Anda di halaman 1dari 20

USAHA DAN PESAWAT

SEDERHANA

DISUSUN OLEH : NAJWA SALSABILA FIRDAUS


KELAS : VIIIB (8B)

SMP NEGERI 2 SUNGAILIAT


TAHUN 2020
~ DAFTAR ISI ~

1. USAHA
- pengertian usaha.
- hubungan usaha dan energi.

2. PESAWAT SEDERHANA
- jenis2 pesawat sederhana.
a. tuas
b. bidang miring
c. roda berporos
d. katrol
- prinsip kerja pesawat sederhana pada
otot dan rangka manusia.
A. USAHA

- PERNGERTIAN USAHA
Usaha atau kerja (dilambangkan dengan W dari
Bahasa Inggris Work) adalah energi yang
disalurkan gaya ke sebuah benda sehingga benda
tersebut bergerak. Usaha adalah besaran skalar,
tetapi dia dapat positif atau negatif. Tidak semua
gaya melakukan kerja.

- HUBUNGAN USAHA DAN ENERGI


Energi dan usaha adalah kemampuan untuk
melakukan usaha itu sendiri. Sedangkan usaha
didefinisikan dengan gaya kali jarak perpindahan
benda yang dikenai gaya. Misalnya, ketika
melakukan usaha terhadap sebuah batu besar
dengan cara mengangkatnya. Kita menyalurkan
energi, tetapi energi tersebut tidak hilang.

B. PESAWAT SEDERHANA
Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang
dapat mengubah arah atau besaran dari suatu
gaya.Secara umum, alat-alat ini bisa disebut
sebagai mekanisme paling sederhana yang
memanfaatkan keuntungan mekanik untuk
menggandakan gaya.Sebuah pesawat sederhana
menggunakan satu gaya kerja untuk bekerja
melawan satu gaya beban. Dengan mengabaikan
gaya gesek yang timbul, maka kerja yang
dilakukan oleh beban besarnya akan sama dengan
kerja yang dilakukan pada beban.
Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak.
Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai
sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian
jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal
ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang
lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh.
Dengan kata lain, peningkatan jarak akan
mengurangi gaya yang dibutuhkan. Rasio antara
gaya yang diberikan dengan gaya yang dihasilkan
disebut keuntungan mekanik.
Keuntungan mekanik tuas (pengungkit): -w/f =
lk/lb untuk mencari w, jika memang belum
ditemukan: w=m.g untuk mencari f, jika belum
ditemukan: w*lb = f*lk
keuntungan mekanik bidang miring: -s/h
keuntungan mekanik katrol: -tetap: lk/lb = 1
-bergerak: lk(2lb)/lb = 2 -majemuk: jumlah tali
untuk roda bergigi, tidak ada keuntungan
mekanik, yang ada adalah efisiensi: energi
keluaran bermanfaat / energi masukan total.

- JENIS JENIS PESAWAT SEDERHANA


1. Tuas atau Pengungkit
Tuas atau pengungkit yaitu semua benda yang
keras dan bisa berputar dengan berpusat pada
satu titik. Sistem tuas terdiri dari 3 bagian, yaitu
beban, kuasa dan titik tumpu.
Cara kerjanya yaitu:
Saat menggerakkan benda dengan memakai tuas,
maka kamu menempatkan benda di salah satu
ujung tuas dan memasang batu atau benda
sebagai titik tumpunya yang ada di dekat benda.
Kemudian, tangan kamu memegang ujung batang
pengungkit yang akan diberikan gaya sampai
benda bergeser dan bisa diangkat.
Dengan penggunaan pengungkit yang benar,
maka benda yang berat tersebut akan terasa lebih
ringan.
Jadi, tuas atau pengungkit ini mempunyai
beberapa jenis dilihat dari titik poros yang dipakai
yaitu:
a. Tuas Jenis Pertama

Tuas ini merupakan tuas yang titik tumpunya


berada di tengah atau diantara titik beban dan
titik kuasa.
Contohnya: Pemotong kuku, gunting, jepitan
jemuran, tang, jungkat – jungkit dan lain
sebagainya.
b. Tuas Jenis Kedua
Tuas jenis ini mempunyai poros yang diletakkan di
salah satu ujungnya. Susunan dari tuas ini adalah
titik poros, beban, lalu baru kuasa.
Contohnya: Gerobak beroda satu, alat pemotong
kertas, pembuka botol minuman, pemecah kemiri
dan lainnya.
c. Tuas Jenis Ketiga

