NIM.061930401326
Kelas 4KC
QUIZ
Tuliskan dan jelaskan klasifikasi boiler, dan tuliskan aplikasi boiler di industri berdasarkan
bahan bakar, misalnya bahan bakar gas PT Pusri menggunakan bahan bakar gas sebagai
bahan bakar boiler.
JAWAB :
Klasifikasi Boiler
Boiler merupakan peralatan yang berfungsi untuk memanaskan fluida dari keadaan cair
hingga menjadi campuran maupun uap lanjut dengan menggunakan metode External
Combustion (Pembakaran Luar). Boiler yang sering digunakan adalah steam boiler (ketel
uap) yang sering digunakan dalam pambangkit, namun boiler sendiri dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kategori. Berikut ini akan dijelaskan lebih detail terkait klasifikasi boiler.
1. Fire Tube Boiler
Fire Tube Boiler merupakan jenis boiler yang cukup tua, dimana gas panas hasil pembakaran
dilewatkan pada tube, sementara air berada dalam sisi shell, sehingga terjadi perpindahan
panas yang mengakibatkan air berubah menjadi uap. Fire tube boiler merupakan boiler yang
biaya penggunaannya relatif murah, mudah dioperasikan dan memiliki efisiensi pembakaran
yang bagus. Namun terbatas hanya untuk kapasitas yang rendah sekitar 2,5 tons/jam, dengan
tekanan 17,5 kg/cm2 . Bahan yang digunakan dapat berupa gas, minyak bakar atau bahan
bakar padat.
Water Tube Boiler mempunyai proses, Berbanding terbalik dengan fire tube boiler, dimana
air yang dialirkan di dalam tube, sedangkan proses pembakaran berada di luar tube (shell).
Boiler ini dapat berupa tipe tunggal atau ganda. Pada boiler ini tekanan yang terjadi pada uap
relatif tinggi sehingga sering dimanfaatkan dalam pembangkit. Kapasitas uap dapat mencapai
4.500 – 12.000 kg/jam. Untuk pembakaran menggunakan bahan bakar minyak bakar atau gas,
water tube boiler disediakan dalam bentuk paket. Namun untuk penggunaan boiler dengan
bahan bakar padat, secara umum belum tersedia dalam bentuk paket. Pada boiler jenis ini
memungkinkan untuk efisiensi panas yang lebih tinggi namun kurang toleran terhadap
kualitas feeedwater hasil dari plant pengolahan air.
3. Packaged Boiler
Sesuai dengan namanya boiler ini sudah disediakan dari industri pembuatan boiler dalam
bentuk paket. Dan untuk pengoperasian boiler cukup menambahkan pipa uap, pipa air, laluan
bahan bakar dan instalasi listrik. Secara umum boiler ini berupa shell and tube dan prinsip
kerja sesuai dengan fire tube boiler yang dapat memindahkan panas yang bagus baik radiasi
maupun konveksi. Adapun beberapa karakteristik dari packaged boiler adalah sebagai
berikut:
Sistem forced atau induced draft menghasilkan pembakaran dengan efisiensi yang baik
Perpindahan panas secara konveksi relatif baik akibat dari banyaknya tube berdiameter
kecil pada boiler ini
Ruang pembakaran yang kecil dan tingginya temperatur pembakaran sehingga evaporasi
relatif lebih cepat
Perpindahan panas secara keseluruhan yang baik akibat terdapat sejumlah lintasan /pass.
Efisiensi termal yang relative lebih tinggi daripada boiler lainnya
Pada boiler ini, masih diklasifikasikan lagi berdasarkan jumlah lintasan/pass yaitu berapa kali
gas pembakaran melintasi boiler. Secara umum, boiler jenis ini yang sering digunakan adalah
unit tiga pass dengan dua set fire tube dan gas buang keluar melalui sisi belakang boiler.
Stoker Fire Boiler diklasifikasikan berdasarkan metode pengumpanan bahan bakar ke dalam
furnace dan jenis grate. Klasifikasi utama dari jenis boiler ini adalah sebagai berikut:
Bahan bakar yang digunakan secara umum adalah batu bara (coal). Pada jenis ini batubara
dilewatkan pada grate baja yang bergerak. Pada saat grate bergerak batubara terbakar dan
menjadi abu sebelum jatuh pada ujung grate. Dalam pengoperasiaanya dibutuhkan
kemampuan lebih untuk mengatur grate, baffle dan damper udara. Hal ini untuk
meminimalkan produksi jumlah karbon yang tidak terbakar dalam abu.
Coal-feed hopper bergerak di sepanjang ujung coal-feed pada furnace. Sebuah coal grate
(grate batubara) digunakan untuk mengendalikan laju pemasukan batubara ke furnace dengan
cara mengendalikan ketebalan coal bed dan kecepatan grate. Ukuran dari batubara harus
uniform (seragam) karena untuk ukuran batubara yang relative besar tidak akan terbakar
sempurna saat mencapai ujung grate.
2. Spreader Stoker
Boiler jenis ini menggunakan kombinasi antara pembakaran suspensi dan pembakaran grate.
Pemasukan batubara dilakukan secara kontinu ke furnace di atas bed pembakaran. Untuk
batubara yang halus akan terbakar dalam suspense, sementara untuk batubara yang lebih
besar akan jatuh di atas grate yang kemudian akan dibakar dalam bed pembakaran batubara
yang tipis dan cepat. Untuk metode ini pembakaran yang terjadi akan memberikan
fleksibilitas yang baik terhadap fluktuasi beban yang diterima. Hal ini disebabkan oleh
penyalaan (ignition) terjadi secara cepat jika laju pembakaran ditingkatkan. Sehingga boiler
jenis ini lebih sering di-aplikasikan di industry daripada jenis stoker yang lain.
Ketika partikel pasir dalam kondisi terfluidisasi dipanaskan hingga mencapai suhu
pembakaran batubara dan secara kontinu batubara disuplai ke bed, maka batubara akan
terbakar dengan cepat hingga mencapai suhu yang seragam (uniform) akibat dari
pencampuran yang efektif. Proses pembakaran menggunakan FBC ini beroperasi pada range
temperatur 840° C hingga 950° C. Temperatur ini berada di bawah temperature fusi abu,
sehingga dapat mengatasi permasalahan terkait proses pelelehan abu dan proses di dalamnya.
Pencampuran dalam fluidized bed dan ekstraksi panas yang efektif dari bed melalui
perpindahan panas antara pipa dan dinding bed menyebakan nilai koefisien perpindahan
panas menjadi realtif tinggi. Sehingga temperatur pembakaran menjadi semakin rendah. Dan
untuk boiler ini dapat menjamin operasi bed yang stabil dan menghindari ikutnya partikel
dalam gas, hal ini karena kecepatan gas dicapai diantara kecepatan masuk partikel dan
kecepatan fluidasasi minimum.
Untuk prinsip kerja boiler ini sendiri, pulverized coal dihembuskan dan sebagian udara
masuk menuju boiler melalui burner nozzle. Udara sekunder dan tersier juga dapat
ditmbahkan dalam proses ini. Proses pembakaran terjadi pada rentang temperatur 1300°C
hingga 1700°C. Temperatur kerja bergantung pada jenis dan kualitas batubara yang
digunakan. Partikel harus sehalus mungkin agar pembakaran terjadi secara sempurna dan
waktu tinggal partikel dalam boiler hanya 2 hingga 5 detik.
Boiler jenis ini memiliki banyak kelebihan yang dapat membakar berbagai jenis batubara,
respon yang sensitive terhadap perubahan beban muatan, proses pemanasan awal terjadi pada
temperature yang tinggi. Untuk jenis ini, system yang sering digunakan adalah pembakaran
tangensial dengan empat buah burner dari keempat sudut dan menciptakan bola api pada
pusat furnace.
Cara kerja pemanasan yang lerdiri akibat pembakaran antara pencampuran hahan bakar
padat (batubara, bagasse, rejected product, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara pencampuran bahan bakar
cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat pencampuran bahan bakar gas (LNG)
dengan oksigen dan sumber panas.
d. Electric
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyupali sumber panas.
Aplikasi pada boiler di PT. Sri Rejeki Isman Tbk. Boiler berikut merupakan contoh boiler
jenis industrial boiler yang berguna memenuhi konsumsi panas di semua bagian. Dalam
perusahaan tekstil steam tersebut digunakan untuk digunakan pada mesin steamer, yaitu
mesin yang digunakan untuk mensteam kain setelah di print / warna dengan tujuan agar
warna tetap melekat tanpa luntur. Adapun proses boiler yang terjadi hingga menjadi
steam yang digunakan oleh mesin mesin steamer.
Aplikasi pada boiler di PLTU adalah mengubah air dari fasa cair menjadi fasa uap. Uap
dengan tekanan dan temperature tertentu digunakan untuk menggerakan turbin. Pada
PLTU Tanjung Jati B boiler yang digunakan adalah Carolina Radiant Boiler dengan
kapasitas nett 660 MW. Pada Operasinya boiler haruslah sanggup beroperasi selama 8760
jam selama satu tahun tanpa masalah. Dilihat dari lamanya ekspektasi boiler tersebut
beroperasi tentu saja dibutuhkan perawatan. Perawatan boiler pada PLTU terdiri dari dua
tipe yaitu, perawatan prediktif dan perawatan korektif.