Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SATUAN PROSES

HIDROKARBON AROMATIK

OLEH

Farhan Asyraf (061930401318)

Kemas Adrian Prima AP (061930401320)

Miranti Oktavia (061930401321)

Rahmadhani Putri W (061930401326)

Sela Nurhaliza (061930400574)

KELAS/KELOMPOK

2KC/KELOMPOK 3

DOSEN PEMBIMBING: Idha Silviyanti,S.T.,M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA

TEKNIK KIMIA (DIII)

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji & syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah. SWT karena atas
berkah, rahmat & karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini yaitu “Hidrokarbon Aromatik”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna disebabkan
karena terbatasnya referensi, pengetahuan baik teori maupun praktek, oleh karena
itu kritik maupun saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Idha
Silviyanti,S.T.,M.T sebagai pembimbing mata kuliah satuan proses yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada kami sehingga dapat melatih kami dalam
pembelajaran ini.

Palembang, 11 April 2020

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................................
.......................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
.......................................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
.......................................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
...........................................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................
...........................................................................................................................................6
1.3 Tujuan.........................................................................................................................
...........................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
.......................................................................................................................................................7
2.1 Hidrokarbon Aromatik................................................................................................
...........................................................................................................................................7
2.2 Benzena.......................................................................................................................
...........................................................................................................................................9
BAB III PENUTUP
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................
14
3.2 Saran...........................................................................................................................
...........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
.......................................................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari
unsur atom karbon (C) dan atom hidrokarbon (H). Seluruh hidrokarbon memiliki
rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut.
Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom
karbon dan empat atom hidrogen CH4. Etana adalah hidrokarbon (sebuah alkana
yang lebih terperinci) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah
ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana
memiliki tiga atom C (C3H8), dan seterusnya (C2H2n+2). Pada dasarnya terdapat
tiga jenis hidrokarbon:

1. Hidrokarbon aromatik, mempunyai setidaknya satu cincin aromatik .


2. Hidrokarbon jenuh, juga disebut alkana yang tidak memiliki ikatan rangkap
atau aromatik.
3. Hidrokarbon tak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antara
atom-atom karbon yang dibagi menjadi:
a. Alkena
b. Alkuna

4
Tiap-tiap atom karbon tersebut dapat mengikat empat atom lain atau
maksimum hanya empat buah atom hidrogen. Jumlah atom hidrogen dapat
ditentukan dari jenis hidrokarbonnya:

1. Alkana: CnH2n+2
2. Alkena: CnH2n
3. Alkuna: CnH2n-2
4. Hidrokarbon siklis: CnH2n
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hidrokarbon aromatik?


2. Apa yang dimaksud dengan benzena?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui tentang hidrokarbon aromatik


2. Mengenal tentang benzena

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hidrokarbon Aromatik

Sebuah hidrokarbon aromatik atau arena (kadang juga disebut hidrokarbon aril)
adalah hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan atau ikatan ganda di antara atom-
atom karbonnya. Konfigurasi 6 atom karbon pada senyawa aromatik dikenal
dengan cincin benzena. Hidrokarbon aromatik dapat berupa monosiklik atau
polisiklik.

Beberapa senyawa aromatik yang bukan merupakan turunan benzena disebut


dengan heteroarena, senyawa-senyawa ini mengikuti Aturan Hückel. Pada
senyawa-senyawa ini, paling sedikit ada satu atom karbon yang digantikan oleh
atom lainnya, misalnya oksigen, nitrogen, atau sulfur. Salah satu contoh
senyawanya adalah furan, sebuah senyawa heterosiklik cincin yang mempunyai 5
anggota, salah satunya atom oksigen. Contoh lainnya adalah piridina, sebuah
senyawa heterosiklik cincin dengan 6 anggota, salah satunya atom nitrogen.

2.1.1 Sifat-sifat

Sifat Hidrokarbon Aromatik termasuk bahwa sumber utama mereka adalah


Minyak dan batubara. Mereka terkenal karena sifat fisik dan kimianya yang luar
biasa. Hidrokarbon poli-aromatik didefinisikan sebagai senyawa aromatik dengan
lebih dari satu benzena. Ketika mereka termasuk dalam polusi atmosfer maka itu
dikenal sebagai karsinogenik alami.

Senyawa aromatik juga termasuk asam amino dan prekursor nukleotida. Yang
larut dalam air mereka dikenal sebagai hidrokarbon non-polar. Hidrokarbon ini
tidak dapat membentuk ion atau ikatan-H dengan molekul air. Mereka biasanya
tidak reaktif karena stabilitas ekstra dan untuk banyak reaksi organik dan
anorganik banyak digunakan sebagai pelarut inert. Rasio untuk karbon-hidrogen
tinggi. Mereka terlahir dengan nyala kuning jelaga karena adanya kandungan

6
karbon tinggi. Mereka melalui reaksi substitusi elektrofilik dan substitusi
aromatik nukleofil. Hidrokarbon memiliki banyak ikatan tidak jenuh di alam
seperti alkena dan alkena. Mereka cenderung memberikan reaksi tambahan karena
ketidakjenuhan ini.

