Anda di halaman 1dari 11

RESUME AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

BAB 6
AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DAN UANG

DISUSUN OLEH:
Tsaniyatu Ulfa R (142180214) / EA- A

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

2019
A. Konsep Dasar Nilai Waktu
Dalam akuntansi dan keuangan, frasa nilai waktu dari uang (time value of money)
menunjukkan hubungan antara waktu dengan uang – bahwa satu dollar yang diterima hari
ini lebih berharga dari satu dollar yang akan diterima di masa depan. Hal ini dikarenakan
adanya kesempatan untuk berinvestasi uang pada hari ini dan menerima bunga investasi.
1. Penerapan Konsep Nilai Waktu
Pelaporan keuangan menggunakan pengukuran yang berbeda-beda dalam situasi
yang berbeda. Biaya historis untuk peralatan, nilai realisasi neto untuk beberapa
persediaan, nilai wajar untuk investasi.
Menurut pedoman terbaru IASB terkait pengukuran nilai wajar, ukuran nilai
wajar yang paling berguna didasarkan pada harga pasar dalam pasar yang aktif.
Namun, untuk berbagai asset dan liabilitas, informasi nilai wajar berbasis pasar tidak
cukup tersedia. Dalam kasus ini, nilai wajar dapat diestimasi berdasarkan arus kas
masa depan yang diharapkan yang terkait dengan asset atau liabiltas. Dengan
menggunakan teknik nilai sekarang (present value technique), arus kas masa depan
dapat dikonversi menjadi nilai sekarang.
Karena meningkatnya penggunaan nilai sekarang dalam konteks ini dan lainnya,
maka penting untuk memahami teknik nilai sekarang. Sejumlah aplikasi pengukuran
berdasarkan nilai sekarang untuk topik-topik akuntansi akan disebutkan berikut ini :
1) Wesel
Menilai piutang dan utang jangka panjang yang tidak memiliki suku bunga yang
dinyatakan atau yang lebih rendah dari suku bunga pasar.
2) Sewa
Penilaian asset dan kewajiban yang harus dikapitalisasi dalam sewa jangka
panjang dan mengukurjumlah pembayaran sewa serta amortisasi asset sewaan
tahunan.
3) Pensiun dan imbalan pascakerja lainnya
Pengukuran komponen biaya jasa (service cost) dari beban imbalan pascakerja
dan kewajiban imbalan pascakerja dari pemberi kerja.
4) Asset jangka panjang
Pengevaluasian investasi jangka panjang alternatif dengan mendiskontokan arus
kas masa depan. Penentuan nilai asset yang diperoleh di bawah kontrak
pembayaran ditangguhan. Pengukuran penurunan nilai aset.
5) Kompensasi berbasis saham
Menentukan nilai wajar dari jasa penerima kerja dalam program kompensasi
opsi saham.
6) Kombinasi bisnis
Penentuan nilai piutang, utang, kewajiban, akrual, dan komitmen yang diakuisisi
atau diterima dalam suatu “pembelian”.
7) Pengungkapan
Pengukuran nilai arus kas masa depan dari cadangan minyak dan gas untuk
diungkapkan sebagai informasi tambahan.
8) Liabilitas lingkungan
Menentukan nilai wajar kewajiban masa depan untuk penghentian penggunaan
asset.
2. Sifat Bunga
Bunga (interest) adalah pembayaran untuk pemakaian uang. Bunga merupakan
kelebihan kas yang diterima atau dibayarkan kembali untuk dan atas jumlah yang
dipinjamkan (pokok-principal). Pemberian pinjaman umumnya menyatakan jumlah
bunga sebagai suku bunga selama periode waktu tertentu.
Suku bunga ditentukan dengan salah satu faktor yang paling pentingnya adalah
tingkat risiko kredit (risiko tidak membayar). Jika faktor-faktor lainnya tidak berubah,
maka semakin tinggi risiko kredit, semakin tinggi suku bunga. Peminjam berisiko
rendah mungkin dapat memperoleh pinjaman pada suku bunga yang sedikit lebih
rendah dari suku bunga pasar. Variabel dalam perhitungan bunga adalah sebagai
berikut:
1) Pokok
Jumlah uang yang dipinjam atau diinvestasikan.
2) Suku bunga
Persentase dari pokok utang yang beredar.
3) Waktu
Jumlah tahun atau bagian fraksional dari tahun ketika jumlah pokok utang itu
beredar.
Dengan demikian, ketiga hubungan berlaku sebagai berikut :
• Semakin besar jumlah pokok utang, semakin besar jumlah bunga.
• Semakin tinggi suku bunga, semakin besar jumlah bunga.
• Semakin lama periode waktu, semakin besar jumlah bunga.
3. Bunga Sederhana
Bunga sederhana (simple interest) hanya dihitung pada jumlah pokoknya.
Jumlah bunga ini merupakan pengembalian atau imbal hasil atas (atau pertumbuhan
dari) pokok sepanjang satu periode waktu. Persamaan berikut ini menyatakan bunga
sederhana:
bunga = p x I x n
dimana :
p = pokok,
I = suku bunga untuk satu periode
n=jumlah periode.
Contoh :
Barstow Electric Inc. meminjam $10.000 untuk jangka waktu 3 tahun dengan suku
bunga sederhana 8% per-tahun, maka total bunga yang harus dibayar dihitung sebagai
berikut:
Bunga = p x I x n
= $ 10.000 x 0,08 x 3 = $ 2.400
Jika Barstow meminjam 10.000 untuk jangka waktu 3 bulan pada suku bunga 8%,
maka bunganya adalah $200, yang dihitung sebagai berikut :
Bunga = $ 10.000 x 0.08 x 3/12
= $200
4. Bunga Majemuk
Kita menghitung Bunga Majemuk (compound interest) atas nilai pokok dan atas
setiap bunga yang dihasilkan yang belum dibayarkan atau ditarik. Bunga majemuk
