Anda di halaman 1dari 50

Pengembangan Digital Book dan Virtual Laboratory untuk Peserta

Didik SMA Kelas XI Pada Materi Titrasi Asam Basa

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH :

Shabrina Nabilah 18030194014

Nora 18030194017

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan
Digital Book dan Virtual Laboratory untuk Peserta Didik SMA Kelas XI Pada
Materi Titrasi Asam Basa” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia
pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di
Universitas Negeri Surabaya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan karyawan Jurusan Kimia FMIPA Universitas


Negeri Surabaya yang telah membagikan pengetahuan dan pengalaman
kepada penulis.
2. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan doa, semangat, dan
dukunga baik secara moral dan material, serta kasih saying yang melimpah.
3. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia Angkatan
2018 terkhusus untuk kelas Pendidikan Kimia B 2018.

Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam


skripsi ini, baik dari segi kata-kata maupun cara penulisannya. Maka penulis
sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang menjadikan
skripsi ini sebagai bahan literature mengenai materi yang berkaitan.

Surabaya, 1 Desember 2020


A. Judul : Pengembangan Digital Book dan Virtual Laboratory
untuk Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Titrasi Asam Basa
B. Bidang kajian : Pendidikan Kimia
C. Latar Belakang :
Definisi dari ilmu kimia menurut Chang adalah ilmu yang
mempelajari materi dan perubahannya. Zat-zat yang terlibat dalam
perubahan kimia yaitu unsur dan senyawa. Suatu unsur dan senyawa
tersebut dapat diketahui ciri-cirinya dari sifat fisis dan kimia. Sifat fisis
merupakan ciri-ciri yang dapat diamati tanpa mengubah susunan zatnya,
sedangkan sifat kimia merupakan ciri-ciri yang dapat ditunjukkan melalui
perubahan kimia. Namun, seringkali ditemui sebagian besar peserta didik
yang duduk di bangku SMA merasa bahwa pelajaran kimia dirasa sangat
sulit dan membosankan.
Pada pembelajaran kimia, terdapat prinsip dan teori yang dapat
dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran pada
materi kimia akan menjadi asik dan menarik jika guru mengajak peserta
didik untuk melakukan kegiatan praktikum di laboratorium. Dengan
kegiatan tersebut, peserta didik akan senang dan mudah menerima konsep
dari materi yang dibahas. Sehingga dalam pembeljaran tidak hanya konsep,
prinsip dan teori saja, tetapi juga ada proses sains yang diajarkan melalui
praktikum.
Menurut Woolnough dan Allsop Empat alasan pentingnya kegiatan
praktikum IPA, yaitu: (1) praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar
bagi siswa, karena siswa diberi kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa
ingin tahu dan ingin bisa; (2) praktikum dapat mengembangkan
keterampilan dasar melakukan eksperimen; (3) praktikum dapat menjadi
wahana belajar pendekatan ilmiah; (4) praktikum dapat menunjang materi
pelajaran. Kegiatan praktikum memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk membuktikan teori bahkan menemukan konsep. [ CITATION
Nur03 \l 1033 ]. Selain itu, praktikum dalam pembelajaran kimia dapat
membentuk ilustrasi bagi konsep dan prinsip kimia.
Berdasarkan permasalahan dari beberapa sekolah, kendala dalam
melaksanakan kegiatan praktikum adalah terbatasnya waktu jam sekolah,
obyek yang bersifat abstrak sehingga sulit untuk diamati, mahalnya biaya
pelaksanaan praktikum dan sekolah bahkan belum memenuhi standard
untuk melaksanakan kesehatan keselamatan kerja (K3), serta terdapat
sekolah yang memang tidak memiliki labortorium kimia sendiri. Kendala-
kendala tersebut sering kali menjadi penghambat untuk melakukan kegiatan
praktikum.
Kondisi pandemic seperti ini, sekolah dilakukan melalui
pembelajaran jarak jauh. Dengan metode pembelajaran seperti itu akan
susah untuk guru mengajak peserta didik praktikum di laboratorium. Oleh
karena itu, peneliti membuat aplikasi virtual laboratory. Metode praktikum
virtual atau virtual laboratory merupakan proses pembelajaran yang
menggunakan simulasi computer [ CITATION Wis14 \l 1033 ].
Menurut Anjani dalam skripsi nya tahun 2017, praktikum virtual
adalah alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak computer
berbasis macromedia flash yang dapat dioperasikan dengan computer atau
bahkan smartphone dimana dapat mensimulasikan kegiatan praktikum
seperti berada di laboratorium yang sebenanrnya. Praktikum virtual
didefinisikan sebagai lingkungan yang interaktif untuk menciptakan dan
melakukan eksperimen simulasi: taman bermain untuk bereksperimen
[ CITATION Rah14 \l 1033 ].
Dalam penelitian ini, tidak hanya laboratorium virtual saja tetapi
juga terdapat buku digital atau Digital Book yang kami kembangkan. Tujuan
dari pengembangan buku digital ini adalah meningkatkan daya minat siswa
untuk belajar kimia agar lebih menarik dan nantinya dapat mempengaruhi
hasil belajar peserta didik terutama dalam masa pandemi yang akan
membosankan jika belajar jarak jauh dengan hanya mendengarkan guru
menjelaskan dan menggunakan handout yang membosankan.
D. Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah yaitu
sebagai berikut.
1. Bagaimana validitas Digital Book dan Virtual Laboratory untuk
Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Titrasi Asam Basa?
2. Bagaimana kepraktisan Digital Book dan Virtual Laboratory untuk
Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Titrasi Asam Basa?
3. Bagaimana keefektifan Digital Book dan Virtual Laboratory untuk
Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Titrasi Asam Basa?
E. Tujuan Penelitian :
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, terdapat tujuan yang digunakan
untuk mengembangkan media pembelajaran Digital Book dan Virtual
Laboratory yang layak untuk Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi
Titrasi Asam Basa. Tujuan tersebut sebagai berikut.
1. Mengetahui validitas Digital Book dan Virtual Laboratory untuk
Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Titrasi Asam Basa.
2. Mengetahui kepraktisan media Digital Book dan Virtual Laboratory
untuk Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Titrasi Asam Basa.
3. Mengetahui keefektifan media Digital Book dan Virtual Laboratory
untuk Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Titrasi Asam Basa.
F. Manfaat Penelitian :
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
Diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pengalaman baru,
mengenalkan prosedur kerja ilmiah dan meningkatkan motivasi serta
hasil belajar peserta didik. Selain itu peserta didik dapat mengingat
materi titrasi asam basa yang dipelajari
2. Bagi guru
Penggunaan book digital dan virtual laboratory diharapkan dapat
digunakan sebagai alternatif media pembelajaran inovatif berbasis
komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai tuntutan
kurikulum dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk
perbaikan sistem pembelajaran di sekolah dengan mengembangkan
keterampilan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer sesuai
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
dunia pendidikan sebagai perbaikan mutu proses pembelajaran.
G. Definisi Operasional, Asumsi, dan Pembatasan Masalah
1. Definisi operasional

Definisi operasional variabel bertujuan untuk memberikan


gambaran yang jelas tentang variable-variabel yang diteliti dan
diperlukan untuk menghindari terjadinya kekeliruan penafsiran
pembaca terhadap variable-variabel atau kata-kata dan istilah-istilah
teknis yang terkandung dalam judul.

a. Laboratorium virtual
Labrotarorium virtual didefinisikasn sebagai praktikum titrasi asam
basa yang dilakukan dengan menggunakan media computer ataupun
laptop merupakan sub materi dari asam dan basa. Laboratorium
virtual disajikan dalam bentuk simulasi praktikum yang realistis
sesuai dengan keadaan di lapangan. Dalam penelitian ini, program
laboratorium virtual dapat digunakan secara offline dan dapat
dibagikan melalui flashdisk.
b. Digital Book
Digital Book didefinisikan sebagai buku elektronik yang berisi
materi asam dan basa termasuk juga sub materi titrasi asam dan basa.
Digital Book terletak pada program yang sama dengan laboratorium
virtual. Digital Book disajikan sebelum membuka laboratorium
virtual agar peserta didik dapat memahami materi asam dan basa
terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum titrasi asam dan basa.
c. Validitas
Validitas pada penelitian ini berupa validitas media laboratorium
virtual dan Digital Book. Tujuan adanya validitas yaitu untuk
menguji kevalidan dari media laboratorium virtual dan Digital Book
sehingga media tersebut dapat membantu peserta didik dalam proses
pembelajarannya.
d. Hasil Respon Peserta Didik
Hasil respon peserta didik pada penelitian ini berupa angket respon
peserta didik terhadap media laboratorium virtual dan Digital Book.
Tujuan adanya angket respon peserta didik yaitu untuk mengetahui
respon peserta didik setelah menggunakan media laboratorium
virtual dan Digital Book sehingga media tersebut dapat membantu
peserta didik dalam proses pembelajarannya..
2. Asumsi
Pengembangan media pembelajaran Digital Book dan
laboratorium virtual memiliki beberapa asumsi, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Kegiatan praktikum dapat dilakukan dengan mudah dan efektif
terutama bagi sekolah yang tidak memiliki laboratorium yang
memadai dan juga pada masa pandemi covid-19 yang semuanya
dilakukan secara online.
b. Terdapat sarana yang mendukung di antaranya lab computer
ataupun laptop.
c. Laboratorium virtual dan Digital Book dapat diakses secara offline.
d. Terdapat Digital Book yang dapat menunjang pengetahuan awal
sebelum melakukan praktikum.
3. Pembatasan Masalah
Dari permasalahan yang telah diidentifikasi diatas, maka peneliti
membatasi ruang lingkup permasalahan pada penelitian ini, yaitu:

a. Penelitian ini menggunaan jenis penelitian dan pengembangan


metode R&D (Research and Development).
b. Penelitian ini menguji bagaimana kelayakan media pembelajaran
yaitu Digital Book dan Virtual Laboratory untuk Peserta Didik
SMA Kelas XI Pada Materi Titrasi Asam Basa.
c. Penelitian dilakukan kepada 30 peserta didik kelas XI IPA di SMA
Negeri 2 Sidoarjo
d. Topik praktikum virtual yang dipilih dalam penelitian ini merujuk
pada salah satu Kompetensi Dasar (KD) semester ganjil kelas XI
yang merujuk pada silabus dengan Kompetensi Dasar 3.13
Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam basa
H. Kajian Pustaka
a. Media Pembelajaran
Menurut Association For Education and Communication
Technology (AECT), media merupakan segala bentuk yang
dipergunakan sebagai penyalur informasi. Sedangkan menurut
Education Assosiation (NEA), media sebagai benda yang dapat dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar, dapat memengaruhi efektifitas program instructional
[ CITATION Usm02 \l 17417 ].
Media dapat dibuat oleh pihak lain seperti produsen media dan
guru tingga memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran. Namun
ada juga media yang dibuat sendiri sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan peserta didik. Menurut Scramm, media adalah teknologi
pembawa pesan yang dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran
[ CITATION Rus13 \l 17417 ].
Media pembelajaran yang dirancang haruslah dapat merangsang
timbulnya proses atau dialog pada diri peserta didik. Dengan kata lain,
terjadi komunikasi antara peserta didik dengan media atau secara tidak
langsung dapat terjadi komunikasi antara peserta didik dengan
penyalur pesan (pendidik). Dengan demikian, pesan pembelajaran
dapat tersampaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan media tersebut
dapat berhasil menyalurkan pesan/bahan ajar apabila kemudian terjadi
perubahan tingkah laku pada diri peserta didik serta tujuan
pembelajaran dapat tercapai [ CITATION Raf15 \l 17417 ].
Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya
peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar
mengajar. Oleh karena itu, menurut Asnawir dan Usaman, harus
diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya yaitu sebagau berikut
[ CITATION Asn02 \l 17417 ]:
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai
bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukannya
hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang
digunakan bila dianggap perlu hanya dimanfaatkan sewaktu –
wakru dibutuhkan.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar
yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar.
3. Guru hendaknya benar – benar menguasai teknik – teknik dari
suatu media pengajaran yang digunakan.
4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatn
suatu media pengajaran yang digunakan.
5. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistimatis
bukan sembarang menggunakannya.
6. Jika sekiranya suatu pokok pembahasan memerlukan lebih dari
dua macam media, maka guru dapat memanfaatkan multymedia
yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar
dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
b. Laboratorium virtual
Laboratorium virtual adalah laboratorium yang dapat dilihat
secara maya yaitu berupa program computer dan dioperasikan dengan
menggunakan computer. Proses pengembangan laboratorium virtual
telah memenuhi 3 komponen yaitu model pengembangan, prosedur
pengembangan, dan uji coba produk. Pengembangan laboratorium
virtual dilakukan untuk mengatasi masalah ketidakefektifan praktikum
laboratorium dan keterbatan sarana dan prasarna laboratorium di
sekolah. Semua materi dengan konsep dan obyek yang abstrak dapar
divisualisasikan melalui laboratorium virtual. Laboratorium virtual
efektif digunakan untuk menyajikan simulasi praktikum dengan
metode ilmiah.
Menurut Robeck yang dikutip oleh Arba’at dalam Pembelajaran
Virtual menyatakan bahwa pembelajaran virtual memberikan banyak
faedah seperti berikut [ CITATION Arb08 \l 17417 ]:
a. Mengaplikasikan kemahiran dalam proses sains
b. Inquiri sains
c. Pemikiran kritis
d. Pemahaman konseptual (conceptual understanding)
e. Pemahaman kepada sains alam (understanding the nature of
science).

Carnivale menyatakan “Learning on the computer simulations


can also be fun, in the virtual lab you can try anything you want, and
it's OK”. Dengan kata lain, apabila menggunakan laboratorium virtual
peserta didik dapat mencoba apapun yang mereka inginkan dan hal
tersebut diperbolehkan. Pada laboratorium virtual, percobaan-
percobaan yang dilakukan tidak memerlukan waktu yang lama karena
hasil percobaannya langsung muncul sehinggan akan lebih
menghemat waktu.

c. Digital Book
Digital Book singkatan dari electronic book adalah sebuah buku
tanpa kertas, di mana Digital Book dengan mudah diakses melalui
sebuah Personal Digital Assistant (PDA) atau suatu poket khusus
yang diciptakan oleh perusahaan teknologi informasi [ CITATION
Sut02 \l 17417 ]. Digital Book interaktif yang dikembangkan
merupakan buku dalam format elektronik yang dijalankan dengan alat
bantu komputer, menurut Kwartolo (2010), secara teoritis komputer
dengan perangkatnya mempunyai peran yang sangat luar biasa untuk
mendukung proses pembelajaran yaitu sebagai berikut [ CITATION
Kwa10 \l 17417 ]:
a. Siswa dapat terlibat aktif karena ada proses belajar dan
pembelajaran yang menarik dan bermakna
b. Siswa dapat menggabungkan ide-ide baru ke dalam pengetahuan
yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau
keingintahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya
c. Memungkinkan siswa saling bekerja sama dalam suatu kelompok
d. Memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha
untuk mencapai tujuan yang diinginkan
e. Memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang
bermakna
f. Memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah
dipelajarinya. Sehingga adanya Digital Book interaktif yang
dikembangkan dapat mengarahkan perhatian siswa dan
mendorong minat siswa untuk belajar.

Digital Book juga berisikan musik dan animasi-animasi yang


menarik, menurut Agung dengan adanya unsur musik yang
dimasukkan dalam media pembelajaran dapat membuat siswa
berelaksasi selama proses pembeajaran sehingga otak tidak selalu
tegang dalam menerima materi pelajaran kimia yang cukup sulit untuk
dipahami. Pemberian unsur musik pada media pembelajaran
diakrenakan pada umumnya usia remaja seperti anak SMA menyukai
musik dan sudah menjadi bagian dalam kehidupan mereka termasuk
sebagai teman belajar. Adanya tampilan-tampilan berupa animasi-
animasi menarik memberikan kesan proses pembelajaran yang tidak
membosankan [ CITATION Agu08 \l 17417 ].

d. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan
fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dilakukkan pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data
yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan memiliki
validitas rendah [ CITATION Azw99 \l 17417 ].
Dalam teori skor-murni klasikal, pengertian validitas dapat
dinyatakan sebagai sejauhmana skor tampak atau skor perolehan
mendekati besar skor murni. Skor tampak tidak akan sama dengan
skor murni kecuali alat ukur yang bersangkutan mempunyai validitas
yang sempurna. Semakin skor perolehan mendekati skor murni maka
semakin tinggi validitasnya, dan sebaliknya semakin rendah validitas
maka semakin besar perbedaan skor perolehan dan skor murni
[ CITATION Azw99 \l 17417 ].
Secara umum validitas tes terbagi kedalam tiga jenis yaitu
[ CITATION Tho97 \l 17417 ]:
1. Validitas isi (content validity)
Validitas isi suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh
suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap isi atau konten
atau materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan
tujuan pengajaran. Dengan kata lain tes yang mempunyai
validitas isi yang baik ialah tes yang benar-benar mengukur
penguasaan materi yang seharusnya dikuasai sesuai dengan
konten pengajaran.
Untuk mengetahui apakah tes itu valid atau tidak, harus
dilakukan melalui penelaahan kisi-kisi tes untuk memastikan
bahwa soal-soal tes itu sudah mewakili atau mencerminkan
keseluruhan konten atau materi yang seharusnya dikuasai secara
proporsional. Oleh karena itu validitas isi suatu tes tidak
mempunyai besaran tertentu yang dihitung secara statistika tetapi
dipahami bahwa tes itu sudah valid berdasarkan telaah kisi-kisi
tes. Oleh karena itu, validitas isi sebenarriya mendasarkan pada
analisis logika, tidak merupakan suatu koefisien validitas yang
dihitung secara statistika.
2. Validitas berdasar kriteria (criterion-related validity)
Validitas empiris sama dengan validitas kriteria yang
berarti bahwa validitas ditentukan berdasarkan kriteria, baik
kriteria internal maupun kriteria eksternal. Validitas empiris
diperoleh melalui hasil uji coba tes kepada responden yang setara
dengan responden yang akan dievaluasi atau diteliti. Kriteria
internal adalah tes atau instrumen itu sendiri yang menjadi
kriteria, sedang kriteria eksternal adalah hasil ukur instrumen atau
tes lain di luar instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria. Ukuran
lain yang sudah dianggap baku atau dapat dipercaya dapat pula
dijadikan sebagai kriteria eksternal. Validitas yang ditentukan
berdasarkan kriteria internal disebut validitas internal sedangkan
validitas yang ditentukan berdasarkan kriteria eksternal disebut
validitas eksternal.
Validitas eksternal dapat berupa hasil ukur tes baku atau tes
yang dianggap baku dapat pula berupa hasil ukur lain yang sudah
tersedia dan dapat dipercaya sebagai ukuran dari suatu konsep
atau variabel yang hendak diukur. Validitas eksternal
diperlihatkan oleh suatu besaran yang merupakan hasil
perhitungan statistika.
Validitas internal (validitas butir) termasuk kelompok
validitas kriteria yang merupakan validitas yang diukur dengan
besaran yang menggunakan tes sebagai suatu kesatuan
(keseluruhan butir) sebagai kriteria untuk menentukan validitas
butir dari tes itu. Dengan demikian validitas internal
mempermasalahkan validitas butir dengan menggunakan hasil
ukur tes tersebut sebagai suatu kesatuan sebagai kriteria, sehingga
biasa juga disebut validitas butir. Validitas internal diperlihatkan
oleh seberapa jauh hasil ukur butir tersebut konsisten dengan hasil
ukur tes secara keseluruhan. Oleh karena itu validitas butir
tercermin pada besaran koefisien korelasi antara skor butir dengan
skor total tes. Jika koefisien korelasi skor butir dengan skor total
tes positif dan signifikan maka butir tersebut valid berdasarkan
ukuran validitas internal.
3. Validitas konstruk (construct validity)
Validitas konstruk (construct validity) adalah validitas yang
mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir tes mampu
mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan
konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan.
Validitas konstruk biasa digunakan untuk instrumen yang
dimaksudkan mengukur variabel konsep, baik yang sifatnya
performansi tipikal seperti instrumen untuk mengukur sikap,
minat konsep diri, lokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi
berprestasi, dan lain-lain, maupun yang sifatnya performansi
maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat),
inteligansi (kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosional dan
lain-lain.
Untuk menentukan validitas konstruk dilakukan proses
penelaahan teoretik dari suatu konsep dari variabel yang hendak
diukur, mulai dari perumusan konstruk, penentuan dimensi dan
indikator, sampai kepada penjabaran dan penulisan butir-butir
instrumen. Perumusan, konstruk harus dilakukan berdasarkan
sintesis dari teori-teori mengenai konsep variabel yang hendak
diukur melalui proses analisis dan komparasi yang logik dan
cermat.
e. Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa merupakan salah satu metode analisis kuantitatif
untuk menentukan konsentrasi dari suatu zat yang ada dalam larutan.
Keberhasilan dalam titrasi asam-basa sangat ditentukan oleh kinerja
indikator yang mampu menunjukkan titik akhir dari titrasi. Pada titrasi
ini melibatkan penambahan indikator yang berfungsi membantu
menentukan titik ekivalen yang ditandai dengan mengamati terjadinya
perubahan warna pada akhir titrasi [ CITATION Day86 \l 17417 ].
Indikator yang digunakan dalam titrasi penetralan dinamakan
indikator asam basa. Indikator merupakan suatu zat yang ditambahkan
ke dalam larutan sampel sebagai penanda yang menunjukkan telah
terjadinya titik akhir titrasi pada analisis volumetrik. Suatu zat dapat
dikatakan sebagai indikator titrasi asam basa jika dapat memberikan
perubahan warna sampel seiring dengan terjadinya perubahan
konsentrasi ion hidrogen atau perubahan pH [ CITATION Day86 \l
17417 ]. Indikator asam basa cenderung untuk bereaksi dengan
kelebihan asam atau basa pada saat titrasi untuk menghasilkan
perubahan warna [ CITATION Abb12 \l 17417 ].
Hingga saat ini indikator yang banyak digunakan dalam titrasi
asam basa adalah jenis indikator sintetis seperti fenolphtalein (PP),
metil merah (MM), metil orange (MO) dan merah fenol (MF).
Penggunaan Indikator tersebut selain harganya reatif mahal juga
berdampak dihasilkannya limbah bahan kimia yang dapat mencemari
lingkungan. Solusi mengatasi masalah tersebut adalah dengan
memanfaatkan penggunaan bahan alami sebagai pengganti indikator
sintetis.
Indikator alami merupakan zat warna atau pigmen yang dapat
diisolasi dari berbagai tumbuh-tumbuhan, jamur dan alga.Tumbuhan
yang paling banyak menghasilkan warna adalah bagian bunga. Zat
warna pada bunga yang paling dominan digunakan sebagai indikator
asam basa adalah antosianin [ CITATION Sud10 \l 17417 ].
Antosianin adalah bagian senyawa fenol yang tergolong flavonoid
yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan jumlahnya sekitar
90-96 % dari total senyawa fenol. Pigmen ini berperan terhadap
timbulnya warna merah hingga biru pada beberapa bunga, buah, dan
daun. Antosianin bersifat polar sehingga dapat dilarutkan pada pelarut
polar seperti etanol, aceton, dan air [ CITATION Dur05 \l 17417 ].
Berikut bentuk kurva titrasi yang memiliki karakteristik tertentu
yang bergantung pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang
bereaksi.
1) Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat

Sumber : [ CITATION Sil15 \l 17417 ]


2) Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat

Sumber : [ CITATION McM16 \l 17417 ]


3) Titrasi Basa Lemah dengan Asam Kuat
Sumber : [ CITATION McM16 \l 17417 ]
4) Titrasi Asam Lemah dengan Basa Lemah

I. Metodologi Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian Pengembangan Digital Book dan
Virtual Laboratory untuk Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi
Titrasi Asam Basa menggunakan jenis penelitian R&D (Research and
Development). Jenis penelitian R&D (Research and Development)
adalah metode penelitan yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, menguji kelayakan dan keefektifan produk tersebut [ CITATION
Sug12 \l 17417 ]. Jenis penelitian R&D (Research and Development)
pada validitas Digital Book dan Virtual Laboratory terdapat langkah-
langkah yang meliputi penelitian dan pengumpulan data (research and
information collecting), perencanaa (planning), pengembangan draft
produk (develop preliminary form of product), uji coba lapangan awal
(preliminary field testing), merevisi hasil uji coba (main product
revision), uji coba lapangan (main field testing), penyempurnaan
produk hasil uji lapangan (operasional product revision), uji
pelaksanaan lapangan (operasional field testing), penyempurnaan
produk akhir (final product revision), dan diseminasi dan implementasi
(dissemination and implementation) [ CITATION Bor03 \l 17417 ].
b. Tempat dan Waktu Uji Coba
Lokasi penelitian ditentukan dengan sengaja dan melihat dari kriteria-
kriteria tertentu seperti lingkungan sekolah, fasilitas yang ada di
sekolah serta sumber daya manusia yang terlibat dalam proses
pembelajaran khusunya mata pelajaran kimia. Lokasi tersebut yaitu di
SMA Negeri 2 Sidoarjo Jl. Lingkar Barat Gading Fajar 2 Sidoarjo pada
semester ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022.
c. Sasaran Penelitian
Sasaran yang digunakan pada penelitian ini adalah kelayakan Digital
Book dan Virtual Laboratory untuk Peserta Didik SMA Kelas XI Pada
Materi Titrasi Asam Basa. Uji kelayakan ini melibatkan satu guru
bidang studi kimia, dua dosen kimia FMIPA Universitas Negeri
Surabaya, dan peserta didik kelas XI SMA.
d. Rancang Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan yang merujuk pada metode


penelitian dan pengembangan (R&D) milik Sugiyono (2016). Pada
metode penelitian Research and Development ini mempunyai 10 tahap
yaitu sebagai berikut :
Prosedur penelitian R&D yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut.

1. Tahap Pengumpulan Data


Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan cara studi
lapangan dan studi pustaka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kebutuhan pembelajaran di lapangan.
a. Studi lapangan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
belajar peserta didik di SMA. Studi lapangan dilakukan
dengan cara analisis kurikulum yang berlaku di sekolah dan
analisis ketersediaan sumber belajar di lapangan.
b. Studi pustaka mengenai teori yang berhubungan sumber
belajar dalam bentuk digital book dan laboratorium virtual
untuk pembelajaran kimia di SMA.
2. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti membuat desain media digital
book dan laboratorium virtual yang menarik serta melakukan
pemetaan materi pembelajaran titrasi asam dan basa. Pemetaan
materi dimulai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Pada tahap ini juga merencanakan pembuatan soal evaluasi dan
membuat kisi-kisi soal beserta penilaiannya.
3. Tahap Pengembangan Produk
Tahap pengembangan produk dimulai dengan mengumpulkan
bahan materi titrasi asam basa seperti pengumpulan bahan materi
titrasi asam basa pada media digital book sedangkan pada media
digital book dilakuka pengumpulan bahan materi asam basa
berupa alat dan bahan praktikum serta prosedur praktikum titrasi
asam basa, pengelolaan bahan materi titrasi asam basa pada media
digital book dan pengelolaan hasil data praktikum titrasi asam
basa pada media laboratorium virtual.
4. Tahap Validitas I
Pada tahap ini dilakukan evaluasi pada media digital book dan
laboratorium virtual dalam bentuk Validitas. Validitas tahap I
dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Melalui tahap ini
diperoleh data kelayakan produk dan saran dari ahli.
5. Tahap Revisi I
Pada tahap ini saran dari para ahli akan digunakan untuk merevisi
media digital book dan laboratorium virtual.
6. Tahap Validitas II
Pada tahap ini hasil revisi dari Validitas tahap I akan digunakan
untuk Validitas tahap II yang dilakukan oleh guru-guru SMA.
7. Tahap Revisi II
Pada tahap ini saran dari guru-guru pada tahap Validitas II akan
digunakan untuk merevisi media digital book dan laboratorium
virtual
8. Tahap Uji Coba
Pada tahap ini media digital book dan laboratorium virtual akan
digunakan oleh peserta SMA. Hasil dari tahap ini berupa angket
respon peserta didik yang telah diisi setelah mencoba media
Digital Book dan laboratorium virtual.

e. Desain Penelitian
Media Digital Book dan Virtual Laboratory menggunakan desain
penelitian R&D (Research and Development) yang memiliki beberapa
langkah kerja yang meliputi penelitian dan pengumpulan data
(research and information collecting), perencanaan (planning),
pengembangan draft produk (develop preliminary form of product), uji
coba lapangan awal (preliminary field testing), merevisi hasil uji coba
(main product revision), uji coba lapangan (main field testing),
penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product
revision), uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing),
penyempurnaan produk akhir (final product revision), dan diseminasi
dan implementasi (dissemination and implementation) [ CITATION Bor03
\l 17417 ]. Namun peneliti hanya menggunakan beberapa langkah kerja
seperti tahap pengumpulan data, tahap perencanaan, tahap
pengembangan produk, tahap Validitas, tahap revisi, dan tahap uji
coba.
f. Sumber Data
Pemerolehan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah data
kuantitatif yang berupa angka. Selanjutnya data tersebut akan
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data kualitatif dapat diperoleh
dari
- Data telaah dan Validitas yang diperoleh dari dua dosen prodi
pendidikan kimia dan satu guru kimia SMA Negeri 2 Sidoarjo
- Lembar pengamatan aktivitas peserta didik yang di amati oleh 2
orang pengamat dan angket respon peserta didik yang diperoleh
dari peserta didik yang telah mencoba menggunakan digital book
dan virtual laboratory.
g. Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan rumusan masalah yang ada yaitu menguji validitas,


keparktisan dan keefektifan Digital Book dan Virtual Laboratory untuk
Peserta Didik SMA Kelas XI Pada Materi Titrasi Asam Basa, maka
metode pengumpulan data dapat sebagai berikut:

1. Angket Validitas
Angket Validitas digunakan untuk memproleh angket Validitas
Digital Book dan Virtual Laboratory. Pada angket Validitas media
pembelajaran ini ahli media dan ahli materi yang terdiri dari atas
dosen kimia dan guru bidang studi kimia SMA memberikan penilai
terhadap permainan yang dikembangkan meliputi validitas isi dan
validitas konstruk. Pada Validitas isi aspek yang dinilai adalah
kebenaran isi/materi yang berarti dalam Digital Book dan Virtual
Laboratory mengandung konsep kimia yang benar dan mutakhir,
mempunyai tujuan yang ingin dicapai setelah peserta didik
menggunakan Digital Book dan Virtual Laboratory. Sedangkan
pada Validitas konstruk aspek yang dinilai adalah ciri ke IPA-an,
mendorong dan mengembangkan keterampilan khusus, kesesuaian
dengan karakteristik peserta didik, mempunyai aturan yang jelas
bagi peserta didik, ada standar keberhasilan peserta didik, ada
unsur pengambilan keputusan, tampilan sebagai media
pembelajaran dan komunikasi audio visual.
2. Angket respon peserta didik
Angket respon peserta didik digunakan untuk mengetahui
pernyataan peserta didik terhadap media pembelajaran Validitas
Digital Book dan Virtual Laboratory. Pernyataan tersebut berisi
pendapat tentang ketertarikan peserta didik terhadap Digital Book
dan Virtual Laboratory dan mengetahui tingkat kemudahan
penggunaan media tersebut sebagai media pembelajaran pada
materi titrasi asam basa.
3. Angket observasi aktivitas peserta didik
Lembar observasi aktivitas peserta didik digunakan untuk
mengumpulkan data aktivitas peserta didik selama uji coba. Untuk
mengetahu ketertarikan peserta didik teradap media pembelajaran
ini, mereka diminta untuk menginstal Digital Book dan Virtual
Laboratory pada hp atau laptop masing-masing. Kemudian untu
mengetahui proses belajar peserta didik menggunakan Digital
Book dan Virtual Laboratory yaitu peserta didik diminta untuk
membaca materi dan memahaminya dalam digital book, kemudian
mengimplemnetasikannya dalam virtual laboratory. Pengamatan
dilakukan oleh pengamat dengan menuliskan hasil pengamatan
pada lembar observasi aktivitas peserta didik selema
berlangsungnya pembelajaran.
4. Tes hasil belajar
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dengan
cara diberikan pretest dan posttest yang bertujuan untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan
sesudah menggunakan media Digital Book dan Virtual Laboratory.
Soal-soal yang ada pada pretest dan posttest merupakan soal pada
mata pelajaran kimia materi titrasi asam basa kelas XI SMA
h. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data.


Apabila tingkat kelayakan produk belum cukup maka validator
memberikan saran atau masukan untuk acuan perbaikan. Berikut ini
merupakan beberapa instrumen dalam pengumpulan data yang meliputi:

1. Lembar validitas media


Lembar validitas media digunakan untuk mengumpulkan data dari
hasil penilaian para ahli media dan ahli materi yang merupakan dua
dosen kimia dan satu guru kimia SMA pada lembar Validitas yang
telah disediakan untuk mengetahui kelayakan Digital Book dan
Virtual Laboratory yang diuji coba kepada peserta didik.
2. Lembar angket respon peserta didik
Lembar angket respon peserta didik digunakan untuk mengetahui
pendapat peserta didik mengenai kelayakan Digital Book dan
Virtual Laboratory sebagai media pembelajaran setelah
menggunakannya dalam pembelajaran yang berisi pernyataan
mengenai kepraktisan dari media pembelajaran kelayakan Digital
Book dan Virtual Laboratory yang dikembangkan.
3. Lembar observasi aktivitas peserta didik
Lembar observasi aktivitas peserta didik digunakan untuk
mengetahui aktivitas peserta didik selama menggunakan media
pembelajaran Digital Book dan Virtual Laboratory.
4. Lembar pre-test dan post-test
Lembar pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui hasil
belajar peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan media
pembelajaran Digital Book dan Virtual Laboratory pada materi
titrasi asam basa.
i. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara
deskriptif. Berikut ini merupakan teknik analisis data secara
deskriptif:

1. Analisis hasil Validitas


Data hasil Validitas media pembelajaran Digital Book dan Virtual
Laboratory oleh dosen kimia dan guru kimia dianalisis dengan
menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk memberikan
gambaran dan memaparkan penelitian media Digital Book dan
Virtual Laboratory dengan persentase dari skor yang ada pada
lembar penilaian. Lembar penilaian validitas berdasarkan kriteria
penilaian skala likert sebagai berikut
Tabel 1. Kriteria penilaian skala likert

Nilai skala Kriteria penilaian


1 Sangat tidak valid
2 Kurang valid
3 Cukup valid
4 Valid
5 Sangat valid
(Riduwan, 2016)
jumlah skor total
Presentasi kelayakan ¿ x 100 %
jumlah skor maksimal
Hasil analisis angket validasi media Media Digital Book dan
Virtual Laboratory oleh validator diinterpretasikan kedalam kriteria
yang terdapat pada table berikut.
Tabel 2. Kriteria penilaian skala likert
PERSENTASE (%) KRITERIA
0 - 20 Sangat tidak valid
21 - 40 Kurang valid
41 – 60 Cukup valid
61 – 80 Valid
81 - 100 Sangat Valid

(Riduwan, 2016).
Hasil analisis lembar Validitas digunakan sebagai penilaian
kelayakan berupa kriteria Validitas. Media Digital Book dan
Virtual Laboratory dikatakan valid digunakan sebagai media
pembelajaran apabila persentase pencapaian ≥ 61%.
2. Analisis hasil angket respon peserta didik
Analisis Hasil Angket Respon peserta didik digunakan untuk
memperoleh analisis data kepraktisan media pembelajaran Digital
Book dan Virtual Laboratory. Hasil analisis kuantitatif yang diukur
dengan menggunakan skala Guttman. Skala Guttman merupakan
skala yang bersifat tegas dan konsisten. Pada angket respon peserta
didik terdapat pernyataan positif dan negatif. Pemberian penilaian
dapat dilakukan berdasarkan skor skala Guttman pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 3. Skor Skala Guttman
Skor untuk Skor untuk
Jawaban
pernyataan positif pernyataan negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
(Riduwan, 2016).

Penilaian yang diberikan skor untuk pernyataan positif dapat


berupa poin tinggi bernilai (1) apabila memberikan jawaban “ya”
dan (0) apabila memberikan jawaban “tidak”. Skor untuk
pernyataan negatif berupa poin terendah bernilai (0) apabila
memberikan jawaban “ya” dan (1) apabila memberikan jawaban
“tidak”. Rumus yang digunakan dalam perhitungan hasil Angket
Respon Peserta didik sebagai berikut:

jumlah respon pada tiap aspek


Respon tiap aspek (%) ¿ x 100 %
jumlah peserta didik keseluruhan

Hasil presentase tersebut kemudian diinterprestasikan ke dalam


skor kriteria. Untuk mengetahui kriteria interprestasi skor respon
peserta didik pada media pembelajaran Digital Book dan Virtual
Laboratory yang dikembangkan maka dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 4. Kriteria Interpretasi Skor Kepraktisan Media Pembelajaran

PERSENTASE (%) KRITERIA


0 - 20 Sangat tidak baik
(Riduwan, 21 - 40 Kurang baik
41 – 60 Cukup baik
2016). 61 – 80 Baik
81 - 100 Sangat baik

