Penjualan eceran
Tindakan melalui mana barang dan jasa mencapai pelanggan akhir untuk penggunaan
individu atau bisnis dikenal sebagai ritel. Para pemain yang terlibat dalam tindakan ini
dikenal sebagai pengecer.Pengecer dapat berupa manufaktur, distributor atau
grosir. Mereka dapat menjangkau konsumen akhir melalui internet atau toko
fisik.Organisasi ritel dibagi menjadi tiga kategori pengecer toko, pengecer non-toko dan
organisasi ritel. Toko ritel, contoh terbaik adalah department store seperti Macy atau
Sears. Pengecer toko selanjutnya dibagi pada tingkat layanan dengan layanan mandiri,
seleksi mandiri, layanan terbatas, dan toko layanan penuh. Ritel toko terdiri dari lebih
dari 90% cara produk mencapai pelanggan akhir.
Setiap pengecer perlu memiliki strategi bisnis atau pemasaran untuk sukses. Pengecer
perlu menganalisis target pasar dan pelanggan untuk promosi di dalam toko dan
berbagai macam produk. Layanan merupakan bagian besar dari bisnis ritel, sehingga
pengecer harus menyelesaikan tingkat layanan. Layanan termasuk pra-pembelian, pasca
pembelian dan layanan pendukung.
Dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang belum pernah terjadi
sebelumnya, ritel memiliki andil sendiri dalam perubahan cara bisnis.
1. Toko Khusus ( Specially Store ), yaitu toko lini produk dijual dengan sempit
dengsn berbagai pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko bunga, toko pakaian dan
toko perlengkapan olah raga.
2. Toko Serba Ada ( Departemen Store ), yaitu toko yang mrnjual beberapa lini
produk, biasanya menjual pakaian, perlengkapan dan barang kebutuhan rumah tangga
dan biasanya tiap lini tersebut beroperasi sebagai department tersendiri yang dikelola
oleh pembeli spesialis atau pedagang khusus.
3. Pasar Swalayan. Yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya dan
marjin rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani semua
kebutuhan konsumen seperti makanan dan produk-produk perawatan rumah.
4. Toko Kenyamanan ( Convinience store ), yaitu toko yang relative kecil dan terletak
didaerah pemikiman, mempunyai jam buka yang panjang selama tujuh hari selama
seminggu, serta menjual lini dalam produk bahan pangan yang terbatas dan memiliki
tingkat perputaran tinggi.
5. Toko Diskon ( Discount Store ), yaitu toko yang menjual barang standar dengan
harga lebih murah karna mengambil marjin yang lebih rendah dan menjual dengan
volume yang tinggi. Dan umumnya menjual merek nasional, bukan barang bermutu
rendah.
6. Pengecer Potongan Harga ( off-price Retail ), yaitu toko dimana membeli dengan
harga yang lebih rendah dari pada harga pedagang besar dan menetapkan harga untuk
konsumen lebih rendah dari pada harga eceran, sering merupakan barang sisa, berlebih
dan tidak regular yang diperoleh dengan harga yang lebih rendah dari produsen atau
pengecer lainnya.
7. Toko Super ( Super store ), yaitu toko yang rata-rata memiliki ruang jual yang
sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan produk
makanan dan bukan makanan yang dibeli secara rutin. Toko super dapat dibedakan
menjadi :
1) Toko Kombinasi ( Combination Store ), merupakan difersifikasi usaha swalayan ke
bidang obat-obatan.
2) Pasar Hiper ( Hipermarket ), yaitu toko yang menggabungkan prinsip-prinsip pasar
swalayan, toko diskon serta pengecer gudang, ragam produk nya lebih dari sekedar
barang-barang rutin yang dibeli tapi meliputi mebel, peralatan besar dan kecil, pakaian
dan beberapa jenis lainnya.
8. Ruang Pameran, yaitu menjual banyak pilihan produk bermerek, mark-up tinggi,
perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang tersebut dari suatu
area pengambilan barang di toko itu.
Introduction (Pengenalan)
Growth (Tumbuh)
Maturity (Matang)
Decline (Menurun)
Hipotesis wheel-of-retailing:
Jenis toko baru muncul untuk memenuhi preferensi konsumen yang sangat berbeda
untuk tingkat layanan & layanan khusus. Pengecer dapat memposisikan diri sebagai
menawarkan satu dari empat tingkat layanan:
Swalayan.
Seleksi sendiri. Pelanggan dapat meminta bantuan. Biaya operasional lebih tinggi dari
yang sebelumnya.
Layanan terbatas. Lebih banyak bantuan penjualan karena pelanggan memerlukan lebih
banyak informasi.
Pelayanan penuh. Menyediakan tenaga penjualan yang siap membantu dalam setiap
fase proses penentuan lokasi-bandingkan-pilih.
Keputusan Pemasaran
• Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer harus menentukan sumber
barang, kebijakan dan praktik.
• Pengecer dengan cepat meningkatkan keterampilan dalam meramalkan permintaan,
pemilihan barang, pengendalian stok, alokasi ruang dan tampilan.
Contoh: Trader Joe’s memiliki jaringan pengadaan barang internasional yang dapat
meluncurkan produk baru sepanjang waktu dan memastikan tidak ada barang tak populer
bertahan lama dalam toko.
d. Harga
Pengecer harus memperhatikan taktik penetapan harga.
Contoh: WalMart mengabaikan “penetapan harga obral” dan lebih menyukai “penetapan
harga rendah setiap hari” (ELDP).
e. Jasa
Bauran jasa yang dapat diberikan antara lain:
• Layanan prapembelian, mencakup menerima telepon dan pesan melalui surat, iklan,
dll.
• Layanan pascapembelian, mencakup pengiriman, pembungkusan hadiah, pengukiran
nama, dll.
• Layanan tambahan, mencakup informasi umum, tempat parkir, toilet, kredit, dll.
Contoh: Toko SonyStyle menggunakan aroma jeruk mandarin dan sedikit vanilla
yang dirancang khusus.
Contoh: Dunkin Donuts menempatkan unit baru dan ruangan khusus pada toko atau pusat
kegiatan lebih besar seperti bandara udara atau sekolah.
Contoh: Safeway mengeluarkan dana hingga $100 juta untuk mengiklankan produknya.
Penjual Otomatis: Mesin penjual otomatis menawarkan penjualan 24 jam, swalayan &
barang dagangan tidak tertangani. Contoh: COKE, Pepsi.
Organisasi Ritel
Mencapai banyak skala ekonomi, seperti daya beli yang lebih besar, pengakuan merek
yang lebih luas, & karyawan yang lebih terlatih. Jenis utama organisasi ritel adalah:
Toko Rantai Korporat: Dua outlet atau lebih yang biasanya dimiliki & dikendalikan,
mempekerjakan pusat pembelian & merchandising, & menjual lini produk serupa.
Ukuran mereka memungkinkan mereka untuk membeli dalam jumlah besar. Contoh:
Tower Records, Pottery Barn.
Grosir
Tindakan pembelian barang untuk konsumen dan industri untuk dijual kembali selanjutnya
disebut grosir. Di sini, pabrik dan petani tidak dianggap sebagai pedagang besar.
Yakni mencakup semua kegiatan dalam penjualan barang atau jasa kepada mereka yang
membeli atau menjual kembali untuk keperluan bisnis.
1. Pedagang Grosir tidak terlalu memperhatikan promosi, atmosfer dan lokasi
3. Pemerintah menangani pedagang grosir dan eceran dengan cara berbeda berdasarkan
peraturan hukum dan pajak.
Logistik Pemasaran
Meliputi perencanaan infrastruktur untuk memenuhi permintaan, lalu mengimplementasikan
dan mengendalikan aliran fisik bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik penggunaan,
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba.
Tahap Perencanaan Logistik:
1. Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelanggannya
Contoh: FedEx bekerja sama dengan Volvo dalam menyalurkan suku cadang truk dari
permintaan melalui telepon.
Fungsi penyimpanan adalah membantu memperlancar perbedaan antara produksi dan jumlah
yang diinginkan oleh pasar.
• Gudang Penyimpanan : menyimpan barang untuk jangka waktu menengah sampai
panjang
• Gudang Distribusi : menerima barang dari berbagai pabrik perusahaan dan pemasok
serta memindahkan sesegera mungkin.
• Gudang Otomatis : menerapkan sistem penanganan bahan yang maju di bawah
kendali komputer pusat.
3. Persediaan
Manajemen harus mengetahui tingkat stok yang diperlukan untuk menempatkan pesanan baru
(titik pesanan). Perusahaan juga harus menyeimbangkan antara:
Contoh: Sony menetapkan sistem ‘persediaan mendekati nol’, yang disebut sebagai SOMO
(sell one,make one). Sistem ini mengharuskan perusahaan membuat sesuai pesanan, tidak
stok.
4. Transportasi
Kontainerisasi terdiri dari memasukkan barang dalam kotak atau trailer yang mudah
dipindahkan antar dua model transportasi.
• Piggyback : penggunaan rel dan truk
• Fishyback : penggunaan air dan truk
• Trainship : penggunaan air dan rel
• Airtruck : penggunaan udara dan truk
Contoh transportasi: Di Eropa, P&G menggunakan tiga kelompok sistem logistik (angkutan
pribadi, kontrak dan umum) untuk menjadwalkan pengiriman barang paling efisien.