Tuas ini mempunyai bentuk yang mirip dengan


tuas jenis dua. Dimana, poros berada pada salah
satu ujungnya yang membedakan yaitu
susunannya. Susunan tuas ini adalah poros, kuasa,
dan beban.
Contohnya: Sendok, garpu, sekop dan lain
sebagainya.
Keuntungan memakai mekanik tuas yaitu
perbandingan antara gaya beban (w) dengan gaya
kuasa (F), bisa dituliskan dengan:
KM = w/F atau KM = lk/lb
Keuntungan mekanik pada tuas ini tergantung
pada setiap lengan. Jadi, semakin panjang lengan
kuasanya, maka keuntungan mekanik yang
didapat akan semakin besar.
 
2. Katrol
Katrol merupakan roda yang mempunyai alur
melingkar, jadi tali atau rantai bisa bergerak
didalamnya. Katrol bisa dipakai buat menimba air
di sumur, lift, ujung tiang bendera, dan lainnya.
Katrol ini dibedakan menjadi beberapa,
diantaranya yaitu:
a. Katrol Tunggal Tetap

Katrol tunggal tetap merupakan jenis katrol yang


posisinya gak bisa berpindah – pindah lagi. Katrol
semacam ini sering dipasang di tempat-tempat
tertentu.
Pada jenis katrol tetap, panjang lengan kuasa
sama dengan lengan beban. Jadi keuntungan
mekanik pada katrol tetap adalah 1, yang berarti
gaya kuasa sama dengan gaya beban.
Contohnya: Tiang bendera, katrol timbaan sumur.
b. Katrol Bebas

Katrol bebas mempunyai konsep bisa bergerak


dan salah satu dari ujung tali yang dipasang tetap.
Contohnya: Katrol pada flayingfox, katrol pada
gondola, katrol pangangkat peti kemas di
pelabuhan.
Keuntungan mekanik katrol bebas yaitu panjang
lengan kuasa sama dengan dua kali panjang
lengan bebas, yang menjadikan keuntungan
mekanik pada katrol bebas adalah 2, yang artinya
gaya kuasa sama dengan setengah gaya beban.
c. Katrol Majemuk

Katrol jenis majemuk ini menggabungkan dari dua


jenis katrol yang sebelumnya. Dimana, ada lebih
dari satu katrol yang salah satunya dipasang
tetap.
Contohnya: Katrol pada roda berporos.
Keuntungan mekanik pada katrol majemuk yaitu
sejumlah tali yang dipakai buat mengangkat
beban.
 
3. Bidang Miring

Bidang miring merupakan jenis pesawat


sederhana yang memanfaatkan alas yang berupa
miring buat memudahkan penggeseran benda
atau mengangkat benda yang berat. Seperti
gambar dibawah ini:
Keterangan:
 s = Jarak lintasan (m)
 F = Gaya (N)
 W = Berat beban (N)
 h = Tinggi lintasan (m)
Contohnya: Kapak, pisau, sekrup, obeng. Selain
itu, saat kamu ke daerah pegunungan, jalan
dibuat berkelak-kelok.
Keuntungan yang dihasilkan dari bidang miring
yaitu semakin landai bidang miring, maka gaya
yang diperlukan buat memindahkan benda akan
semakin ringan.
Semakin besar sudut kemiringannya, maka akan
semakin besar gaya yang diperlukan buat
memindahkan benda tersebut.
 
4. Roda Berporos atau Roda Bergandar

Roda berporos atau roda bergandar merupakan


roda yang disambungkan dengan sebuah poros
yang bisa berputar secara bersama – sama.
Roda berporos ini saah satu dari jenis pesawat
sederhana yang sering ditemukan dialat – alat
seperti setir mobil, roda sepeda, setir kapal, roda
sepeda motor, gerenda dan lainnya.

