STANDARD (Z SKOR)
Statistik
Dosen Pengampuh :
Drs. H. Warsito Hadi, SH. MM.
Disusun Oleh:
Nabilah Aisy Sausan Ni’mah (D01218038)
Nurun Nafisah (D91218153)
Firdha Natika (D01218019)
Achmad Dawa Mas Ubaidillah (D91218112)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang ditujukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran. Judul materi yang akan kami bahas yaitu tentang
“Pengertian dan Menetukan Variasi, Deviasi Standard dan Skor Standard (Z Skoer) ”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan tugas makalah ini khususnya kepada dosen Statistik Pendidikan yaitu Drs. H.
Warsito Hadi, SH. MM. yang telah bersdia membimbing dan mengarahkan kami
dalam proses perkuliahan.
Kami berharap agar makalah yang kami susun ini dapat memberikan inspirasi bagi
pembaca dan penulis yang lain serta kami juga berharap agar makalah ini mejadi acuan yang
baik dan berkualitas.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari variasi standard?
2. Apa yang dimaksud dengan pengertian deviasi standard?
3. Apa yang dimaksdung dengan skor standard (Z skor)?
4. Bagaimana rumus menetukan variasi?
5. Bagaimana cara menentukan rumus deviasi?
6. Bagaiamana cara menentukan skor standard (Z Skor)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari variasi standard
2. Untuk mengetahui pengertian dari deviasi standard
3. Untuk mengetahui ttetang standar skor ( Z Skora)
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan rumus variasi
5. Untuk menetahui bagaimana cara menetukan rumus deviasi
6. Bagaimana cara mementukan rumus skor standard (Z Skor)
1
BAB II
PEMBAHASAN
Varians adalah salah satu ukuran dispersi atau ukuran variasi. Varians dapat
menggambarkan bagaimana berpencarnya suatu data kuantitatif. Varians diberi simbol σ2
(baca: sigma kuadrat) untuk populasi dan untuk s2 sampel.
Selanjutnya kita akan menggunakan simbol s2 untuk varians karena umumnya kita
hampir selalu berkutat dengan sampel dan jarang sekali berkecimpung dengan populasi.
1
Oleh karena itu, jika salah satu nilai dari kedua ukuran tersebut diketahui maka akan
diketahui juga nilai ukuran yang lain.
Standar deviasi juga disebut simpangan baku dan disimbolkan dengan alfabet Yunani
sigma σ atau huruf Latin s. Dalam bahasa Inggris, standar deviasi disebut
standard deviation.Standar deviasi menyatakan keragaman sampel dan dapat digunakan
untuk mendapatkan data dari suatu populasi.
Misalnya ketika kita ingin mengetahui nilai yang didapat siswa di suatu kabupaten dengan
populasi siswa 50.000 orang, maka diambil sampel 5.000 orang. Dari hasil riset
sampel didapat data dengan standar deviasi tertentu. Semakin besar standar deviasi, maka
keragaman
sampel semakin besar.
1
Riduawan. Pengantar statistika sosial. (Bandung: Alfabeta. 2009)h. 120
2
Boediono dan Wayan. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probolitas, (Bandung: Alfabeta, 2008) hlm 78
Standar deviasi yaitu nilai statistik untuk menentukan sebaran data dalam semple
serta seberpa dekat titik data individu kerata-rata nilai sample.
Keterangan:
Angka Baku (Standard Score) biasa dikatakan pula sebagai standar skor atau nilai
standar, dan disimbolkan dengan huruf “z”. Oleh karena diberi simbol “z” maka banyak
pula yang menyebut “z score” atau z skor atau angka z. Angka baku (z skor) adalah
suatu nilai atau suatu angka yang menunjukkan seberapa jauh atau seberapa banyak suatu
angka atau nilai yang dimiliki individu menyimpang dari nilai rata-ratanya, dengan
satuan simpangan bakunya. 3
Nilai suatu Z-score adalah merupakan suatu ukuran yang menentukan seberapa
besar jarak suatu nilai (dari observasi suatu set sample) terhadap rata-ratanya
dalam satuan standar deviasinya.
Nilai Z-score akan berada pada suatu titik pada sumbu datar dari kurva normalnya.
Keberadaan nilai z-score akan menentukan posisinya dalam sumbu datar kurva
normal yang juga mencerminkan seberapa jauh keberadaan suatu nilai observasi
(x) terhadap rata-ratanya.
3
Indra Jaya, Statistik Penelitian Untuk Pendidikan, (Bandung: Citapustaka, 2010) hlm 46
3
Dimana:
Z = skor baku
Xi = data ke
iμ= rata-rata
= simpangan baku
D. Menentukan Variasi/Varians
Rumus varian :
Keterangan:
s2 = varian
xi = nilai x ke-i
= rata-rata
n = ukuran sampel
Contoh Penghitungan
Misalkan dalam suatu kelas, tinggi badan beberapa orang siswa yang dijadikan sampel
adalah sebagai berikut.
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah data (n) = 10, dan (n - 1) = 9. Selanjutnya
dapat dihitung komponen untuk rumus varian.
Dengan demikian, jika dimasukkan ke dalam rumus varian, maka hasilnya adalah
sebagai berikut.
Rumus
Contoh Penghitungan :
Dalam suatu kelas, tinggi badan beberapa orang siswa yang dijadikan sampel adalah
sebagai berikut.
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170.
Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah data (n) = 10, dan (n – 1) = 9. Selanjutnya
dapat dihitung komponen untuk rumus varian.
Apabila z-score bernilai negative(-) maka dia ada pada posisi sebelah kiri rata-
rata nya dalam kurva normal (dilihat dari hadapan kita). Sementara bila bernilai
positive(+), maka ada di posisi sebelah kanan rata-ratanya. 4
Contoh Penghitungan :
Masih sama untuk dataset diatas, telah diketahui standar deviasi nya adalah 5.51.
Misalnya, dalam sampel tinggi badan siswa, kita ingin mencari berapa z-score
dan peluang siswa yang tinggi badan nya dibawah 167.
Artinya nilai z-score nya adalah sebesar -0.544 dimana berarti posisinya berada
di sebelah kiri nilai rata-rata dalam kurva normal (karena nilainya negative).
Langkah berikutnya, perhatikan nilai z-score terhadap z-table dalam kurva normal.
4
Sudjana. Metode Statistika. (Bandung: Grafindo, 2013) hlm 103
Lihat nilai 0,5 pada judul baris di kolom pertama (kolom paling kiri), kemudian
carilah nilai 4 pada judul kolom di baris pertama (baris paling atas), disini
didapatkan nilai sebesar 0,2946.
Seperti kita ketahui, bahwa luas seluruh area dibawah kurva normal adalah 1,
dan setengah luas area kurva normal adalah sebesar 0,5 (yaitu luas arsiran dari titik
tengah ke titik ujung). Dimana Titik tengah adalah rata-rata.
Kesimpulan pada contoh kasus diatas, peluang mendapatkan siswa dengan tinggi
bada yang umurnya dibawah 167 cm sebesar 0,2946 x 100% = 29,46%.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Varians adalah salah satu ukuran dispersi atau ukuran variasi. Varians dapat
menggambarkan bagaimana berpencarnya suatu data kuantitatif. Varians diberi simbol σ2
(baca: sigma kuadrat) untuk populasi dan untuk s2 sampel.
Standar deviasi adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur jumlah variasi atau
sebaran sejumlah nilai data.Semakin rendah nilai standar deviasi, maka semakin mendekati
rata-rata, sedangkan jika nilai standar deviasi semakin tinggi maka semakin lebar rentang
variasi datanya. Sehingga standar deviasi merupakan besar perbedaan dari nilai sampel
terhadap rata-rata.
Angka Baku (Standard Score) biasa dikatakan pula sebagai standar skor atau nilai
standar, dan disimbolkan dengan huruf “z”. Oleh karena diberi simbol “z” maka banyak
pulayang menyebut “z score” atau z skor atau angka z. Angka baku (z skor) adalah suatu
nilai atau suatu angka yang menunjukkan seberapa jauh atau seberapa banyak suatu
angka atau nilai yang dimiliki individu menyimpang dari nilai rata-ratanya, dengan satuan
simpangan bakunya.
Rumus variasi
Rumus deviasi
Boediono dan Wayan.2008. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probolitas, Bandung: Alfabeta
Indra Jaya,2010. Statistik Penelitian Untuk Pendidikan, Bandung: Citapustaka
Alfabeta