NIM :142180214
Kelas : EA-A
PENGELOLAAN PAJAK
a. Apabila sesudah 3 bulan atau lebih berjalan tahun pajak, wajib pajak dapat
menunjukan
bahwa pajak penghasilan yang akan terutang untuk tahun pajak tersebut kurang dari
75%
dan pajak penghasilan yang terutang yang menjadi dasar perhitungan besarnya pajak
penghasilan pasal 25.
b. Pengajuan permohonan pengurangan besarnya pajak penghasilan pasal 25 harus
disertai
dengan perhitungan besarnya pajak penghasilan yang terutang berdasarkan perkiraan
penghasilan yang akan diterima atau diperoleh dan besarnya pajak penghasilan pasal
25
untuk bulan-bulan yang tersisa dari tahun pajak bersangkutan.
Bila wajib pajak mengurangi tanpa melalui mekanisme permohonan pengurangan
angsuran
PPh Pasal 25 atau tidak melakukan penyetoran SPP PPh pasal 25 dibulan-bulan
terakhir
mendekati akhir tahun fiscal (dengan tujuan untuk menghindari lebih bayar pajak)
maka
Dirjen Pajak akan menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) atas kurangnya bayar pajak
berikut sangsinya, dan STP tersebut juga harus dikreditkan oleh wajib pajak pada PPh
badan
yang terutang pada akhir tahun sehingga masalah lebih bayar pajak akhirnya juga
tidak dapat
dihindari.
1. Wajib Pajak yang dalam tahun pajak berjalan dapat membuktikantidak akan
terutang
Pajak Penghasilan karena:
a) Wajib pajak yang mengalami kerugian iskal berhak melakukankompensasi
kerugian fiscal.
b) Pajak Penghasilan yang telah dan akan dibayar lebih besar daripajak penghasilan
yang akan terutang, dapat mengajukan permohonan pembebasan dari pemotongan
dan atau pemungutan PajakPenghasilan oleh pihak lain kepada Direktur Jenderal
Pajak.
b. Rekonsiliasi atau ekualisasi SPT PPh Badan dengan SPT PPh Pasal 21
Rekonsiliasi SPT PPh Badan dengan SPT PPh Pasal 2.1 adalah
prosedurpengecekan yang dilakukan oleh KPP terhadap Juunlah Biaya Gaji
danTunjangan serta biaya lainnya yang dibayarkan kepada pihak peroranganlainnya
yang
berkaitan dengan hubungan kerja, yang tercanturm dalamSPT PPh Badan, dengan
Jumlah
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yangrercantum dalam SPT PPh Pasal 21. Dasar
Pengenaan
Pajak ini terdiridari gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan dan
penghasilan lain yang dibayarkan kepaclı pihak perorangan lainnya yang menjadi
objek PPh
Pasal 21, apakah jumlabnya telah sama
c. Rekonsiliasi/ekualisasi SPT PPh Badan dengan SPT PPhPasal 23
Rekonsiliasi SPT PPh Badan derigan SPT PPh Pasal 23 berkaitan denganprosedur
pengecekan yang dilakukan oleh KPP terhadap jumlah biayasewa, bunga, dividen,
royalti, dan jasa lainhya yang harus dipotong PPhPasal 23 pada SPT PPh Badan
dengan
jumlah Dasar Pengenaan PajakSPT PPh Pasal 23, apakah jumlahnya telah sama. Jika
terdapat materialyang bukan objek PPh Pasal 23, perlu dilakukan pemisahan antara
nilaijasa dan tnaterialnya.