Disusun Oleh :
Riana Barita SNR19214002
Eristia Novarianda SNR19214003
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
LATAR BELAKANG.............................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
1. Tujuan Umum............................................................................................5
2. Tujuan Khusus...........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Konsep Ibadah...............................................................................................6
1. Pengertian Ibadah......................................................................................6
2. Rukun Ibadah............................................................................................7
3. Syarat Ibadah.............................................................................................9
4. Prinsip Ibadah..........................................................................................10
5. Hakikat Ibadah........................................................................................12
B. Konsep Ibadah.............................................................................................13
1. Ibadah Mahdhah......................................................................................13
2. Ibadah Ghairu Mahdah............................................................................16
C. Fungsi Ibadah..............................................................................................21
D. Hikmah Ibadah............................................................................................23
E. Makna Spiritual Ibadah bagi Kehidupan Sosial..........................................24
BAB III..................................................................................................................27
PENUTUP..............................................................................................................27
A. Kesimpulan.................................................................................................27
B. Saran............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Ibadah merupakan bentuk menyembahan manusia kepada Allah SWT.
Dari ibadah dapat dilihat seberapa bersyukurnya setiap hamba, manusia tidak
dapat di pisahkan dengan penciptanya. Di dunia manusia tidak hidup tanpa
manusia yang lain. Dengan penciptanya terdapat hubungan khusus yang
kepada Allah dengan ibadah dan dengan sesama manusia terdapat hubungan
yang merupakan ibadah yang berbuat baik dengan makhluk ciptaan Allah
yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah Makalah ini adalah untuk mengetahui
1. Bagaimana pengertian tentang hakekat ibadah?
2. Bagaimana konsep ibadah?
3. Apa saja tujuan ibadah?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu menjelaskan hakikat ibadah, konsep,serta fungsi ibadah.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahamai hakekat ibadah
b. Dapat memahami konsep ibadah; ibadah magdah dan ghairu mahdah
c. Dapat memahami; hikmah ibadah ; makna spiritual ibadah bagi
kehidupan sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakekat Ibadah
1. Pengertian Ibadah
Ibadah secara garis besar ada dua arti :
1. Ibadah dalam arti khusus (mudhloh) yaitu tata aturan ilahi yang
secara langsung mengatur hubungan antara seorang hamba dengan
Tuhannya yang cara, tata cara dan upacara (ritual) telah ditentukan
secara terperinci dalam Al Qur’an dan As Sunnah yang biasanya
berkisar pada masalah Thoharoh, Sholat, Zakat, Puasa, Haji.
2. Ibadah dalam arti luas yaitu segala gerak gerik, tingkah laku serta
perbuatan yang mempunyai 3 tanda :
a. Niat yang ikhlas sebagai titik tolaknya
b. Keridhoan Allah sebagai titik tujuannya
c. Amal sholeh sebagai garis amanah
3. Rukun Ibadah
Berdasarkan dalil-dalil yang ada di Al-Qur’an maupun Hadits
ibadah memiliki rukun-rukun yang ia terbangun diatasnya. Tidaklah suatu
amalan yang diperintahkan menjadi sebuah ibadah bila ia tidak dibangun
diatas rukun-rukunnya. Rukun-rukun ibadah menurut manhaj ( jalan )
Ahlus Sunnah wal Jama’ah ada tiga, yaitu :
a) Al-Hubb ( Cinta )
Ibadah dari asal maknanya bisa berarti menghinakan
diri. Dan ia selain mengandung makna penghinaan diri
dihadapan Allah SWT juga mengandung Al-Hubb ( cinta )
yang tinggi kepada-Nya. Dengan kecintaan yang tinggi disertai
penghinaan yang sempurna kepada Allah SWT, seorang hamba
akan sampai pada penghambaan diri kepada-Nya SWT, sebab
puncak dari Al-Hubb adalah At-Tayyamum ( penghambaan ).
Sehingga tidak akan tebangun penghambaan diri kepada Allah
SWT kecuali dengan terkumpulnya keduanya sekaligus, yaitu
cinta dan penghinaan diri.
b) Al-Khouf ( Takut )
c) Ar-Roja ( Berharap )
4. Syarat Ibadah
Syarat diterimanya ibadah oleh Allah SWT dalam konsep risalah
islam :
a) Ikhlas
b) Ilmu
c) Sunah
Tata cara Ibadah harus sesuai dengan tuntunan Allah dan
Rasul-Nya dan sahabatnya.
5. Prinsip Ibadah
Untuk memberikan pedoman ibadah yang bersifat final, Islam
memberikan prinsip-prinsip ibadah sebagai berikut :
6. Hakikat Ibadah
Tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini yaitu untuk
beribadah kepada Allah SWT. Ibadah dalam pengertian yang
komprehensif menurut Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah adalah sebuah
nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah
SWT berupa perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun yang
dhahir (nyata). Adapun hakekat ibadah yaitu:
a. Ibadah adalah tujuan hidup kita. Seperti yang terdapat dalam surat
Adz-dzariat ayat 56,
yang menunjukan tugas kita sebagai manusia adalah untuk
beribadah kepada Allah.
b. Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai
dan ridhai dengan penuh ketundukan dan perendahan diri kepada
Allah.
c. Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah
dan meninggalkan larangan-Nya.
d. Hakikat ibadah sebagai cinta.
e. Jihad di jalan Allah (berusaha sekuat tenaga untuk meraih segala
sesuatu yang dicintai Allah).
f. Takut, maksudnya tidak merasakan sedikitpun ketakutan kepada
segala bentuk dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada
Allah SWT.
D. Konsep Ibadah
1. Ibadah Mahdhah
a. Pengertian
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang telah di tetapkan oleh sang
khalik yang kemudian di perintahkan kepada Rasulullah untuk di
jalankan oleh nya dan juga kaum nya. ibadah ini adalah ibadah yang
memiliki syarat, rukun, serta ada sesuatu hal yang dapat
membatalkannya jika syarat dan rukun tersebut tidak terpenuhi.
1) Wudhu
2) Tayammum
3) Mandi hadats
4) Adzan
5) Iqamat
6) Shalat
7) Membaca al-Quran
8) I’tikaf
9) Shiyam ( Puasa )
10) Haji
11) Umrah
12) Tajhiz al- Janazah
4) Asasnya “taat”
Dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini
adalah kepatuhan atau ketaatan. Seorang manusia wajib
meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah SWT
kepadanya, semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan
umatnya, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama
diutusnya Rasul adalah untuk dipatuhi. Mematuhi perintah
Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasul adalah sebenar –
benarnya jalan yang akan membawa kita ke dalam
keselamatan dunia dan akhirat.
1) Sedekah
2) Tolong Menolong
Keutamaan tolong menolong : Pertolonganmu terhadap
orang lemah adalah sodaqoh yang paling afdol. (HR. Ibnu Abi
Ad-Dunia dan Asysyihaab)
3) Dakwah
4) Belajar
5) Dzikir
E. Fungsi Ibadah
Setiap muslim tidak hanya dituntut untuk beriman, tetapi juga dituntut
untuk beramal sholeh. Karena Islam adalah agama amal, bukan hanya
keyakinan. Ia tidak hanya terpaku pada keimanan semata, melainkan juga
pada amal perbuatan yang nyata. Islam adalah agama yang dinamis dan
menyeluruh. Dalam Islam, Keimanan harus diwujudkan dalam bentuk amal
yang nyata, yaitu amal sholeh yang dilakukan karena Allah. Ibadah dalam
Islam tidak hanya bertujuan untuk mewujudkan hubungan antara manusia
dengan Tuhannya, tetapi juga untuk mewujudkan hubungan antar sesama
manusia. Islam mendorong manusia untuk beribadah kepada Allah SWT
dalam semua aspek kehidupan dan aktifitas. Baik sebagai pribadi maupun
sebagai bagian dari masyarakat. Ada tiga aspek fungsi ibadah dalam Islam.
Dengan sikap ini, setiap manusia tidak akan lupa bahwa dia
adalah anggota masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban
untuk menerima dan memberi nasihat. Oleh karena itu, banyak ayat
Al-Qur'an ketika berbicara tentang fungsi ibadah menyebutkan juga
dampaknya terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat. Contohnya:
F. Hikmah Ibadah
1. Tidak syirik. Seorang hamba yang sudah berketetapan hati untuk
senantiasa beribadah menyembah kepada Nya, maka ia harus
meninggalkan segala bentuk syirik. Ia telah mengetahui segala sifat-sifat
yang dimiliki Nya adalah lebih bedar dari segala yang ada, sehingga tidak
ada wujud lain yang dapat mengungguli-Nya.
