Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

A. BAHAN DAN PEDOMAN


Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil
/masalah, menyusun rencana pemecahannya, tindak lanjut sampai dengan
penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas
dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI
Tahun 2006 dan Permenkes RI No.44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas.

B. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas Pangkalbalam tahun
2017, sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
Puskesmas tahun 2017 (Januari s.d Desember 2017) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja Puskesmas.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Adapun indikator penilaian kinerja kegiatan pelayanan kesehatan ini
mengacu pada Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang
No.440/22/DINKES/2017 tanggal Maret 2017 tentang Penetapan Target
Pencapaian Indikator Kesehatan dan Target Sasaran Bidang Kesehatan Kota
Pangkalpinang (terlampir).
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian
(H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100%
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub
variabel (ΣSV) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atauV (%) = Σ
SV

5
6

Jadi, nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
1) Kelompok I (kinerja baik)     : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2) Kelompok II (kinerja cukup)     : Tingkat pencapaian hasil 81 - 90 %
3) Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas


Penilaian kegiatan manajemen puskesmas  dikelompokkan menjadi lima
kelompok :
1) Manajemen Umum Puskesmas
2) Manajemen Sumber Daya
3) Manajemen Keuangan
4) Manajemen Program
5) Manajemen Mutu Pelayanan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala
nilai sebagai berikut :
 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10
c. Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan
masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1) Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2) Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3) Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4) Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
 Baik         : Nilai rata - rata ≥ 8,5
 Cukup     : Nilai 5,5 - 8,4
 Kurang    : Nilai < 5,5
d. Pengelompokan Puskesmas berdasarkan hasil penilaian kinerjanya
ditetapkan setelah ada verifikasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota,
terhadap hasil penilaian kinerja Puskesmas yang telah disampaikan.
7

Berdasarkan hasil penilaian kinerjanya, Puskesmas dikelompokkan menjadi 3


(tiga), yaitu:
1) Kelompok I: Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
a) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil
> 91%
b) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≥ 8,5
2) Kelompok II: Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
a) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil
81 - 90%
b) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil 5,5 – 8,4
3) Kelompok III: Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang
a) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil
≤ 80%
b) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil < 5,5
Untuk memudahkan dalam melihat pencapaian hasil kinerja pelaksanaan suatu
program atau antar program terkait pada setiap desa/kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas, maka hasil cakupan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh program
tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambaran “grafik sarang laba-laba atau
diagram radar“.Dengan grafik sarang laba-laba atau diagram radar diharapkan
dapat lebih mudah diketahui tingkat kesenjangan pencapaian dan ketidakserasian
antara hasil cakupan kegiatan pada setiap desa/kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai