Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raditya Rahmawan

Nim : H1081181047
Ujian Akhir Semester : Widya Selam

1. SCUBA merupakan singkatan dari Self-Contained Underwater Breathing Apparatus atau Perangkat Bernapas
Bawah Air yang Berdiri Sendiri.
2. Alat SCUBA pertama kali dirancang oleh Jacques Yves Cousteau dan Emile Gagnan pada tahun 1942 sampai 1944.
3. a. Barotrauma
Penyelam biasanya menyelam ke dalam lautan dengan memencet hidungnya dan meniupkan udara lewat telinga
untuk mendorong lebih banyak udara ke telinga tengah. Barotrauma terjadi ketika penyelam naik-turun terlalu cepat
sambil menahan napas, sehingga gas dalam telinga tengah dan paru-paru mengembang sangat cepat. Ini adalah akibat
gagalnya menyeimbangkan perbedaan tekanan drastis antara dalam tubuh dan lingkungan sekitarnya. Akibatnya,
penyelam mengalami sakit telinga parah hingga kerusakan pada jaringan telinga dan paru-paru. Luka paru-paru ini
bisa cukup buruk untuk menyebabkan kolaps paru (pneumothoraks). Cedera juga dapat memungkinkan gelembung
udara bebas untuk melarikan diri ke dalam aliran darah. Ini disebut emboli gas arteri. Emboli gas arteri sering
menyebabkan nyeri dada, kesulitan bernapas, dan masalah neurologis seperti stroke.
b. Vertigo
Vertigo, atau perasaan pusing atau goyah, adalah salah satu gejala serius barotrauma. Sensasi kepala berputar bisa
berbahaya ketika dialami di bawah air karena dapat dengan mudah menyebabkan disorientasi.
Cara terbaik untuk menghindari situasi berbahaya dalam air ini adalah untuk tidak menyelam jika memiliki sakit
kepala, meriang atau alergi yang belum terobati. Jika hal itu terjadi, biasanya pengobatan vertigo terkait menyelam
melibatkan istirahat di rumah, meskipun kadang obat sakit kepala juga diperlukan.
c. Sinus
Tinnitus adalah kondisi telinga berdenging konstan. Saat turun ke kedalaman lautan, tekanan air dari luar akan
meremas udara di liang telinga, menyebabkan sensasi tekanan dan rasa sakit di kepala dan telinga. Kita harus
menyamakan tekanan dalam ruangan ini dengan berbagai metode, seperti mencubit lubang hidung sembari dengan
lembut meniup hidung untuk menahan peningkatan tekanan tanpa masalah. Namun, kemacetan sinus disebabkan
oleh pilek, flu, atau, alergi akan mengganggu kemampuan kita untuk menyamakan tekanan dan dapat mengakibatkan
kerusakan pada gendang telinga.
d. Hipotermia
Hipotermia adalah risiko utama jika menyelam di perairan dingin. Menggigil adalah respon tubuh untuk menurunkan
suhu tubuh dan salah satu gejala awal hipotermia; Maka kita harus mengakhiri menyelam jika mulai menggigil.
Cara terbaik untuk mencegah hipotermia — dan sebagian besar risiko kesehatan lain yang terkait dengan scuba
diving — adalah dengan menggunakan peralatan yang tepat dan menyelam dengan pemandu profesional jika Anda
seorang penyelam yang belum berpengalaman. Kenakan baju dan peralatan selam yang tepat, tebal, dan berkualitas,
terutama di perairan dingin. Penutup kepala yang memadai juga penting karena kepala mewakili daerah tubuh yang
berpotensi kehilangan banyak panas tubuh.
e. Penyakit Dekompresi
Penyakit dekompresi adalah kondisi medis yang disebabkan oleh akumulasi nitrogen terlarut dalam tubuh setelah
menyelam, yang kemudian membentuk gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta sistem saraf.
Tergantung pada jumlah nitrogen yang diserap dan di mana lokasinya, kasus dekompresi dapat berkisar dari sakit
sendi atau ruam kulit hingga mati rasa, kelumpuhan, dan kematian. Tanda-tanda paling umum dari penyakit
dekompresi parah adalah disfungsi dari sumsum tulang belakang, otak, dan paru-paru.
f. Terbius Nitrogen
Bahaya lain yang berhubungan dengan nitrogen adalah efek narkotika dari semua simpanan nitrogen ekstra dalam
tubuh. Siapapun yang pernah mendapat bius gas nitrat oksida di dokter gigi pasti akrab dengan efek ini. Terbius
nitrogen dalam konsentrasi tinggi berbahaya karena dapat merusak akal sehat dan persepsi sensorik. Sama halnya
dengan penyakit dekompresi, tingkat pembiusan nitrogen berhubungan dengan seberapa dalam kita menyelam dan
berapa banyak nitrogen yang diserap oleh tubuh kita.
g. Keracunan Oksigen