- PRINSIP KERJA PESAWAT SEDERHANA


PADA OTOT DAN RANGKA MANUSIA.
Otot dan rangka bekerja bersama-sama pada saat
seseorang melakukan gerakan.
Hal ini seperti setiap bagian yang terdapat pada
sepeda akan bekerja bersama-sama ketika sepeda
tersebut bergerak.
Pada saat kamu melakukan suatu aktivitas, otot,
tulang, dan sendi akan bekerja bersama-sama.
Prinsip kerja ketiganya seperti sebuah pengungkit,
di mana tulang sebagai lengan, sendi sebagai titik
tumpu,
dan kontraksi atau relaksasi otot memberikan
gaya untuk menggerakkan bagian tubuh.
Pesawat sederhana adalah semua alat bantu yang
susunannya sederhana dan dapat memudahkan
pekerjaan manusia. Pesawat sederhana
merupakan salah satu materi yang dipelajari pada
jenjang SMP kelas VIII. Tujuan pembuatan model
kerangka lengan ini diharapkan dapat menunjang
proses pembelajaran di sekolah pada materi
pesawat sederhana kaitannya dengan otot dan
sistem rangka, khususnya pada kerangka lengan
manusia. Pesawat sederhana (wikipedia, 2014)
adalah alat mekanik yang mengubah arah atau
besaran dari suatu gaya. Sebuah pesawat
sederhana menggunakan satu gaya kerja untuk
bekerja melawan satu gaya beban. Pesawat
sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis,
yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda
berporos. Terdapat tiga titik yang menggunakan
gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu
beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban
merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu
merupakan tempat bertumpunya suatu gaya.
Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.
Tuas/linggis dapat digambarkan secara
sederhana. Pada tuas golongan pertama,
kedudukan titik tumpu terletak di antara beban
dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di
antaranya adalah gunting. Pada tuas golongan
kedua, kedudukan beban terletak di antara titik
tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini
di antaranya adalah gerobak beroda satu. Pada
tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di
antara titik tumpu dan beban. Contoh tuas
golongan ketiga ini adalah sekop.

Hubungan Prinsip Sistem Gerak dengan Prinsip


Kerja Pengungkit dijabarkan sebagai berikut; Pada
saat manusia melakukan suatu aktivitas, maka
otot, tulang dan sendi akan bekerja bersama-
sama. Prinsip kerja ketiganya seperti sebuah
pengungkit, dimana tulang sebagai lengan, sendi
sebagai titik tumpu dan kontraksi dan relaksasi
otot memberikan gaya untuk menggerakkan
bagian tubuh.

[caption id="attachment_383293"
align="aligncenter" width="249" caption="ketika
bisep berkontraksi, trisep relaksasi"][/caption]

Ketika tangan ditekuk (bisep berkontraksi dan


trisep berelaksasi) dan membawa beban di
telapak tangan maka akan seperti prinsip kerja
tuas jenis ke-1. Letak titik beban berada d ujung,
titik tumpu di tengah dan titik kuasa di ujung
satunya. Pada peraga ini, telapak tangan berfungsi
sebagai titik beban, siku berfungsi sebagai titik
tumpu dan pangkal lengan atau otot bisep dan
trisep berfungsi sebangai titik kuasa. Ketika kita
membawa beban di telapak tangan sementara
tangan kita diluruskan (bisep relaksasi dan trisep
berkontraksi), maka kerja tangan beserta ototnya
seperti tuas jenis ke-3. Yaitu letak titik beban di
ujung, titik kuasa ditengah dan titik tumpu di
ujung satunya. Pada peraga ini, maka telapak
tangan berfungsi sebagai titik beban, siku
berfungsi sebagai titik kuasa dan pangkal lengan
atau otot bisep dan trisep sebagai titik tumpu.
[caption id="attachment_383297"
align="aligncenter" width="199" caption="ketika
trisep berkontraksi, bisep relaksasi"]

1418794029193040278
[/caption]

Prinsip Kerja Otot  sama dengan prinsip kerja


pengungkit III. Alat dan bahan yang digunakan
adalah balok kayu yang dibentuk seperti gambar
dibawah ini, serta beban berupa pipa dan kaleng
minuman bekas.

[caption id="attachment_383287"
align="aligncenter" width="588" caption="Alat
peraga kerangka lengan manusia"]

14187936752106498660
[/caption]

Jadi bagaimana pengoperasian alat nya ????????

