Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
LEVERAGE, FIRM SIZE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2012
FEBRINA WIBAWATI SHOLEKAH
LINTANG VENUSITA Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang Surabaya 60231 E-mail : febrimiss@yahoo.co.id
Abstract : The research aims to exemine the influence of managerial
ownership, institutional ownership, leverage, firm size, and corporate social responsibility on firm value. The samples at this research are high profile companies listed in Indonesian Stock Exchange during period of 2008-2012. Data used from annual report.Technique analysis used multiple linear regression. The results showing that there are three independent variables that affect the dependent variable is managerial ownership, CSR, Leverage is influence firm value. Institutional ownership is not effect on firm value. institutional investors with small shareholdings will perform weak oversight of the managerial decisions and actions, which may affect managerial decisions rise and fall of the value of the company. Firm size has not influence on firm value. Due to the increase in total assets owned by the company may not necessarily increase the value of the company in the eyes of investors. Keywords: corporate values, managerial ownership, institutional ownership, leverage, firm size and corporate social responsibility. ekonomi (profit) namun juga untuk PENDAHULUAN kesejahteraan orang (people), dan Tujuan normatif dari memiliki keperdulian terhadap memaksimumkan kekayaan kelestarian lingkungan hidup (planet) pemegang saham dapat diwujudkan Nugroho (2007) dalam Permanasari dengan memaksimumkan nilai pasar (2010) perusahaan. Memaksimumkan nilai CSR merupakan bentuk pasar perusahaan sama dengan tanggungjawab perusahaan dalam memaksimalkan harga pasar saham memperbaiki kesenjangan sosial dan perusahaan yang sudah go public kerusakan lingkungan yang terjadi (Sudana, 2011:7). Kategori akibat aktivitas operasional perusahaan high profile termasuk perusahaan. Semakin banyak bentuk dalam kategori perusahaan go public. pertanggungjawaban yang dilakukan Menurut Hackston dan Milne (1996), perusahaan terhadap lingkungannya, perusahaan high profile adalah maka image perusahaan menjadi perusahaan yang memiliki meningkat. Investor lebih berminat sensitivitas yang tinggi terhadap pada perusahaan yang memiliki citra lingkungan, resiko politik dan yang baik di masyarakat karena persaingan yang ketat. Menurut semakin baiknya citra perusahaan, Global Reporting Initiative’s (GRI) loyalitas konsumen semakin tinggi Tujuan perusahaan saat ini sehingga dalam waktu lama tidak hanya memburu keuntungan penjualan perusahaan akan membaik
795 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
dan profitabilitas perusahaan juga dengan Wahyudi dan Pawestri (2006)
meningkat. Jika perusahaan berjalan dalam penelitiannya menemukan lancar, maka nilai saham perusahaan bahwa kepemilikan manajerial akan meningkat (Retno dan berpengaruh terhadap nilai Priantinah, 2012). perusahaan. Kesadaran tentang Endraswati (2012) pentingnya mempraktikkan CSR ini menemukan bahwa semakin tinggi menjadi tren global seiring dengan kepemilikan institusional berpengaruh semakin maraknya kepedulian terhadap semakin tinggi nilai masyarakat global terhadap produk- perusahaan dan kepemilikan produk ramah lingkungan yang diatur institusional berpengaruh positif oleh Undang-undang No. 40 Pasal 74 terhadap nilai perusahaan. Tetapi Tahun 2007 tentang Perseroan hasil berbeda dikemukakan oleh Terbatas mengenai Tanggung Jawab Wahyudi dan Pawestri (2006) Sosial dan Lingkungan. menguji pengaruh kepemilikan Terdapat beberapa contoh institusional terhadap nilai kasus, terkait permasalahan yang perusahaan dan didapatkan bahwa muncul dikarenakan perusahaan kepemilikan institusional tidak dalam melaksanakan operasinya berpengaruh terhadap nilai kurang memperhatikan kondisi perusahaan. lingkungan dan sosial di sekitarnya, Semakin besar ukuran atau khususnya perusahaan yang skala perusahaan maka akan aktivitasnya berkaitan dengan semakin mudah pula perusahaan pengelolaan sumber daya alam. memperoleh sumber pendanaan baik Sebagai contoh, PT. Freeport yang bersifat internal maupun Indonesia di Papua dan PT. Lapindo eksternal. Ukuran dinyatakan Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur berpengaruh signifikan terhadap nilai (www.kompas.com). perusahaan Nuraina (2012). Hasil Penelitian yang dilakukan berbeda ditunjukkan oleh Chen oleh Tamayo dan Servaes (2012), (2000) yang menemukan bahwa menunjukkan hubungan antara CSR ukuran perusahaan perpengaruh activities berpengaruh positif negatif signifikan terhadap nilai terhadap firm value. Hal ini perusahaan. menunjukkan bahwa kegiatan CSR Pratiwi (2011) menemukan bisa meningkatkan nilai perusahaan bahwa leverage berpengaruh negatif dengan kesadaran masyarakat yang dan signifikan. Hutang yang besar tinggi, seperti yang ditunjukkan oleh akan menjadi resiko bagi investor intensitas iklan. Hasil berbeda sehingga akan direaksi secara dikemukakan oleh Retno dan negatif oleh investor yang berdampak Priantinah (2012) yang menunjukkan pada penurunan nilai perusahaan. pengungkapan CSR tidak Hasil berbeda ditunjukkan Ming dan berpengaruh terhadap nilai Zuwe (2011), menemukan bahwa perusahaan. terdapat hubungan positif dan Kepemilikan manajerial yang signifikan antara leverage dan nilai rendah menyebabkan pihak perusahaan. Pengaruh positif manajemen lebih mementingkan leverage terhadap nilai perusahaan kepentingannya sendiri dari pada cenderung lebih kuat ketika kualitas kepentingan perusahaan Novitasari keuangan perusahaan lebih baik. (2011). Hal ini sesuai dengan Chen Hasil penelitian terdahulu dan Ho (2000) yang menunjukkan menunjukkan bahwa masih terdapat kepemilikan manajerial berpengaruh perbedaan hasil penelitian (research negatif terhadap nilai perusahaan. gap) mengenai faktor-faktor yang Penelitan tersebut tidak sesuai mempengaruhi nilai perusahaan
796 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
perusahaan, sehingga dalam Peckhing Order Theory
penelitian ini melakukan penelitian Pecking Order Theory lebih lanjut tentang pengaruh mendasarkan pada asimetri kepemilikan manajerial, kepemilikan informasi, suatu istilah yang institusional, leverage, firm size dan menunjukkan bahwa manajemen corporate social responsibility mempunyai informasi yang lebih terhadap nilai perusahaan pada banyak dari pada pemodal publik. perusahaan high profile yang Manajemen mempunyai informasi terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang lebih banyak dari pemodal periode tahun 2008-2012. karena manajemen yang mengambil keputusan-keputusan keuangan, KAJIAN PUSTAKA yang menyusun berbagai rencana Agency Theory (Teori Keagenan) perusahaan. Dimana perusahaan lebih menyukai penerbitan utang Teori keagenan membahas dibandingkan ekuitas, jika pendanaan isu-isu yang berkaitan dengan internal tidak mencukupi Myers et al., hubungan principal dan agent, serta (2008:25). adanya pemisahaan kepemilikan (ownership) dan pengendalian Legitimasi Theory (control) dalam badan usaha. Teori Menurut Hadi (2011), keagenan menganalisa kepentingan legitimasi merupakan sistem dan perilaku dari pihak yang pengolahan perusahaan yang bertindak sebagai pembuat berorientasi pada keberpihakan keputusan bagi pihak lain yang masyarakat (society), pemerintah, bertindak sebagai pemberi individu dan kelompok masyarakat. wewenang kepada pihak pertama Untuk itu, sebagai suatu sistem yang dengan maksud agar pihak pertama mengedepankan keberpihakan bertindak dan membuat keputusan kepada masyarakat, operasi sesuai dengan kepentingannya perusahaan harus sesuai dengan selaku pemberi wewenang. harapan masyarakat. Signaling Theory Nilai Perusahaan Menurut Jogiyanto (2007:392) Menurut Sartono (2001:9), informasi yang dipublikasikan kemakmuran pemegang saham akan sebagai suatu pengumuman akan meningkat apabila harga saham yang memberikan signal bagi investor dimilikinya meningkat. Harga pasar dalam pengambilan keputusan saham juga menunjukkan nilai investasi. Jika pengumuman tersebut perusahaan, itu artinya jika apabila mengandung nilai positif, maka harga saham meningkat maka nilai diharapkan pasar akan bereaksi pada perusahaan juga meningkat. Nilai waktu pengumuman tersebut diterima perusahaan yang tinggi oleh pasar. Pada waktu informasi di menggambarkan kesejahteraan umumkan dan semua pelaku pasar pemiliknya. Menurut Husnan dan sudah menerima informasi tersebut, Pudjiastuti (2006), nilai perusahaan pelaku pasar terlebih dahulu adalah sama dengan nilai saham mengintepretasikan dan (jumlah lembar saham dikalikan menganalisis informasi tersebut dengan nilai pasar perlembar sebagai signal baik (good news) atau ditambah dengan nilai pasar utang). signal buruk (bad news). Jika Bedasarkan beberapa informasi tersebut sebagai signal baik pendapat dari para ahli dapat di bagi investor, maka terjadi perubahan simpulkan nilai perusahaan adalah dalam volume perdagangan saham.
797 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
nilai yang menggambarkan tingkat perusahaan, dimana semakin besar
kesejahteraan pemegang saham. risiko yang dihadapi oleh perusahaan Indikator yang dipakai untuk maka ketidakpastian untuk mengukur nilai perusahaan adalah menghasilkan laba di masa depan rasio Tobin’s Q yang merupakan juga akan makin meningkat (Tarjo, suatu cara yang digunakan untuk 2008). Salah satu faktor penting meramal investasi masa depan. dalam unsur pendanaan adalah hutang (leverage). Solvabilitas Kepemilikan Manajerial (leverage) digambarkan untuk Kepemilikan manajerial melihat sejauh mana aset didefinisikan sebagai prosentase perusahaan dibiayai oleh hutang suara yang berkaitan dengan saham dibandingkan dengan modal sendiri dan option yang dimiliki oleh manajer (Weston dan Copeland,1992). dan direksi suatu perusahaan. Dalam Perusahan dengan rasio leverage laporan keuangan yang yang rendah memiliki risiko leverage dipublikasikan oleh emiten yang lebih kecil. kepemilikan saham dilaporkan dalam Leverage dapat diukur bentuk prosentase. Proksi yang dengan Debt to Equity Ratio (DER). digunakan untuk menghitung Leverage dengan menggunakan kepemilikan manajerial Debt to Equity Ratio untuk menggunakan MOWN, yaitu jumlah menunjukkan perbandingan antara saham yang dimiliki oleh manajemen hutang dengan modal sendiri dibagi jumlah saham yang beredar (Husnan dan Pudjiastuti, 2006:70) (Haruman, 2008). Firm Size Kepemilikan Institusional Ukuran perusahaan Kepemilikan institusional menggambarkan besar kecilnya adalah saham perusahaan yang suatu perusahaan yang dapat dinilai dimiliki oleh institusi seperti dari total aset yang dimiliki, jumlah perusahaan asuransi, dana pensiun, penjualan, rata-rata total penjualan pemerintah, perusahaan investasi, dan rata-rata aset. Jadi ukuran dan kepemilikan institusional lain. perusahaan menunjukkan besar Kepemilikan institusional memiliki arti kecilnya perusahaan yang dapat penting dalam memonitor dilihat dari besar kecilnya modal yang manajemen karena dengan adanya digunakan dan total aset yang kepemilikan oleh institusional akan dimiliki. Ukuran perusahaan dapat mendorong peningkatan pengawasan diproksi melalui Ln total aset. yang lebih optimal Tarjo (2008). Corporate Social Responsibility Proksi yang digunakan untuk menghitung kepemilikan institusional CSR merupakan bentuk menggunakan INST, yaitu jumlah tanggung jawab perusahaan dalam saham yang dimiliki oleh institusional memperbaiki kesenjangan sosial dan dibagi jumlah saham yang beredar kerusakan lingkungan yang terjadi (Haruman, 2008). akibat aktivitas operasional perusahaan Retno dan Priantinah Leverage (2012). Semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan Rasio leverage perusahaan terhadap lingkungannya, menggambarkan sumber dana image perusahaan menjadi operasi yang digunakan oleh meningkat. Investor lebih berminat perusahaan. Rasio leverage juga pada perusahaan yang memiliki citra menunjukkan risiko yang dihadapi yang baik di masyarakat karena
798 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
semakin baiknya citra perusahaan, terhadap perusahaan sehingga
loyalitas konsumen semakin tinggi agency cost yang terjadi di dalam sehingga dalam waktu lama perusahaan semakin berkurang dan penjualan perusahaan akan membaik nilai perusahaan juga dapat semakin dan profitabilitas perusahaan juga meningkat (Nuraina, 2012). Dengan meningkat. Jika perusahaan berjalan adanya konsentrasi kepemilikan, lancar, maka nilai saham perusahaan maka para pemegang saham besar akan meningkat. CSR diukur seperti kepemilikan institusional akan menggunakan Corporate Sosial dapat memonitor tim manajemen disclousure Index (CSDI) yang sesuai secara lebih efektif dan nantinya dengan GRI. dapat meningkatkan nilai perusahaan. Selain itu, pemilik Kepemilikan Manajerial, institusional akan berusaha Kepemilikan Institusional, melakukan usaha-usaha positif guna Leverage, Firm Size, Corporate meningkatkan nilai perusahaan Social Responsibility dan Nilai miliknya (Mutia, 2010). Dapat Perusahaan disimpulkan bahwa kepemilikan Kepemilikan manajerial akan institusional berpengaruh terhadap mengurangi agency cost dan nilai perusahaan. mensejajarkan kepentingan Leverage dapat dipahami manajamen dan pemegang saham sebagai penaksir dari resiko yang (outsider ownership), sehingga akan melekat pada suatu perusahaan. memperoleh manfaat langsung dari Artinya, leverage yang semakin besar keputusan yang diambil serta menunjukkan risiko investasi yang menanggung kerugian sebagai semakin besar pula. Perusahan konsekuensi dari pengambilan dengan rasio leverage yang rendah keputusan yang salah Jensen dan memiliki risiko leverage yang lebih Meckling (1976). Sesuai dengan kecil. Semakin besar hutang akan penelitian dari Wahyudi dan Pawestri semakin besar potensi kegagalan (2006) menemukan bahwa hutang yang bisa mengarahkan kepemilikan manajerial memiliki perusahaan pada kebangkrutan pengaruh terhadap nilai perusahaan usaha. Investor memiliki persebsi secara langsung ataupun melalui negatif terhadap hutang yang besar keputusan pendanaan namun lebih dan cenderung memilih investasi banyak pengaruh tidak langsung pada perusahaan dengan resiko melaui keputusan pendanaan. Hasil hutang yang rendah. Keadaan ini ini serupa dengan Rustendi dan akan menyebabkan harga saham Jimmi (2008) dalam penelitiannya perusahaan menjadi turun yang menemukan bahwa kepemilikan berdampak terhadap turunnya nilai manajerial berpengaruh positif perusahaan (Pratiwi, 2011). Dapat terhadap nilai perusahaan. disimpulkan bahwa leverage Berdasarkan uraian di atas dapat berpengaruh terhadap nilai disimpulkan bahwa kepemilikan perusahaan. manjerial berpengaruh terhadap nilai Firm size menggambarkan perusahaan. besar kecilnya suatu perusahaan Kepemilikan institusional yang dapat dinyatakan dengan total merupakan salah satu alat yang aset atau total penjualan bersih. Aset dapat digunakan untuk mengurangi mencerminkan kekayaan yang agency conflict. Semakin tinggi dimiliki oleh perusahaan, semakin tingkat kepemilikan institusional maka besar aset perusahaan maka semakin kuat tingkat pengendalian semakin besar kesempatan yang dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini dimungkinkan
799 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
karena dengan aset yang besar peningkatan kinerja saham di bursa
perusahaan mempermudah efek (Hadi, 2011). perusahaan untuk memperoleh Hal ini sesuai dengan sumber pendanaan, terutam modal penelitian dari Tamayo dan Servaes dari dalam perusahaan sendiri. (2013), menguji pengaruh CSR Pendanaan yang baik akan membuat (Corporate Social Responsibility) perusahaan lebih mudah melakukan activities terhadap firm value dimana ekspansi usaha serta menjalin hasil penelitiannya menunjukkan kerjasama dengan perusahaan lain hubungan antara CSR activities yang nantinya dapat membuat mempengaruhi firm value. perusahaan tumbuh lebih besar. Mendukung penelitian Tamayo dan Apabila informasi mengandung nilai Servaes (2013), penelitian positif, maka diharapkan akan ada Kusumadilaga (2010) menunjukkan reaksi positif dari pengguna informasi bahwa besar kecilnya praktik CSR pada waktu informasi tersebut mempengaruhi peningkatan nilai diterima (Jogiyanto, 2007:79). perusahaan. Hal ini sesuai dengan Berdasarkan kajian teoritis penelitian dari Nuraina (2012) yang dan empiris maka dapat dirumuskan menyatakan bahwa ukuran hipotesis sebagai berikut : berpengaruh signifikan terhadap nilai H1 : Kepemilikan manajerial perusahaan. Hasil tersebut didukung berpengaruh terhadap nilai oleh Pratiwi (2011) yang menemukan perusahaan bahwa ukuran perusahaan H2 : Kepemilikan institusional perpengaruh positif signifikan berpengaruh terhadap nilai terhadap nilai perusahaan. Dapat perusahaan disimpulkan bahwa firm size H3 : Leverage berpengaruh terhadap berpengaruh terhadap nilai nilai perusahaan perusahaan. H4 : Firm Size berpengaruh terhadap CSR merupakan bentuk nilai perusahaan tanggung jawab perusahaan dalam H₅ : CSR berpengaruh terhadap nilai memperbaiki kesenjangan sosial dan perusahaan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional METODE perusahaan. Para konsumen akan lebih mengapresiasi perusahaan Jenis penelitian yang yang mengungkapkan CSR digunakan dalam penelitian ini adalah dibandingkan dengan perusahaan penelitian kausal kuantitatif. Dimana yang tidak mengungkapkan CSR, riset deskriptif bertujuan menguraikan mereka akan membeli produk yang sesuatu sedangkan riset kausal sebagian laba dari produk tersebut digunakan untuk mendapatkan bukti disisihkan untuk kepentingan sosial hubungan sebab akibat. Jenis data lingkungan. Hal ini akan berdampak yang digunakan yaitu data sekunder positif terhadap perusahaan, selain berupa Anual Report dan Capital membangun image yang baik di mata Market Directory (ICMD) perusahaan para stakeholder karena kepedulian high profile yang yang diperoleh dari perusahaan terhadap sosial Bursa Efek Indonesia. lingkungan, juga akan menaikkan Populasi dari penelitian ini laba perusahaan melalui peningkatan adalah perusahaan high profile yang penjualan. Dengan demikian nilai terdaftar di Bursa Efek Indonesia profitabilitas akan tinggi, dan akan (BEI) periode tahun 2008-2012. menarik perhatian para investor Pengambilan sampel dalam untuk investasi serta pengaruh bagi penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu
800 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
metode pengambilan sampel yang Ukuran perusahaan
memenuhi kriteria dan diperoleh 8 menunjukkan besar kecilnya perusahaan high profile sebagai perusahaan yang dapat dilihat dari sampel. besar kecilnya modal yang digunakan Variabel dependen dalam dan total assets yang dimiliki. Ukuran penelitian ini adalah nilai perusahaan perusahaan dapat diproksi melalui Ln diproksikan dengan Tobin’s q. total aset (TA) dengan persamaan Sedangkan variabel independen Sari (2012): dalam penelitian ini adalah kepemilikan manjerial, kepemilikan Size = Ln natural (total aset) institusional, leverage, firm size dan corporate social responsibility. CSR adalah bentuk tanggung Nilai perusahaan merupakan jawab perusahaan dalam nilai yang menggambarkan tingkat memperbaiki kesenjangan sosial dan kesejahteraan pemegang saham. kerusakan lingkungan yang terjadi Nilai perusahaan diproksikan dengan akibat aktivitas operasional. Dalam rasio Tobin’s Q sebagai berikut penelitian ini variabel independen (Thomsen, 2004) yaitu : CSR diukur menggunakan Corporate Sosial Disclousure Index (CSDI) yang sesuai dengan GRI. Rumus Kepemilikan manajerial perhitungan CSDI adalah sebagai adalah kepemilikan saham oleh berikut (Haniffa dan Cookee, 2005): manajemen perusahaan yang diukur dengan MOWN yaitu jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen dibagi Teknik analisis data yang jumlah saham yang beredara yang digunakan dalam penelitian ini adalah diproksikan sebagai berikut analisis regresi linier berganda yang (Haruman, 2008): sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang terdiri MOWN dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan Kepemilikan institusional uji heteroskedatisitas. Teknik analisis adalah tingkat kepemilikan saham regresi linear berganda diolah oleh institusional lain, diukur oleh dengan menggunakan program proporsi saham yang dimiliki Statistical Program For Social institusional pada akhir tahun yang Science (SPSS) 18. Setelah dinyatakan dalam presentase. memenuhi uji asumsi klasik dilakukan Kepemilikan institusional diukur uji signifikansi simultan, uji dengan INST yang di proksikan signifikansi parsial, persamaan sebagai berikut (Haruman, 2008): regresi dan uji koefisien determinasi (Ghozali, 2013). INST HASIL Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh Berdasarkan hasil uji asumsi persahaan menggunakan hutang. klasik yang terdiri dari uji normalitas Leverage dapat diukur menggunakan yang menggunakan uji Kolmogorov- Debt to Equity Ratio (DER) dengan Smirnov (KS), PP Plot dan histogram, persamaan diperoleh nilai KS sebesar 0,195 dimana nilainya lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Pengujian
801 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
menggunakan PP Plot dan kepemilikan institusional, leverage,
histogram, diperoleh analisis grafik firm size, CSR berpengaruh terhadap dengan histogram dan grafik P-P plot variabel dependen yaitu nilai menunjukkan bahwa grafik perusahaan. memberikan pola distribusi normal Uji t menunjukkan hasil dikarenakan grafik histogram bahwa kepemilikan manajerial berbetuk lonceng dan grafik P-P plot berpengaruh terhadap nilai menunjukkan titik-titik menyebar perusahaan dimana tingkat signifikasi mendekati garis diagonal. Hasil uji 0,010 < 0,005. Kepemilikan multikolinieritas menunjukkan nilai institusional tidak berpengaruh tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF terhadap nilai perusahaan dimana kurang dari 10 sehingga disimpulkan tingkat signifikasi 0,287 > 0,005. bahwa tidak terjadi gejala Leverage berpengaruh terhadap nilai multikolinieritas. Hasil uji autokorelasi perusahaan dimana tingkat signifikasi menggunakan uji Durbin watson 0,002 < 0,05. Firm size tidak dengan nilai Durbin Watson sebesar berpengaruh terhadap nilai 1.313 dimana persamaan yang perusahaan dimana tingkat signifikasi sesuai dl < dw > du = 1.235 < 1.313 0,323 > 0,05. CSR berpengaruh >1.7859, maka dapat diartikan bahwa terhadap nilai perusahaan dimana persamaan tersebut ragu – ragu atau tingkat signifikasi 0,012 < 0,05. tidak terdapat autokorelasi positif. Persamaan regresi yang Karena hasil yang tidak memenuhi diperoleh dari hasil penelitian persyaratan dilakukan pengujian tersebut adalah sebagai berikut : Runt-Test (RT), didapat kan hasil Y= 5.184 + 0.123Xı - 0.003X₃ + Runt-Test (RT) sebesar 0,519 0.59X₅ dimana nilainya lebih besar dari 0,05 Besar R² adalah 0,273 atau sehingga disimpulkan bahwa tidak 27,3 %, artinya perubahan yang terjadi gejala autokorelasi. Hasil uji terjadi pada variabel kepemilikan heterokedastisitas menggunakan manajerial, kepemilikan institusional, spearman’s rho dimana masing- leverage, firm size dan CSR akan masing variabel mempunyai nilai memengaruhi variabel nilai signifikansi lebih dari 0,05 sehingga perusahaan sebesar 27,3% dan dapat disimpulkan tidak terjadi gejala sisanya sebesar 72,7% berasal dari heteroskedastisitas. pengaruh variabel lain di luar Analisis regresi linier persamaan regresi. berganda didapatkan hasil pada tabel 1 sebagai berikut : PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh Kepemilikan Manajerial Nilai Variabel Sig. Nilai Sig. t T (R2) terhadap Nilai Perusahaan F Regresi 0,007 .273 Manajerial Institusional 0.010 0.287 2.719 - 1.082 Berdasarkan hasil analisis Leverage 0.002 -3.404 data didapatkan bahwa kepemilikan Size CSR 0.323 0.012 -1.003 2.648 manajerial berpengaruh terhadap Sumber: Output SPSS nilai perusahaan. Jika dilihat dari Berdasarkan analisis regresi arah hubungannya memiliki pengaruh linier berganda pada tabel 1 positif yang artinya semakin tinggi didapatkan hasil bahwa uji F sebesar jumlah saham yang dimiliki oleh 0,007 dimana nilai tersebut kurang pihak manajemen perusahaan maka dari 0,05 menunjukkan bahwa secara semakin tinggi pula nilai perusahaan. bersama-sama variabel independen Jensen dan Meckling (1976) yaitu kepemilikan manjerial, menyatakan salah satu cara untuk
802 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
mengurangi agency cost adalah institusional yang kecil, pengawasan
dengan meningkatkan kepemilikan pada pihak manajemen dirasa kurang saham oleh manajemen. Proporsi optimal dimana pengawasan oleh kepemilikan saham yang dikontrol pihak institusional tidak akan oleh manajer dapat mempengaruhi berpengaruh terhadap tingkatp kebijakan perusahaan. Kepemilikan pengambilan keputusan oleh manajerial akan mensejajarkan manajemen. Dimana naik turunnya kepentingan manajamen dan nilai perusahaan dapat ditentukan pemegang saham (outsider dari keputusan pihak manajemen. ownership), apabila perusahaan Hasil penelitian ini sesuai tersebut berhasil maka manajemen dengan penelitian yang dilakukan akan memperoleh manfaat langsung Wahyudi dan Pawestri (2006) yang namun sebaliknya akan menanggung menyebutkan bahwa struktur kerugian sebagai konsekuensi dari kepemilikan institusional tidak pengambilan keputusan yang salah. berpengaruh terhadap keputusan Maka manajemen cenderung lebih keuangan maupun nilai perusahaan. giat untuk kepentingan pemegang Didukung dengan penelitian dari Hitt saham yang notabennya adalah et al., (1997:291) menyatakan dirinya sendiri. Peningkatan semakin meningkatnya jumlah kepemilikan saham oleh manajemen pemegang saham dengan jumlah menyebabkan penurunan agency kepemilikan saham yang relatif kecil cost sehingga akan meningkatkan menyebabkan investor institusional laba perusahaan. Dengan kurang melakukan pengawasan peningkatan permintaan saham akan terhadap aktivitas keputusan manajer berimbas kepada peningkatkan nilai di setiap perusahaan, dimana perusahaan. keputusan manajerial dapat Penelitian ini sesuai dengan mempengaruhi naik turunnya nilai penelitian yang di lakukan Wahyudi perusahaan. dan Pawestri (2006) yang menyatakan bahwa kepemilikan Pengaruh Leverage terhadap Nilai manajerial berpengaruh terhadap Perusahaan nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga sesuai dengan Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan data didapatkan bahwa kepemilikan Sofyaningsih dan Hardininfsih (2011) manajerial berpengaruh negatif bahwa perusahaan dengan terhadap nilai perusasahaan. Hasil kepemilikan manajerial yang lebih penelitian ini menunjukkan bahwa tinggi memiliki kecenderungan nilai semakin besar tingkat hutang yang pasar saham yang lebih tinggi, yang dimiliki perusahaan maka akan membuktikan bahwa agency conflict semakin besar pula resiko investasi bisa diatasi dengan memasukkan yang akan berimbas pada penurunan manajer dalam struktur kepemilikan nilai perusahaan. Perusahaan yang saham. menggunakan hutang mempunyai kewajiban atas beban bunga dan Pengaruh Kepemilikan beban pokok pinjaman. Penggunaan Institusional terhadap Nilai hutang (external financing) memilki Perusahaan risiko yang cukup besar atas tidak terbayarnya hutang, sehingga Berdasarkan hasil analisis penggunaan hutang perlu data didapatkan bahwa kepemilikan memperhatikan kemampuan institusional tidak berpengaruh perusahaan dalam menghasilkan terhadap nilai perusasahaan. Dengan laba. prosentase tingkat kepemilikan
803 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
Hasil penelitian ini sesuai aset kecil mampu meningkatkan nilai
dengan penelitian dari Pratiwi (2011) perusahaan karena memberikan yang menyatakan bahwa leverage keuntungan yang optimal. berpengaruh negatif terdahap nilai perusahaan dan sesuai dengan trade Pengaruh Corporate Social off theory yang dikemukakan oleh Responsibility (CSR) terhadap Myers et al., (2008:24) teori ini Nilai Perusahaan menganggap bahwa semakin tinggi hutang maka semakin tinggi beban Berdasarkan hasil analisis kebangkrutan yang ditanggung data didapatkan bahwa CSR perusahaan. Semakin besar hutang, berpengaruh terhadap nilai semakin besar pula kemungkinan perusasahaan. Hasil penelitian ini terjadinya perusahaan tidak mampu menunjukkan bahwa peningkatan membayar kewajiban tetap berupa CSR terhadap masyarakat akan bunga dan pokoknya. Oleh sebab itu, mencipkan citra yang baik terhadap perusahaan harus sangat hati-hati perusahaan, Investor lebih berminat dalam menentukan hutangnya pada perusahaan yang memiliki citra karena peningkatan penggunaan yang baik di masyarakat karena hutang akan menentukan nilai semakin baiknya citra perusahaan, perusahaannya. loyalitas konsumen semakin tinggi sehingga dalam waktu lama Pengaruh Firm Size terdahap Nilai penjualan perusahaan akan membaik Perusahaan dan profitabilitas perusahaan juga meningkat. Jika perusahaan berjalan Berdasarkan hasil analisis lancar, maka nilai saham perusahaan data didapatkan bahwa firm size tidak akan meningkat dan berdampak berpengaruh terhadap nilai kepada peningkatan nilai perusasahaan. Hasil penelitian ini perusahaan. menunjukkan bahwa perusahaan Penelitian ini sesuai dengan yang memiliki ukuran perusahaan teori Legitimasi yaitu keadaaan yang kecil tidak berarti harga saham psikologi keberpihakan orang, yang dimilikinya rendah. Investor pemerintah, individu dan kelompok tidak melihat apakah saham yang orang yang sangat peka terhadap akan dibelinya merupakan saham gejala lingkungan sekitarnya baik fisik perusahaan besar atau kecil, maupun non fisik. Dimana ketika sehingga harapan investor terhadap keberpihakan masyarakat terhadap return saham di masa mendatang perusahaan semakin baik maka tidak terpengaruh oleh besar kecilnya kegiatan operasional perusahaan perusahaan. Apabila saham tersebut yang berhubungan dengan memiliki kecenderungan harga yang lingkungan masyarakat akan semakin akan terus mengalami kenaikan, mudah. Kegiatan operasional yang investor akan memutuskan untuk bejalan lancar akan membuat membeli saham tersebut meskipun perusahaan akan semakin baik dan saham tersebut merupakan saham berdampak pada peningkatan harga perusahaan kecil, sehingga nilai saham perusahaan, dimana hal perusahaan tidak dipengaruhi oleh tersebut akan meningkatkan nilai besar kecilnya ukuran perusahaan. perusahaan. Penelitian ini sesuai dengan Sari (2005) yang berpendapat bahwa KESIMPULAN kenaikan aset yang dimiliki perusahaan belum tentu mampu Kepemilikan manajerial meningkatkan nilai perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai bisa jadi perusahaan dengan nilai perusahaan. Proporsi kepemilikan
804 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
saham yang dikontrol oleh manajer saham yang akan dibelinya
dapat mempengaruhi kebijakan merupakan saham perusahaan besar perusahaan. Kepemilikan manajerial atau kecil, sehingga harapan investor akan mensejajarkan kepentingan terhadap return saham di masa manajamen dan pemegang saham mendatang tidak terpengaruh oleh (outsider ownership), dimana akan besar kecilnya perusahaan. Apabila manajemen cenderung lebih giat saham tersebut memiliki untuk kepentingan pemegang saham kecenderungan harga yang akan yang notabennya adalah dirinya terus mengalami kenaikan, investor sendiri. Peningkatan kepemilikan akan memutuskan untuk membeli saham oleh manajemen saham tersebut meskipun saham menyebabkan penurunan agency tersebut merupakan saham cost sehingga akan meningkatkan perusahaan kecil, sehingga nilai laba perusahaan. Dengan perusahaan tidak dipengaruhi oleh peningkatan permintaan saham akan besar kecilnya ukuran perusahaan. berimbas kepada peningkatkan nilai CSR berpengaruh terhadap perusahaan. nilai perusahaan. Peningkatan CSR Kepemilikan institusional tidak terhadap masyarakat akan berpengaruh terhadap nilai menciptakan citra yang baik terhadap perusahaan. Dengan prosentase perusahaan, Investor lebih berminat tingkat kepemilikan institusional yang pada perusahaan yang memiliki citra kecil, pengawasan pada pihak yang baik di masyarakat karena manajemen dirasa kurang optimal semakin baiknya citra perusahaan, dimana pengawasan oleh pihak loyalitas konsumen semakin tinggi institusional tidak akan berpengaruh sehingga dalam waktu lama terhadap tingkat pengambilan penjualan perusahaan akan membaik keputusan oleh manajemen. Dimana dan profitabilitas perusahaan juga naik turunnya nilai perusahaan dapat meningkat. Jika perusahaan berjalan ditentukan dari keputusan pihak lancar, maka nilai saham perusahaan manajemen. akan meningkat dan berdampak Leverage berpengaruh kepada peningkatan nilai terhadap nilai perusahaan. Semakin perusahaan. besar tingkat hutang yang dimiliki Bagi investor yang ingin perusahaan maka akan semakin menanamkan modalnya pada suatu besar pula resiko investasi yang akan perusahaan sebelum melakukan berimbas pada penurunan nilai investasi hendaknya memperhatikan perusahaan. Perusahaan yang kebijakan perusahaan mengenai menggunakan hutang mempunyai presentase kepemilikan manajerial, kewajiban atas beban bunga dan kepemilikan institusional, leverage, beban pokok pinjaman. Penggunaan CSR dan ukuran perusahaan. hutang (external financing) memilki risiko yang cukup besar atas tidak DAFTAR PUSTAKA terbayarnya hutang, sehingga Aryani, Dewi. 2011. Kasus Freeport, penggunaan hutang perlu Hilangnya Nurani Pemerintah memperhatikan kemampuan (http://oase.kompas.com) perusahaan dalam menghasilkan BEI. 2012. IDX Yearly Statistics 2008 laba. - 2012. Indonesia Stock Firm size tidak berpengaruh Exchange. terhadap nilai perusahaan. Brigham, E. F. dan Houston, J. F. perusahaan yang memiliki ukuran 2001. Manajemen Keuangan, perusahaan yang kecil tidak berarti Edisi Delapan. Jakarta: harga saham yang dimilikinya Erlangga. rendah. Investor tidak melihat apakah
805 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
Endraswati, Hikmah. 2012. Pengaruh Jogiyanto. 2007. Teori Poertofolio
Struktur Kepemilikan Dan dan Analisis Investasi. Kebijakan Dividen Terhadap Yogyakarta:BPFE. Nilai Perusahaan Dengan Kusumadilaga, Rimba. 2010. Kebijakan Hutang Sebagai Pengaruh Corporate Social Variabel Moderating Pada Responsibility Terhadap Perusahaan Di Bei. Skripsi Nilai Perusahaan Dengan dipublikasikan. STAIN Profitabilitas Sebagai Salatiga Variabel Moderating. Skripsi Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi dipublikasikan. Semarang. Analisis Multivariate dengan Universitas Diponegoro. program SPSS. Semarang: Myers et al., 2008. Dasar-dasar Badan Penerbit Universitas Manajemen Keuangan, Jilid Diponegoro 2. Jakarta: Erlangga Hackston, D. dan Milne, M . J. 1996. Ming Chang Cheng dan Zuwe Ching Some Determinants of Social Tzeng. 2011. The Effect of and Enviromental Leverage on Firm Value and Disclousures in New Zeland How The Firm Financial Companies. Accounting, Quality Influence on This Auditing & Accountability Effect. World Journal of Journal, 9(1): 77-108. Management, 3(2): 30-53. Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Mutia, Fitri Mega. 2010. Analisis Responsibility. Yogyakarta: Faktor-Faktor Yang Graha ilmu Mempengaruhi Kebijakan Haniffa, R.M., dan T.E. Cookee. Hutang Dan Pengaruhnya 2005, The Impact Of Culture Terhadap Nilai Perusahaan. And Governance On Tesis. Semarang: UNDIP Corporate Social Nugroho, Yanuar. 2007. Dilema Reporting. Journal of Tanggung Jawab Korporasi Accounting and Public Kumpulan Tulisan. Policy, 4(2): 391- 430. (www.unisosdem.org) Haruman, Tedi. 2008. Pengaruh Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan Kepemilikan Institusional Terhadap Keputusan Dan Ukuran Perusahaan Keuangan dan Nilai Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan. Simposium Dan Nilai Perusahaan (Studi Nasional Akuntansi XI, Pada Perusahaan Pontianak. Manufaktur Yang Hitt, Michael A et al., 1997. Terdaftar Di Bei). Jurnal Manajemen strategis. Jakarta: Bisnis dan Ekonomi (JBE), Erlangga. 19(2): 110 – 125 Husnan, Suhad dan Enny Novitasari, Endang. 2011. Implikasi Pudjiastuti. 2006.Dasar- Struktur Kepemilikan Dasar Manajemen Terhadap Nilai Perusahaan : Keuangan. Edisi Lima. Dengan Kebijakan Dividen Yogyakarta: BPFE Sebagai Variabel Intervening Jensen, M dan Meckling, W. 1997. Pada Perusahaan Go Public Theory of the Firm: Di Bursa Efek Indonesia Manajerial Behavior Agency (BEI). Skripsi dipublikasikan. Cost, and Ownership Surabaya: STIE Perbanas. Structure, Journal of Finance Permanasari, Wien Ika. 2010. Economics, 3(4): 305-360. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan
806 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014
Febrina Wibawati Sholekah dan Lintang Venusita; Pengaruh Kepemilikan Manajerial ...
Institusional, dan Corporate Financial Analysis, 9(1): 315-
Social Responsibility 326. Terhadap Nilai Perusahaan. Sudana, I Made. 2011. Manajemen Skripsi dipublikasikan. Keuangan Perusahaan Teori Semarang: UNDIP. & Praktik. Jakarta: PT. Pratiwi, Natassia Louise Elok Anggi. Gelora Aksara Pratama. 2011. Pengaruh Struktur Sofyaningsih, Sri dan Pancawati Kepemilikan, Likuiditas, Hardiningsih. 2011. Struktur Growth, Size, dan Leverage Kepemilikan, Kebijakan Terhadap Nilai Perusahaan. Dividen, Kebijakan Utang Skripsi dipublikasikan. Dan Nilai Perusahaan Surakarta: Universitas Ownership Structure, Sebelas Maret. Dividend Policy And Debt Retno M, Reny Dyah dan Denies Policy And Firm Value. Priantinah. 2012. Pengaruh Jurnal Dinamika Keuangan Good Corporate Dan Perbankan, 3(1): 68 – Governance dan 87. Pengungkapan Corporate Tamayo, Ane dan Henri Servaes. Social Responsibility 2012. The Impact of Terhadap Nilai Perusahaan. Corporate Social Jurnal Nominal, 1(1): 84-103. Responsibility on Firm Rustendi, Tedi dan Farid Jimmi. Value: The Role of Customer 2008. Pengaruh Hutang dan Awareness. Management Kepemilikan Manajerial Science Journal. Terhadap Nilai Perusahaan Tarjo. 2008. Pengaruh Konsentrasi Pada Perusahaan Kepemilikan Institusiona dan Manufaktur. Jurnal Leverage Terhadap Akuntansi FE Unsil, 3(1): 411- Manajemen Laba,Nilai 422. Pemegang saham serta Cost Sari, Reza Kumala. 2005. Faktor- of Equity Capital. Simposium Faktor yang Berpengaruh Nasioanal Akuntansi XI. Terhadap Nilai Perusahaan Pontianak. dengan Investasi Sebagai Thomsen, Steen. 2004. Blockholder Variabel Moderating. Tesis Ownership, Dividends and tidak diterbitkan. Firm Value in Continental Universitas Diponegoro. Europe. European Business Sari, Rizkia Anggita. 2012. Pengaruh Organization Law Review, Karakteristik Perusahaan 6(2). Terhadap Corporate Social Wahyudi, Untung dan Prawestri, Responsibility Disclosure Hartini Prasetyaning. 2006. Pada Perusahaan Implikasi Struktur Manufaktur yang Terdaftar Kepemilikan Terhadap Nilai Di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan dengan Jurnal Nominal, 1(1): 124- Keputusan Keuangan 140. Sebagai Variabel Intervening. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Simposium Nasional keuangan, Edisi Ketiga. Akuntansi 9.KAKPM 17. Yogyakarta:BPFE Weston, J. Fred dan Thomas E. Sheng Syan Chen dan Kim Wai Ho. Copeland. 1992. Manajemen 2000. Corporate diversification, Keuangan. Edisi ownership structure, and firm kedelapan, jilid dua. Jakarta : value The Singapore evidence. Erlangga International Review of
807 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 3 Juli 2014