Keracunan oksigen biasanya hanya menjadi ancaman bagi penyelam yang menyelam lebih dari 41 meter. Seperti
nitrogen, tubuh menyerap oksigen tambahan akibat tekanan bawah air. Bagi kebanyakan penyelam ini bukan
masalah, tetapi pada kedalaman ekstrem banyak oksigen ekstra yang diserap sehingga menjadi beracun. Efek
berkisar dari tunnel vision (hilangnya pandangan periferal yang membuat mata kita terfokus seperti dalam
terowongan) dan mual hingga otot berkedut, hilang kesadaran, kejang, dan tenggelam.
Keracunan oksigen datang dengan cepat dan tanpa peringatan. Saran terbaik untuk menghindari toksisitas oksigen
adalah untuk menyadari batas kedalaman.
4. Terapi hiperbarik chamber adalah terapi yang dilakukan dengan menghirup oksigen 100% di dalam ruangan tertutup
dengan tekanan atmosfer tinggi dan terkendali. Terapi ini merupakan metode pengobatan yang dapat meningkatkan
proses penyembuhan alami tubuh.
Menurut sejarahnya pada tahun 1940 terapi ini dikembangkan oleh militer untuk mengobati para prajurit Angkatan
Laut yang mengalami penyakit dekompresi atau gangguan keracunan Nitrogen yang timbul akibat menyelam pada
kedalaman tertentu atau menyelam terlalu lama. Pada tahun 1950an, terapi ini menjadi populer di kalangan medis
dan banyak digunakan untuk mengatasi gangguan keracunan Karbon Monoksida. Sejak saat itu pula terapi hiperbarik
telah dibuktikan dalam beberapa penelitian klinis mampu meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan
meregenerasi sel tubuh.
5. 3 macam daya apung seorang penyelam :
a. Bouyancy negatif
artinya seorang penyelam tersebut memiliki kecenderungan untuk tenggelam ketika di dalam air
b. Bouyancy positif
artinya seorang penyelam tersebut memiliki kecenderungan mengapung dipermukaan air
c. Bouyancy netral
artinya seorang peyelam tersebut memiliki kecenderungan melayang atau tidak tenggelam di dasar air tapi juga tidak
mengapung dipermukaan air ketika di dalam air.
6. Bouyancy Compensation Device adalah semacam jaket yang dapat diisi dengan dialiri udara. Fungsi Bouyancy
Compensation Device adalah untuk membantu penyelam saat akan menuju permukaan air dengan mengatur udara
yang masuk ke dalam hingga saat BCD ini mengembang tubuh penyelam akan terangkat ke permukaan air.
Sebaliknya, jika penyelam ingin menyelam ke dasar laut maka perlu mengeluarkan udara yang masuk.
7. Pakaian selam dibedakan menjadi 2 yaitu : wet suit dan dry suit. Wet suit adalah jenis pakaian selam yang digunakan
pada lokasi air hangat. Sedangkan dry suit jenis pakaian selam yang digunakan pada lokasi air dingin.
8. Ciri yang membedakan adalah jenis ukuran, jika fins jenis full foot menggunakan jenis ukuran layaknya sepatu
(angka), sedangkan fins jenis open heel menggunakan ukuran huruf (S/M/L/XL) dengan pocket yang relatif lebih
besar karena dikombinasikan dengan penggunaan boots. Satu lagi ciri khas pada jenis open heel, yaitu memiliki
strap yang bisa diatur (adjustable) untuk mendapatkan variasi ukuran yang sesuai. Jenis full foot fins cocok untuk
kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih fleksible, dengan letak lempeng lebih menyudut, yang
menyebabkan kaki tidak mudah lelah. Ukuran besar-kecil merupakan hal yang lebih menentukan; lebih repot untuk
dikenakan maupun mencopotnya untuk kegiatan scuba diving. Sedangkan jenis open heel fins cocok untuk kegiatan
scuba diving, biasanya berlempeng lurus, semi kaku dengan lempengan lebih panjang. Jenis ini memberikan
kekuatan lebih besar, namun membutuhkan waktu penyesuaian bagi otot-otot kaki. Open heel fins mempunyai
kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan dan melepasnya.
9. Agar terhindar dari penyakit menular di masa pandemi covid-19, menurut saya hal yang sangat penting untuk
diperhatikan adalah kesehatan seorang penyelam, misalnya dengan mengecek suhu tubuh terlebih dahulu, dan
penyelam menggunakan pakaian selam pribadi atau alat selam yang telah dibersihkan, serta dalam melakukan
penyelaman pastikan buddy kita sehat jasmani.
10. Buddy System merupakan aturan dasar yang mana setiap penyelaman minimal dilakukan oleh dua orang, sistem ini
memiliki tujuan utama untuk alasan keselamatan para penyelam.

Anda mungkin juga menyukai