merupakan pengembalian atas (atau pertumbuhan dari) pokok selama dua periode
waktu atau lebih. Pemanjemukkan tidak hanya menghitung bunga atas pokok hutang
tetapi juga atas bunga yang dihasilkan sampai tanggal dari pokok itu, dengan
mengasumsikan bunga ini disimpan dalam deposito.
Bunga majemuk menggunakan akumulasi saldo (pokok ditambah bunga sampai
tanggal itu) pada setiap akhir-tahun untuk menghitung bunga pada tahun berikutnya.
Hal ini menjelskan saldo yang lebih besar dalam akun bunga majemuk.
Secara jelas, investor yang rasional akan memilih bunga majemuk, jika tersedia,
daripada bunga sederhana. Bunga majemuk adalah perhitungan bunga yang umum
ditetapkan dalam situasi bisnis. Hal ini terjadi terutama dalam perekonomian kita, di
mana perusahaan menggunakan dan menandai asset jangka panjang bernilai besar
selama jangka waktu yang lama.
5. Tabel Bunga Majemuk
Berikut merupakan jenis tabel unga dan isinya:
1) Tabel nilai masa depan dari 1
Berisi jumlah sebesar 1 yang akan terakumulasi jika didepositokan sekarang
pada suku bunga tertentu dan disimpan sepanjang periode tertentu.
2) Tabel nilai sekarang dari 1
Berisi jumlah nilai yang harus didepositokan sekarang pada suku bunga tertentu
agar sama dengan 1 pada akhir dari sejumlah periode tertentu.
3) Tabel nilai masa depan anuitas biasa dari 1
Berisi jumlah dimana sewa periodic sebesar 1akan terakumulasi jika
pembayaran (sewa) tersebut di investasikan pada akhir setiap periode pada suku
bunga tertentu sepanjang periode tertentu.
4) Tabel nilai sekarang anuitas biasa dari 1
Berisi nilai-nilai yang harus didepositokan sekarang pada suku bunga tertentu
agar bisa ditarik sebesar 1 pada akhir interval periodic regular sepanjang
sejumlah periode tertentu.
5) Tabel nilai sekarang anuitas jatuh tempo dari 1
Berisi nilai-nilai yang harus didepositokan sekarang pada suku bunga
tertentu agar bisa ditarik sebesar 1 pada awal interval periodic regular sepanjang
sejumlah periode tertentu.
Untuk mengonversi suku bunga tahunan ke dalam suku bunga periode
compounding, perusahaan membagi suku bunga tahunan dengan jumlah periode
compounding per tahun.
Selain itu, perusahaan menentukan jumlah periode dengan mengalikan
jumlah tahun dengan jumlah periode compounding per tahun. Suku bunga
tahunan adalah suku bunga yang dinyatakan atau suku bunga nominal. Ketika
frekuensi compounding lebih besar dari sekal setahun, suku bunga efektif akan
selalu melebihi suku bunga yang dinyatakan.
Berikut ini merupakan empat variable dasar untuk semua masalah bunga
majemuk.
1) Suku bunga
Suku bunga ini, kecuali dinyatakan lain, merupakan suku bunga tahunan
yang harus disesuaikan untuk mencerminkan lamanya periode
pemanjemukan jika kurang dari setahun.
2) Jumlah periode waktu
Ini adalah jumlah periode pemanjemukan (satu periode bisa sama atau
kurang dari satu tahun)
3) Nilai masa depan
Nilai pada tanggal dimasa depan dari jumlah tertentu atau jumlah yang
diinvestasikan, dengan menggunakan bunga majemuk
4) Nilai sekarang
Nilai saat ini (sekarang) dari jumlah masa depan atau jumlah yang
didiskontokan, dengan menggunakan bunga majemuk.
B. Masalah Jumlah Tunggal
Banyak keputusan bisinis dan investasi melibatkan jumlah uang tunggal, baik yang
ada sekarang ataupun dimasa depan. Masalah-masalah jumlah tunggal (single sum) secara
umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori berikut :
1. Menghitung nilai masa depan yang tidak diketahui dari jumlah uang tunggal
tertentu yang di investasikan sekarang sepanjang sejumlah periode tertentu pada
suku bunga tertentu
2. Menghitung nilai sekarang yang tidak diketahui dari jumlah uang tunggaltertentu
dimasa depan yang didiskontokan sepanjang sejumlah periode tertentu pada
suku bunga tertentu
Ketika menganalisis informasi yang disediakan, anda akan terlebih dahulu harus
menetukan apakah hal itu merupakan masalah nilai masa depan atau masalah nilai sekarang.
Kemudian terapkan aturan umum berikut, tergantung pada situasinya:
o Jika itu merupakan masalah nilai masa depan, maka semua arus kas harus
diakumulasi ke suatu titik masa depan. Dalam contoh ini, pengaruh bunga adalah
kenaikkan jumlah atau nilai uang dari wkatu ke waktu sehingga nilai masa depan
lebih besar dari nilai sekarang.
o Jika itu merupakan masalah nilai sekarang, maka semua arus kas harus
didiskontokan dari masa depan ke masa kini. Dalam kasus ini, pendiskontoan
(discounting) mengurangi jumlah atau nilai uang, sehingga nilai sekarang lebih
kecil daripada nilai masa depan.
1. Nilai Masa Depan dari Jumlah Tunggal
Untuk menentukan nilai masa depan (future value) dari suatu jumlah tunggal,
kalikan faktor nilai masa depan dengan nilai sekarang (pokok), seperti yang di
tunjukkan berikut ini :
FV = PV (FVFn,i)
Dimana
FV= nilai masa depan
PV= nilai sekarang (pokok atau jumlah tunggal)
FVFn,I = faktor nilai masa depan untuk n periode pada suku bunga i