Karena resonansi dan memberikan reaksi substitusi elektrofilik karakteristik


hidrokarbon aromatik stabil. Cincin karbon bertindak sebagai nukleofil dalam
reaksi ini dan untuk membentuk produk pengganti, serangan elektrofil terhadap
benzena.

Dengan elektrofil yang akan datang, salah satu atom-H cincin disubstitusi
karena produk ini juga memiliki stabilitas dan aromatik. Di sisi yang berlawanan
dalam reaksi adisi, senyawa aromatik dapat kehilangan aromatisitasnya sehingga
mereka tidak memilih untuk memberikan reaksi seperti itu.

2.1.2 Kegunaan

Di beberapa industri, hidrokarbon aromatik memiliki penggunaan yang luas.


Misalnya, untuk lem model, toluena digunakan sebagai pelarut sedangkan
naftalena digunakan sebagai kapur barus.

Untuk pembuatan pewarna, bahan peledak, dan obat-obatan, Fenantrena adalah


produk setengah jadi yang memiliki proses sintetis berbeda. Trinitrotoluene
(TNT) atau 2, 4, 6 trinitrotoluene adalah senyawa aromatik penting yang terutama
digunakan sebagai bahan peledak bersamaan dengan persiapan bahan peledak. 1,
2 benzenediol atau pyrocatechol diiklankan sebagai Katekol yang merupakan
salah satu komponen paling penting dari pengembang fotografi.

2.1.3 Senyawaan-senyawaan Hidrokarbon Aromatik

Senyawaan-senyawaan ini disebut arena (dari aromatik dan akhiran-ena) dan


inti dari senyawaan-senyawaan ini disebut aril.

Suatu senyawaan aromatik adalah suatu tipe senyawa yang memperoleh


penstabilan cukup banyak oleh delokalisasi elektron-pi. Agar bersifat aromatik,
senyawa haruslah siklik dan datar. Tiap atom cincin harus memiliki orbital p

7
tegak lurus bidang cincin dan orbital-orbital p harus mengandung (4n+2) elektron
pi (aturan Huckel).

2.2 Benzena

Benzena merupakan senyawa organik dengan rumus molekul C6H6 tersusun


atas 6 buah atom karbon yang bergabung membentuk sebuah cincin, dengan satu
atom hidrogen yang terikat pada masing-masing atom, karena hanya terdiri dari
atom karbon dan hidrogen. Senyawa benzena dapat dikategorikan ke dalam
hidrokarbon.

2.2.1 Sifat-sifat

1. Sifat Fisika
 Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna
 Benzena berwujud cair pada suhu ruang 27 derajat Celsius
 Titik didih benzena : 80,1 derajat Celsius, titik leleh benzena : 5.5 derajat
Celsius.
 Densitas 0,88
 Memiliki bau yang khas
 Mudah menguap
 Tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut yang
kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
2. Sifat Kimia
 Bersifat kasinogenik (racun)
 Merupakan senyawa nonpolar
 Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar
 Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi
2.2.2 Turunan

1. Benzena Monosubstitusi
Benzena monosubstitusi adalah senyawa turunan benzena yang salah satu
atom hidrogennya diganti dengan gugus fungsional yang lain. Ada banyak sekali
benzena monosubstitusi, di antaranya:

8
a. Toluena
Toluena adalah senyawa turunan benzena yang salah satu atom
hidrogennya tersubstitusi oleh gugus metil (-CH3). Nama lain toluena
adalah metil benzena. Dengan demikian toluena mempunyai rumus
molekul C6H5CH3. Toluena digunakan untuk pelarut dalam industri,
thinner cat, lem, tinta, resin.

b. Anilina
Anilina adalah senyawa turunan benzena yang salah satu atom
hidrogennya tersubstitusi oleh gugus amina (-NH2). Dengan demikian
anilina mempunyai rumus molekul C6H5NH2. Penggunaan anilina paling
banyak adalah sebagai bahan baku pewarna diazo. Selain itu anilina
dimanfaatkan untuk pembuatan poliuretan, dengan sebelumnya
direaksikan terlebih dahulu dengan fosgen menjadi metilen difenil
diisosianat. Penggunaan anilina yang lain adalah untuk membuat herbisida
dan proses kimia dalam pembuatan penghapus karet.

c. Nitrobenzena
Nitrobenzena adalah senyawa turunan benzena yang salah satu atom
hidrogennya tersubstitusi oleh gugus nitro (-NO2). Dengan demikian
nitrobenzena mempunyai rumus molekul C6H5NO2. Nitrobenzena
digunakan untuk pengkilap lantai, pelarut cat, dan penyemir jaket kulit.