2. Memiliki ketakwaan. Ketakwaan yang di landasi cinta timbul karena
ibadah yang di lakukan manusia setelah merasakan kemurahan dan
keindahan Nya munculah dorongan untuk beribadah kepada Nya.
Sedangkan ketakwaan yang dilandasi rasa takut timbul karena manusia
menjalankan ibadah dianggap sebagai suatu kewajiban bukan sebagai
kebutuhan. Ketika manusia menjalankan ibadah sebagai suatu kewajiban
ada kalanya muncul ketidak ikhlasan, terpaksa dan ketakutan akan balasan
dari pelanggaran karena tidak menajalankan kewajiban.
3. Terhindar dari kemaksiatan. Ibadah memiliki daya pensucian yang kuat
sehingga dapat menjadi tameng dari pengaruh kemaksiatan, tetapi keadaan
ini hanya bisa dikuasai jika ibadah yang di lakukan berkualitas. Ibadah
ibarat sebuah baju yang harus selalu dipakai dimanapun manusia berada.
4. Berjiwa sosial, artinya ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih
peka dengan keadaan lingkungan sekitarnya, karena dia mendapat
pengalaman langsung dari ibadah yang dikerjakannya. Sebagaimana ketika
melalukan ibadah puasa, ia merasakan rasanya lapar yang biasa dirasakan
oleh orang-orang yang kekurangan. Sehingga mendorong hamba tersebut
lebih memperhatikan orang lain.
5. Tidak kikir, harta yang dimiliki manusia pada dasarnya bukan miliknya
tetapi milik Allah SWT yang seharusnya diperuntukan untuk kemslahatan
umat. Tetapi karena kecintaan manusia yang begitu besar terhadap
keduniawian menjadikan dia lupa dan kikir akan hartanya. Berbeda dengan
hamba yang mencintai Allah SWT, senantiasa dawam menafkahihartanya
di jalan Allah SWT. Ia menyadari bahwa miliknya adalah bukan haknya
tetapi ia hanya memanfaatkan untuk keperluannya semata-mata sebagai
bekal di akhirat yang di wujudkan dalan bentuk pengorbanan harta untuk
keperluan umat.
Ketiga, ibadah zakat. Ibadah zakat memiliki fungsi dan hikmah ganda.
Secara individu zakat mengandung hikmah untuk membersihkan dan
menyucikan diri beserta harta bendanya. Dengan begitu, zakat melatih manusia
menghilangkan sifat kikir, rakus, tamak yang melekat pada dirinya. Zakat
menjadi tanda kedermawanan, solidaritas, dan kasih sayang seorang muslim
terhadap saudara-saudaranya agar bisa ikut merasakan rezeki sebagai karunia
Allah SWT.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bagaimana kita sebagai makhluk
yang lemah harus mentaati peraturan beribadah kepada Sang Maha Kuasa.
Berbagai macam aturan telah ditetapkan dalam Al-Quran dan Hadist. Sebagai
manusia kita tidak bisa mengetahui semua asal-usul peraturan ibadah
tersebut. Ada peraturan yang bisa dijangkau akal manusia dan ada pula yang
tidak bisa di jangkau akal manusia. Sebagai makhluk kecil di muka bumi
sudah seharusnya manusia taat kepada semua aturan beribadah karena ibadah
adalah kewajiban bagi manusia. Beribadah memberikan manfaat yang sangat
besar bagi mausia meskipun terkadang tidak langsung bisa di rasakan di muka
bumi.
H. Saran
Dari makalah ini penulis sangat berharap pada rekan-rekan mahasiswa
Keperawatan dapat memahami apa sebenarnya itu ibadah dan mengerti
bagaimana cara menjadi perawat yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Maka dari itu sebagai umat muslim kita harus senantiasa menjalankan ibadah dalam
kehidupan sehari-hari dengan niat semata-mata hanya untuk mendapat ridho dari Allah
SWT. Semoga informasi yang penulis sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua dan
kita senantiasa menjadi umat muslim yang taat akan ibadah dan menjalankannya dengan
penuh ke ikhlasan.
Maka dari itu sebagai umat muslim kita harus senantiasa menjalankan ibadah dalam
kehidupan sehari-hari dengan niat semata-mata hanya untuk mendapat ridho dari Allah
SWT. Semoga informasi yang penulis sampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua dan
kita senantiasa menjadi umat muslim yang taat akan ibadah dan menjalankannya dengan
penuh ke ikhlasan.