Anda di halaman 1dari 12

49

c,HJ

Dari kiri ke kanan: vinil klorida, propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena

Gambar 4. l . Bebcrapa contoh monomcr

Gambar 4.2 Pembentukan Polimer

Klasiflkasi polimer salah satunya berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal).


Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer
termosetting.

B. JENIS POLIMER

1. Polimer Termoplastik

Polimcr termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap

panas. Jika polimer jcnis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan

Inengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam

berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru.

Polimer yang termasuk polimcr termoplastik adalah plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki

ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur 11101ekul linear atau

bercabang. Bentuk struktur termoplastik sebagai berikut.

Ciipiridai dengan CamScanner


Gamıy,ıı• 4.3 Benttik struktur bcrcabang ternıopıastik.

Polimer termoplastik memiliki sifat-sifat khusus sebagai berikut:


• Berat molekul kecil
• Tidak tahan terhadap panas.

• Jika dipanaskan akan melunak.

• Jika didinginkan akan mengeras,

• Müdah untuk diregangkan.


• Fleksibel.
• Titik Ieleh rendah.
Dapat dibentuk ulang (daur ulang).

• Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.

• Memiliki stuktur molekul linear/bercabang.

Contoh plastik termoplastik sebagai berikut:

(PE)
Contoh : botol plastik, mainan, bahan cetakan, cmber, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan
kabel, kantong plastik dan jas hujan.
• Polivinilklorida (PVC)
Contolı : pipa air, pipa plastik, pipa kabcl listrik, kulit sintctis, ubin plastik, piringan
hitanı, bungkus nıakanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergcn.
• Polipropcna (l) P)
Contoh : karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah
sakit, konıponcn mesin cuci, pembııngkus tekstil, dan permadani.
• Polistirina

CS DiDindai dengan CamScanner

51
Contoh : insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju, (dll).
2. Pembuatan Polietilen
a. Policilin
I. Jcnis dan cara produksi polietilen dibuat dengan jalan poliłnerisasi gas ctilcn, yang dapat
(lipcrolch dengan hidrogen gas petroleułn pada pemecahan minyak (nafta), gas alam atau
asctilen. polietilen digolongkan menjadi polietilen tekanan tinggi, tekanan medium dan
tckanan rendah (LDPE).

2. Sifat-sifat
Secara kimia polietilen merupakan parafin yang mempunyai berat molekuł tinggi,
karena iłu sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat parafin. Terbakar kalau dinyalakan dan
menjadi cair, menjadi rata kalau dijatuhkan di atas air.

a) Hubungan dengan masa jenis

Dengan cara polimerisasi etilen yang berbeda didapat struktur molekuł yang berbeda
pula. Pada polietilen massa jenis rendah, molekul-molekulnya tidak mengkristal secara
baik tetapi mempunyai banyak cabang. Di pihak lain polietilen tekanan rendah kurang
bercabang dan merupakan rantai lurus, karena iłu massa jenisnya lebih besar sebab
mengkristal secara baik sehingga mempunyai kristalinitas tinggi. Karena kristal yang
terbentuk mempunyai gaya antar molekuł kuat, maka bahan ini memiliki kekuatan
mekanik yang tinggi dan titik lunak yang tinggi pula.

b) Hubungan dengan berat molekuł


Sifatnya cukup berubah olch perubahan massa jenis. Kalau massa jenis (kristalinitas)
sama, sifat-sifat mekanik dan mampu olahnya berbeda menurut ukuran molekuł. Kalau
berat molekul kecil, kecairannya pada waktu cair lebih baik, sedangkan ketahanan akan zat
pelarut dan kekuatannya menurun. Umumnya indeks cair (MI) dipergunakan untuk
menyatakan berat molekuł.
c) Sifat-sifat listrik
Polietilen merupakan polimer non polar yang khas memiliki sifat-sifat listrik yang baik.
Terutama sangat baik dałam sifat khas frekuensi tinggi, banyak dipakai sabagai bahan
isolasi untuk radar, TV dan berbagai alat komunikasi. Akan mempunyai sifat lebih baik
lagi kalau massa jenisnya lebih tinggi.
d) Sifat-sifat kimia