Cara Pengoperasiannya adalah (1) Menyiapkan


alat peraga “Model Kerangka Lengan Manusia”
dengan memastikan tidak ada selang yang bocor.
(2) Mulai menggerakkan pompa A yang terhubung
A1, pompa B yang terhubung B1, dan pompa C
dan C1. (3) Pompa A akan menggerakkan lengan
atas, Pompa B akan menggerakkan lengan bawah,
dan pompa C akan menggerakkan pergelangan
tangan. (4) Menggerakkan alat peraga “Model
Kerangka Lengan Manusia “ sedemikian sehingga
dapat mengangkat beban kayu yang lebih berat.
(4) Mengulangi langkah 4 dengan mengganti
beban yang akan diangkat dengan beban lain yang
ringan. Analogi Prinsip Pesawat sederhana Pada
sistem gerak dijabarkan sebagai berikut; Pada
keadaan awal pompa A ditekan, menyebabkan
pompa A1 memendek yang dianalogikan sebagai
otot bisep berkontraksi, Pompa B ditekan
menyebabkan pompa B1 memanjang
(berelaksasi) atau otot trisep, pompa C ditarik ke
belakang menyebabkan pompa C1 yang
dianalogikan sebagai otot yang ada di lengan
bawah mengangkat beban. Ketiga pompa
tersebut digerakkan secara bersamaan. Hal ini
sesuai dengan prinsip kerja pengungkit jenis I.
Sebaliknya ketika pompa A ditarik menyebabakan
pompa A1 yang dianalogikan otot bisep menjadi
berelaksasi, Pompa B ditarik menyebabkan
pompa B1 yang dianalogikan otot trisep
berkontraksi, pompa C ditekan meyebabkan
pompa C1 yang dianalogikan otot yang ada
dilengan bawah menyebabkan benda terlepas, hal
ini sesuai dengan prinsip kerja pengungkit jenis III.
~ DAFTAR PUSTAKA ~
ID.WIKIPEDIA.ORG,Resnick, Robert and Halliday, David
(1966), Physics, Section 1–3 (Vol I and II, Combined
edition), Wiley International Edition, Library of
Congress Catalog Card No. 66-11527.
KOMPAS.COM,16-03-2020,KONSEP ENERGI DAN
KEMAMPUAN MELAKUKAN USAHA.
Table of Mechanicks, from Ephraim Chambers (1728)
Cyclopaedia, A Useful Dictionary of Arts and Sciences,
Vol. 2, London, p.528, Plate 11.

Paul, Akshoy (2005). Mechanical Sciences:Engineering


Mechanics and Strength of Materials. Prentice Hall of
India. hlm.  215. ISBN  8120326113.

abc
Asimov, Isaac (1988). Understanding Physics. New
York: Barnes & Noble. hlm.  88. ISBN 0880292512.

"Compound Machines". University of Virginia Physics


Department. Diakses tanggal 11 June 2010.

Wallenstein, Andrew (June 2002). "Foundations of


cognitive support: Toward abstract patterns of
usefulness". Proceedings of the 9th Annual Workshop
on the Design, Specification, and Verification of
Interactive Systems. Springer. hlm. 136. Diakses
tanggal 2008-05-21.

ab
Chiu, Y.C. Chiu (2010). An introduction to the History
of Project Management. Delft: Eburon Academic
Publishers. hlm.  42. ISBN 9059724372.

Ostdiek, Vern (2005). Inquiry into Physics. Thompson


Brooks/Cole. hlm. 123. ISBN 0534491685. Diakses
tanggal 2008-05-22.

Usher, Abbott Payson (1988). A History of Mechanical


Inventions. USA: Courier Dover
Publications. hlm.  98. ISBN 048625593X.

Strizhak, Viktor (2004). "Evolution of design, use, and


strength calculations of screw threads and threaded
joints". HMM2004 International Symposium on History
of Machines and Mechanisms. Kluwer Academic
publishers. hlm. 245. ISBN 1402022034. Diakses
tanggal 2008-05-21.
CERDIKA.COM,30 MARET 2020,PESAWAT SEDERHANA.
HAUMAGENST.BLOGSPOT.COM,FISIKA,KELASVIII.
KOMPASIANA.COM, Penyusun: Erin Simbolon, Khairani
Muslim, & Mirnawati.

Anda mungkin juga menyukai