Berdasarkan interprestasi skor tersebut, media pembelajaran


Digital Book dan Virtual Laboratory dikatakan baik digunakan
sebebagai media pembelajaran dengan persentase pencapaian ≥
61%.
3. Analisis lembar observasi aktivitas peserta didik
Analisis hasil lembar observasi aktivitas peserta didik digunakan
untuk memberikan gambaran tentang aktivitas yang dilakukan
peserta didik. Analisis yang digunakan untuk memperoleh data
hasil observasi aktivitas peserta didik dilakukan secara deskriptif
kuantitatif. Semua peserta didik yang sesuai dengan kegiatan
pembelajaran diamati dan dicatat oleh pengamat selama kegiatan
berlangsung. Aktivitas peserta didik diamati dan di catat setiap 5
menit sekali sebanyak 9 kali. Proses pengamatan dilakukan selama
peserta didik menggunakan media pembelajaran Digital Book dan
Virtual Laboratory. Persentase dari data angket ini diperoleh
dengan mengguunakan rumus sebagai berikut .

jumlah waktu melakukan aktivitas


Skor aktivitas peserta didik¿ x 100 %
jumlah waktu maksimal

Hasil presentase tersebut kemudian diinterprestasikan ke dalam


skor kriteria. Untuk mengetahui kriteria interprestasi skor hasil
observasi aktivitas peserta didik pada media pembelajaran Digital
Book dan Virtual Laboratory yang dikembangkan maka dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Kriteria Interpretasi Skor Kepraktisan Media Pembelajaran

PERSENTASE (%) KRITERIA


0 - 20 Sangat tidak baik
(Riduwan, 21 - 40 Kurang baik
41 – 60 Cukup baik
2016). 61 – 80 Baik
81 - 100 Sangat baik

Media pembelajaran Digital Book dan Virtual Laboratory


dikatakan praktis apabila hasil respon peserta didik dan observasi
peserta didik memperoleh persentase pencapaian ≥ 61% sehingga
Media pembelajaran Digital Book dan Virtual Laboratory
dinyatakan praktis untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
4. Analisis data tes
Pembelajaran dengan Digital Book dan Virtual Laboratory
diperoleh dari peningkatan hasil belajar peserta didik dimana
peserta didik telah tuntas belajar apabila telah menguasai materi
asam basa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan
ketuntasan individu sebesar ≥ 75. Untuk mendapatkan analisis data
tes dapat dilakukan dengan pretest dan posttest kemudian data hasil
belajar yang diperoleh dianalisis dengan uji normalitas an uji t. Uji
normalitas bertujuan untuk mengetahui skor pretest dan posttest
terdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji t digunakan untuk
mengetahui adanya perbedaan antara skor rata-rata pretest dan
posttest yang dihitung menggunakan bantuan softeware SPSS.
MATRIKS PENELITIAN

No Rumusan Masalah Variabel Data Instrumen Analisis Data


.
1. Bagaimana validitas Digital Book Validitas isi Skor penilaian - Lembar telaah - Masukan dan saran dari penelaah
dan Virtual Laboratory untuk dan validitas media untuk merevisi dan memperbaiki
Peserta Didik SMA Kelas XI Pada konstruk - Lembar validasi media pembelajaran Digital Book
Materi Titrasi Asam Basa? media dan Virtual Laboratory
- Data hasil Validitas media
pembelajaran Digital Book dan
Virtual Laboratory oleh dosen kimia
dan guru kimia dianalisis dengan
menggunakan metode deskriptif
kuantitatif untuk memberikan
gambaran dan memaparkan
penelitian media Digital Book dan
Virtual Laboratory dengan
persentase dari skor yang ada pada
lembar penilaian
2. Bagaimana kepraktisan Digital Kepraktisan Kepraktisan Angket respon - Data hasil angket respon peserta
Book dan Virtual Laboratory untuk respon peserta peserta didik dan didik menggunakan hasil analisis
Peserta Didik SMA Kelas XI Pada didik dan lembar observasi kuantitatif yang diukur dengan
Materi Titrasi Asam Basa? ketertarikan aktivitas peserta menggunakan skala Guttman. Pada
peserta didik didik angket respon peserta didik terdapat
terhadap pernyataan positif dan negatif.
Digital Book Media pembelajaran Digital Book
dan Virtual dan Virtual Laboratory dikatakan
Laboratory baik digunakan sebebagai media
pembelajaran dengan persentase
pencapaian ≥ 61%.
- Analisis yang digunakan untuk
memperoleh data hasil observasi
aktivitas peserta didik dilakukan
secara deskriptif kuantitatif. Semua
peserta didik yang sesuai dengan
kegiatan pemebelajaran diamati dan
dicatat oleh pengamat selama
kegiatan berlangsung. Media
pembelajaran Digital Book dan
Virtual Laboratory dikatakan praktis
apabila hasil respon peserta didik
dan observasi peserta didik
memperoleh persentase pencapaian
≥ 61%
3. Bagaimana keefektifan Digital Keefektifan Prestasi belajar Lembar pre-test Pembelajaran dengan Digital Book dan
Book dan Virtual Laboratory untuk peserta didik dan post-test Virtual Laboratory diperoleh dari
Peserta Didik SMA Kelas XI Pada peningkatan hasil belajar peserta didik
Materi Titrasi Asam Basa? dimana peserta didik telah tuntas belajar
apabila telah menguasai materi asam
basa yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dengan ketuntasan
individu sebesar ≥ 75.
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, S. K. (2012). Study Of Acid-Base Indikator Property Of Flowers Of


Ipomoea biloba. Int. Current Pharm. J, 420-422.

Agung, d. (2008). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer


Dengan pendekatan Chemo-Edutainment Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa. Jurnal Inovasi pendidikan Kimia.

Arba’at. (2008). Pembelajaran virtual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Asnawir, & Usman, B. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Borg, & Gall. (2003). Education Research. New York: Allyn and Bacon.

Day, R. A., & Underwood, A. L. (1986). Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:


Erlangga.

Durst, R. W., & Wrolstad, R. E. (2005). Characterization and Measurement of


Anthocyanins by UV–visible Spectroscopy. In R. E. Wrolstad (Ed.). New
York: John Wiley & Sons.

Kwartolo, Y. (2010). Teknologi informasi dan komunikasi dalam proses


pembelajaran. Jurnal Pendidikan penabur.

McMurry, J. E., Fay, R. C., & Robinson, J. K. (2016). Chemistry (7th edition).
New Jersey: Pearson Education.

Nuryani Y, R. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi Common Text Book.


Bandung: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Rafiqah. (2015). Pengebangan Meida Pembelajaran Learning by Design unuk


Meningkatkan Pengusasaan Materi Pembelajran dan Kesadaran Siswa
dalam Belajar Fisika. JPF.

Rahayu, S., & dkk. (2014). Pengaruh Media Laboratorium Virtual Dalam
Pembelajaran Larutan Penyangga Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Xi
Ipa Sman 8 Muaro Jambi.
Rusman. (2013). Belajar dan Pembelajran Berbasis Komputer. Bandung:
Alfabeta.

Silberberg, Martin, S., & Amateis, P. (2015). Chemistry: The Molecular Nature of
Matter and Change . New York: McGraw-Hill Education.

Sudarshan, S., Bothara, S. B., Sangeeta, S., Roshan, P., & Naveen, M. (2010).
Pharmaceutical Chracter Of Flower As Natural Indicator: Acid – Base. A.J
Pharm. Research, 83-90.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sutedjo, B. (2002). E-Education konsep, teknologi dan aplikassi internet


pendidikan. Yogyakarta: PT. Andi.

Thorndike, R. M. (1997). Measurement and Evaluation in Psychology and


Education. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Usman, M. B., & Asnawir, H. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres.

