PENDAHULUAN
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr ayat 18)
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa setiap manusia pasti memiliki hubungan yang
erat dengan suatu kegiatan perencanaan. Perencanaan dibuat dan dilakukan untuk
menghindari adanya ketidakteraturan atau ketidaksesuaian dalam mengerjakan sesuatu,
sehingga segala sesuatunya akan berjalan dengan lancar dan teratur sesuai dengan yang
diharapkan.
Dalam perencanaan dibutuhkan beberapa tahapan untuk dapat merencanakan
suatu kawasan. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 1.1
Bagan Proses Perencanaan Secara Umum
Sumber : Diskusi Kelompok 13, 2016
1
2
proses yang paling menentukan perkembangan akhir dari suatu wilayah studi. Proses ini
juga merupakan proses yang paling penting, sehingga memerlukan ketelitian saat
pengerjaannya. Aspek-aspek yang akan dianalisis dalam proses analitik ini adalah Aspek
Fisik Alam dan Binaan, Aspek Demografi Kependudukan, Aspek Ekonomi, Aspek Sarana
Prasarana, Aspek Transportasi, Aspek Sosial Budaya, dan Aspek Kebijakan, Keuangan,
dan Kelembagaan.
Adapun objek kajian makro Studio II yaitu Kabupaten Purwakarta yang memiliki
berbagai potensi dan isu yang dapat dikembangkan diantaranya terdapat kecenderungan
berkembangnya alih fungsi lahan pertanian ke kawasan terbangun dan kawasan lindung
ke kawasan budidaya karena tingginya minat investor dan lemahnya instrumen
pengendalian ruang serta Kabupaten Purwakarta didominasi oleh kawasan perdesaan
yang kental dengan budaya gotongroyong, budaya silih asih dan nilai-nilai agama yang
tinggi.
Sedangkan untuk objek kajian mikro Studio II yaitu Kecamatan Bungursari.
Berdasarkan hasil survey didapatkan Kecamatan Bungursari memiliki beberapa potensi
diantaranya dari sektor industri dan perdagangan jasa.
Diharapkan dalam Studio II data yang telah diperoleh dapat diolah disesuaikan
dengan kebutuhan dari rencana wilayah yang kemudian dari hasil analisis tersebut dapat
dibuat suatu perencanaan yang sesuai dengan karakteristik wilayah yang ada.
Jadi untuk Kecamatan Bungursari sendiri sangat memungkinkan untuk
dilakukannya analisis dikarenakan memiliki potensi dan isu-isu yang dapat
dikembangkan.
1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan analisis data ini yaitu :
a. Melakukan analisis yang komprihensif dalam pengembangan wilayah dan
perdesaan
b. Menemukan potensi dan masalah wilayah perencanaan
c. Keterkaitan (linkage) sebab akibat antar berbagai aspek/sektor dalam
pengembangan wilayah
d. Merumuskan konsep awal pengembangan wilayah, dan
e. Mengetahui potensi dan masalah dalam wilayah kajian.
1.2.2 Sasaran
Kegiatan analisis yang telah dilakukan ini memiliki sasaran, yaitu :
a. mampu memahami proses analisis dan penelitian yang sedang di lakukan
sehingga terciptanya perencanaan yang baik dan juga mendukung terciptanya
planner yang berkompeten.
b. memberikan keuntungan yang sangat signifikan untuk mendukung peningkatan
akreditas jurusan perencanaan wilayah dan kota.
c. membantu pengolahan kelengkapan data primer maupun sekunder yang
nantinya dapat digunakan untuk perencanaan wilayah yang sesuai.
3
e. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan analisis kegiatan pereokonomian yang terdapat di
wilayah studi. Dalam analisis ini kita dapat mengetahui struktur perekonomian yang
terdiri atas 3 komponen yaitu perekonomian primer, sekunder dan tersier yang
berkembang.
4
i. Analisis SWOT
Analisis SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi strategi dengan merumuskan
potensi dan masalah yang dikaji untuk masa yang akan datang.
k. Konsep Pengembangan
Dalam konsep pengembangan dpengembangan infrastruktur yang intensif yang
mendukung pemanfaatan potensi sumberdaya alam akan mamapu mempercepat
pengembangan wilayah.