9
d. Asam Benzoat
Asam benzoat adalah senyawa turunan benzena yang salah satu atom
hidrogennya tersubstitusi oleh gugus asam karboksilat (-COOH). Dengan
demikian asam benzoat mempunyai rumus molekul C6H5COOH.Asam
benzoat dan garamnya digunakan untuk mengawetkan makanan, yang
biasanya mempunyai kode E210, E211, E212, and E213.
Kadar asam benzoat dalam makanan berkisar antara 0,05-0,1%. Asam
benzoat terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Asam benzoat juga digunakan sebagai larutan standar untuk mengtahui
kapsitas kalor pada kalorimeter bom. Di bidang medis, asam benzoat
digunakan untuk perawatan kulit akibat jamur.

e. Benzaldehida
Benzaldehida adalah senyawa turunan benzena yang salah satu atom
hidrogennya tersubstitusi oleh gugus aldehida (-CHO). Dengan demikian
benzaldehida mempunyai rumus molekul C6H5COOH. Benzaldehida
banyak digunakan untuk membuat perisa almond pada makanan maupun

10
minuman. Penggunaan lain dari benzaldehida adalah untuk pestisida dan
sebagai intermediet untuk mensintesis senyawa organik yang lain.

f. Benzena Sulfonat
Asam benzena sulfonat adalah senyawa turunan benzena yang salah
satu atom hidrogennya tersubstitusi oleh gugus asam sulfonat (-SO3H).
Dengan demikian benzaldehida mempunyai rumus molekul C6H5SO3H.
Penggunaan asam benzena sulfonat adalah untuk pembuatan obat (berupa
garamnya).

g. Fenol
Fenol adalah senyawa turunan benzena yang salah satu atom
hidrogennya tersubstitusi oleh gugus hidroksi (-OH). Dengan demikian
fenol mempunyai rumus molekul C6H5OH. Walaupun mempunyai gugus
fungsi alkohol, sifat fenol berbeda dengan alkohol. Fenol mempunyai
gugus hidroksi yang terikat pada karbon tak jenuh.
Fenol mempunyai keasaman yang tinggi karena cincin aromatik yang
bergandengan kuat dengan oksigen dan cenderung memutuskan ikatan
antara oksigen dan hidrogen. Fenol banyak digunakan untuk pembuatan
bisfenol-A dengan mereaksikannya dengan aseton. Selain itu, fenol juga

11
berpotensi sebagai desinfektan. Dalam bidang farmasi, fenol banyak
digunakan untuk membuat beberapa jenis obat, di antaranya obat

faringitis.
2. Benzena Disubstitusi

Benzena disubstitusi merupakan senyawa benzena yang dua atom


hidrogennya diganti dengan gugus fungsional yang lain. Dalam hal ini erat
kaitannya dengan substitusi orto, meta dan para. Contoh senyawa benzena
disubstitusi adalah kresol, dengan nama lain metil fenol. Gugus metil dan hidroksi
dapat berkedudukan orto, meta, maupun para.

2.2.3 Penggunaan

1. Benzena digunakan sebagai pelarut dan juga bahan dasar sintesis berbagai
senyawa turunan benzena seperti stirena, dan lain-lain.
2. Fenol bersifat asam lemah dan dapat digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan plastik dan obat-obatan. Fenol juga dapat digunakan sebagai
antiseptik dan disinfektan oleh karena sifatnya yang dapat mendenaturasi
protein.
3. Toluena digunakan sebagai pelarut dan bahan baku pembuatan asam benzoat,
bahan peledak TNT, dan lain-lain.
4. Asam benzoat digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan minuman.
5. Anilina digunakan untuk membuat zat-zat pewarna diazo.
6. Asam salisilat digunakan untuk membuat aspirin, perasa, minyak wangi,
bedak, salep anti jamur, dan sampo.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebuah hidrokarbon aromatik atau arena (kadang juga disebut hidrokarbon aril)
adalah hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan atau ikatan ganda di antara atom-
atom karbonnya. Konfigurasi 6 atom karbon pada senyawa aromatik dikenal
dengan cincin benzena. Sifat Hidrokarbon Aromatik termasuk bahwa sumber
utama mereka adalah Minyak dan batubara. Hidrokarbon poli-aromatik
didefinisikan sebagai senyawa aromatik dengan lebih dari satu benzena. Senyawa
aromatik juga termasuk asam amino dan prekursor nukleotida. Hidrokarbon ini
tidak dapat membentuk ion atau ikatan-H dengan molekul air. Karena resonansi
dan memberikan reaksi substitusi elektrofilik karakteristik hidrokarbon aromatik
stabil. Dengan elektrofil yang akan datang, salah satu atom-H cincin disubstitusi
karena produk ini juga memiliki stabilitas dan aromatik.

3.2 Saran

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan jadi diharapkan ada yang
mengembangkan dan menyempurnakan makalah ini. Namun terlepas dari itu
setidaknya materi yang ada dalam makalah ini dapat dipelajari dengan baik
sehingga memberikan pemahaman mengenai hidrokarbon aromatik.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon_aromatik

https://www.sridianti.com/sifat-dan-kegunaan-hidrokarbon-
aromatik.html#Sifat_Hidrokarbon_Aromatik

https://www.gurupendidikan.co.id/benzena/#1_Sifat_Fisik

https://www.studiobelajar.com/benzena/

14

Anda mungkin juga menyukai