DiDindai dengan CamScanner

52

Polietilen adalah bahan polilner yang sifat-sifat kimianya cukup stabil dan tahan terhadap
berbagai bahan kimia dan oksida kuat. Larut dalam hidrokarbon an organik dan larutan
hidrokarbon yang terklorinasi di atas tcmpcratur 700C, tetapi tidak ada pelarut (daapat
melarutkan polietilen secara sempurna pada temperatur biasa). Tetapi alat dipanaskan dengan
disertai adanya oksigcn akan teroksidasi walaupun baru karena polietilen Iemah
terhadap sinar UV, bahan anti oksida seperti tu runan naftilarnin, atau bahan pengabsorb UV
seperti serbuk karbon, bensonferton dan ester asam salisil. Polietilen akan retak di bawah
pengaruh tegangan sulfaktan, minyak mineral, alkali, alkohol dan sebagainya.
e) Perneabilitas gas
Filin polietilen mempunyai perineabilitas cukup tinggi terhadap C02, pelarut organik,

polietilan dengan massa jenis rendah.

b. Polistiren
Monomer stiren dibuat dari benzene dan etilen dipolimerisas
l . Sifat-sifat
Polistiren tidak berwama dan merupakan resin transparan. Massa jenisnya lebih rendah
dari pada polietilen dan polipropilen. Memiliki sifat listrik yang baik sekali terutama
bagi frekuensi tinggi, walaupun kestabilan terhadap cahaya dan sifat tahan cuacanya
agak rendah dari pada resin metakril. Ketahanan radiasinya sangat baik. Polistiren
mudah larut dalam keton, ester dan pelarut hidrokarbon aromatik, tahan terhadapa asam,
alkali, astil klor, asam organik, minyak bumi dan alkohol. Kestabilan panas dan kecairan
pada pencairan sangat baik, sedangkan barang cetakan yang titik lunaknya rendah (70
0
C) memiliki ketahanan yang rendah dan bersifat keras. Ketahanan terhadap retak
tegangan juga kurang baik.
2. Jenis

a) Polimerisasi keperluan umum


Merupakan plastik yang paling umum di gunakan
b) Polistiren dengan ketahanan ilmu tinggi
Kegetasan, yang merupakan kekurang bagi polistiren, telah diperbaiki terutama dengan 5-
20% karet sintetik atau SBR (stvrene butadiene rubber).

CS C)ipindai dengan CamScanner

53
Makin banyak kadar karetnya illakin baik ketahanan impaknya, sedangkan sebaliknya

makin berkurang. Untuk si cahaya dari bahan yang bercampur karet, dibuat sehalus
mungkin partikel karet yang didispersikan agar dapat menghindari hamburan cahaya,
dengan itu pula kekuatan menjadi Icbih baik.
c) Polistiren tahan cahaya polistiren mempunyai ketahanan cahaya yang buruk, akibat cahaya fluoresen
dan cahaya matahari langsung menjadi pudar warnanya dan terdegradasi. Polistiren keperluan umum
tidak cocok untuk peralatan yang kena sinar atau penggunaan di luar rumah. Jenis ini dikembangkan
dengan mencampur zat pengabsorban ultra violet dan zat anti oksidasi.
3. Pencetakan polistiren akan lunak pada tempertaur sekitar 950C dan akan menjadi cairan
kental pada 120-1 800C dan menjadi encer di atas 250C, kemudian terurai di atas 320-
3300C. Karena itu, dibanding dengan resin termoplastik lain, bahan ini mempunyai
temperatur dekomposisi termal yang lebih tinggi dan kecairannya lebih baik. Percetakan
injeksi adalah cara yang paling cocok. Akan tetapi karena tegangan dalam terjadi selama
percetakan, maka perlu penganilan yang tepat, yaitu dipanaskan pada temperatur lebih
rendah daripada temperatur ketahanan panasnya (70-800C) dan didinginkan perlahanlahan.
4. Penggunaan
Polistiren imeperluali unitilil dan yang mempunyai kekuatan impak tinggi, dipakai
untuk radio TV, regenerator dan peralatan listrik lainnya, dan peralatan rumah
tangga. Polistiren busa dipakai sebagai bahan isolasi panas dan bahan pengepakan.