Ruang lingkup wilayah makro selanjutnya pada studi ini meliputi wilayah
Kecamatan Bungursari yang terdiri atas 10 desa yaitu Desa Cibening, Ciwangi,
Bungursari, Wanakerta, Dangdeur, Cinangka, Cibodas, Karangmukti, Cibungur,
Cikopo. Luas wilayah Kecamatan Bungursari adalah 4.136,525 Ha. Kecamatan
Bungursari merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Purwakarta yang terletak
antara 107°30´ - 107°40´ Bujur Timur dan 6°25´- 6°45´ Lintang Selatan dengan
suhu berkisar antara 26°C – 30°C dan curah hujan rata-rata 1.200 mm3. Secara
administratif, Kecamatan Bungursari mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang.
Sebelah Timur : Kecamatan Purwakarta.
Sebelah Selatan : Kecamatan Babakancikao.
Sebelah Barat : Kecamatan Campaka.
Untuk lebih jelasnya pada orientasi Kecamatan Bungursari dapat dilihat pada
Gambar 1.3
Letak wilayah Desa Ciwangi sangat strategis, berada di jalur transit Jakarta-
Bandung dan Subang, dan termasuk kedalam wilayah padat pemukiman. Sekitar
70% wilayahnya dipakai perkantoran dan pemukiman penduduk, sedangkan
sisanya sekitar 30% terdiri dari lahan kosong/lahan pertanian.
6
Desa Cibening
Desa Cibening yang terletak diatas ketinggian ± 500 DPL merupakan salah
satu dari 10 desa yang ada di wilayah kecamatan Bungursari, yang terletak 2 km
sebelah selatan dari kantor Kecamatan Bungursari dan 8 km ke utara dari pusat
kota Kabupaten Purwakarta. Desa Cibening memiliki luas wilayah ± 433,533 ha.
Secara Administrasi, Desa Cibening berbatasan dengan
Desa Bungursari
Desa Bungursari merupakan salah satu desa dari 10 desa di Kecamatan
Bungursari, Desa Bungursari merupakan salah satu dari empat desa dari hasil
pemekaran dari Desa Cibungur yaitu Desa yaitu Desa Dangdeur, Desa Cinangka,
Desa Bungursari dan Desa Cibungur itu sendiri. Desa Bungursari adalah
merupakan bagian dari wilayah administrasi Kecamatan Bungursari Kabupaten
Purwakarta dengan luas wilayah 302.458 hektar yang terdiri atas 3 Dusun, 6 RW
dan 13 RT. Secara administratif, Desa Bungursari berbatasan langsung dengan:
Utara : Desa Cibungur
Selatan : Desa Cibening
Barat : Desa Dangdeur
Timur : Desa Cikumpay Kecamatan Campaka
Desa Cibungur
Desa Cibungur memiliki luas wilatah 520.460 Ha yang terletak pada 70 mdpl
yang merupakan dataran rendah. Desa Cibungur terdiri dari 5 RW dengan jumlah
Kepala Keluarga adalah 1171. Jarak Desa Cibungur ke pusat Kabupaten adalah
11 Km dan secara administratif berbatasa langsung dengan :
Desa Wanakerta
Desa Wanakerta yang terletak diatas ketinggian ± 77 M dpl merupakan salah
satu dari 10 desa yang ada di wilayah kecamatan Bungursari, yang terletak 3 km
sebelah utara dari kantor Kecamatan Bungursari dan 10 km ke utara dari pusat
kota Kabupaten Purwakarta. Desa Wanakerta memiliki luas wilayah ± 300,29 ha.
Secara Administratif Desa Wanakerta berbatasan dengan
Desa Cinangka
Desa Cinangka memiliki luas wilayah 247,5 Ha dengan tipologi desa seperti
persawahan, perladangan, perkebunan, peternakan, industri besar, dan kecil, jasa
dan perdagangan dal lainnya. Desa Cinangka terdiri atas dua dusun empat RW
dan 10 RT. Secara Administratif, Desa Cinangka berbatasan langsung dengan :
8
9
9
10
Tabel 1.1
Metoda Analisis
No Analisis Rincian Analisis Metode
1 Analisis a) Daya Dukung Lahan Keppres No.32 Tahun 1990
Kesesuaian b) Kesesuaian Lahan (Super Impose)
Lahan c) Daya Tampung Ruang FAO
d) Pola Ruang Permen PU No.41 Tahun
2007
2 Analisis a) Struktur Penduduk Menurut Kepadatan Penduduk
Kependudukan Jenis Kelamin Distribusi Penduduk
b) Struktur Penduduk Menurut Regresi Linier
Tingkat Pendidikan BungaBerganda
c) Struktur Penduduk Menurut
Mata Pencaharian
d) Struktur Penduduk Menurut
Kelompok Umur
e) Perubahan Penduduk Alami
f) Perubahan Penduduk Non-
Alami
3 Analisis Kegiatan a) Ekonomi Primer Location Quotion
Ekonomi b) Ekonomi Skunder Shift Share Analysis
c) Ekonomi Tersier
4 Analisis a. Sarana pendidikan SNI 03-1733-2004
Kebutuhan b. Sarana Kesehatan PP No.1 tahun 2011 tentang
Sarana c. Sarana Peribadatan Perencanaan Permukiman
d. Sarana Perdagangan Peraturan Menteri
e. Sarana Pemerintahan dan Perumahan Rakyat No 22
Pelayanan Umum tahun 2008
f. Sarana Permukiman
g. Sarana TPU
5 Analisis a) Prasarana Listrik
Kebutuhan b) Prasarana Telekomunikasi
11
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan mengenai latar belakang dan urgensi dilakukannya
perencanaan, penjelasan mengenai keberlanjutan proses perencanaan yang
kini berada di fase analisis. Bab ini juga menjelaskan tujuan dan manfaat
dilakukannya analisis, menjelaskan lingkup wilayah studi, metode pendekatan,
dan kerangka pemikiran.
KEBIJAKAN
RTRW Kab.Purwakarta Pusat METODOLOGI PENDEKATAN
Kegiatan Wilayah (PKW) MASALAH Metodologi pendekatan yang digunakan
• Kurangnya sarana adalah survey primer maupun sekunder
RUMUSAN MASALAH serta analisa kualitatif dan kuantitatif
dan prasarana
Bagaimana arahan
pendukung
administrasi desa. pengembangan yang
FENOMENA WILAYAH tepat untuk wilayah
Keadaan Pedesaan yang • Kurangnya SDM PROSES ANALISIS
sehingga angka Kecamatan Bungursari?
mengarah ke perkotaan pengangguran
tinggi. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
• Ketersediaan data ANALISIS :
sekunder tidak • Tinjauan Kebijakan
Makro dan Analisis
lengkap. Regional
POTENSI TUJUAN • Analisis Fisik Dasar
• Kawasan industri Mengetahui arahan
(Kesesuaian dan
Kemampuan Lahan)
terbesar dan pembangunan dan • Analisis Daya Dukung
terluas di potensi yang ada di dan Daya Tampung
Purwakarta. Kecamatan Bungursari
Ruang
• Aanalisis Sosial
• Aksesibilitas tidak Kependudukan dan
terlalu sulit untuk Budaya
dijangkau. • Analisis Ekonomi
• Analisis Sistem
• Memiliki norma Transportasi
dan budaya yang • Analisis Sarana dan
agamis RUANG LINGKUP
Prasarana
• nalisis Pembiayaan dan
• Memiliki komoditi • Makro : Kebupaten Purwakarta Kelembagaan
unggulan yaitu • Mikro : Kecamatan Bungursari • Analisis SWOT
padi, jagung, (Strength, Weakness,
Oppurtunities, Threats)
kacang- • Analisis Struktur Ruang
kacangan,dan dan Pola Ruang
palawija.
Gambar 1.4
Kerangka Berpikir Pelaksanaan Analisis OUTPUT
Konsep Pengembangan
13
14
15