Wisudawati, & wisudawati, s. (2014). Metode Pembelajaran IPA. jakarta bumi:


Bumi Aksara.
LAMPIRAN

ANGKET VALIDITAS ISI TERHADAP MEDIA DIGITAL BOOK

PADA MATERI TITRASI ASAM BASA

Komponen Indikator Skala Penilaian Komentar /


1 2 3 4 5
yang Dinilai Penilaian Saran
Kebenaran Konsep kimia
konsep yang ada
pengetahuan dalam media
pembelajaran
sesuai dan
benar
Mempunyai Materi yang
tujuan ada dalam
pembelajaran media
pembelajaran
sesuai dengan
indikator atau
tujuan

Angket ini dinyatakan :


a. Layak untuk digunakan tanpa revisi
b. Layak digunakan dengan revisi sesuai saran
c. Tidak layak digunakan
(lingkari salah satu)
Surabaya, …………….. 2020
Validator

NIP.
ANGKET VALIDITAS ISI TERHADAP MEDIA VIRTUAL LABORATORY

PADA MATERI TITRASI ASAM BASA

Komponen Indikator Skala Penilaian Komentar /


1 2 3 4 5
yang Dinilai Penilaian Saran
Kebenaran Konsep kimia
konsep yang ada
pengetahuan dalam media
pembelajaran
sesuai dan
benar
Mempunyai Materi yang
tujuan ada dalam
pembelajaran media
pembelajaran
sesuai dengan
indikator atau
tujuan

Angket ini dinyatakan :


a. Layak untuk digunakan tanpa revisi
b. Layak digunakan dengan revisi sesuai saran
c. Tidak layak digunakan
(lingkari salah satu)
Surabaya, …………….. 2020
Validator

NIP.
ANGKET VALIDITAS ISI TERHADAP MEDIA DIGITAL BOOK

PADA MATERI TITRASI ASAM BASA

Komponen yang Indikator Penilaian Skala Penilaian Komentar /


1 2 3
Dinilai Saran
Ciri ke-IPA-an Mengetahui fakta,
konsep, dan teori
Mendorong Mendorong
mengembangkan keterampilan
keterampilan memahami proses
khusus pembentukan ikatan
melalui kegiatan
pengamatan animasi
yang diberikan
Kesesuaian Kesesuaian dengan
dengan umur peserta didik
Kesesuaian dengan
karakteristik
gaya belajar yang
peserta didik
dimiliki peserta didik
Mempunyai Ada peraturan tertentu
aturan dalam penggunaan
digital book
Ada standar Mengajak peserta didik
keberhasilan untuk belajar dengan
peserta didik menggunakan buku
digital yang menarik
Ada unsur Adanya beberapa
pengambilan pilihan jawaban dan
keputusan melanjutkan untuk
memahami bacaan
Tampilan sebagai Penggunaan animasi
media yang ada di media
pembelajaran pembelajaran sesuai
dengan tema
Komunikasi Terdapat
audio visual kesinambungan antara
gambar, narasi,
backsound, dan sound
effect
Terdapat
kesinambungan dari
warna dan penempatan
teks dengan latar
belakang yang
diberikan pada media
pembelajaran
Angket ini dinyatakan :
a. Layak untuk digunakan tanpa revisi
b. Layak digunakan dengan revisi sesuai saran
c. Tidak layak digunakan
(lingkari salah satu)
Surabaya, …………….. 2020
Validator

NIP.
ANGKET VALIDITAS ISI TERHADAP MEDIA VIRTUAL LABORATORY

PADA MATERI TITRASI ASAM BASA

Komponen yang Indikator Penilaian Skala Penilaian Komentar /


1 2 3
Dinilai Saran
Ciri ke-IPA-an Mengetahui fata,
konsep, dan teori
Mendorong Mendorong
mengembangkan keterampilan
keterampilan memahami proses
khusus pembentukan ikatan
melalui kegiatan
pengamatan animasi
yang diberikan
Kesesuaian Kesesuaian dengan
dengan umur peserta didik
Kesesuaian dengan
karakteristik
gaya belajar yang
peserta didik
dimiliki peserta didik
Mempunyai Ada peraturan tertentu
aturan dalam penggunaan
virtual laboratory
Ada standar Mengajak peserta didik
keberhasilan untuk belajar dengan
peserta didik cara melakukan
percobaan pada virtual
laboratory
Ada unsur Adanya beberapa
pengambilan pilihan jawaban dan
keputusan melanjutkan untuk
menyelesaikan
percobaan
Tampilan sebagai Penggunaan animasi
media yang ada di media
pembelajaran pembelajaran sesuai
dengan tema
Komunikasi Terdapat
audio visual kesinambungan antara
gambar, narasi,
backsound, dan sound
effect
Terdapat
kesinambungan dari
warna dan penempatan
teks dengan latar
belakang yang
diberikan pada media
pembelajaran
Angket ini dinyatakan :
a. Layak untuk digunakan tanpa revisi
b. Layak digunakan dengan revisi sesuai saran
c. Tidak layak digunakan
(lingkari salah satu)
Surabaya, …………….. 2020
Validator

NIP.
ANGKET RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP MEDIA E-BOOK
PADA MATERI TITRASI ASAM-BASA

Nama :

Kelas :

Petunjuk pengisian angket :

1. Berdoalah sebelum mengisi angket.


2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap media
e-book pada materi titrasi asam-basa.
3. Bersikaplah jujur dan memilih jawaban dengan sebenar-benarnya. Tidak
diperkenankan meniru jawaban teman yang lain.
4. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan. Pilihlah 1 (satu) saja pilihan
jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan memberi tanda centang (√)
pada kolom yang tersedia.
5. Jika telah selesai mengisi angket, mohon kumpulkan lembar angket ini.
6. Jawaban angket ini tidak mempengaruhi nilai anda.
7. Media e-book ini boleh anda miliki untuk belajar di sekolah maupun di
rumah.
8. Atas kerjasama dan kejujurannya, kami ucapkan terima kasih. Selamat dan
semangat mengerjakan!

Keterangan pilihan jawaban :


Ya : Setuju
Tidak : Tidak Setuju
No Pilihan Jawaban
Butir Pernyataan
. Ya Tidak
Media e-book memberikan kesempatan
1. untuk belajar sesuai dengan kecepatan
berpikir saya.
Saya dapat mengulang-ulang membaca
2. materi yang belum saya pahami dalam
modul ini sendiri.
Media e-book ini mampu menjelaskan
3. konsep tentang titrasi asam-basa dengan
baik.
Penjelasan materi titrasi asam-basa dalam e-
4. book dijabarkan secara jelas dan tidak
bertele-tele.
Penataan materi dalan e-book ini
5. menjadikan materi menjadi lebih mudah
dipelajari.
E-book ini sangat baik digunakan sebagai
6.
salah satu sumber belajar.
Saya mampu memahami materi titrasi asam-
7.
basa dalam e-book ini secara keseluruhan.
Saya tertarik untuk belajar menggunakan
8.
media e-book ini.
Saya lebih mudah memahami materi titrasi
asam-basa dengan adanya gambar atau
9.
ilustrasi seperti yang ada dalam media e-
book.
Desain pada media e-book ini membuat saya
10.
tertarik untuk belajar menggunakannya.
Jenis huruf dalam e-book jelas sehingga
11.
saya tidak kesulitan membacanya.
Gambar atau ilustrasi memperjelas materi
12.
yang disajikan.
Cover e-book menarik dan sesuai dengan
13.
materi titrasi asam-basa.
14. Kualitas gambar tergolong bagus dan jelas.
15. Ukuran huruf dalam media e-book jelas
sehingga saya tidak kesulitan membacanya.
Tampilan dalam e-book ini mampu
16.
meningkatkan minat saya dalam membaca.
Secara keseluruhan tampilan media e-book
17.
ini menarik dan jelas.
Artikel-artikel dalam e-book ini memberikan
18. saya banyak informasi dan pengetahuan
baru.
Adanya kata-kata bijak membuat saya
19.
semakin semangat belajar.
Desain warna latar belakang/layout kontras
20.
dan mudah dibedakan dengan warna tulisan.
Kalimat yang digunakan dalam e-book ini
21.
mudah dipahami dan jelas.
Kalimat dalam e-book ini menggunakan
22.
ejaan yang baik dan benar.
Tidak ada kesalahan dalam penulisan modul
23.
ini.
Secara keseluruhan konsep tampilan e-book
24.
dapat meningkatkan minat belajar saya.
Saya setuju ika ada modul kimia semacam
25.
ini untuk materi-materi yang lain.
ANGKET RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP MEDIA
LABORATORY VIRTUAL PADA MATERI TITRASI ASAM-BASA

Nama :

Kelas :

Petunjuk pengisian angket :

1. Berdoalah sebelum mengisi angket.


2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap
laboratory virtual pada materi titrasi asam-basa.
3. Bersikaplah jujur dan memilih jawaban dengan sebenar-benarnya. Tidak
diperkenankan meniru jawaban teman yang lain.
4. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan. Pilihlah 1 (satu) saja pilihan
jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan memberi tanda centang (√)
pada kolom yang tersedia.
5. Jika telah selesai mengisi angket, mohon kumpulkan lembar angket ini.
6. Jawaban angket ini tidak mempengaruhi nilai anda.
7. Media laboratory virtual ini boleh anda miliki untuk belajar di sekolah
maupun di rumah.
8. Atas kerjasama dan kejujurannya, kami ucapkan terima kasih. Selamat dan
semangat mengerjakan!

Keterangan pilihan jawaban :


Ya : Setuju
Tidak : Tidak Setuju
No Pilihan Jawaban
Pernyataan
. Ya Tidak
Pembelajaran media virtual laboratory
1. dapat menambah motivasi saya dalam
belajar
Saya tertarik mengikuti pembelajaran
2.
menggunakan media virtual laboratory
Penggunaan media virtual laboratory
3. membuat saya lebih mudah memahami
materi titrasi asam-basa
Media virtual laboratory adalah media
4.
belajar yang efektif
Daya nalar dan kemampuan berpikir saya
5. lebih berkembang satu pembelajaran dengan
menggunakan media virtual laboratory
Media virtual laboratory dapat membuat
6.
saya bekerja sendiri dalam belajar
Belajar dengan menggunakan media virtual
laboratory membuat minat saya meningkat
7.
dalam mengikuti praktikum kimia titrasi
asam-basa
Saya menyukai pembelajaran menggunakan
8.
media virtual laboratory
Pembelajaran menggunakan media virtual
9.
laboratory sangat menarik
Saya dapat mengulang sendiri jika belum
10.
paham
Informasi yang saya terima dari media
virtual laboratory membuat saya lebih
11.
mudah dalam memahami konsep titrasi
asam-basa
Media virtual laboratory merupakan media
12.
pembelajaran yang baru bagi saya
Media virtual laboratory meningkatkan
13.
kemampuan berfikir saya
14. Penggunaan media virtual laboratory
membuat saya susah bekerja sendiri
Media virtual laboratory tidak dapat
15.
merangsang daya fikir saya
Penggunaan media virtual laboratory dapat
16.
meningkatkan hasil belajar saya
Penggunaan media virtual laboratory media
17.
pembelajaran yang lebih efektif
Gambar dan simulasinya sangat menarik dan
18.
jelas
Media virtual laboratory dapat
19. menggantikan praktikum nyata, dan
menanggulangi kekurangan alat lab
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Hari/tanggal :

Sekolah :

Pengamat :

Nama Peserta Didik :

PETUNJUK

Berilah tanda centang (√) pada Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik yang dominan muncul pada kolom yang tersedia. Pengamat
dimohon mengamati secara individu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dilakukan peserta didik.
Aktivitas peserta didik yang pada
No Jumlah
Aspek Tujuan yang diamati waktu 5 menit ke-
.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Mengetahui ketertarikan peserta didik a. Peseerta didik mulai membuka
saat menggunakan laboratorium media e-book
b. Peserta didik mulai melihat daftar
virtual
isi e-book
c. Peserta didik terus membaca dan
melihat tampilan video pada media
e-book.
2. Mengetahui aktivitas belajar peserta a. Peserta didik membaca materi
didik menggunakan laboratorium titrasi asam-basa.
b. Peserta didik mulai membuka
virtual
video.
c. Peserta didik mencoba latihan soal
pada e-book.
3. Mengetahui kegiatan yang tidak a. Peserta didik membuka tampilan e-
relevan dengan media laboratorium book melebihi waktu yang
virtual ditentukan
Surabaya, …………….. 2020
Observer

NIP
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Hari/tanggal :

Sekolah :

Pengamat :

Nama Peserta Didik :

PETUNJUK
Berilah tanda centang (√) pada Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik yang dominan muncul pada kolom yang tersedia. Pengamat
dimohon mengamati secara individu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dilakukan peserta didik.
Aktivitas peserta didik yang pada waktu 5 menit
Jumlah
No. Aspek Tujuan yang diamati ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Mengetahui d. Peseerta didik mulai membuka media
ketertarikan laboratorium virtual
e. Peserta didik mulai membuka menu Langkah
peserta didik
kerja percobaan titrasi asam basa
saat
f. Peserta didik terus melakukan percobaan
menggunakan
meskipun mengalami kesalahan.
laboratorium
virtual
2. Mengetahui d. Peserta didik membaca Langkah kerja percobaan
aktivitas titrasi asam-basa.
e. Peserta didik mulai menyiapkan alat dan bahan
belajar
yang akan digunakan
peserta didik
f. Peserta didik mulai melakukan percobaan titrasi
menggunakan
asam-basa.
laboratorium
virtual
3. Mengetahui b. Peserta didik membuka menu melebihi waktu
kegiatan yang yang ditentukan
tidak relevan
dengan media
laboratorium
virtual
Surabaya, …………….. 2020
Observer

NIP
Instrument soal post-test dan pre-test
1. Jelaskan prinsip kerja dari titrasi asam-basa!
2. Berapa konsentrasi dari larutan asam asetat CH3COOH jika diketahui untuk
titrasi 25 mL larutan CH3COOH tersebut diperlukan 15 mL larutan NaOH
0,05 M agar mencapai titik ekivalen?
3. Sebanyak 40 mL larutan asam sulfat 0,25 M dititrasi dengan suatu basa
bervalensi satu, dan ternyata dibutuhkan 57 mL basa tersebut. Berapakah
kemolaran basa yang digunakan tersebut?
4. 4,65 gram Co(OH)2 dilarutkan dalam 500 ml aquades. Sebanyak 3,64 gram
suatu asam dilarutkan dalam 250 ml aquades. 18,115 ml larutan basa
digunakan untuk mentitrasi 25 ml larutan asam sampai titik ahir titrasi.
a. Hitunglah konsentrasi larutan basa
b. Hitunglah massa molar larutan basa
5. 0,3017 gram sampek asam diprotic (dengan massa molar 126,07 g/mol)
dilarutkan ke dalam air dititrasi dengan 37,26 ml NaOH. Sebanyak 24,05 ml
larutan NaOH digunakan untuk mentitrasi 0,2506 gram asam yang belum
diketahui, namu sifatnya monoprotic. Berapakah massa molar asam tersebut?

Anda mungkin juga menyukai