2. Nilai Sekarang dari Jumlah Tunggal


Nilai sekarang (present value) adalah jumlah yang harus diinvestasikan saat ini
untuk menghasilkan nilai masa depan yang diketahui.
Nilai sekarang selalu lebih kecil jumlahnya dari nilai masa depan yang diketahui
karena bunga akan dihasilkan dan terakumulasi atas nilai sekarang sampai suatu
tanggal di masa depan. Dalam menentukan nilai masa depan, kita bergerak melawan
waktu dengan menggunakan proses akumulasi. Dalam menentukan nilai sekarang, kita
bergerak melawan waktu dengan menggunakan proses pendiskontoan.

C. Anuitas
Anuitas (annuity) menurut definisi mengharuskan bahwa :
1) pembayaran atau penerimaan periodic – yang disebut dengan sewa selalu berupa
jumlah yang sama.
2) interval waktu diantara sewa atau pembayaran tersebut selalu sama, dan
3) bunga dimajemukkan sekali setiap interval. Nilai masa depan dari anuitas (future
value of an annuity) adalah jumlah dari semua sewa ditambah bunga majemuk
atas sewa tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa sewa biasa terjadi pada awal atau akhir periode. Untuk
membedakannya, menurut kedua alternative ini, anuitas diklasifikasikan sebagai anuitas
biasa (ordinary annuity) jika sewa terjadi pada akhir setiap periode, dan sebagai anuitas jatuh
tempo (annuity due) jika sewa terjadi pada awal setiap periode.
1. Nilai Masa Depan dari Anuitas Biasa
Dalam menentukan nilai masa depan anuitas, pendekatan yang dilakukan adalah
menghitung nilai dimana pembayaran dalam rangkaian itu akan terakumulasi,
kemudian menjumlahkan masing-masing nilai masa depannya.
Rumus yang digunakan :
FVF-0An,I = (1+i)n – 1 / i
dimana
FVF-0An,I = factor nilai masa depan dari suatu anuitas biasa
I = suku bunga per periode
n = jumlah periode pemajemukan
rumus berikut menghitung nilai mada depan dari anuitas biasa :
nilai masa depan dari anuitas biasa = R (FVF-0An,I)
dimana
R = sewa periodik
FVF-0An,I = nilai masa depan dari faktor anuitas biasa selama n periode
pada bunga i
2. Nilai Masa Depan dari Anuitas Jatuh Tempo
Anuitas jatuh tempo mengasumsikan pembayaran terjadi pada awal setiap
periode. Itu berarti, bahwa anuitas jatuh tempo akan mengakumulasikan bunga selama
periode pertama. Faktor nilai masa depan dari anuitas jatuh tempo dapat dihitung
dengan mengalikan faktor nilai masa depan dari anuitas biasa dengan dengan 1
ditambah suku bunga.
3. Nilai Sekarang dari Anuitas Biasa
Nilai sekarang dari anuitas biasa adalah nilai sekarang dari serangkaian jumlah
yang sama untuk diterima pada interval yang sama pula. Nilai sekarang dari anuitas
biasa dapat dihitung dengan cara :
Nilai Sekarang dari Anuitas Biasa = R (PVF-0A n,i)
4. Nilai Sekarang dari Anuitas Jatuh Tempo
Dalam penentuan nilai sekarang dari anuitas jatuh tempo, selalu terdapat periode
diskonto yang kurang dari 1. Dimana faktor nilai sekarang dari anuitas jatuh tempo
dapat dihitung dengan mengalikan faktor nilai dari anuitas biasa dengan 1
ditambah suku bunga ( 1 +i ).