c. Polivinil Clorida
l. Sifat-sifat
Tepung putih dengan massa jenis 1,4 ini baik dalam ketahanan air, ketahanan dan
ketahanan alkali, tidak bersifat racun dan tidak menyala, isolasi listriknya baik dan tahan
banyak larutan. Melunak pada 65-850C dan plastis pada 120-1500C. Mencair pada atau di

atas 1700C dan terurai me mberikan klorida pada atau di

CS Dipindai dengan CamScanner

54

atas 1900.Temperatur yang digunakan untuk mengubah klorida adalah 150-1800C.


Akan sifat-sifat tersebut dapat berubah tergantung situasi produksi yang menyangkut
keteraturan stereo dari politner dan derajat polilnerisasinya, oleh karena itu perlu
dipilih bahan yang cocok untuk memenuhi keperluan. Derajat polimerisasi yang dari
bahan memberikan sifat mekanik yang baik, tetapi temperatur proses tinggi dan sempit
daerahnya. Kalau derajat polimerisasi rendah, maka sebaliknya sifat-sifat mekaniknya
menjadi buruk, tetapi pemprosesannya mudah dan bersifat lebih rekat. Bahan yang
derajat polimerisasinya 2500-3000 dibuat untuk selang dan pembungkus Yang 1300-
1700 dibuat untuk kabel listrik dan pasta, yang 1000-1300 dibuat untuk film, kulit
imitasi, lembaran tipis dan pipa lunak, yang 700-800 dibuat untuk lembaran kaku, pipa
kaku, botol, yang 400-500 dibuat untuk pelat gramopon, yang kurang dari 400 dipakai
untuk cat dan perekat. Karena bahan ini mempunyai kekuatan impak yang tidak begitu
tinggi, maka ditambahkan bahan polimer Iain seperti resin ABS, karet nitril, polietilen
diklorkan dan sebagainya.
2. Penggunaan
Film vinil dipergunakan dalam peltanian, lapisan Icabel listrik (sering dipakai karena
ketahanan penuaan dan sebagai isolasi yang baik dan murah), produk dari resin pasta
seperti boneka, mainan, sarung tangan tahan air, kulit berbusa dan Iain-lain, dan pipa kaku.
Lembaran tipis yang dibuat tanpa bahan sintesis, lebih murah, lebih tahan lama, dan dapat
diwarnai, dipakai sangat banyak dan luas.

d. Poliamid (Nilon)
Poliamid (nilon) adalah resin dengan ikatan amida —NH-CO-, dan dari strukturnya

dapat dibagi menjadi dan [-NH-R-CO-]n. Yang pertama adalah


polikondensat dari dan dikarboksilat yang disebut nilon dengan m yang menyatakan jumlah
karbon dalam diamin dan n dalam asam dikarboksilat. Yang terakhir didapat polikondensasi
asam aminokarboksilat karena polimerisasi Cincin dari laktam, dan disebut nilon m, dengan
Sebagai jumlah karbon dalam asam amino karboksilat atau laktam. Jadi banyak jenis yang
terdapat dalam poliamid (nilon).
Nylon sangat terkenal karena karakteristiknya yaitu tahan panas, kekuatan dan
modulusnya tinggi, maka bahan ini banyak digunakan untuk bahan komposit dan

CS DiDindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai