validitas yang diperoleh dari dua dosen prodi
pendidikan kimia dan satu guru kimia SMA Negeri 2 Sidoarjo
- Lembar pengamatan aktivitas peserta didik yang di amati oleh 2
orang pengamat dan angket respon peserta didik yang diperoleh
dari peserta didik yang telah mencoba menggunakan digital book
dan virtual laboratory.
g. Metode Pengumpulan Data
1. Angket Validitas
Angket Validitas digunakan untuk memproleh angket Validitas
Digital Book dan Virtual Laboratory. Pada angket Validitas media
pembelajaran ini ahli media dan ahli materi yang terdiri dari atas
dosen kimia dan guru bidang studi kimia SMA memberikan penilai
terhadap permainan yang dikembangkan meliputi validitas isi dan
validitas konstruk. Pada Validitas isi aspek yang dinilai adalah
kebenaran isi/materi yang berarti dalam Digital Book dan Virtual
Laboratory mengandung konsep kimia yang benar dan mutakhir,
mempunyai tujuan yang ingin dicapai setelah peserta didik
menggunakan Digital Book dan Virtual Laboratory. Sedangkan
pada Validitas konstruk aspek yang dinilai adalah ciri ke IPA-an,
mendorong dan mengembangkan keterampilan khusus, kesesuaian
dengan karakteristik peserta didik, mempunyai aturan yang jelas
bagi peserta didik, ada standar keberhasilan peserta didik, ada
unsur pengambilan keputusan, tampilan sebagai media
pembelajaran dan komunikasi audio visual.
2. Angket respon peserta didik
Angket respon peserta didik digunakan untuk mengetahui
pernyataan peserta didik terhadap media pembelajaran Validitas
Digital Book dan Virtual Laboratory. Pernyataan tersebut berisi
pendapat tentang ketertarikan peserta didik terhadap Digital Book
dan Virtual Laboratory dan mengetahui tingkat kemudahan
penggunaan media tersebut sebagai media pembelajaran pada
materi titrasi asam basa.
3. Angket observasi aktivitas peserta didik
Lembar observasi aktivitas peserta didik digunakan untuk
mengumpulkan data aktivitas peserta didik selama uji coba. Untuk
mengetahu ketertarikan peserta didik teradap media pembelajaran
ini, mereka diminta untuk menginstal Digital Book dan Virtual
Laboratory pada hp atau laptop masing-masing. Kemudian untu
mengetahui proses belajar peserta didik menggunakan Digital
Book dan Virtual Laboratory yaitu peserta didik diminta untuk
membaca materi dan memahaminya dalam digital book, kemudian
mengimplemnetasikannya dalam virtual laboratory. Pengamatan
dilakukan oleh pengamat dengan menuliskan hasil pengamatan
pada lembar observasi aktivitas peserta didik selema
berlangsungnya pembelajaran.
4. Tes hasil belajar
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dengan
cara diberikan pretest dan posttest yang bertujuan untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan
sesudah menggunakan media Digital Book dan Virtual Laboratory.
Soal-soal yang ada pada pretest dan posttest merupakan soal pada
mata pelajaran kimia materi titrasi asam basa kelas XI SMA
h. Instrument Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara
deskriptif. Berikut ini merupakan teknik analisis data secara
deskriptif:
(Riduwan, 2016).
Hasil analisis lembar Validitas digunakan sebagai penilaian
kelayakan berupa kriteria Validitas. Media Digital Book dan
Virtual Laboratory dikatakan valid digunakan sebagai media
pembelajaran apabila persentase pencapaian ≥ 61%.
2. Analisis hasil angket respon peserta didik
Analisis Hasil Angket Respon peserta didik digunakan untuk
memperoleh analisis data kepraktisan media pembelajaran Digital
Book dan Virtual Laboratory. Hasil analisis kuantitatif yang diukur
dengan menggunakan skala Guttman. Skala Guttman merupakan
skala yang bersifat tegas dan konsisten. Pada angket respon peserta
didik terdapat pernyataan positif dan negatif. Pemberian penilaian
dapat dilakukan berdasarkan skor skala Guttman pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 3. Skor Skala Guttman
Skor untuk Skor untuk
Jawaban
pernyataan positif pernyataan negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
(Riduwan, 2016).
Borg, & Gall. (2003). Education Research. New York: Allyn and Bacon.
McMurry, J. E., Fay, R. C., & Robinson, J. K. (2016). Chemistry (7th edition).
New Jersey: Pearson Education.
Rahayu, S., & dkk. (2014). Pengaruh Media Laboratorium Virtual Dalam
Pembelajaran Larutan Penyangga Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Xi
Ipa Sman 8 Muaro Jambi.
Rusman. (2013). Belajar dan Pembelajran Berbasis Komputer. Bandung:
Alfabeta.
Silberberg, Martin, S., & Amateis, P. (2015). Chemistry: The Molecular Nature of
Matter and Change . New York: McGraw-Hill Education.
Sudarshan, S., Bothara, S. B., Sangeeta, S., Roshan, P., & Naveen, M. (2010).
Pharmaceutical Chracter Of Flower As Natural Indicator: Acid – Base. A.J
Pharm. Research, 83-90.
Usman, M. B., & Asnawir, H. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres.
NIP.
ANGKET VALIDITAS ISI TERHADAP MEDIA VIRTUAL LABORATORY
NIP.
ANGKET VALIDITAS ISI TERHADAP MEDIA DIGITAL BOOK
NIP.
ANGKET VALIDITAS ISI TERHADAP MEDIA VIRTUAL LABORATORY
NIP.
ANGKET RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP MEDIA E-BOOK
PADA MATERI TITRASI ASAM-BASA
Nama :
Kelas :
Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :
Sekolah :
Pengamat :
PETUNJUK
Berilah tanda centang (√) pada Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik yang dominan muncul pada kolom yang tersedia. Pengamat
dimohon mengamati secara individu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dilakukan peserta didik.
Aktivitas peserta didik yang pada
No Jumlah
Aspek Tujuan yang diamati waktu 5 menit ke-
.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Mengetahui ketertarikan peserta didik a. Peseerta didik mulai membuka
saat menggunakan laboratorium media e-book
b. Peserta didik mulai melihat daftar
virtual
isi e-book
c. Peserta didik terus membaca dan
melihat tampilan video pada media
e-book.
2. Mengetahui aktivitas belajar peserta a. Peserta didik membaca materi
didik menggunakan laboratorium titrasi asam-basa.
b. Peserta didik mulai membuka
virtual
video.
c. Peserta didik mencoba latihan soal
pada e-book.
3. Mengetahui kegiatan yang tidak a. Peserta didik membuka tampilan e-
relevan dengan media laboratorium book melebihi waktu yang
virtual ditentukan
Surabaya, …………….. 2020
Observer
NIP
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
Hari/tanggal :
Sekolah :
Pengamat :
PETUNJUK
Berilah tanda centang (√) pada Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik yang dominan muncul pada kolom yang tersedia. Pengamat
dimohon mengamati secara individu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dilakukan peserta didik.
Aktivitas peserta didik yang pada waktu 5 menit
Jumlah
No. Aspek Tujuan yang diamati ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Mengetahui d. Peseerta didik mulai membuka media
ketertarikan laboratorium virtual
e. Peserta didik mulai membuka menu Langkah
peserta didik
kerja percobaan titrasi asam basa
saat
f. Peserta didik terus melakukan percobaan
menggunakan
meskipun mengalami kesalahan.
laboratorium
virtual
2. Mengetahui d. Peserta didik membaca Langkah kerja percobaan
aktivitas titrasi asam-basa.
e. Peserta didik mulai menyiapkan alat dan bahan
belajar
yang akan digunakan
peserta didik
f. Peserta didik mulai melakukan percobaan titrasi
menggunakan
asam-basa.
laboratorium
virtual
3. Mengetahui b. Peserta didik membuka menu melebihi waktu
kegiatan yang yang ditentukan
tidak relevan
dengan media
laboratorium
virtual
Surabaya, …………….. 2020
Observer
NIP
Instrument soal post-test dan pre-test
1. Jelaskan prinsip kerja dari titrasi asam-basa!
2. Berapa konsentrasi dari larutan asam asetat CH3COOH jika diketahui untuk
titrasi 25 mL larutan CH3COOH tersebut diperlukan 15 mL larutan NaOH
0,05 M agar mencapai titik ekivalen?
3. Sebanyak 40 mL larutan asam sulfat 0,25 M dititrasi dengan suatu basa
bervalensi satu, dan ternyata dibutuhkan 57 mL basa tersebut. Berapakah
kemolaran basa yang digunakan tersebut?
4. 4,65 gram Co(OH)2 dilarutkan dalam 500 ml aquades. Sebanyak 3,64 gram
suatu asam dilarutkan dalam 250 ml aquades. 18,115 ml larutan basa
digunakan untuk mentitrasi 25 ml larutan asam sampai titik ahir titrasi.
a. Hitunglah konsentrasi larutan basa
b. Hitunglah massa molar larutan basa
5. 0,3017 gram sampek asam diprotic (dengan massa molar 126,07 g/mol)
dilarutkan ke dalam air dititrasi dengan 37,26 ml NaOH. Sebanyak 24,05 ml
larutan NaOH digunakan untuk mentitrasi 0,2506 gram asam yang belum
diketahui, namu sifatnya monoprotic. Berapakah massa molar asam tersebut?