D. Situasi Yang Lebih Kompleks


1. Anuitas yang Ditangguhkan
Anuitas yang ditangguhkan maksudnya, anuitas yang pembayarannya dimulai
setelah beberapa periode tertentu yang ditentukan. Contoh, anuitas biasa ditangguhkan
selama 3 tahun dari 5 tahun pembayaran. Berarti pembayaran pertama terjadi di akhir
tahun ke-5. Begitupun dengan anuitas jatuh tempo, berarti pembayaran pertama terjadi
di awal tahun ke-5.

a. Nilai masa depan dari anuitas yang ditangguhkan


Pada perhitungan nilai masa depan dari anuitas yang ditangguhkan cukup
sederhana karena hanya lansung menghitung nilai masa depan dengan
mengabaikan periode penangguhan.
b. Nilai sekarang dari anuitas yang ditangguhkan
Untuk menghitung nilai sekarang dari anuitas yang ditangguhkan, maka
bunga yang terakumulasi selama periode penangguhan harus diakui.
2. Penilaian obligasi jangka panjang
Pada penilaian obligasi jangka panjang akan menghasilkan dua arus kas yaitu :
• Pembayaran bunga periodic
• Nilai nominal (single-sum) saat jatuh tempo.
Nilai pasar (market value) pada obligasi jangka panjang adalah gabungan dari pokok
pinjaman dengan bunga anuitas.
3. Metode bunga efektif untuk amortisasi diskonto atau premi obligasi
Amortisasi berarti dihapus dan dibebankan ke beban bunga. Metode bunga
efektif adalah metode yang dianjurkan dalam amortisasi diskonto atau premi obligasi.
Metode amortisasi diskonto atau premi obligasi dengan bunga efektif :
o Pertama, beban bunga dihitung = nilai buku obligasi dikalikan dengan suku
bunga efektif
o Kedua, amortisasi dihitung dengan membandingkan beban bunga obligasi
dengan bunga yang harus dibayar.

E. Pengukuran Nilai sekarang


Pengukuran nilai sekarang menggunakan pendekatan arus kas yang diharapkan
(expected cash flow approach). Pendekatan ini menggunakan arus kas dan memasukkan
probabilitas arus ka situ menghasilkan pengukuran nilai sekarang yang lebih relevan.
1. Memilih suku bunga yang tepat
IASB berpendapat bahwa setalah menghitung arus kas yang diharapkan,
perusahaan harus mendiskontokan arus kas tersebut dengan Risk-free rate of
return (tingkat pengembalian bebas resiko),yakni tingkat pengembalian murni +
tingkat inflasi yang diekspetasikan.
Terdapat 3 komponen suku bunga :
a. suku bunga murni (2%-4%)
Jumlah bunga yang akan dibebankan oleh pemberi pinjaman jika tidak terdapat
kemungkinan tidak membayar dan diekpetasikan tidak ada inflasi.
b. suku bunga inflasi yang diharapkan
Suku bunga ditentukan berdasarkan tinggi/rendahnya inflasi.
c. suku bunga resiko kredit (0%-5%)
Suku bunga yang ditentukan berdasarkan besar/kecilnya resiko kredit.

Anda mungkin juga menyukai